• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan [PSAK] pada laporan keuangan Bank Syariah : studi kasus Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat warga Banguntapan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan [PSAK] pada laporan keuangan Bank Syariah : studi kasus Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat warga Banguntapan."

Copied!
168
0
0

Teks penuh

(1)

xiv

ABSTRAK

KAJIAN PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) PADA LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH

Studi Kasus Pada PT.BPRS Bangun Drajat Warga Robertus. Setio Widianto

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2008

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui apakah penyajian laporan keuangan BPRS Bangun Drajat Warga periode 2006 sesuai dengan PSAK, (2) mengetahui penyebab perbedaan penyajian laporan keuangan antara BPRS Bangun Drajat Warga dengan PSAK.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi, wawancara, dan observasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dengan langkah- langkah sebagai berikut (1) memaparkan penyajian nama akun, letak akun laporan keuangan (Neraca, Laporan Laba Rugi) BPRS Bangun Drajat Warga periode 2006, (2) membandingkan penyajian nama akun, letak akun, mencari perbedaan dan persamaan laporan keuangan yang disajikan oleh BPRS Bangun Drajat Warga periode 2006 dengan PSAK, (3) menganalisis perbedaan untuk menemukan penyebab perbedaan dan analisis persamaan antara laporan keuangan BPRS Bangun Drajat Warga periode 2006 dengan PSAK, (4) menarik kesimpulan apakah laporan keuangan BPRS Bangun Drajat Warga sesuai dengan ketentuan PSAK.

(2)

xv

ABSTRACT

A REVIEW OF THE APPLICATION OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARD (PSAK) ON SYARIAH BANK’S FINANCIAL STATEMENT

A Case Study at PT. BPRS Bangun Drajat Warga Robertus Setio Widianto

Sanata Dharma University Yogyakarta 2008

The objectives of this research were (1) identifying whether the financial statement of BPRS Bangun Drajat Warga for the period of 2006 was already in accordance with PSAK, (2) identifying all sorts of reason for the differences in financial report between BPRS Bangun Drajat Warga and PSAK.

The data collecting techniques used were documentation, interview, and observation. The data analysis technique used descriptive analysis technique with the following steps (1) describing the account name, position of financial account report of (balance sheet, income statement) BPRS Bangun Drajat Warga for the period of 2006, (2) comparing the presentation of account, account position, finding differences and similarities in financial report based on BPRS Bangun Drajat Warga for the period of 2006 and PSAK, (3) analyzing the differences to find its cause and analyzing the similarities in financial report based on BPRS Bangun Drajat Warga for the period of 2006 and PSAK, (4) concluding whether the financial report of BPRS Bangun Drajat Warga was suitable with PSAK.

(3)

i

KAJIAN PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR

AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) PADA LAPORAN

KEUANGAN BANK SYARIAH

Studi Kasus

Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga Banguntapan

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Robertus Setio Widianto

NIM : 032114096

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN

AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)
(5)
(6)

iv

D

D

e

e

n

n

g

g

a

a

n

n

m

m

e

e

n

n

y

y

e

e

b

b

u

u

t

t

n

n

a

a

m

m

a

a

A

A

l

l

l

l

a

a

h

h

Y

Y

a

a

n

n

g

g

M

M

a

a

h

h

a

a

P

P

e

e

m

m

u

u

r

r

a

a

h

h

l

l

a

a

g

g

i

i

M

M

a

a

h

h

a

a

P

P

e

e

n

n

y

y

a

a

y

y

a

a

n

n

g

g

S

S

k

k

r

r

i

i

p

p

s

s

i

i

i

i

n

n

i

i

a

a

k

k

u

u

p

p

e

e

r

r

s

s

e

e

m

m

b

b

a

a

h

h

k

k

a

a

n

n

u

u

n

n

t

t

u

u

k

k

:

:

A

A

l

l

l

l

a

a

h

h

S

S

W

W

T

T

y

y

a

a

n

n

g

g

s

s

e

e

l

l

a

a

l

l

u

u

m

m

e

e

n

n

u

u

n

n

t

t

u

u

n

n

l

l

a

a

n

n

g

g

k

k

a

a

h

h

k

k

u

u

K

K

e

e

l

l

u

u

a

a

r

r

g

g

a

a

k

k

u

u

S

S

i

i

m

m

b

b

a

a

h

h

J

J

o

o

y

y

o

o

,

,

B

B

a

a

p

p

a

a

k

k

A

A

g

g

S

S

u

u

h

h

a

a

r

r

d

d

i

i

,

,

I

I

b

b

u

u

K

K

a

a

m

m

s

s

i

i

r

r

a

a

h

h

,

,

B

B

u

u

l

l

i

i

k

k

-

-

O

O

m

m

S

S

a

a

r

r

n

n

y

y

a

a

t

t

a

a

,

,

M

M

a

a

s

s

H

H

a

a

n

n

d

d

o

o

k

k

o

o

,

,

M

M

b

b

a

a

k

k

Y

Y

a

a

n

n

i

i

-

-M

M

a

a

s

s

S

S

e

e

t

t

y

y

o

o

,

,

J

J

o

o

h

h

a

a

n

n

,

,

C

C

a

a

n

n

d

d

r

r

a

a

y

y

a

a

n

n

g

g

s

(7)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul : “KAJIAN PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

(PSAK) PADA LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH” dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 21 Mei 2008 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengekuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik secara sengaja maupaun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 31 Mei 2008 Yang membuat pernyataan

(8)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Robertus Setio Widianto

Nomor Mahasiswa : 032114096

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Kajian Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Pada Laporan Keuangan Bank Syariah

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 31 Mei 2008

Yang menyatakan

(9)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Ak untansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada :

a. Rama Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan menge mbangkan kepribadian pada penulis.

b. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Akt selaku Dosen Pembimbing I yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

c. E.Maryarsanto P.,S.E., Akt selaku Dosen Pembimbing II, yang sabar dalam membimbing penulis dalam menyelesaikan skipsi ini.

d. Dosen-dosen dan seluruh staf sekretariat FE yang telah memberikan pelayanan yang baik sehingga dapat memperlancar penulisan skipsi ini. e. Pimpinan dan seluruh karyawan PT.BPRS Bangun Drajat Warga yang telah

memberikan kesempatan pada penulis untuk melakukan penelitian.

(10)

viii

g. Teman Akuntansi C terutama Riky, Dewo, Angga, Ririn, Wulan, Tata, Titi, Lia, Fita terima kasih atas dukungannya, senang dapat mengenal pribadi-pribadi seperti kalian.

h. Teman KKP angkatan XIII khususnya kelompok 36 Wita, Niken, Siska terima kasih atas persahabatan yang indah.

i. Sahabat-sahabat terutama buat Teguh, Sudarmadi, Jadi, Afid, Adi, Rani, Ana, Asri, Dian terima kasih telah menemaniku selama ini.

j. Sahabat-sahabat FKM Budi Utama terutama Bagus, Arif, Muji, Kuncoro, Adi, Topik, Anto, Ida, Tiwi terima kasih telah membuatku lebih religius. k. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 31 Mei 2008

(11)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………. ii

HALAMAN PENGESAHAN ……… iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ………. iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ………... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ………. vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ………... vii

DAFTAR ISI ………. …. ix

DAFTAR TABEL ……… xii

DAFTAR GAMBAR ……… xiii

ABSTRAK ………... xiv

ABSTRACT ……… xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masala h ……… 1

B. Rumusan Masalah ……… 2

C. Batasan Masalah ………... 2

D. Tujuan Penelitian ……….. 2

E. Manfaat Penelitian ……… 3

F. Sistematika Penulisan ………... 3

BAB II LANDASAN TEORI A. Arti Penting Standar Akuntansi ……… 5

B. Tujuan Standar Akuntansi ……… 5

C. Sifat-sifat Standar Akuntansi ……… 6

D. Arti Penting Laporan Keuangan ……… 6

E. Karasteristik Laporan Keuangan ……….. 7

F. Pengertian Bank dan Bank Syariah ……….. 7

G. Prinsip-Prinsip Dasar Bank Syariah ………. 8

H. Riba ……….. 11

(12)

x

J. Penelitian Sebelumnya ………. 29

K. Model Penelitian ……….. 31

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Pene litian ………. 32

B. Tempat dan Waktu Penelitian ……….. 32

C. Subjek dan Objek Penelitian ……… 32

D. Data yang Diperlukan ………. 32

E. Teknik Pengumpulan Data ……….. 33

F. Teknik Analisa Data ……… 34

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya Perusahaan ……… 36

B. Pendiri Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga ……… 38

C. Visi, Misi dan Budaya Kerja……… 39

D. Landasan Operasional ……… 40

E. Produk ………. 40

F. Struktur Organisasi ………. 44

BAB V ANALISIS DATA A. Deskripsi Data ………. 48

B. Perbandingan Laporan Keuangan Menurut PSAK dengan Laporan Keuangan BPRS Bangun Drajat Warga ……… 55

1. Perbandingan Neraca Triwulan I dan II denga n PSAK……….. 55

2. Perbandingan Neraca Triwulan III dan IV dengan PSAK …….……… 80

3. Perbandingan Laba Rugi Triwulan I dan II dengan PSAK …….……… 100

(13)

xi BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ……… 114

B. Keterbatasan ……….. 117

C. Saran ……….. 117

(14)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1 Tabel Perbedaan Bunga dengan Bagi Hasil …………..

