• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA

B. Perbandingan Laporan Keuangan Menurut PSAK dengan

2. Perbandingan Neraca Triwulan III dan IV dengan

Aktiva dalam laporan keuangan bank secara umum telah disajikan sesuai dengan PSAK karena telah disajikan berurutan dari yang paling lancar (liquid).

a. Kas

Kas menurut PSAK adalah mata uang kertas dan logam, baik rupiah maupun valuta asing yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah, yang disajikan sebagai aktiva lancar. Kas pada laporan keuangan BPRS Bangun Drajat Warga disajikan pada aktiva lancar sebesar Rp204.565.000,00 pada bulan September dan Rp326.134.000,00 pada bulan Desember sehingga dapat digunakan sewaktu-waktu. Penyajian kas menurut PSAK dan penyajian kas dalam bank sama yaitu disajikan dalam aktiva lancar. Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan penyajian kas oleh bank telah sesuai dengan PSAK 59 paragraf 154. b. Penempatan pada Bank Indonesia

Penempatan pada Bank Indonesia adalah penanaman dana Bank Indonesia baik dalam bentuk interbank call money, tabungan, deposito berjangka, dan lain- lainnya yang sejenis yang dimaksudkan untuk memperoleh pendapatan. Penempatan pada Bank Indonesia dalam PSAK disajikan dalam aktiva lancar. Penempatan pada BI dalam laporan bank disajikan pada aktiva lancar sebesar Rp0 baik pada bulan September maupun bulan Juli.. Bank menyajikan penempatan pada BI dengan saldo Rp0 karena bank tidak menempatkan dananya pada Bank Indonesia.

Penempatan pada Bank Indonesia pada PSAK No.59 dan dalam laporan bank sama-sama disajikan dalam pos aktiva lancar. Berdasarkan penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan penyajian penempatan pada Bank Indonesia telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 154 namun bila tidak transaksinya sebaiknya tidak perlu dilaporkan.

c. Giro pada bank lain

Giro pada bank lain tidak disajikan pada laporan keuangan bank karena bank tidak menanamkan dananya dalam bentuk giro pada bank lain. d. Penempatan pada bank lain

Penempatan pada bank lain adalah penanaman dana bank pada bank lain, baik dalam negeri maupun luar negeri, dalam bentuk intercall money, deposito berjangka, dan lainnya ya ng sejenis. Penempatan pada bank lain dalam PSAK No.59 disajikan pada pos aktiva. Penempatan pada bank lain oleh bank disajikan pada pos aktiva sebesar Rp2.683.663.000,00 pada bulan September dan Rp3.242.209.000,00 pada bulan Desember.

Penyajian penempatan pada bank lain dalam PSAK No.59 dan dalam laporan bank sama-sama disajikan pada aktiva lancar. Jadi bisa disimpulkan penyajian penempatan pada bank lain pada laporan bank telah sesuai dengan PSAK No 59 paragraf 154.

e. Efek-efek

Efek-efek tidak disajikan pada laporan bank karena bank tidak menanamkan dananya dalam bentuk surat berharga komersial, saham,

obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka, dan setiap derivatif dari efek.pada pihak manapun. f. Piutang

Penyajian piutang dalam PSAK No.59 pada aktiva lancar terdiri atas piutang mudharabah, piutang salam, piutang istishna, piutang pendapatan

ijarah. Piutang oleh bank disajikan pada sisi aktiva lancar terdiri dari piutang mudharabah, piutang salam, piutang istishna, pendapatan margin

mudharabah yang ditangguhkan, dan pendapatan margin istishna yang ditangguhkan.

Penyajian piutang oleh bank dan dalam PSAK No.59 sama-sama disajikan dalam aktiva lancar. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian piutang oleh bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 154.

g. Pembiayaan mudharabah

Pembiayaan mudhrabah dalam PSAK No.59 disajikan pada pos aktiva. Penyajian pembiayaan mudharabah oleh pihak bank disajikan dalam golongan aktiva sebesar Rp3.753.520.000,00 pada bulan September dan Rp3.939.679.000,00 pada bulan Desember.

Penyajian pembiayaan mudharabah oleh bank dan menurut PSAK No.59 sama-sama disajikan dalam pos aktiva. Jadi bisa disimpulkan penyajian pembiayaan mudharabah oleh bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragaf 154.

h. Pembiayaan musyarakah

Pembiayaan musyarakah dalam PSAK No.59 disajikan pada sisi aktiva. Pada laporan bank pembiayaan musyarakah disajikan dalam aktiva sebesar Rp420.285.000,00 pada bulan September dan Rp325.109.000,00 pada bulan Desember.

