• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.6 Perbandingan Minyak Serai Wangi Yang Diperoleh dari

US-MAHD

Gambar 4.9 menunjukkan perbandingan yield minyak serak wangi yang diperoleh dari daun dan batang dengan menggunakan metode US-MAHD. Proses ekstraksi minyak serai wangi dari bagian daun dan batang dilakukan dengan kondisi dan varietas serai wangi yang sama selama 90 menit. Perbandingan pelarut dan massa serai wangi yang digunakan adalah 10:1 dengan kondisi temperatur ultrasound 10:1 dan daya microwave 300 W.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

39

Gambar 4.9 Perbandingan Yield Minyak Serai Wangi antara Bagian Daun dan Batang Menggunakan Metode US-MAHD

Berdasarkan Gambar 4.9 dapat diketahui bahwa bagian tanaman serai wangi yang menghasilkan yield minyak atsiri paling besar adalah bagian daun. Yield minyak serai wangi yang diperoleh dengan menggunakan metode US-MAHD dari bagian daun 2,34 kali lebih besar dibandingkan dari bagian batang. Hasil ini telah sesuai dengan yang dijelaskan oleh Iqbal, et al., (2017) dimana yield minyak atsiri yang diperoleh bagian daun lebih tinggi daripada yield minyak serai wangi bagian batang.

Walaupun demikian, berdasarkan hasil analisa GC-MS minyak serai wangi yang diperoleh dari bagian daun dan batang, kandungan geraniol yang terdapat pada bagian batang diperoleh 15,39 % lebih banyak dibandingkan dari bagian daun dengan kandungan sitronelal yang hampir sama. Tabel 4.3 menunjukkan kandungan kandungan geraniol dan sitronelal minyak serai wangi dari bagian daun dan batang yang dibuat berdasarkan kromatogram pada Gambar 4.8 dan 4.10.

Tabel 4.3 Perbandingan Kadar Geraniol dan Sitronella dari Minyak Serai Wangi Bagian Daun dan Batang

Senyawa Konsentrasi (%) Daun Batang

Geraniol 46,69 53,88

Sitronelal 17,79 17,19

1,82

40

Gambar 4.10 Kromatogram Hasil Analisa GC-MS Minyak Serai Wangi dari Bagian Batang Menggunakan Metode US-MAHD

Oleh karena itu, apabila dilihat dari segi kualitas minyak serai wangi, bagian batang menghasilkan kualitas minyak atsiri yang lebih baik dibandingkan dangan bagian daun. Sedangkan jika ditinjau dari segi kuantitas, minyak serai wangi dari bagian daun diperoleh lebih banyak. Semakin bagus kualitas minyak serai wangi maka harga jual minyak akan semakin tinggi sehingga, jika meninginkan kualitas minyak serai wangi dengan mutu lebih baik, dilakukan proses ekstraksi dari bagian batang.

geraniol

sitronelal

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

41

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah proses ekstraksi minyak serai wangi menggunakan metode US-MAHD dari bagian daun menghasilkan yield tertinggi pada kondisi perbandingan pelarut dan massa 10:1, temperatur ultrasound 30 oC dan daya microwave 300 W. Hubungan antara perbandingan pelarut dan massa serai wangi serta temperatur ultrasound terhadap yield minyak serai wangi pada proses ekstraksi menggunakan metode US-MAHD adalah berbanding terbalik. Peningkatan daya microwave pada proses ekstraksi menggunakan metode US-MAHD akan menaikkan yield minyak serai wangi namun hanya sampai pada batas daya 300 W. Metode US-MAHD menghasilkan yield dan kadar geraniol yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan metode UAE dan MAHD.

Bagian serai wangi yang menghasilkan yield paling besar adalah bagian daun sedangkan kualitas geraniol yang paling besar dihasilkan dari bagian batang.

5.2 SARAN

Saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut.

1. Diperlukan penelitian lanjutan tentang produk turunan minyak serai wangi dari hasil metode US-MAHD menjadi mentol, ionon, retinol dan lain-lain.

2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk membuat variasi ukuran massa sampel untuk mengetahui pengaruh ukuran sampel terhadap yield dan ukuran massa serai wangi terbaik dalam menghasilkan minyak serai wangi.