Tabel 2 Tabel Perbandingan PSAK dengan Neraca Bulan Maret dan Juni ….……….. Tabel 3 Tabel Perbandingan PSAK dengan Neraca Bulan September dan Desember ………... Tabel 4 Tabel Perbandingan Laba Rugi bulan Maret dan Juni dengan PSAK ……… Tabel 5 Tabel Perbandingan Laba Rugi bulan September dan Desember dengan PSAK ………...

12

72

94

106

(15)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar I Gambar Model Penelitian ………...

(16)

xiv

ABSTRAK

KAJIAN PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) PADA LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH

Studi Kasus Pada PT.BPRS Bangun Drajat Warga Robertus. Setio Widianto

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2008

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui apakah penyajian laporan keuangan BPRS Bangun Drajat Warga periode 2006 sesuai dengan PSAK, (2) mengetahui penyebab perbedaan penyajian laporan keuangan antara BPRS Bangun Drajat Warga dengan PSAK.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi, wawancara, dan observasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dengan langkah- langkah sebagai berikut (1) memaparkan penyajian nama akun, letak akun laporan keuangan (Neraca, Laporan Laba Rugi) BPRS Bangun Drajat Warga periode 2006, (2) membandingkan penyajian nama akun, letak akun, mencari perbedaan dan persamaan laporan keuangan yang disajikan oleh BPRS Bangun Drajat Warga periode 2006 dengan PSAK, (3) menganalisis perbedaan untuk menemukan penyebab perbedaan dan analisis persamaan antara laporan keuangan BPRS Bangun Drajat Warga periode 2006 dengan PSAK, (4) menarik kesimpulan apakah laporan keuangan BPRS Bangun Drajat Warga sesuai dengan ketentuan PSAK.

(17)

xv

ABSTRACT

A REVIEW OF THE APPLICATION OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARD (PSAK) ON SYARIAH BANK’S FINANCIAL STATEMENT

A Case Study at PT. BPRS Bangun Drajat Warga Robertus Setio Widianto

Sanata Dharma University Yogyakarta 2008

The objectives of this research were (1) identifying whether the financial statement of BPRS Bangun Drajat Warga for the period of 2006 was already in accordance with PSAK, (2) identifying all sorts of reason for the differences in financial report between BPRS Bangun Drajat Warga and PSAK.

The data collecting techniques used were documentation, interview, and observation. The data analysis technique used descriptive analysis technique with the following steps (1) describing the account name, position of financial account report of (balance sheet, income statement) BPRS Bangun Drajat Warga for the period of 2006, (2) comparing the presentation of account, account position, finding differences and similarities in financial report based on BPRS Bangun Drajat Warga for the period of 2006 and PSAK, (3) analyzing the differences to find its cause and analyzing the similarities in financial report based on BPRS Bangun Drajat Warga for the period of 2006 and PSAK, (4) concluding whether the financial report of BPRS Bangun Drajat Warga was suitable with PSAK.

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Antonio (2001: 19) opini mengenai bank syariah mulai dibahas pada tahun 1970, saat itu negara Mesir mengajukan proposal untuk mendirikan bank syariah pada Sidang Menteri Luar Negeri Negara-Negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Karachi, Pakistan. Sejak pertemuan itu bank syariah mulai menjadi agenda dalam setiap Sidang Menteri Luar Negeri OKI .

Perkembangan bank syariah di negara-negara Islam berpengaruh ke Indonesia, ini ditunjukkan dengan munculnya Ba nk Muamalat Indonesia pada tanggal 1 November 1991 sebagai bank syariah pertama di Indonesia. Keandalan Bank Syariah mulai terlihat pada saat Indonesia mengalami krisis moneter dimana banyak bank konvensional dilikuidasi, karena bank tersebut berkewajiban membayar bunga yang sangat besar pada saat itu, hal ini membuat bank konvensional gulung tikar. Kenyataan ini membuktikan bahwa kelangsungan hidup bank konvensional selalu terganggu oleh gejolak naik turunnya suku bunga.

(19)

Seiring pertumbuhan bank-bank syariah pada dunia perbankan di Indonesia, yang mempunyai karakteristik berbeda dengan bank konvensional, maka pelaporan keuangan yang akan dilaporkan juga akan berbeda dengan laporan keuangan bank konvensional.

PSAK No.59 dibuat sebagai pedoman dalam penyusunan laporan keuangan pada bank syariah maka diharapkan bisa membantu para pemakai laporan keuangan untuk dapat mengambil keputusan dalam berinvestasi pada perbankan syariah atau tidak. Laporan keuangan menjadi sangat penting dan mempengaruhi keputusan para pemakai.

B. Rumusan Masalah

Apakah penyajian Laporan Keuangan Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga periode 2006 sesuai pada PSAK dan apa penyebab perbedaan penyajian laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga dengan PSAK?

C. Batasan Masalah

Penulis ingin meneliti secara khusus pada penyajian laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga periode 2006 yang terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi.

D. Tujuan Penelitian

(20)

2. Peneliti ingin mengetahui penyebab perbedaan penyajian laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga dengan PSAK.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Bank Perkreditan Rakyat Syariah

Bagi Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun laporan keuangan periode-periode selanjutnya sehingga mutu laporan keuangan dapat meningkat.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penulis dapat menambah pustaka bacaan dan referensi skripsi yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

3. Bagi Penulis

Bagi penulis penelitian ini merupakan sebuah sarana untuk menerapkan teori yang diperoleh selama perkuliahan ke dalam dunia praktek.

F. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

(21)

Bab II Landasan Teori

Dalam bab ini berisi tentang teori- teori yang menjadi dasar dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang diteliti.

Bab III Metoda Penelitian

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, obyek dan subyek penelitian, dan teknik analisis data.

Bab IV Gambaran Umum Perusahaan

Dalam bab ini berisi paparan mengenai sejarah dan profile bank yang menjadi sampel.

Bab V Analisis Data

Dalam bab ini berisi mengenai deskripsi data, hasil analisis perbandingan PSAK dengan laporan keuangan bank.

Bab VI Penutup

(22)

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Arti Penting Standar Akuntansi

Menurut PSAK No:1,1 (2002 : ) pemahaman dan dapat diperbandingkan laporan keuangan dengan perusahaan lain akan meningkat bila laporan keuangan disajikan dalam format yang sama dan menggunakan deskripsi yang sama untuk pos yang sejenis. Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan PSAK melalui :

a ) Penerapan persyaratan dalam PSAK termasuk persyaratan pengungkapan. b ) Pemberian pedoman struktur laporan keuangan termasuk minimum dari

setiap komponen utama laporan, kebijakan akuntansi dan catatan atas laporan keuangan.

c ) Penetapan persyaratan praktis untuk masalah-masalah yang berkaitan dengan materialitas, kelangsungan hidup usaha, pemilihan kebijakan akuntansi dalam hal tidak ada pengaturan oleh PSAK, konsistensi dan penyajian informasi komparatif.