Penyajian pembiayaan musyarakah oleh bank dan menurut PSAK No.59 sama-sama disajikan dalam pos aktiva. Jadi bisa disimpulkan penyajian pembiayaan musyarakah oleh bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 154.

i. Persediaan

Persediaan menurut PSAK No.59 adalah aktiva yang dibeli untuk dijual kembali pada klien yang dilaporkan pada neraca sebagai aktiva lancar. Laporan keuangan bank menyajikan akun persediaan dalam pos aktiva lancar dengan saldo Rp0 baik pada bulan September maupun bulan Desember.

Akun persediaan dalam laporan keuangan bank maupun dalam PSAK No.59 sama-sama disajikan sebagai aktiva lancar. Penyajian akun persediaan oleh bank telah sesuai dengan PSAK No.59 namun bila tidak terdapat persediaan sebaiknya tidak dilaporkan.

j. Aktiva yang diperoleh untuk ijarah

PSAK No.59 menyajikan aktiva yang berkaitan dengan ijarah dengan istilah aktiva yang diperoleh untuk ijarah dan disajikan dalam pos aktiva dan dikurangi dengan penyusutan. Laporan keuangan bank menyajikan

aktiva yang berkaitan dengan ijarah dengan istilah ijarah dan disajikan dalam pos aktiva lancar dan dikurangi dengan penyusutan. Bank menyajikan ijarah sebesar Rp76.628.000,00 pada bulan September dan Rp72.231.000,00 pada bulan Desember.

Terdapat perbedaan istilah dalam penyajian aktiva yang berkaitan dengan ijarah. Perbedaan istilah ini terjadi karena pihak bank menganggap istilah aktiva yang diperoleh untuk ijarah terlalu panjang sehingga tidak simple sehingga bank memakai istilah ijarah agar lebih mudah dan simple. Walaupun terdapat istilah yang digunakan sedikit berbeda namun penyajian aktiva ijarah oleh bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 154.

k. Aktiva istishna dalam penyelesaian

PSAK No.59 menyajikan aktiva yang berkaitan dengan istishna

dengan istilah aktiva istishna dalam penyelesaian dan disajikan dalam pos aktiva dan dikurangi dengan termin istshna. Laporan bank menyajikan aktiva yang berkaitan dengan istishna dengan istilah aktiva istishna dan disajikan dalam pos aktiva dan dikurangi dengan termin istishna. Bank menyajikan ijarah sebesar Rp0 baik pada bulan September maupun bulan Desember.

Terdapat perbedaan istilah dalam penyajian aktiva yang berkaitan dengan istishna. Perbedaan istilah ini terjadi karena pihak bank telah terbiasa dan lebih familiar dengan istilah aktiva istishna dalam penghapusan sehingga pemakaian istilah itu dianggap lebih mudah dan

dapat cepat dimengerti. Walaupun terdapat istilah yang digunakan sedikit berbeda namun penyajian aktiva istishna dalam penghapusan oleh bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 154 namun apabila tidak ada transaksinya sebaiknya tidak dilaporkan.

l. Penyertaan

Penyertaan adalah sejumlah dana bank yang dititipkan ke pihak lain selain Bank Indonesia maupun bank swasta lainnya. Penyertaaan dilakukan dalam suatu investasi pada badan tertentu. Laporan keuangan bank tidak menyajikan penyertaan karena bank dalam kegiatan operasionalnya tidak melakukan penyertaan pada pihak manapun.

m. Investasi lain

Investasi lain adalah investasi selain penyertaan pada badan tertentu. Investasi lain tidak disajikan pada laporan keuangan bank karena bank tidak menanamkan dananya dalam bentuk investasi lainnya.

n. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif

Penyisihan penghapusan aktiva produktif adalah penyisihan yang dibentuk untuk menutup kerugian yang timbul sebagai akibat tidak dapat diterimanya kembali sebagian atau seluruh kredit, pembiayaan yang diberikan maupun dana yang ditempatkan pada bank lain. Penyisihan penghapusan aktiva produktif dibentuk sebesar estimasi kerugian aktiva produktif dan piutang tidak dapat ditagih sesuai dengan denominasi mata uang aktiva produktif dan piutang yang diberikan.