3. Diperlukan adanya penelitian lanjutan untuk mengkaji pengaruh penggunaan temperatur ultrasound yang lebih rendah dari 30 oC terhadap yield minyak serai wangi.

4. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengaplikasikan minyak serai wangi hasil metode US-MAHD dalam berbagai produk kosmetik dan insect reppelent.

42

5. Penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan proses ekstraksi dari sampel serai wangi yang segar untuk dapat dibandingkan hasilnya dengan sampel serai wangi yang dikeringkan terlebih dahulu sebelum proses ekstraksi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

43

DAFTAR PUSTAKA

Alam, P. N., H. Husin, T. M. Asnawi, dan Adisalamun. 2017. Extraction of Citral Oil from Lemongrass (Cymbopogon citratus) by Steam-Water Distillation Technique. IOP Conf. Series: Materials Science and Engineering 345.

Alupului A. dan V. Lavric. 2009. Ultrasound Extraction of Active Principles with Hypoglycaemic Activity from Medicinal Plants. Chemical Engineering Department. University Politehnica of Bucharest. Romania.

Badan Standarisasi Nasional. 1995. Minyak Sereh, Mutu, dan Cara Uji. Diakses pada Tanggal 28 Agustus 2019.

Balti, M. A., B. Hadrich, dan K. Kriaa. 2017. Lab-Scale Extraction of Essential Oils from Tunisian Lemongrass (Cymbopogon flexuosus). Chemical Engineering and Processing. Tunisia.

Boukroufa, M., Boutekedjiret, C., Petigny, L., Rakotomanomana, N., dan Chemat, F.

2015. Bio-Refinery of Orange Peels Waste: A New Concept Based on Integrated Green and Solvent Free Extraction Processes Using Ultrasound and Microwave Techniques to Obtain Essential Oil, Polyphenols and Pectin.

Ultrason. Sonochem. 24 : 72–79.

Carrick, I. T. 2016. Microwave Heating as An Experimental Model for Spontaneous Combustion in Organic Materials. SUNY Cobleskill. New York.

Celli, G. B., A, Ghanem., dan M. S. L. Brooks. 2015. Optimization of Ultrasound-Assisted Extraction of Anthocyanins from Haskap Berries (Lonicera caerulea L.) Using Response Surface Methodology. Ultrasonics Sonochemistry 27: 449–

455.

Chemat, F., Rombaut, N., Sicaire, A., Meullemiestre, A., dan Abert-vian, M. 2017.

Ultrasonics Sonochemistry Ultrasound Assisted Extraction of Food and Natural Products. Mechanisms, Techniques, Combinations, Protocols and Applications.

A Review. Ultrasonics - Sonochemistry 34 : 540–560.

Donglei L., J. Tang., P. D. Pedrow, dan F. Lui. 2013. Using Mobile Metallic Temperature Sensors in Continuous Microwave Assisted Sterilization (MATS) Systems. Journal of Food Engineering 119 : 552-560.

Filly, A., X. Fernandez, M. Minuti, F. Visinoni, G. Cravotto, dan F. Chemat.

Solvent-Free Microwave Extraction of Essential Oil from Aromatic Herbs:

from Laboratory to Pilot And Industrial Scale. Food Chemistry 150 : 193-198.

Gole, V.L., dan P.R. Gogate. 2013. Intensification of Synthesis of Biodiesel from Non-Edible Oil Using Sequential Combination Of Microwave and Ultrasound.

Fuel Process Technology 106 : 62–69.

Gotama, B., D. F. Rahman, dan A. F. Anjarwadi. 2017. Intensifikasi Proses Penyulingan Minyak Atsiri dari Daun Jeruk Purut dengan Metode Ultrasound following Microwave Assisted Extraction (US-MAE). INDONESIAN JOURNAL OF ESSENTIAL OIL 2 (1) : 29-37.

Guenther, E. 1990. Minyak Atsiri. UI Press. Jakarta.

Hadkar, U. B. , N. Dhruv, Y. Malode, dan B. Chavan. 2013. Microwave Assisted Extraction of Phytoconstituents. Asian Journal of Phytomedicine and Clinical Research 2(3) : 73 - 86.

44

Hariangsih. 2018. Optimasi Proses Sintesis Sitronelal Dari Sereh Wangi (Cymbopogon winterianus) dengan Bantuan Gelombang Mikro Menggunakan Pelarut Metanol Dan N-Heksan. Eksergi 15(1) : 1-4.