B. Tujuan Standar Akuntansi

(23)

C. Sifat-sifat Standar Akuntansi

Standar akuntansi mendominasi tugas-tugas akuntan. Standar akuntansi menyajikan petunjuk yang praktis dan mudah terkait dengan tugas-tugas akuntansi. Standar akuntansi secara umum diterima sebagai aturan perusahaan, yang diikuti dengan sanksi dan kepatuhan. Edey membedakan persyaratan standar dalam 4 tipe ( Marwata dkk 2000 : 88 ) yaitu :

1. Menyatakan bahwa akuntan harus melaporkan pada masyarakat tentang apa yang mereka lakukan dengan pengungkapan metode- metode serta asumsi-asumsi (kebijakan akuntansi yang digunakan).

2. Mengarah pada pencapaian keseragaman penyajian laporan keuangan. 3. Melakukan pengungkapan terhadap hal-hal khusus dimana para pengguna

diminta untuk melakukan pengujian terhadap kebijakan yang dibuat.

4. Memerlukan pembuatan keputusan baik secara eksplisit maupun implisit tentang persetujuan penilaian asset dan penetapan income.

D. Arti Penting Laporan Keuangan

(24)

E. Karakteristik Laporan Keuangan

Menurut Chairi dan Ghozali (2001: 126-129) laporan keuangan harus memenuhi karakteristik kualitatif pokok berikut ini:

1. Dapat dipahami

Pemakai diasumsikan mempunyai pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis akuntansi, kemauan mempelajari informasi dengan ketentuan yang wajar.

2. Relevan

Informasi yang relevan dapat mempengaruhi keputusan pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, kini atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu.

3. Keandalan

Informasi dikatakan andal jika bebas dari pengertian menyesatkan, kesalahan material. Dapat diandalkan oleh pemakai sebagai penyajian yang tulus dan jujur (faithfull representation) dari yang seharusnya disajikan atau secara wajar diharapkan dapat disajikan.

4. Dapat dibandingkan

Para pemakai dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan per-periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja.

F. Pengertian Bank dan Bank Syariah

Pengertian bank menurut Undang-Undang RI No:10/1998:

(25)

Pengertian syariah menurut Makhlul Ilmi SM dalam bukunya Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, menyimpulkan bahwa seperangkat aturan hukum dapat disebut syariah bila terkandung didalamnya minimal 4 unsur penting sebagai berikut :

1. Aturan itu datangnya dari Allah SWT

2. Ditujukan pada seluruh orang mukallaf (semua umat manusia) 3. Disampaikan pada manusia lewat nabi

4. Aturan itu mengenai aqidah dan amal perbuatan manusia.

Pengertian bank syariah menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah (2002 : 1):

Bank syariah adalah bank yang berasaskan antara lain pada asas kemitraan, transparansi, dan universal serta melakukan kegiatan usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah.

Sedangkan, Menurut Muhammad (2002: 13) pengertian bank syariah adalah Lembaga keuangan atau perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadist, atau dengan kata lain lembaga keuangan yang usaha pokoknya me mberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariah Islam.

G. Prinsip-Prinsip Dasar Bank Syariah

1. Prinsip Titipan (Simpanan / Al-Wadi’ah)

Menurut Antonio (2001: 85) pengertian Al-Wadi’ah yaitu titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip mengkendaki.

(26)

hasil dari pemakai dana, sehingga dapat memberikan insentif pada penitip dalam bentuk bonus.

2. Bagi Hasil

Menurut Antonio (2001: 90-100) pada prinsipnya bagi hasil dapat dilakukan dalam 4 akad utama, yaitu musyarakah, mudharabah, al-muzara’ah, dan al-musaqah.

a) Al-musyarakah yaitu akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk usaha tertentu dimana masing- masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai kesepakatan.

b) Al-mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama menyediakan seluruh modal, dan pihak kedua hanya sebagai pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama bukan kelalaian pengelola.

c) Al-muzara’ah adalah kerja sama pengelolaan pertanian antara pemilik lahan dengan penggarap untuk menanami dan memelihara lahan pertanian dengan benih dari pemilik lahan dengan imbalan bagian tertentu (persentase) dari hasil panen.

(27)

3. Jual Beli

Menurut Antonio (2001: 101-116) jual beli ada 4 yaitu:

a) Bai’al-murabahah adalah jual beli pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati.

b) Bai’as-salam adalah pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari dengan pembayaran dilakukan dimuka.

c) Bai’al-istishna adalah bentuk kontrak penjualan antara pembeli dan pembuat barang dimana pembuat barang mendapat pesanan dari pembeli. Pembuat barang berusaha membuat atau berusaha melalui orang lain untuk memenuhi pesanan pembeli.

4. Sewa

Menurut Antonio (2001: 117-119) sewa ada 2 jenis yaitu:

a) Al-Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang tersebut.

b) Al-Ijarah Al Muntahiabit Tamlik adalah perpadua n antara kontrak jual beli dan sewa atau lebih tepatnya akad sewa yang diakhiri dengan kepemilikan barang ke penyewa.

5. Jasa

Menurut Antonio (2001: 101-116) jasa ada 5 jenis yaitu :

(28)

b) Al-Kafalah adalah jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung. c) Al-Hawalah adalah pengalihan utang dari orang yang berutang kepada

orang lain yang wajib menanggungnya.

d) Ar-Rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya.

e) Al-Qard adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan.

H. Riba

Pengertian riba berdasarkan surat Ar Rum 39 yaitu nilai atau harga yang ditambahkan pada harta atau uang yang dipinjamkan pada orang lain.

(29)

Tabel 1. Perbedaan Bunga dengan Bagi Hasil

Bunga/Riba Bagi Hasil

a. Penentuan bunga dibuat waktu akad dengan asumsi harus selalu untung.

b. Besarnya prosentase berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan. c. Pembayaran bunga tetap seperti

yang dijanjikan tanpa mempertimbangkan apakah proyek yang dijalankan rugi atau unt ung.

d. Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun jumlah keuntungan berlipat. e. Eksistensi bunga di ragukan

a. Penentuan besarnya rasio/nisbah bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan pedoman pada kemungkinan untung dan rugi. b. Besarnya rasio bagi hasil

berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh. c. Bagi hasil tergantung pada

keuntungan proyek yang dijalankan. Bila usaha merugi, kerugian ditanggung bersama oleh kedua belah pihak.

d. Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan. e. Tidak ada yang meragukan

keabsahan bagi hasil.

I. Laporan Keuangan Bank Syariah Menurut PSAK

Penyajian Laporan keuangan bank syariah yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut (PSAK No:59,152) :

1. Neraca

2. Laporan laba rugi

3. Laporan perubahan ekuitas

4. Laporan perubahan dana investasi terikat

5. Laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infak, dan shadaqah

6. Laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan

7. Catatan atas laporan keuangan

(30)

1. Neraca

Unsur-unsur neraca meliputi aktiva, kewajiban, investasi tidak terikat, dan ekuitas (PSAK No:59, 153).

Suatu aktiva diklasifikasikan sebagai aktiva lancar, jika aktiva tersebut (PSAK No:1, 42) :

a) Diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam jangka waktu siklus operasi Normal perusahaan; atau

b) Dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek dan diharapkan akan direalisisr dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca; atau

c) Berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi; Aktiva yang tidak termasuk kategori tersebut diatas diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar.

(31)

tidak lancar. Untuk tujuan pengklasifikasian ini, siklus operasi diasumsikan satu tahun kecuali untuk kegiatan atau industri tertentu dimana jangka waktu yang lebih panjang jelas lebih layak (PSAK No:1, 43).

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek, jika (PSAK No:1, 44):

a) Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasi perusahaan; atau

b) Jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca.

Semua kewajiban lainnya harus diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang.

Persediaan meliputi barang yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali, misalnya, barang yang dagangan yang dibeli oleh pengecer untuk dijual kembali, atau pengadaan tanah dan property lainnya untuk dijual kembali. Persediaan juga mencakupi barang jadi yang diproduksi, atau barang dalam penyelesaian yang sedang diproduksi, oleh entitas serta termasuk bahan perlengkapan yang akan digunakan dalam proses produksi. Bagi perusahaan jasa, persediaan meliputi biaya jasa seperti diuraikan dalam paragraph 18, dimana entitas belum mengakui pendapatan yang terkait (PSAK No:14, 7).

(32)

secara langsung menangani pemberian jasa, termasuk personalia penyelia, dan overhead yang dapat diatribusikan. Biaya tenaga kerja dan biaya lainnya yang terkait dengan personalia penjualan dan administrasi umum tidak termasuk sebagai biaya persediaan tetapi diakui sebagai beban pada periode terjadinya. Biaya persediaan pemberi jasa tidak termasuk marjin laba atau overhead yang tidak dapat diatribusikan yang sering merupakan factor pembebanan harga oleh pemberi jasa (PSAK No:14, 18).