Penyisihan penghapusan aktiva produktif ini sejalan dengan SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR tanggal 29 agustus 1995 dan PSAK 31. Bank menyajikan penyisihan penghapusan aktiva produktif dalam pos aktiva sebesar Rp137.109.000,00 pada bulan September dan Rp127.837.000,00 pada bulan Desember.

Penyajian penyisihan penghapusan aktiva produktif disajikan dalam PSAK No.31 pada po aktiva. Jadi bisa disimpulkan penyajian penyisihan penghapusan aktiva produktif oleh bank sesuai dengan PSAK No.31 paragraf 88.

o. Aktiva tetap dan akumulasi penyusutan

Aktiva yang berkaitan dengan aktiva tetap dalam PSAK No.59 disajikan dengan istilah aktiva tetap dan akumulasi penyusutan. Laporan keuangan bank menyajikan aktiva yang berkaitan dengan aktiva tetap dengan istilah aktiva tetap dan inventaris dikurangi akumulasi penyusutan. Aktiva tetap dan inventaris yang disajikan oleh bank yaitu sebesar Rp916.184.000,00 pada bulan September dan Rp895.505.000,00 pada bulan Desember dan akumulasi penghapusan aktiva tetap disajikan sebesar Rp287.281.000,00 pada bulan September dan Rp285.639.000,00 pada bulan Desember. Penyajian aktiva tetap dan inventaris sudah sesuai dengan PSAK No 59 paragraf 154 karena diletakkan pada pos aktiva. p. Aktiva lain

Aktiva lain menurut PSAK No.59 disajikan pada urutan terakhir pada sisi aktiva. Laporan keuangan bank menyajikan aktiva lain pada urutan

terakhir pos aktiva dengan saldo Rp116.764.000,00 pada bulan September danRp136.347.000,00 pada bulan Desember. Penyajian akiva lain dalam laporan keuangan bank sama dengan penyajian dalam PSAK No.59. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian aktiva lain dalam laporan bank sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 154.

q. Qard

Berdasarkan PSAK No.59 dana qard yang berasal dari intern bank disajikan pada aktiva lainnya. Laporan keuangan bank menyajikan akun qard sebagai pos dari aktiva lancar dengan saldo Rp41.628.000,00 pada bulan September dan Rp38.884.000,00 pada bulan Desember. Terdapat perbedaan letak penyajian akun qard menurut PSAK disajikan dalam akun aktiva lain namun oleh pihak bank disajikan sebagai pos dari aktiva lancar. Berdasarkan pemaparan diatas dapat diambil kesimpulan penyajian qard tidak sesuai dengan PSAK No.59.

Pasiva dalam laporan keuangan BPRS Bangun Drajat Warga secara umum sudah sesuai dengan PSAK yang terdiri atas pos kewajiban, investasi tidak terikat, dan ekuitas. Akun-akun dalam pasiva disusun berurutan dari yang paling lancar atau dari yang paling pendek jatuh temponya.

a. Kewajiban segera

Kewajiban segera adalah kewajiban bank pada pihak lain yang sifatnya segera dibayarkan sesuai dengan perintah amanat atau perjanjian sebelumnya. Kewajiban segera dalam laporan keuangan bank disajikan pada pos kewajiban lancar dengan saldo Rp0 pada bulan September dan

Rp139.912.000,00 pada bulan Desember. Penyajian kewajiban segera pada laporan keuangan bank sama-sama disajikan pada pos kewajiban sesuai dengan PSAK No.59. Jadi dapat disimpulkan penyajian kewajiban segera dalam laporan bank telah sesuai dengan PSAK No.59.

b. Simpanan

Simpanan menurut PSAK No.59 disajikan pada pos kewajiban lancar yang terdiri dari giro wadiah dan tabungan wadiah. Bank menyajikan simpanan pada pos kewajiban lancar dengan istilah tabungan wadiah

sebesar Rp359.441.000,00 pada bulan September dan Rp383.766.000,00 pada bulan Desember.