Iqbal, Z., H. K. Mehmood, M. Hussain, M. H. U. R. Mehmood, dan M. N. Choudhry.

2018. Antioxidant Activity of Essential Oil from The Leaves and Stems of Murraya Koenigii. World Journal of Pharmaceutical Research 6(7) : 267-273.

Kataren, S. 1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Balai Pustaka. Jakarta.

Khusna, M. Y. dan P. Syarif. 2018. Pengaruh Umur Panen dan Lama Penyulingan terhadap Hasil Minyak Atsiri Sereh Wangi (Cymbopogon winterianus L.).

BIOFARM 14(2).

Kim, D. Cell-Wall Disruption and Lipid/Astaxanthin Extraction from Microalgae:

Chlorella and Haematococcus. Biorsesour Technology 199 : 300–310.

Kowalski, R., Wawrzkowski, dan J. Effect Of The Ultrasound-Assisted Preliminary Maceration On The Efficiency Of The Essential Oil Distillation From Selected Herbal Raw Materials. Ultrasonics Sonochemistry 24 : 214-220.

Martinelli, L., Rosa, J.M., Ferreira, C.D.S.B., Nascimento, G.M.D.L., Freitas, M.S., Pizato, L.C., Santos de Oliveira, W., Pires, R.F., Okura, M.H., Malpass, G.R.P., dan Granato, A.C. 2017. Antimicrobial Activity and Chemical Constituents of Essential Oils and Oleoresins Extracted from Eight Pepper Species. Cienc. Rural 47 (5).

Moradi, S., A. Fazlali, dan H. Hamedi. 2018. Microwave-Assisted Hydro-Distillation of Essential Oil from Rosemary: Comparison with Traditional Distillation.

Avicenna Journal of Medical Biotechnology 10(1): 22-28.

Najmina, R. L., S. Darmawan, M. H. Rifa’i, M. I. B. Fauzy, dan I. Suwandi. 2015.

Pasteurisasi Susu Menggunakan Gelombang Mikro Untuk Meningkatkan Mutu Produk UMKM Natural Probiotik.

Nora, D. F. M. dan C. D. Borges. 2017. Ultrasound Pretreatment As An Alternative to Improve Essential Oils Extraction. FOOD TECHNOLOGY. 47 (11)

Patrascu M. dan M. Radoiu. 2016. Rose Essential Oil Extraction from Fresh Petals Using Synergetic Microwave & Ultrasound Energy: Chemical Composition and Antioxidant Activity Assessment. J. Chem. Chem. Engineering 10 : 136-142.

Ranade, S. S. dan P. Thiagarajan. 2015. Lemon Grass. International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research 35(2) : 162-167.

Ranitha, M., A. H. Nour, Z. A. Sulaiman, A. H. Nour, dan S. T. Raj. 2014. A Comparative Study of Lemongrass (Cymbopogon citratus) Essential Oil Extracted by Microwave-Assisted Hydrodistillation (MAHD) and Conventional Hydrodistillation (HD) Method. International Journal of Chemical Engineering and Applications 5 (2).

Rassem, H. H. A., A. H. Nour, dan R. M. Yunus. 2016. Techniques for Extraction of Essential Oils From Plants: A Review. Australian Journal of Basic and Applied Sciences 10(16) : 117-127.

Sulaswatty, A., M. S. Rusli, H. Abimanyu, dan S. Tursiloadi. 2019. Quo Vadis Minyak Serai Wangi dan Produk Turunannya. LIPI Press. Jakarta.

Teng, H., L. Chen, Q. Huang, J. Wang, Q. Lin, M. Liu, W. Y. Lee, dan H. Song.

2016. Ultrasonic-Assisted Extraction of Raspberry Seed Oil and Evaluation of Its Physicochemical Properties, Fatty Acid Compositions and Antioxidant Activities. PLoS ONE 11(4).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

45

Thomas, R.E., Kamat, S.D., dan D.V Kamat. 2015. HPTLC and HPLC Analysis of T. Chebula Extracts Prepared Using Microwave and Ultrasonication Assisted Extraction Methods. J. Pharmacogn Phytochem 4 (1) : 192–196.