Penyisihan kerugian aktiva produktif yang dibentuk dan disajikan sebagai pengurang (offsetting account) dari setiap jenis aktiva produktif yang bersangkutan (PSAK No:31, 88)

Penyajian aktiva pada neraca atau pengungkapan pada catatan atas laporan keuangan atas aktiva yang dibiayai oleh bank sendiri dan aktiva yang dibiayai oleh bank bersama pemilik dana investasi tidak terikat, dilakukan secara terpisah. Penyajian dalam neraca juga memperhatikan ketentuan PSAK lainnya sehingga tidak terbatas pada pos-pos aktiva berikut (PSAK No:59, 154) :

a) Kas

b) Penempatan pada Bank Indonesia c) Giro pada bank lain

(33)

f) Piutang (piutang mudharabah, piutang salam, piutang istishna, piutang pendapatan ijarah)

g) Pembiayaan mudharabah h) Pembiayaan musyarakah

i) Persediaan (aktiva yang dibeli untuk dijual kembali kepada klien)

j) Aktiva yang diperoleh untuk ijarah

k) Aktiva istishna dalam penyelesaian (setelah dikurangi termin istishna) l) Penyertaan

m) Investasi lain

n) Aktiva tetap dan akumulasi penyusutan o) Aktiva lain

Penyajian pada neraca atau pengungkapan pada catatan atas laporan keuangan juga memperhatikan ketentuan PSAK lainnya sehingga tidak terbatas pada pos-pos kewajiban, investasi tidak terikat, dan ekuitas berikut (PSAK No:59, 155) :

a) Kewajiban

1 ) Kewajiban segera

2 ) Simpanan (giro wadiah, tabungan wadiah)

3 ) Simpanan pada bank lain (giro wadiah, tabungan wadiah) 4 ) Kewajiban lain (utang salam, utang istishna)

5 ) Kewajiban pada bank lain 6 ) Pembiayaan yang diterima

(34)

8 ) Utang pajak 9 ) Utang lainnya

10 ) Pinjaman subordinasi b) Investasi Tidak Terikat

1 ) Investasi tidak terikat dari bukan bank (tabungan mudharabah, deposito mudharabah)

2 ) Investasi tidak terikat dari bank (tabungan mudharabah, deposito

mudharabah) c) Ekuitas

1 ) Modal disetor

2 ) Tambahan modal disetor 3 ) Saldo laba (rugi)

(35)

Jumlah pajak kini, yang belum dibayar harus diakui sebagai kewajiban. Apabila jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periode-periode tersebut, maka selisihnya diakui sebagai aktiva (PSAK No: 46, 13).

Aktiva pajak dan kewajiban pajak harus disajikan terpiash dari aktiva dan kewajiban lainnya dalam neraca. Aktiva pajak tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan harus dibedakan dari aktiva pajak kini dan kewajiban pajak kini (PSAK No: 46, 75).

Aktiva dan kewajiban tidak boleh disalinghapuskan kecuali ketentuan syariah dan hukum memperkenankan terjadinya saling hapus. Pembiayaan

mudharabah mutlaqah yang diterima bank syariah disajikan dalam neraca pada unsur investasi tidak terikat di antara unsur kewajiban dan ekuitas (PSAK No:59, 156-157).

Investasi tidak terikat adalah dana yang diterima oleh bank dengan kriteria sebagai berikut (PSAK No:59, 158):

a ) Bank mempunyai hak untuk menggunakan dan menginvestasikan dana, termasuk hak untuk mencampur dana dimaksud dengan dana lainnya. b ) Keuntungan dibagikan sesuai dengan nisbah yang disepakati.

c ) Bank tidak memiliki kewajiban secara mutlak untuk mengembalikan dana tersebut jika mengalami kerugian.

(36)

a) Termin istishna yang sudah ditagih disajikan sebagai pos pengurang

istishna dalam penyelesaian.

b) Selisih lebih antara istishna dalam penyelesaian dan termin istishna yang sudah ditagih disajikan sebagai aktiva, sedangkan selisih kurang antara

istishna dalam penyelesaian dan termin istishna yang sudah ditagih disajikan sebagai kewajiban.

c) Aktiva istishna dalam penyelesaian yang telah selesai dibuat disajikan sebagai persediaan sebesar harga jual istishna kepada pembeli akhir. d) Dalam istishna pararel, piutang istishna dan utang istishna tidak boleh

saling hapus.

Dana wadiah yad-dhamanah disajikan sebagai kewajiban. Qardh yang sumber dananya dari intern bank (modal bank) disajikan pada aktiva lainnya sebagai pinjaman qardh. Sedangkan qardh yang sumber dananya dari ekstern

(dana kebajikan yang diterima oleh bank) disajikan dalam laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan (PSAK No:59, 160-161).

2. Laporan Laba Rugi

Dengan memperhatikan ketentuan dalam PSAK lainnya penyajian dalam laporan laba rugi mencakup, tetapi tidak terbatas pada pos-pos pendapatan dan beban berikut (PSAK No:59, 162) :

a) Pendapatan dari operasi utama:

(37)

3 ) Pendapatan dari bagi hasil (pendapatan bagi hasil mudharabah, pendapatan bagi hasil musyarakah)

4 ) Pendapatan operasi utama lainnya;

b) Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat; c) Pendapatan operasi lainnya;

d) Beban operasi lainnya; e) Pendapatan No:n-operasi; f) Beban Non-operasi; g) Zakat; dan

h) Pajak.

Pada akhir setiap periode interim, perusahaan harus membuat taksiran pajak penghasilan untuk dibebankan pada periode interim. Perhitungan pajak penghasilan periode interim harus sesuai dengan kebijakan akuntansi tentang pajak penghasilan yang dianut pada akhir tahun (PSAK No:3, 8)

Beban (Penghasilan) pajak yang berhubungan dengan laba dan rugi dari aktivitas normal harus diajikan tersendiri pada laporan laba rugi (PSAK No: 6, 78).

3. Laporan Arus Kas

Disajikan sesuai dengan PSAK 2 Laporan Arus Kas dan PSAK 31 Akuntansi Perbankan (PSAK No:59, 163).

(38)

Perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari metode berikut ini (PSAK No: 2, 50) :

a) Metode langsung: dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan.

b) Metode tidak langsung: dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan (deferral) atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi dimasa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.

Perusahaan harus melaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktivitas investasi dan pendanaan (PSAK No: 2, 51).

Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan berikut ini dapat disajikan menurut arus kas bersih (PSAK No: 2, 52):

a) Penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan para pelanggan apabila arus kas tersebut lebih mencerminkan aktivitas pelanggan dari pada aktivitas perusahaan.

b) Penerimaan dan pengeluaran kas untuk pos-pos dengan perputaran cepat, dengan volume transaksi yang besar dan jangka waktu singkat.

Arus kas yang berasal dari aktivitas suatu lembaga keuangan berikut ini dapat dilaporkan dengan dasar arus kas bersih (PSAK No: 2, 53):

(39)

b) Penempatan dan penarikan deposito pada lembaga keuangan lainya. c) Pemberian dan pelunasan kredit.

Arus kas yang berasal dari transaksi dalam valuta asing harus dibukukan dalam mata uang yang digunakan dalam pelaporan keuangan dengan menjabarkan jumlah mata uang asing tersebut menurut kurs pada tanggal transaksi arus kas . Arus kas anak perusahaan di luar negeri dijabarkan berdasarkan kurs transaksi pada tanggal arus kas (PSAK No: 2, 54-55).

Arus kas sehubungan dengan pos luar biasa harus diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan sesuai dengan sifat transaksi dan diungkapkan secara terpisah . Arus kas dari bungan dan deviden yang diterima dan dibayarkan, masing- masing harus diungkapkan tersendiri masing- masing harus diklasifikasikan secara konsisten antar periode sebagai aktivitas operasi, investasi, atau pendanaan (PSAK No: 2, 56-57).

Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan harus diungkapkan tersendiri dan diklasifikasikan sebagai arus kas aktivitas operasi kecuali jika secara spesifik dapat diidentifikasi sebagai aktivitas pendanaan dan investasi . Keseluruhan arus kas yang berasal dari perolehan dan pelepasan anak perusahaan atau unit bisnis lainnya harus diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi (PSAK No: 2, 58-59).

Perusahaan harus mengungkapan hal- hal berikut secara keseluruhan, sehubungan dengan perolehan dan pelepasan anak perusahaan dan unit bisnis lainnya selama satu periode (PSAK No: 2, 60) :

(40)

b) Bagian nilai perolehan atau pelepasan yang dibayarkan dengan kas atau setara kas.

c) Jumlah kas dan setara kas pada anak perusahaan atau unit bisnis yang diperoleh atau dilepaskan.

d) Jumlah aktiva dan kewajiban selain kas atau setara kas pada anak perusahaan atau unit bisnis yang diperoleh atau dilepaskan, diikhtisarkan berdasarkan kategori utamanya.

Transaksi investasi dan pendanaan yang tidak memerlukan penggunaan kas atau setara kas harus dikeluarkan dari laporan arus kas. Transaksi semacam ini harus diungkapkan sedemikian rupa pada catatan atas laporan keuangan sehingga dapat memberikan semua informasi yang relevan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan tersebut .Perusahaan harus mengungkapkan komponen kas dan setara kas dan harus menyajikan rekonsiliasi jumlah tersebut dalam laporan arus kas dengan pos yang sama yang disajikan di neraca . Perusahaan harus mengungkapkan jumlah saldo kas dan setara kas yang signifikan yang tidak dapat digunakan dengan bebas, oleh perusahaan atau grup usaha tersebut (PSAK No: 2, 61-63).

Laporan arus kas disajikan sesuai dengan PSAK 2: Laporan Arus Kas dan harus disusun berdasarkan kas selama periode laporan (PSAK No:31, 102)

Kas dan setara kas terdiri atas (PSAK No:31, 103) : a) kas,

(41)

Mengingat bank mempunyai likuiditas yang sangat ketat dibandingkan dengan perusahaan pada umumnya maka penempatan yang segera akan jatuh tempo dalam waktu 3 bulan akan kurang dari tanggal perolehannya tidak termasuk dalam perhitungannya (PSAK No: 31, 104)..

4. Laporan Perubahan Ekuitas

Disajikan sesuai PSAK 1 : Penyajian Laporan Keuangan (PSAK No:59, 164). Perusahaan harus menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai komponen utama laporan keuangan yang menunjukkan (PSAK No: 1, 66) :

a) Laba atau rugi bersih periode yang bersangkutan.

b) Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta jumlahnya yang berdasarkan PSAK terkait diakui secara langsung dalam ekuitas.

c) Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam PSAK terkait. d) Transaksi modal pemilik dan distribusi kepada pemilik.

e) Saldo akumulasian laba atau rugi pada awal dan akhir periode serta perubahannya.

f) Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing- masing jenis modal saham, agio dan cadangan pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan secara terpisah setiap perubahan.

(42)

laporan keuangan. Laporan perubahan ekuitas kecuali untuk perubahan yang berasal dari transaksi dengan pemegang saham seperti setoran modal dan pembayaran deviden, menggambarkan jumlah keuntungan dan kerugian yang berasal dari kegiatan perusahaan selama periode yang bersangkutan (PSAK No:1, 67).

5. Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat

Laporan perubahan dana investasi terikat memisahkan dana investasi terikat berdasarkan sumber dana dan memisahkan investasi berdasarkan jenisnya (PSAK No:59, 165).

Bank syariah menyajikan laporan dana investasi terikat sebagai komponen utama laporan keuangan, yang menunjukkan (PSAK No:59, 166):

a) Saldo awal dana investasi terikat;

b) Jumlah unit investasi pada setiap jenis investasi dan nilai per unit pada awal periode;

c) Dana investasi yang diterima dan unit investasi yang diterbitkan bank syariah selama periode laporan;

d) Penarikan atau pembelian kembali unit investasi selama periode laporan; e) Keuntungan atau kerugian dana investasi terikat;

f) Bagian bagi hasil milik bank dari keuntungan investasi terikat jika bank syariah berperan sebagai pengelola dana atau imbalan bank syariah berperan sebagai agen investasi;

(43)

h) Saldo akhir dana investasi terikat; dan

i) Jumlah unit investasi pada setiap jenis investasi dan nilai per unit pada akhir periode.

Investasi terikat adalah investasi yang bersumber dari pemilik dana investasi terikat dan sejenisnya yang dikelola bank sebagai manajer investasi berdasarkan mudharabah muqayyadah atau sebagai agen investasi. Investasi terikat bukan aktiva maupun kewajiban bank karena bank tidak berhak untuk menggunakan dan tidak berkewajiban mengembalikan atau menanggung risiko investasi (PSAK No:59, 167).

Dana yang diserahkan oleh pemilik investasi terikat dan sejenisnya adalah dana yang diterima bank sebagai manajer investasi atau agen investasi yang disepakati untuk diinvestasikan oleh bank baik sebagai pengelola dana maupun sebagai agen investasi. Dana yang ditarik oleh pemilik investasi terikat adalah dana yang diambil atau dipindahkan sesuai dengan permintaan pemilik dana. Keuntungan atau kerugian investasi terik at sebelum dikurangi bagian keuntungan manajer investasi adalah jumlah kenaikan atau penurunan bersih nilai investasi terikat selain kenaikan yang berasal dari penyetoran atau penurunan yang berasal dari penarikan (PSAK No:59, 168-169).

6. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat, Infak, dan Shadaqah

(44)

a) Sumber dana zakat, infak dan shadaqah yang berasal dari penerimaan zakat dari bank syariah, zakat dari pihak luar bank syariah, infak, shadaqah.

b) Penggunaan dana zakat, infak, dan shadaqah untuk (fakir, miskin, hamba sahaya, orang yang terlilit utang, orang yang baru masuk Islam, orang yang berjihad, orang yang dalam perjalanan, amil).

c) Kenaikan atau penurunan sumber dana zakat, infak, dan shadaqah; d) Saldo awal dana penggunaan dana zakat, infak, dan shadaqah; dan e) Saldo akhir dana penggunaan dana zakat, infak, dan shadaqah.

Zakat adalah sebagian dari harta yang wajib dikeluarkan oleh muzaki (pembayar zakat) untuk diserahkan kepada mustahiq (penerima zakat). Pembayaran zakat dilakukan bila nisab dan haul- nya terpenuhi dari harta yang memenuhi kriteria wajib zakat. Pada prinsipnya wajib zakat adalah shahibul mal. Bank dapat bertindak sebagai amil zakat (PSAK No:59, 173).

Unsur dasar laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infak, dan shadaqah meliputi sumber dana, penggunaan dana selama suatu jangka waktu, serta saldo dana zakat, infak, dan shadaqah pada tanggal tertentu. Sumber dana zakat, infak, dan shadaqah berasal dari bank dan pihak lain yang diterima bank untuk disalurkan kepada yang berhak (PSAK No:59, 174-175).

(45)

7. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardhul Hasan

Bank syariah menyajikan laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan sebagai komponen utama laporan keuangan yang menunjukkan (PSAK No:59, 178) :

a) Sumber dana qardhul hasan yang berasal dari penerimaan (infak, shadaqah, denda, pendapatan No:n-halal).

b) Penggunaan dana qardhul hasan untuk pinjaman dan sumbanga n. c) Kenaikan atau penurunan sumber dana qardhul hasan;

d) Saldo awal dana penggunaan dana qardhul hasan; dan e) Saldo akhir dana penggunaan dana qardhul hasan.

Unsur dasar laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan meliputi sumber, penggunaan dan qardhul ha san selama jangka waktu tertentu, saldo dana qardhul hasan pada tanggal tertentu. Sumber dana qardhul hasan berasal dari bank atau dari luar bank. Sumber dana qardhul hasan dari luar berasal dari infak dan shadaqah dari pemilik, nasabah, atau pihak lainnya (PSAK No:59, 179-180).