Bank menyajikan simpanan dengan istilah tabungan wadiah

sementara dalam PSAK tabungan wadiah merupakan bagian dari simpanan. Perbedaan ini terjadi karena bank tidak menerima dana dalam bentuk giro wadiah sehingga bank mengambil kebijakan hanya melaporkan tabungan wadiah. Meski terdapat perbedaan namun dapat disimpulkan penyajian tabungan wadiah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 155.

c. Simpanan bank lain

Simpanan pada bank lain tidak disajikan dalam laporan keuangan bank karena pihak bank tidak menerima dana yang berbentuk simpanan dari bank lain.

d. Kewajiban lain

Kewajiban lainnya dalam PSAK No.59 dilaporkan pada pos kewajiban lancar. Kewajiban lain disajikan oleh bank dalam kewajiban lancar sebesar Rp310.790.000,00 pada bulan September dan Rp83.223.000,00 pada bulan Desember. Kewajiban lainnya oleh bank dan dalam PSAK No.59 dimasukkan dalam kategori kewajiban lancar. Berdasarkan penjelasan diatas dapat dinyatakan penyajian kewajiban lain sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 155.

e. Kewajiban kepada bank lain

Kewajiban kepada bank lain menurut PSAK No.59 disajikan dalam pos kewajiban. Kewajiban pada bank lain yang disajikan oleh bank yaitu kewajiban pada Bank Indonesia dengan saldo nol (Rp0) baik pada bulan September maupun bulan Desember.

Penyajian kewajiban kepada bank lain baik menurut PSAK No.59 maupun menurut bank sama-sama disajikan pada pos kewajiban. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian kewajiban pada bank lain dan kewajiban pada BI sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 155.

f. Pembiayaan yang diterima

PSAK No.59 menyajikan segala hal yang berkaitan dengan dana yang diterima sebagai pembiayaan dengan istilah pembiayaan yang diterima dan dimasukan dalam pada pos kewajiban. Pihak bank menyajikan segala hal yang yang berkaitan dengan dana yang diterima sebagai pembiayaan

dengan istilah pinjaman yang diterima dan dimasukkan dalam pos kewajiban dengan saldo nol (Rp0) baik bulan September maupun Desemb er.

Penyajian pembiayaan yang diterima menurut PSAK No.59 disajikan dengan istilah yang agak berbeda yaitu pinjaman yang diterima namun sama-sama diletakkan sebagai pos dari kewajiban. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian pembiayaan yang diterima sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 155 namun bila tidak ada transaksinya sebaiknya tidak perlu dilaporkan.

g. Keuntungan yang sudah diumumkan tetapi belum dibagikan

Keuntungan yang sudah diumumkan tetapi belum dibagikan tidak disajikan dalam laporan keuangan bank karena bank bila memperoleh keuntungan langsung dibagi sesuai dengan kesepakatan yang ada.

h. Utang pajak

Utang pajak oleh bank tidak disajikan karena bank menyajikan kewajiban pajak dalam akun kewajiban lain- lain. Penyajian utang pajak dalam akun kewajiban lain- lain tidak sesuai dengan PSAK.

i. Utang lainnya

Utang lainnya dalam laporan keuangan bank tidak disajikan karena bank tidak memiliki utang lainnya kepada pihak manapun.

j. Pinjaman subordinasi

Pinjaman subordinasi adalah pinjaman yang berdasarkan perjanjian yang hanya dapat dilunasi apabila bank telah memenuhi kewajiban

tertentu dalam hal terjadi likuidasi hak tagihnya berlaku paling akhir dari semua simpanan dan pinjaman yang diterima. Pinjaman subordinasi menurut PSAK No.59 disajikan pada pos kewajiban.

Pinjaman subordinasi oleh bank disajikan pada pos kewajiban dengan saldo nol (Rp0) baik dalam bulan September maupun Desember karena pihak bank tidak menerima dana pinjaman subordinasi. Penyajian akun pinjaman subordinasi oleh bank sama dengan penyajian pinjaman subordinasi menurut PSAK No.59. Jadi dapat disimpulkan penyajian pinjaman subordinasi dalam pos kewajiban sesuai dengan PSAK No.59. k. Investasi tidak terikat dari bukan bank

Laporan keuangan menurut PSAK No.59 menyajikan dana investasi tidak terikat yang diterima oleh bank dari berbagai pihak bukan bank sebagai pos dalam sisi pasiva. Pihak bank menyajikan investasi tidak teikat dari bukan bank dengan istilah dana investasi tidak terikat dan dimasukkan dalam pos investasi tidak terikat setelah pos kewajiban yaitu dengan total saldo Rp7.254.690.000,00 pada bulan September dan Rp7.731.891.000,00 pada bulan Desember.