Tiwari, B.K., 2015. Ultrasound: A Clean, Green Extraction Technology. TrAC Trends Anal. Chem 71 : 100–109.

Tongnuanchan, P., Benjakul, dan S. 2014. Essential Oils: Extraction, Bioactivities, and Their Uses for Food Preservation. J. Food Sci 79 : 1231–1249.

Tran, T. H., Nguyen, D. C., Nhan, T., Phu, N., Ho, V. T. T., Viet, D., Vo, N., Bach, L. G., dan Nguyen, T. D. 2019. Research on Lemongrass Oil Extraction Technology (Hydrodistillation, Microwave-Assisted Hydrodistillation).

Indones. J. Chem 19(4) : 1000–1007.

Wang, Y., R. Li, Z. Jiang, J. Tan, S. Tang, T. Li, L. Liang, H. He, Y. Liu, J. Li, dan X. Zhang. 2018. Green and Solvent-Free Simultaneous Ultrasonic-Microwave Assisted Extraction of Essential Oil from White and Black Peppers. Industrial Crops & Products 114 : 164–172.

Yu J., Q. Lou, X. Zheng, Z. Cui, dan J. Fu. 2017. Sequential Combination of Microwave-and Ultrasound-Assisted Extraction of Total Flavonoids from Osmanthus fragrans Lour. Flowers. Molecules 22 (2216).

Zarith, A. A. A., A. Ahmad, S. Hamidah, M. Setapar, A. Karakucuk, M. M. Azim, D.

Lokhat, M. Rafatullah, M. Ganash, M. A. Kamal, dan G. D. Ashraf. 2018.

Essential Oils: Extraction Techniques, Pharmaceutical and Therapeutic Potential – A Review. Current Drug Metabolism 19 (00).

46

LAMPIRAN A

DATA DAN FLOWCHART PENELITIAN

A.1 YIELD MINYAK SERAI WANGI DARI BAGIAN DAUN DENGAN METODE US-MAHD

Yield minyak serai wangi adalah perbandingan antara minyak serai wangi yang diperoleh dari proses ekstraksi dengan massa serai wangi yang digunakan.

Tabel A.1 Yield pada Berbagai Variabel dengan Metode US-MAHD Perbandingan Pelarut

47

48

A.3 INDEKS BIAS MINYAK SERAI WANGI DARI BAGIAN DAUN DENGAN METODE US-MAHD

Tabel A.3 Indeks Bias Minyak Serai Wangi pada Berbagai Variabel dengan Metode US-MAHD

49

A.4 KELARUTAN DALAM ETANOL 80% MINYAK SERAI WANGI DARI BAGIAN DAUN DENGAN METODE US-MAHD

Tabel A.4 Kelarutan dalam Etanol 80 % Minyak Serai Wangi pada Berbagai

50

A.5 FLOWCHART EKSTRAKSI MINYAK ATSIRI SERAI WANGI DARI BAGIAN DAUN MENGGUNAKAN METODE US-MAHD

Flowchart proses ekstraksi minyak atsiri serai wangi dari bagian daun menggunakan metode US-MAHD ditunjukkan pada Gambar A.1.

Gambar A.1 Flowchart Ekstraksi Minyak Atsiri Serai Wangi dari Bagian Daun Menggunakan Metode US-MAHD

Mulai

Dikeringkan daun serai wangi selama 1 minggu di ruangan terbuka tanpa terpapar sinar matahari.

Daun serai wangi dihaluskan menggunakan blender.

Ditimbang daun serai wangi sebanyak 100 gram.

Massa sampel dimasukkan ke dalam labu distilasi dan ditambahkan pelarut aquadest dengan perbandingan 10:1; 12;1; dan 14;1.

Labu distilasi dimasukkan ke dalam ultrasound bath dan diekstraksi pada temperatur 30 oC; 40 oC; 50 oC selama 25 menit.

Labu distilasi dimasukkan ke dalam microwave oven dan diekstraksi dengan daya 150W; 300W; dan 450W selama 65

menit.

Distilat ditampung di dalam beaker glass.

Distilat dipisahkan di corong pemisah.

Minyak serai wangi diambil dan diuji kualitasnya berdasarkan SNI 06-3953-1995.