Penggunaan dana qardhul hasan meliputi pemberian pinjaman baru selama jangka waktu tertentu dan pengembalian dana qardhul hasan temporer

(46)

J. Penelitian Sebelumnya

Sofie (2005), dalam penelitiannya mencoba merumuskan tujuan laporan keuangan bank syariah yang sebelumnya merumuskan tujuan laporan keuangan akuntansi Islam yang berbeda dengan tujuan laporan keuangan akuntansi konvensional. Perbedaan prinsip antara bank konvensional dengan bank syariah menyebabkan perbedaan akuntansinya, sehingga tujuan akuntansi dan tujuan laporan keuangan juga berbeda. Sofie merumuskan tujuan laporan keuangan bank syariah ditinjau dari dua segi yaitu segi proses dan segi hasil. Proses yaitu tujuan laporan keuangan harus mampu memberikan gambaran proses yang terjadi dalam kegaiatan perbankan syariah yang juga terkandung pertanggung jawaban yang utama pada Allah SWT, karena pengelolaan bank itu adalah sebuah amanat. Aspek hasil yaitu tujuan laporan keuangan adalah menghasilkan laporan keuangan yang dapat digunakan oleh pengguna untuk melihat hasil operasi bank syariah dalam bentuk laporan laba rugi, sehingga pengguna yakin bahwa laba atau rugi itu berasal dari transaksi yang sesuai dengan syariat Islam.

(47)

akuntan diikat oleh seperangkat aturan yang punya nilai lebih dari sekedar dari ciptaan manus ia.

(48)

K. Model Penelitian

Gambar I. Model Penelitian

Laporan Keuangan BPR Syariah BDW

periode 2006

PSAK tahun 2002

Unsur-unsur laporan (Neraca, lap R/L, lap Arus Kas) yang ada

pada lap. keuangan Bank periode 2006

Unsur-unsur laporan untuk menyusun laporan berdasarkan

PSAK tahun 2002

Membandingkan unsur-unsur, penyajian(Neraca, lap

R/L, lap Arus Kas) laporan keuangan

dengan PSAK

Persamaan Perbedaan

Penyebab perbedaan

Kesimpulan

(49)

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan adalah studi kasus dimana penelitian dilakukan terhadap suatu objek tertentu yang pengumpulan datanya menggunakan beberapa elemen kemudian masing- masing dievaluasi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat : Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPR) Bangun Drajat Warga Banguntapan

2. Waktu : Penelitian dilakukan selama 3 bulan dari bulan Desember 2007- Februari 2008

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian :

a) Pimpinan BPRS Bangun Drajat Warga

b) Kepala Bagian Akuntansi BPRS Bangun Drajat Warga c) Kepala Administrasi BPRS Bangun Drajat Warga 2. Objek Penelitian :

a) Neraca periode 2006

b) Laporan Laba Rugi periode 2006

D. Data yang diperlukan

1. Data gambaran umum BPRS Bangun Drajat Warga yang meliputi : a) Sejarah berdiri BPRS Bangun Drajat Warga

(50)

c) Kegiatan usaha BPRS Bangun Drajat Warga d) Struktur organisasi BPRS Bangun Drajat Warga

2. Data keuangan BPRS Bangun Drajat Warga yang meliputi: a) Neraca periode 2006

b) Laporan Laba Rugi periode 2006

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Studi Dokumentasi

Metode pengumpulan data dengan cara mengutip data Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga, metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang gambaran umum dan laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga.

2. Wawancara

Metode pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung untuk memperoleh data mengenai gambaran umum dan hambatan yang dihadapi oleh Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga dalam menerapkan PSAK.

3. Observasi

(51)

F. Teknik Analisa Data

Teknik analisis deskriptif yaitu diungkapkan konsep teoritis dan gambaran mengenai objek penelitian serta penyajian data dari hasil penelitian. Teknik analisis data untuk menjawab rumusan masalah yaitu :

1. Memaparkan penyajian nama akun, letak akun laporan keuangan (Neraca, Laporan Arus Kas, Laporan Laba Rugi) Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga periode 2006.

2. Membandingkan penyajian nama akun, letak akun, mencari perbedaan laporan keuangan yang disajikan oleh Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga periode 2006 dengan PSAK.

3. Menganalisis perbedaan untuk menemukan penyebab perbedaan antara laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga periode 2006 dengan PSAK.

4. Menarik kesimpulan apakah penyajian akun dalam laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga sesuai (letak, nama/istilah) dengan ketentuan PSAK.

Setelah melakukan analisis setiap akun yang dilaporkan dalam laporan keuangan bank, langkah selanjutnya yaitu menarik kesimpulan secara umum apakah laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga sesuai dengan ketentuan PSAK dengan kreteria:

(52)

2. Laporan keuangan dikatakan tidak sesuai pada PSAK bila dalam laporan keuangan tersebut ketidak sesuaian dengan PSAK lebih dari 0,2 dari total akun yang dibandingkan

(53)

36

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah berdirinya perusahaan

PT.Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Bangun Drajat Warga didirikan dengan maksud dan tujuan menjalan kan usaha dalam bidang usaha sebagai Bank Perkreditan Rakyat yang semata- mata akan beroperasi dengan system bagi hasil, baik terhadap debitur maupun krediturnya, menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk deposito berjangka dan tabungan, memberikan pembiayaan bagi pengusaha kecil dan atau masyarakat pedesaaan pada tahun 2003 oleh 42 orang pendiri. Berdirinya Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Bangun Drajat Warga telah dicatatkan pada notaris berasarkan akte notaris Muhammad Agus Hanafi, SH No.33 tanggal 24 Februari 1993, dengan Akte perubahan No.18 tanggal 15 Mei 1993, dari notaris yang sama. Kedud ukan Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Bangun Drajat Warga sebagai perseroan yang badan hukum telah disyahkan dengan SK Menteri Kehakiman Nomor C2-4457.HT.01.01.th.1993 tanggal 10 Juni 1993 dan dimuat dalam tambahan Berita Negara No.95 tanggal 26 November 1993, selain itu pada tanggal 7 Desember 1993 izin prinsip yaitu Izin Operasional dari Menteri Keuangan dengan nomor : 275/KM17/1993 turun dan telah melengkapi persyaratan yang telah ditentukan pada tanggal 30 November 1993.

(54)

KH.Akhmad Azhar Basyir, MA. Pada awal berdirinya Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Bangun Drajat Warga dipimpin oleh tiga direksi yaitu, H.Ramli Sabar, Drs HM Murwan Hudi dan Muhammad Saleh. Komisaris yang terdiri dari bapak Drs H Ali Warsito, H AR Iskandar, H Lanang Supriyadi, Hartoyo dan Herry Yudianto, SE Akt. Dewan Pengawas Syari’ah terdiri dari H.AR Fachrudin, Prof Drs Husein Yusuf dan H. Suprapto Ibnu Djureimi. Kepengurusan ini telah berubah dan dibetulkan dihadapan Notaris Muhammad Agus Hanafi masing-masing dengan akta tertanggal 30 Mei 1997 nomor 57 dan akta tertanggal 15 april 1999 nomor 22 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman dan HAM nomor C-1068 HT.01.04 tahun 2001 tertanggal 9 Oktober 2001.

Pada tahun 2001 Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Bangun Drajat Warga dipimpin oleh Muhammad Saleh dan Edi Sunarto yang masing- masing sebagai Direktur utama dan Direktur, Drs Ali Warsito sebagai Komisaris Utama, Hartoyo sebagai Komisaris. Anggota Dewan Pengawas Syari’ah antara lain Prof Drs H Asymuni Abdurrahman, Drs H Syamsul Anwar, MA dan Drs H Zainul Muttaqin. Kepengurusan tersebut didasarkan pada hasil keputusan RUPS.

Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Bangun Drajat Warga pada tahun 2003 meresmikan kantor baru di Jalan Gedong Kuning 131 Yogyakarta sekaligus telah dibuka kantor pelayanan kas di Baturetno Banguntapan Bantul oleh Pimpinan Bank Indonesia Yogyakarta Bapak Amril Saleh dan Ketua PP Muhammadiyah Prof Drs H Asymuni Abdurrahman.

(55)

periode 2001-2005. Pengurus terpilih untuk periode 20005-2010 adalah Muhammad Saleh, SE dan Dana Suswati, SE masing- masing sebagai Direktur Utama dan Direktur. A.R Iskandar dan Drs H Sukriyanto, M.Hum masing-masing sebagai Komisaris Utama dan Komisaris sedangkan Dewan Syari’ah diamanhkan kepada Prof Drs H Asymuni Abdurrahman sebagai ketua dan Prof Dr H Syamsul Anwar sebagai anggota. Kepengurusan periode 2005-2010 ini telah dicatatakan dihadapan notaries pada tanggal 26 April 2006 dengan Akta Notaris Pandam Nurwulan, SH, MH Nomor 19.