Penyajian dana investasi tidak terikat oleh bank disajikan dalam pos investasi dana terikat setelah pos kewajiban sama dengan peraturan dalam PSAK No.59. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian dana investasi tidak terikat dalam laporan keuangan bank sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 155.

l. Investasi tidak terikat dari bank

Investasi tidak terikat dari bank tidak disajikan oleh bank karena bank tidak menyediakan fasilitas investasi tidak terikat dari bank pada kegiatan operasionalnya.

m. Modal Pinjaman

Modal pinjaman adalah modal atau pinjaman yang didukung oleh instrumen atau warkat yang memiliki sifat seperti modal atau utang. Modal pinjaman menurut PSAK No.59 tidak disajikan dalam laporan keuangan. Modal pinjaman dalam laporan keuangan bank disajikan pada pos kewajiban pada urutan terakhir dengan saldo Rp0 baik pada bulan September maupun bulan Desember.

Bank menyajikan akun modal pinjaman sedangkan menurut PSAK No.59 tidak disajikan. Perbedaan ini terjadi karena bank terpengaruh pada peraturan lain selain PSAK No.59. Meski terdapat perbedaan namun penyajian akun modal pinjaman oleh bank tidak menyimpang dari peraturan PSAK No.59, namun bila tidak ada transaksinya sebaiknya akun modal pinjaman tidak dilaporkan.

n. Modal Disetor

Modal disetor menurut PSAK No.59 dalam laporan keuangan disajikan pada pos ekuitas pada urutan pertama. Modal disetor dalam laporan keuangan bank disajikan pada urutan pertama dalam pos ekuitas dengan total saldo Rp1.250.000.000,00 pada bulan September dan Rp1.250.000.000,00 pada bulan Desember..

Penyajian modal disetor dalam PSAK No.59 sama dengan penyajian dalam laporan keuangan bank. Berdasarkan penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan penyajian modal disetor oleh bank sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 155.

o. Tambahan Modal Disetor

Tambahan modal disetor menurut PSAK No.59 disajikan sebagai pos dari ekuitas. Tambahan modal disetor pada laporan keuangan bank disajikan dalam pos ekuitas yaitu dengan total saldo Rp0 pada bulan September dan Rp96.660.000,00 pada bulan Desember. Penyajian akun tambahan modal disetor oleh bank dan menurut PSAK No.59 sama-sama disajikan dalam pos ekuitas. Jadi dapat diambil kesimpulan penyajian akun tambahan modal disetor oleh bank sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 155.

p. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap

Akun selisih penilaian kembali aktiva tetap disajikan dalam PSAK No.16 adalah selisih antara nilai revaluasi dengan nilai buku (nilai tercatat) aktiva tetap dibukukan dalam akun modal. Selisih penilaian kembali aktiva tetap dalam laporan keuangan bank disajikan pada pos ekuitas dengan saldo sebesar Rp0 baik pada bulan September maupun bulan Desember. Bank dan PSAK sama-sama menyajikan akun selisih penilaian kembali aktiva tetap dalam pos ekuitas. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian selisih penilaian kembali aktiva tetap sesuai dengan PSAK No.16 paragraf 66.

q. Cadangan

Akun cadangan dalam laporan keuangan bank disajikan sebagai pos dari ekuitas dengan total saldo Rp380.522.000,00 pada bulan September dan Rp380.522.000,00 pada bulan Desember. Cadangan ini dibentuk menurut ketentuan anggaran dasar dan atau keputusan rapat pemegang saham. Akun cadangan dalam PSAK tidak disajikan pada laporan keuangan.

Bank menyajik an akun cadangan sementara PSAK tidak disajikan pada laporan keuangannya. Perbedaan ini terjadi karena dana cadangan dibentuk sesuai keputusan rapat pemegang saham selain itu bank terpengaruh oleh peraturan lain. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian akun cadangan dalam laporan keuangan bank tidak menyimpang dari PSAK .

Tabel 3. Perbandingan PSAK dengan Neraca Bulan September dan Desember

No PSAK BPRS BDW KETERANGAN

1 Kas

• Disajikan sebagai pos dari aktiva

Kas

• Disajikan sebagai pos dari aktiva Sesuai PSAK 59 2 Penempatan pd BI

• Disajikan sebagai pos dari aktiva

Penempatan pd BI

• Disajikan sebagai pos dari aktiva Sesuai PSAK 59 3 Giro pada bank lain

• Disajikan sebagai pos dari aktiva

Giro pada bank lain

• Tidak disajikan dalam laporan keuangan karena tidak mempunyai giro pada bank lain

4 Penempatan pada bank lain

• Disajikan sebagai pos dari aktiva lancar

Penempatan pada bank lain

• Disajikan sebagai pos dari aktiva lancar

Sesuai PSAK 59 5 Efek-efek

• Disajikan sebagai pos dari aktiva lancar

Efek-efek

• Tidak disajikan karena bank tidak menempatkan dananya dalam bentuk efek

6 Piutang

• Disajikan pada aktiva

Piutang

• Disajikan pada aktiva Sesuai PSAK 59 7 Pembiayaan Mudharabah

• Disajikan pada aktiva

Pembiayaan Mudharabah

Tabel 3. Perbandingan PSAK dengan Neraca Bulan September dan Desember (lanjutan)

No PSAK BPRS BDW KETERANGAN

8 Pembiayaan Musyarakah • Disajikan pada aktiva

Pembiayaan Musyarakah

• Disajikan pada aktiva Sesuai PSAK 59 9 Persediaan

• Disajikan sebagai pos dari aktiva

Persediaan

• Disajikan sebagai pos dari aktiva Sesuai PSAK 59 10 Aktiva yang diperoleh untuk ijarah

• Disajikan dalam pos aktiva dan dikurangi dengan penyusutan.

Ijarah

• Disajikan dalam pos aktiva dan dikurangi dengan penyusutan.

Sesuai PSAK 59 namun beda istilah Sesuai 11 Aktiva istishna dalam penyelesaian

• Disajikan dalam pos aktiva lancar dan dikurangi dengan termin istshna

Aktiva istishna

• Disajikan dalam pos aktiva lancar dan dikurangi dengan termin istshna Sesuai PSAK 59 namun beda istilah Sesuai 12 Penyertaan

• Disajikan dalam pos aktiva lancar

Penyertaan

• Tidak disajikan dalam laporan keuangan karena bank tidak melakukan aktivitas penyertaan 13 Investasi yang lain

• Disajikan dalam pos aktiva lancar

Investasi yang lain

• Tidak disajikan dalam laporan keuangan karena bank tidak menanamkan dananya dalam investasi

14 Aktiva tetap dan akumulasi penyusutan

• Disajikan pada pos aktiva

dikurangi akumulasi penyusutan.

Aktiva tetap dan inventaris

• Disajikan pada pos aktiva

dikurangi akumulasi penyusutan.

Sesuai PSAK 59 namun beda istilah Sesuai 15 Aktiva lain

• Disajikan pada sisi aktiva

Aktiva lain-lain

• Disajikan pada sisi aktiva Sesuai 16 Qard

• Dimasukkan dalam akun aktiva lain

Qard

• Disajikan sebagi pos dari aktiva lancar

Tidak Sesuai PSAK 59 17 Penyisihan penghapusan aktiva

produktif

• Disajikan dalam pos aktiva

Penyisihan penghapusan aktiva produktif

• Disajikan dalam pos aktiva

Sesuai PSAK 31 Sesuai

18 Kewajiban segera

• Disajikan dalam pos kewajiban

Kewajiban segera

• Disajikan dalam pos kewajiban Sesuai 19 Simpanan

Giro wadiah

ü Disajikan dalam kewajiban lancar sebagai pos dari akun simpanan

Tabungan wadiah

ü Disajikan dalam kewajiban lancar sebagai pos dari akun simpanan

Simpanan

Giro wadiah

ü Disajikan dalam kewajiban lancar sebagai pos dari akun simpanan

Tabungan wadiah

ü Disajikan dalam kewajiban lancar sebagai pos dari akun simpanan

Sesuai PSAK 59

Tabel 3. Perbandingan PSAK dengan Neraca Bulan September dan Desember (lanjutan)

No PSAK BPRS BDW KETERANGAN

20 Simpanan Bank lain

• Disajikan sebagai akun dalam kewajiban

Simpanan Bank lain

• Tidak disajikan dalam laporan keuangan karena bank tidak menerima simpanan dari bank lain 21 Kewajiban lain

• Disajikan pada pos kewajiban

Kewajiban lain

Dokumen terkait