Selesai

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

51

A.6 FLOWCHART EKSTRAKSI MINYAK ATSIRI SERAI WANGI DARI BAGIAN DAUN MENGGUNAKAN METODE UAE

Flowchart ekstraksi minyak serai wangi dari bagian daun menggunakan metode UAE ditunjukkan pada Gambar A.2.

Gambar A.2 Flowchart Ekstraksi Minyak Atsiri Serai Wangi dari Bagian Daun Menggunakan Metode UAE

Mulai

Dikeringkan daun serai wangi selama 1 minggu di ruangan terbuka tanpa terpapar sinar matahari.

Daun serai wangi dihaluskan menggunakan blender.

Ditimbang daun serai wangi sebanyak 100 gram.

Massa sampel dimasukkan ke dalam labu distilasi dan ditambahkan pelarut aquadest dengan perbandingan yang menghasilkan yield terbanyak pada metode US-MAHD.

Labu distilasi dimasukkan ke dalam ultrasound bath dan diekstraksi pada temperatur yang menghasilkan yield terbanyak

pada metode US-MAHD.

Dilakukan proses hidrodistilasi pada temperatur 100 oC selama 65 menit.

Distilat ditampung di dalam beaker glass.

Distilat dipisahkan di corong pemisah.

Minyak serai wangi diambil dan diuji kualitasnya dengan GCMS.

Selesai

52

A.7 FLOWCHART EKSTRAKSI MINYAK ATSIRI SERAI WANGI DARI BAGIAN DAUN MENGGUNAKAN METODE MAHD

Flowchart proses ekstraksi minyak atsiri serai wangi dari bagian daun menggunakan metode MAHD ditunjukkan pada Gambar A.3.

Gambar A.3 Flowchart Ekstraksi Minyak Atsiri Serai Wangi dari Bagian Daun Menggunakan Metode MAHD

Mulai

Dikeringkan daun serai wangi selama 1 minggu di ruangan terbuka tanpa terpapar sinar matahari.

Daun serai wangi dihaluskan menggunakan blender.

Ditimbang daun serai wangi sebanyak 100 gram.

Massa sampel dimasukkan ke dalam labu distilasi dan ditambahkan pelarut aquadest dengan perbandingan

dengan perbandingan yang menghasilkan yield terbanyak pada metode US-MAHD.

Labu distilasi dimasukkan ke dalam microwave oven dan diekstraksi dengan daya yang menghasilkan yield terbanyak

pada metode US-MAHD selama 1,5 jam.

Distilat ditampung di dalam beaker glass.

Distilat dipisahkan di corong pemisah.

Minyak serai wangi diambil dan diuji kualitasnya dengan GCMS.

Selesai

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

53

A.8 FLOWCHART EKSTRAKSI MINYAK ATSIRI SERAI WANGI DARI BAGIAN BATANG MENGGUNAKAN METODE US-MAHD

Flowchart proses ekstraksi minyak atsiri serai wangi dari bagian batang menggunakan metode US-MAHD ditunjukkan pada Gambar A.4.

Gambar A.4 Flowchart Ekstraksi Minyak Atsiri Serai Wangi dari Bagian Batang Menggunakan Metode US-MAHD

Mulai

Dikeringkan batang serai wangi selama 1 minggu di ruangan terbuka tanpa terpapar sinar matahari.

Batang serai wangi dihaluskan menggunakan blender.

Ditimbang batang serai wangi sebanyak 100 gram.

Massa sampel dimasukkan ke dalam labu distilasi dan ditambahkan pelarut aquadest dengan perbandingan yang menghasilkan yield terbanyak

pada bagian daun menggunakan metode US-MAHD.

Labu distilasi dimasukkan ke dalam ultrasound bath dan diekstraksi pada temperatur yang menghasilkan yield terbanyak pada bagian daun.

Labu distilasi dimasukkan ke dalam microwave oven dan diekstraksi dengan daya yang menghasilkan yield terbanyak pada bagian daun.

.

Distilat ditampung di dalam beaker glass.

Distilat dipisahkan di corong pemisah.

Minyak serai wangi diambil dan diuji kualitasnya dengan GCMS.

Selesai

54 Selesai

Selesai

A.9 FLOWCHART PENGUKURAN DENSITAS MINYAK ATSIRI SERAI WANGI

Adapun flowchart pengukuran densitas minyak atsiri serai wangi ditunjukkan pada Gambar A.5.