B. Pendiri Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Bangun Drajat Warga

1. H.A.R Facrudin 22. M.Sulistyanto, SE

2. H. Ismail 23. H Mudjono

3. H.As’ad Humam 24. H.M Wachid Achmadi 4. Ir .Dasron Hamid 25. H.Ramli Sabar

5. Hartoyo 26. Drs.H Achmad Ma’ali Machfud 6. Drs.H.Ali Warsito 27. H.Muh Budiharjo

7. A.R Iskandar 28. Ir.Fuad Abdullah 8. Drs.H.M Jami’an 29. H Albani

9. H.Ismet Wibowo 30. Mashari Makhasi, SH 10.H.Lanang Supriyadi 31. Drs.h Sagirun

11.Drs. H. Djamroni 32. H.M Djurjani

12.Muh Saleh 33. Letkol Drs H Bartuni 13.H.Muh Kastolani 34. H.Harto Suharjo 14.H.Sutarjo 35. H.Suharto Prawiro 15.Drs.H.Muh Bachrum 36. H.Hasyim Rosyidi

16.H.Ibrahim 37. H.Herry Zudianto, SE, Akt 17.dr.H Adam Suyadi 38. H.Paikun

(56)

20.Drs. H.M Murwan Hudi 41. H.Pedro Sujono 21.H Dwijo Suwarno 42. H.S Projokusumo

C. Visi, Misi dan Budaya Kerja

1. Visi

Menjadikan BPR Syari’ah Bangun Drajat Warga sebagai lembaga keuangan syari’ah yang unggul dan terpercaya.

2. Misi

a) Mengembangkan dan mensosialisasikan pola, system dan konsep perbankan syari’ah

b) Memajukan Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Bangun Drajat Warga dengan prinsip bagi hasil yang saling menguntungkan antara nasabah dan Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Bangun Drajat Warga dalam kerangka

amar ma’ruf nahi munkar

c) Mendapatkan profit sesaui dengan target yang ditetapkan

d) Memberikan kesejahteraan kepada pengguna jasa, pemilik, pengurus dan pengelola Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Bangun Drajat Warga secara layak.

3. Budaya Kerja

a) Mengutamakan pelayanan kepada nasabah dengan sopan, ramah, simpatik dan memuaskan baik kepada nasabah penabung maupun nasabah pembiayaan.

b) Pelayanan memuaskan dengan proses analisa maksimal 1 minggu.

(57)

d) Menciptakan suasana ukhuwah islamiyah dilingkungan perusahaan. e) Taat pada peraturan dan pimpinan tanpa mengurangi kreatifitas yang

positif.

f) Kompak dan saling menghormati dalam team work yang utuh.

D. Landasan Operasional

1. Al Qur’an dan Sunnah

2. UU No 7 tahun 1992 yang telah diubah dengan UU No 10 tahun 1998 tentang perbankan.

3. Peraturan Bank Indonesia tentang Bank Perkreditan Rakyat berdasarkan prinsip syari’ah serta ketentuan perbankan syari’ah lainnya.

4. Fatwa- fatwa Dewan Syaria’ah Nasional.

E. Produk

1. Jual Beli/Tijaroh a. Murabahah

Jual beli murabahah adalah jual beli barang dengan harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati.

b. Bai’u Salam

Jual beli bai’u salam yaitu jual beli barang dengan pembayaran dilakukan dimuka dan barang baru diserahkan di waktu lain yang disepakati.

c. Ijarah/Sewa Menyewa

(58)

2. Pembiayaan

a. Pembiayaan Musyarakah/MSA (Modal Kerja Patungan)

Musyarakah adalah akad kerja sama antara bank dengan nasabah untuk mengikatkan diri dalam perserikatan modal dalam jumlah yang sama atau berbeda sesuai kesepakatan, untuk mengelola usaha sesuai prinsip syariah dengan bagi hasil keuntungan sesuai nisbah yang disepakati dalam akad.

b. Pembiayaan Murabahah

Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu, dimana penjual menyebutkan dengan jelas barang yang diperjual belikan termasuk harga pembelian barang kepada pembeli, kemudian ia mensyaratkan atasnya laba/ keuntungan dalam jumlah tertentu. Transaksi jual beli murabahah akan dicairkan setelah akad perjanjian jual beli murabahah di tanda tangani dan bank telah menerima dokumen bukti transaksi dan penyerahan barang dari supplier.Bank membayar ke supplier harga pembelian tersebut secara langsung, pembeli menandatangani tanda terima barang yang dibeli dari bank secara angsuran.

c. Pembiayaan Istishna

(59)

d. Pembiayaan Mudharabah/MDA (Modal Kerja 100% dari bank)

Akad mudharabah yaitu akad kerja sama antara bank selaku pemilik seluruh modal dengan nasabah yang mempunyai ketrampilan atau keahlian untuk mengelola usaha yang produktif dan halal.

3. Pembiayaan Kebajikan a. Qord

Pembiayaan qard adalah pinjaman uang ke bank oleh pihak tertentu yang pengembaliannya sesuai besarnya pinjaman, disini bank boleh meminta jaminan dan pengembailian pinjaman dapat dilakukan dengan system tangguh ataupun angsuran.

4. Tabungan a. Wadi’ah

Tabungan wadiah adalah simpanan pihak ketiga pada bank (perorangan, badan hukum, dalam mata uang rupiah) yang penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan menggunakan media slip penarikan atau pemindah bukuan lainnya. Tabungan wadiah dibagi jenis :

1) Tabungan Iqwam 2) Tabungan ONH b. Mudhrabah

(60)

usaha, dengan pembagian hasil usaha sesuai porsi (nisbah) yang disepakati pada awal akad. Jenis tabungan yang ada dalam bank :

1) Tabungan Ummah Mudharabah 2) Tabungan Usaha Mudharabah 3) Tabungan Pendidikan Mudharabah 5. Deposito

a. Mudharabah Mutlaqah

Deposito mudharabah mutlaqah adalah jenis simpanan berjangka dengan akad bagi hasil dalam mata uang rupiah yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai dengan jangka waktu yang disepakati.

6. Zakat, Infak dan Shodaqah

Zakat adalah sebagian harta yang wajib dikeluarkan oleh pemilik harta untuk diserahkan kepada penerima zakat. Pembayaran zakat dilakukan bila nisab atau haulnya terpenuhi dari harta yang memenuhi kriteria wajib zakat.

(61)

F. Struktur Organisasi

Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya telah dibagi dalam tugas dan tanggung jawab baik dari lini atas sampai lini bawah, berikut ini adalah struktur organisasi BPRS Bangun Drajat Warga..

Gambar II. Struktur Organisasi BPRS Bangun Drajat Warga Sumber : BPRS Bangun Drajat Warga

Job description dari fungsi- fungsi diatas adalah sebagai berikut: 1. RUPS

Rapat umum pemegang saham bertanggung jawab atas semua aktivitas operasional perusahaan, dan menilai kinerja direksi dengan dibantu oleh dewan pengawas sya riah.

RUPS

KOMISARIS

DIREKSI

Dewan Pengawas Syari’ah

MARKETING INTERNAL

AUDITOR

OPERASIONAL UMUM

ADMP/LEGAL

TELLER TABUNGAN &

DEPOSITO

KERUMAH TANGGAAN KEAMANAN ACCOUNT

OFFICER

(62)

2. Dewan Pengawas Syariah

Dewan pengawas syariah berfungsi memberikan Fatwa Agama berkaitan dengan produk-produk yang ada dalam bank dan kemudian bersama dengan dewan komisaris melakukan pengawasan terhadap kegiatan operasionalnya. 3. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris bertugas untuk mengawasi serta mengarahkan pelaksanaan-pelaksanaan yang dijalankan oleh Direksi agar tetap mengikuti kebijakan perseroan.

4. Internal Auditor

Internal auditor bertugas mengawasi kegiatan operasional perusahaan, dan memeriksa laporan keuangan agar tidak menyimpang dari ketentuan perusahaan sehingga laporan keuangan dapat digunakan untuk menilai kinerja direksi dan untuk mengambil keputusan.