Gambar A.5 Flowchart Pengukuran Densitas Minyak Serai Wangi

A.10 FLOWCHART ANALISA INDEKS BIAS

Adapun flowchart analisa indeks bias minyak atsiri serai wangi dtunjukkan pada Gambar A.6.

Gambar A.6 Flowchart Analisa Indeks Bias Mulai

Mulai

Dihitung massa piknometer kosong

Dimasukkan aquadest ke dalam piknometer hingga penuh dan ditimbang

Dihitung densitas minyak serai wangi.

Dialirkan air melalui refraktometer dan dijaga pada 20oC Diatur suhu minyak 20oC

Diukur indeks bias minyak serai wangi

Dimasukkan minyak serai wangi ke dalam piknometer hingga penuh dan ditimbang.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

55 Selesai

A.11 FLOWCHART ANALISA KELARUTAN DALAM ETANOL 80 %

Adapun flowchart analisa kelarutan dalam etanol 80 % ditunjukkan pada Gambar A.7.

Gambar A.7 Flowchart Analisa Kelarutan dalam Etanol 80 % Mulai

Dimasukkan 1 mL sampel minyak serai wangi ke dalam tabung reaksi

Ditambahkan 1 mL etanol 80 % ke dalam tabung reaksi.

Digoyangkan tabung reaksi hingga sampel tercampur.

Apakah sampel sudah larut?

Dihitung kelarutan sampel dalam etanol 80 % Ya

Tidak

56

LAMPIRAN B

CONTOH PERHITUNGAN

B.1 PERHITUNGAN YIELD

Contoh perhitungan yield diambil dari data variabel perbandingan pelarut dengan massa serai wangi 10:1 dengan temperatur ultrasound 30 oC dan daya 300 W.

Massa botol kosong = 3,457 gram Massa botol + minyak = 5,277 gram

Massa minyak = 5,277– 3,257 = 1,82 gram Massa bahan = 100 gram

𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 =massa minyak

massa bahan x100% (Ranitha, et al., 2014) 𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 =1,82

100 x100%

𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 = 1,82 %

B.2 PERHITUNGAN DENSITAS

Contoh perhitungan densitas diambil dari data variabel perbandingan pelarut dengan massa serai wangi 10:1 dengan temperatur ultrasound 30 oC dan daya 300 W.

Massa piknometer kosong (m) = 11,83 gram Massa piknometer+air (m1) = 16,77 gram Massa piknometer+minyak serai wangi (m2) = 16,36 gram

Massa air = (16,77 – 11,83) gram = 4,94 gram

Massa ester = (16,36 – 11,83) gram = 4,53 gram

𝑑

2020

=

𝑚2−𝑚

𝑚1−𝑚

(BSN, 1995) 𝑑2020 = 16,36 − 11,83

16,77 − 11,83 𝑑2020 = 0,917 g/ml

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LAMPIRAN C

DOKUMENTASI PENELITIAN

C.1 FOTO SAMPEL PENELITIAN

(a) (b)

Gambar C.1 Sampel Penelitian Serai Wangi (a) Bagian Daun

(b) Bagian Batang

C.2 FOTO PROSES EKSTRAKSI DENGAN MICROWAVE

Gambar C.2 Proses Ekstraksi dengan Microwave

58

C.3 FOTO PROSES EKSTRAKSI DENGAN ULTRASOUND

Gambar C.3 Proses Ekstraksi dengan Ultrasound

C.4 PROSES PEMISAHAN MINYAK SERAI WANGI DENGAN CORONG PISAH

Gambar C.4 Proses Pemisahan Minyak Serai Wangi dengan Corong Pisah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

59 C.5 FOTO ANALISA DENSITAS

Gambar C.5 Analisa Densitas

C.6 FOTO ANALISA KELARUTAN DALAM ETANOL 80%

Gambar C.6 Analisa Kelarutan dalam Etanol 80 %

60 C.7 FOTO ANALISA GC-MS

Gambar C.7 Analisa GC-MS

C.8 FOTO ANALISA INDEKS BIAS

Gambar C.8 Analisa Indeks Bias

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

61 C.9 FOTO MINYAK SERAI WANGI

Gambar C.9 Minyak Serai Wangi