5. Direksi

Direksi memimpin dan mengawasi kegiatan bank sehari- hari dengan kebijaksanaan umum yang telah disetujui Dewan Komisaris dalam rapat para pemegang sahm guna mencapai tujuan perseroan.

6. Kepala Bidang Marketing

(63)

pengamanan usaha pembiayaan bank secara optimal.Melaksanakan fungsi supervise dan pekerjaan lain sesuai dengan ketentuan/policy management. 7. Account Officer

Account Officer bertugas menangani dan memproses pemberian pembiayaan, serta melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kredit-kredit yang telah diberikan berdasarkan kelayakan suatu pemberian kredit yang wajar. 8. Admp/Legal

Admp/Legal adalah staf dibawah koordinaor marketing yang bertugas untuk memberikan legalisasi pembiayaan, kredit bersama dengan direksi.

9. Koordinator Operasional

Bertugas membantu direksi dalam melaksanakan kegiatan operasional utama perusahaan berdasarkan system dan prosedur yang telah dibuat oleh bank.Koordinator operasional membawahi teller, pembukuan dan juga kantor kas.

10.Teller

Teller adalah staf yang ditugaskan oleh manajemen untuk melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan penerimaan, penarikan dan pembayaran uang oleh dan kepada nasabah sesuai ketentuan ya ng telah ditetapkan. Fungsi ini meliputi juga pengaturan, pemeliharaan saldo/posisi uang kas yang ada dalam ruang/tempat khasanah bank.

11.Pembukuan

(64)

dipertanggung jawabkan kebenarannya, melakukan monitoring posisi keuangan perusahaan secara keseluruhan.

12.Koordinator Umum

Koordinator umum bertugas memberikan pelayanan penunjang kepada semua staf agar kegiatan operasional dapat berjala n dengan lancer. Koordinator umum membawahi bagian keamanan dan kerumah tanggaan,

13.Keamanan

Keamanan ditugaskan untuk menangani masalah keamanan situasi dan asset perusahaan baik saat jam kerja atau diluar jam kerja.

14.Kerumah Tanggaan

(65)

48

BAB V

ANALISIS DATA

A. Deskripsi Data

Analisis data dilakukan dengan mengambil data laporan keuangan dari Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga yang berlokasi di Jl Gedongkuning Selatan No 131 Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui perbedaan dan persamaan penyajian laporan keuangan BPRS Bangun Drajat Warga dengan PSAK No 59 serta mengetahui penyebab perbedaan.

Data yang menjadi dasar penelitian ini adalah laporan keuangan triwulan selama tahun 2006 yang terdiri atas neraca dan laporan laba rugi. Laporan keuangan ini digunakan sebagai pembanding dengan laporan keuangan menurut PSAK No 59, dan laporan keuangan bank tersebut akan digunakan untuk menjawab semua permasalahan.

(66)

PT.BPRS BANGUN DRAJAT WARGA LAPORAN KEUANGAN

NERACA

Tanggal 31 Maret dan 30 Juni 2006 (Dalam ribuan rupiah)

Th 2006

No Aktiva Sandi Maret Juni

1 Kas 100 189,819 189,069

2 Penempatan pada BI 120 0 0 3 Penempatan pada bank lain 03) 130 2,324,595 2,580,266

4 Piutang

a.Piutang Murabahah 04) 150 2,560,089 2,666,898 b.Pend.Margin Murabahah yang ditangguhkan -/- 151 -843,084 -906,056 c.Piutang Salam 05) 152 0 0 d.Piutang Istishna 06) 153 147,460 112,184 e.Pend.Margin Istishna yang ditangguhkan -/- 154 -55,595 -44,952

5 Pembiayaan

a.Pembiayaan Mudharabah 07) 160 3,697,501 3,612,774 b.Pembiayaan Musyarakah 07) 161 618,388 454,955

6 Ijarah

a.Aktiva Ijarah 08) 180 242,961 255,961 b.Aktiva Penyusutan Amrts Aktiva Ijarah -/ - 185 -134,187 -138,607 7 Qard 09) 190 47,897 46,059 8 Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif -/- 200 -178,112 -165,548 9 Aktiva Istishna dalam penghapusan 10) 201 0 0 10 Termin Istishna-/- 10) 202 0 0

11 Persediaaan 203 0 0

12 Aktiva dalam Valuta asing 212 0 0 13 Aktiva tetap dan inventaris -/-

a.Tanah dan Gedung 213 634,632 634,632 b.Akum Penyusut Gedung -/- 214 -67,843 -75,381 c.Inventaris 215 265,094 274,348 d.Akum Penyusut Inventaris -/- 216 -182,375 -192,552 14 Antar kantor aktiva 220 0 0 15 Rupa-rupa Aktiva 230 103,605 107,994

(67)

PT.BPRS BANGUN DRAJAT WARGA LAPORAN KEUANGAN

NERACA

Tanggal 31 Maret dan 30 Juni 2006 (Dalam ribuan rupiah)

lanjutan

Th 2006

No Pasiva Sandi Maret Juni

1 Tabungan Wadiah 12) 302 295,089 334,366 2 Dana Investasitidak terikat

a.Tabungan Mudharabah 13) 321 4,873,423 5,042,690 b.Deposito mudharabah 14) 322 2,442,950 2,014,950

3 Kewajiban Pada BI 340 0 0

4 Kewajiban pada bank lain 15) 350 0 0 5 Kewajiban lainnya 16) 365 199,362 264,412 6 Pembiayaan/pinjaman yang diterima 366 0 0 7 Pinjaman Subordinasi 368 0 0 8 Antar kantor Pasiva 390 0 0 9 Rupa-rupa pasiva 17) 400 49,592 40,293

10 Modal Pinjaman 410 0 0

11 Modal disetor

a.Modal Dasar 421 1,000,000 5,000,000 b.Modal yang belum disetor 422 0 -3,750,000 12 Tambahan Modal Disetor

a.Agio 431 0 0

b.Disagio 432 0 0

c.Modal Sumbangan 433 0 0

d.Dana Setoran Modal 434 64,800 0 13 Selisih Penilaiaan Kembali Aktiva Tetap 445 0 0

14 Cadangan

a.Cadangan Umum 451 262,213 262,212 b.Cadangan Tujuan 452 178,520 118,310

15 Laba Rugi

a.Tahun-tahun lalu

i.Laba 461 0 0

ii.Rugi 462 0 0

b.Tahun Berjalan

i.Laba 02) 465 4,896 57,811 ii.Rugi -/- 02) 466 0 0

Total Pasiva 490 9,370,845 9,385,044

(68)

PT.BPRS BANGUN DRAJAT WARGA LAPORAN KEUANGAN

NERACA

Tanggal 30 September dan 31 Desember 2006 (Dalam ribuan rupiah)

Tahun 2006

No Pos-pos L/K Publikasi September Desember

Aktiva

1 Kas 204,565 326,134

2 Penempatan Pada Bank Indonesia 0 0 3 Penempatan pada bank lain 2,683,663 3,242,209 4 Piutang Murabahah 1,884,283 1,865,237

5 Piutang Salam 0 0

6 Piutang Istishna 53,835 29,788 7 Pembiayaan Mudharabah 3,753,520 3,939,679 8 Pembiayaan Musyarakah 420,285 235,109

9 Ijarah 76,682 72,231

10 Qardh 41,628 38,884

11 Penyisihan penghapusan aktiva produktif -/ - -137,109 -127,873

12 Aktiva istishna 0 0

13 Persediaan 0 0

14 Aktiva tetap dan Inventaris 916,184 895,505 15 Akumulasi penghapusan aktiva tetap -/- -287,281 -285,639 16 Aktiva lain-lain 116,764 136,347

Jumlah 9,727,019 10,367,611

Pasiva

1 Kewajiban segera 0 139,912 2 Tabungan Wadiah 358,411 383,

Gambar

Gambar II Gambar Struktur Organisasi BPRS Bangun Drajat Warga.
Tabel 1. Perbedaan Bunga dengan Bagi Hasil
Gambar I. Model Penelitian
Gambar II. Struktur Organisasi BPRS Bangun Drajat Warga
+7

Referensi

Dokumen terkait

Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual (4,259)a. Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba

Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual (3,779).. Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba

Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual (4,120).. Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba

Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual (3,649)b. Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba

Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual (4,576).. Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba

Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual (4,209).. Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba

Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual 0a. Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba

Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual 253.. Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba