• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Perbandingan Sistem Akuntansi Penerimaan

Keuangan dan Akuntansi Paroki

Perbandingan ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yang ke dua

dalam rumusan masalah yang berkaitan dengan kesesuaian antara sistem

akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang dilakukan Paroki Santo

Yohanes Rasul Pringwulung (PSYRP) dengan Petunjuk Teknis Keuangan dan

Akuntansi Paroki (PTKAP) Keuskupan Agung Semarang. Perbandingan

dibedakan berdasarkan fungsi, catatan, dokumen, prosedur dan unsur

pengendalian intren yang berkaitan dalam sistem akuntansi penerimaan dan

1. Fungsi-Fungsi yang Terkait

a. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Tabel 5.1: Perbandingan Fungsi-Fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Paroki dengan PTKAP

PTKAP Paroki Keterangan

Fugsi Penerimaan.

Fungsi ini

bertanggungjawab menerima seluruh penerimaan kas paroki.

Di PSYRP fungsi ini dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi dari

penerimaan rutin paroki dan fungsi penerimaan dari liturgi dan imamat.

Sudah sesuai. Di PSYRP sudah terdapat fungsi yang bertanggungjawab melakukan penerimaan kas.

Fungsi Kas.Fungsi ini

bertanggungjawab menyimpan seluruh penerimaan kas paroki.

Di PSYRP fungsi ini dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi kas untuk menyimpan penerimaan rutin paroki dan fungsi kas untuk menyimpan penerimaan dari liturgi dan imamat. Sudah sesuai. Di PSYRP sudah terdapat fungsi yang bertanggungjawab melakukan penyimpanan terhadap penerimaan kas. Fungsi Penghitung Kolekte. Fungsi ini

bertanggungjawab melakukan perhitungan kolekte.

Di PSYRP fungsi ini bertanggungjawab menghitung kolekte dan mengisi BAPPK setelah selesai misa. Sudah sesuai. Di PSYRP sudah terdapat fungsi yang bertanggungjawab melakukan penghitungan kolekte. Fungsi Pengitung Kotak Persembahan. Fungsi ini bertanggungjawab menghitung kotak persembahan.

Di PSYRP fungsi ini bertanggungjawab menghitung kotak persembahan paroki. Sudah sesuai. Di PSYRP sudah terdapat fungsi yang bertanggungjawab menghitung kotak persembahan paroki.

Tabel 5.1: Perbandingan Fungsi-Fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Paroki dengan PTKAP (lanjutan)

PTKAP Paroki Keterangan

Fungsi Akuntansi.

Fungsi ini

bertanggungjawab melakukan pencatatan terhadap seluruh penerimaan kas paroki.

Di PSYRP fungsi ini dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi akuntansi yang bertanggungjawab mencatat penerimaan rutin paroki dan fungsi akuntansi yang

bertanggungjawab

mencatat penerimaan dari liturgi dan imamat.

Sudah sesuai. Di PSYRP sudah terdapat fungsi yang bertanggungjawab melakukan pencatatan terhadap penerimaan kas paroki. Fungsi Pemeriksa Intern. Fungsi ini

bertanggungjawab untuk melakukan pemeriksanaan kas secara periodik dan mecocokkan hasil penghitungannya dengan saldo menurut catatan akuntansi.

Di PSYRP fungsi ini bertanggungjawab untuk melakukan

pemeriksanaan kas secara periodik dan mecocokkan hasil penghitungannya dengan saldo menurut catatan akuntansi yang dibuat oleh Bendahara I, Bendahara II dan Bendahara III. Sudah sesuai. Di PSYRP sudah terdapat fungsi yang bertanggungjawab melakukan pemeriksaan terhadap catatan akuntansi yang dibuat oleh Bendahara I, Bendahara II dan Bendahara III.

Sumber: Data Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung

b. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

Tabel 5.2: Perbandingan Fungsi-Fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Paroki dengan PTKAP

PTKAP Paroki Keterangan

Fungsi Kas. Fungsi

ini bertanggungjawab mengeluarkan uang untuk seluruh pengeluaran kas paroki.

Di PSYRP fungsi ini dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi kas yang bertanggungjawab untuk pengeluaran penerimaan rutin paroki dan fungsi kas yang bertanggungjawab untuk pengeluaran biaya liturgi dan imamat.

Sudah sesuai. Di PSYRP sudah terdapat fungsi yang bertanggungjawab melakukan pengeluaran kas paroki.

Tabel 5.2: Perbandingan Fungsi-Fungsi yang terkait dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Paroki dengan PTKAP (lanjutan)

PTKAP Paroki Keterangan

Fungsi yang Memerlukan Pengeluaran Kas. Fungsi ini bertanggungjawab untuk membuat proposal dalam setiap mengeluaran kas.

Di PSYRP fungsi ini bertanggungjawab untuk membuat proposal dalam setiap mengeluaran biaya tim kerja dan biaya kepanitiaan. Sudah sesuai. Di PSYRP sudah terdapat fungsi yang bertanggungjawab membuat proposal terhadap pengeluaran kas. Fungsi Akuntansi. Fungsi ini bertanggungjawab melakukan pencatatan terhadap seluruh pengeluaran kas paroki

Di PSYRP fungsi ini dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi akuntansi yang bertanggungjawab mencatat pengeluaran rutin paroki dan fungsi akuntansi yang

bertanggungjawab

mencatat penerimaan dari liturgi dan imamat.

Sudah sesuai. Di PSYRP sudah terdapat fungsi yang bertanggungjawab melakukan pencatatan terhadap pengeluaran kas paroki. Fungsi Transfer Bank. Fungsi ini

bertanggungjawab untuk mentransfer uang ke bank.

Di PSYRP fungsi ini dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi transfer bank yang bertanggungjawab mentransfer uang ke Keuskupan Agung Semarang dan fungsi transfer bank yang bertanggungjawab mentransfer uang ke Seminari Menengah Mertoyudan. Sudah sesuai. Di PSYRP sudah terdapat fungsi yang bertanggungjawab mentransfer uang ke bank.

Tabel 5.2: Perbandingan Fungsi-Fungsi yang terkait dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Paroki dengan PTKAP (lanjutan)

PTKAP Paroki Keterangan

Fungsi Pengesahan. Fungsi ini bertanggungjawab mengesahkan proposal permohonan dan laporan pertanggungjawaban yang telah di buat oleh tim kerja untuk masing-masing bidang.

Di PSYRP fungsi ini bertanggungjawab mengesahkan proposal permohonan dan laporan pertanggungjawaban yang telah di buat oleh tim kerja untuk masing-masing bidang. Sudah sesuai. Di PSYRP sudah terdapat fungsi yang bertanggungjawab melakukan pengesahan terhadap proposal permohonan dan LPJ. Fungsi Pemeriksa Intern. Fungsi ini

bertanggungjawab untuk melakukan pemeriksanaan kas secara periodik dan mecocokkan hasil penghitungannya dengan saldo menurut catatan akuntansi.

Di PSYRP fungsi ini bertanggungjawab untuk melakukan

pemeriksanaan kas secara periodik dan mecocokkan hasil penghitungannya dengan saldo menurut catatan akuntansi yang dibuat oleh Bendahara I, Bendahara II dan Bendahara III. Sudah sesuai. Di PSYRP sudah terdapat fungsi yang bertanggungjawab melakukan pemeriksaan terhadap catatan akuntansi yang dibuat oleh Bendahara I, Bendahara II dan Bendahara III.

2. Catatan-Catatan Akuntansi yang Digunakan

a. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Tabel 5.3: Perbandingan Catatan-Catatan yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Paroki dengan PTKP

PTKAP Paroki Keterangan

Catatan Penerimaan Amplop Persembahan Umat. Catatan ini

dibuat oleh pengurus lingkungan yang melakukan

pengumpulan atau penerimaan

persembahan bulanan umat supaya dapat memonitor banyaknya amplop persembahan umat yang beredar dan kembali beserta jumlah uangnya.

Di PSYRP catatan ini diubah menjadi Rincian Pemasukan dan

Pengeluaran Dana Persembahan dan Dana Imamat yang fungsi dan isinya masih sama dengan CPAP. Sudah sesuai. Di PSYRP sudah terdapat catatan yang digunakan untuk mencatat penerimaan persembahan bulanan umat.

Buku Kas Dewan Paroki. Catatan ini

digunakan untuk mencatat semua transaksi kas masuk secara kronologis (urut tanggal) dengan tujuan untuk mengetahui secara cepat transaksi kas yang terjadi dan saldo kas yang di miliki.

Di PSYRP catatan ini dirubah menjadi Laporan Kas Keuangan

Bendahara II (untuk mencatat penerimaan kas secara umum) dan Bendahara III (untuk mencatat penerimaan kas persembahan bulanan umat). Sudah sesuai. Di PSYRP sudah terdapat catatan yang digunakan untuk mencatat penerimaan kas paroki secara kronologis.

Tabel 5.3: Perbandingan Catatan-Catatan yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Paroki dengan PTKP (lanjutan)

PTKAP Paroki Keterangan

Laporan Arus Kas.

Catatan ini merupakan laporan keuangan yang menyajikan penerimaan kas, setara kas (bank) selama periode tertentu yang diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Di PSYRP Laporan Arus Kas merupakan catatan yang menyajikan penerimaan kas dan setara kas (bank) selama periode tertentu. Sudah sesuai. Di PSYRP sudah terdapat catatan yang menyajikan penerimaan kas dan setara kas (bank) selama periode tertentu.

Sumber: Data Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung

b. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

Tabel 5.4: Perbandingan Catatan-Catatan yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Pengeluran Kas Paroki dengan PTKAP

PTKAP Paroki Keterangan

Buku Kas Dewan Paroki. Catatan ini

digunakan untuk mencatat semua transaksi kas keluar secara kronologis (urut tanggal) dengan tujuan untuk mengetahui secara cepat transaksi kas yang terjadi dan saldo kas yang di miliki.

Di PSYRP catatan ini dirubah menjadi Laporan Kas Keuangan

Bendahara II (untuk mencatat pengeluaran kas secara umum) dan

Bendahara III (untuk mencatat pengeluaran kas biaya liturgi dan

imamat). Sudah sesuai. Di PSYRP sudah terdapat catatan yang digunakan untuk mencatat pengeluaran kas paroki secara kronologis.

Tabel 5.4: Perbandingan Catatan-Catatan yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Pengeluran Kas Paroki dengan PTKAP (lanjutan)

PTKAP Paroki Keterangan

Laporan Arus Kas.

Catatan ini merupakan laporan keuangan yang menjikan pengeluaran kas dan setara kas (bank) selama periode tertentu yang

diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Di PSYRP Laporan Arus Kas Catatan ini

merupakan catatan yang menyajikan pengeluaran kas dan setara kas (bank) selama periode tertentu.

Sudah sesuai.

Di PSYRP sudah terdapat catatan yang menyajikan pengeluaran kas dan setara kas (bank) selama periode tertentu.

Sumber: Data Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung

3. Dokumen-Dokumen yang Terkait

a. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Tabel 5.5: Perbandingan Dokumen-Dokumen yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Paroki dengan PTKAP

PTKAP Paroki Keterangan

Berita Acara Perhitungan dan Penyerahan Kolekte.

Dokumen ini berfungsi sebagai bentuk

pertanggungjawaban tim penghitung kolekte terhadap jumlah uang kolekte yang sudah dihitung.

Di PSYRP dokumen ini juga berfungsi sebagai bentuk tanggungjawab tim penghitung kolekte

terhadap uang kolekte yang sudah dihitung

Sudah sesuai. Di PSYRP sudah terdapat dokumen untuk mencatat penghitungan kolekte. Aplop Persembahan Bulanan Umat. Dokumen ini

digunakan oleh paroki sebagai bukti

penerimaan uang dari hasil persembahan bulanan umat.

Di PSYRP dokumen ini digunakan oleh paroki sebagai bukti penerimaan uang dari hasil

persembahan bulanan umat. Sudah sesuai. Di PSYRP sudah terdapat dokumen yang digunakan sebagai bukti penerimaan persembahan bulanan umat.

Tabel 5.5: Perbandingan Dokumen-Dokumen yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Paroki dengan PTKAP (lanjutan)

PTKAP Paroki Keterangan

Bukti Kas Masuk.

Dokumen ini

digunakan sebagi bukti intern untuk mencatat semua penerimaan oleh kasir.

Di PSYRP dokumen ini diubah menjadi kuitansi yang berfungsi sebagi bukti intern untuk mencatat semua penerimaan oleh Bendahara II. Sudah sesuai. Di PSYRP sudah terdapat dokuem yang digunakan sebagi bukti penerimaan kas.

Sumber: Data Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung

b. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

Tabel 5.6: Perbandingan Dokumen-Dokumen yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Paroki dengan PTKAP

PTKAP Paroki Keterangan

Bukti Bank Keluar.

Dokumen ini digunakan paroki sebagai sebagai bukti intern untuk mencatat semua pegeluaran uang melaluai bank oleh Bendahara Dewan Paroki.

Di PSYRP dokumen ini diubah menjadi bukti tranfer bank yang berfungsi sebagai bukti intern untuk mencatat semua pegeluaran uang melaluai bank oleh Bendahara II dan Bendahara III. Sudah sesuai. Di PSYRP sudah terdapat dokumen yang digunakan sebagai bukti pengeluaran kas melalui bank.

Bukti Kas Keluar.

Dokumen ini

digunakan sebagi bukti intern untuk mencatat semua pengeluaran uang oleh Bendahara Dewan Paroki.

Di PSYRP dokumen ini diubah menjadi kuitansi yang berfungsi sebagi bukti intern untuk mencatat semua pengeluaran uang oleh Bendahara II. Sudah sesuai. Di PSYRP sudah terdapat dokumen yang digunakan sebagai bukti pengeluaran kas.

Tabel 5.6: Perbandingan Dokumen-Dokumen yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Paroki dengan PTKAP (lanjutan)

PTKAP Paroki Keterangan

Nota Pengganti.

Dokumen ini berfungsi sebagai bukti

pengeluaran uang yang bersifat sementara dan dapat

dipertanggungjwabkan, sehingga belum dicatat atau dibebankan sebagai biaya pengeluaran lainnya dalam Buku Kas Dewan Paroki

Di PSYRP dokumen ini berfungsi sebagai bukti pengeluaran uang yang bersifat sementara dan dapat

dipertanggungjwabkan, sehingga belum dicatat atau dibebankan sebagai biaya pengeluaran lainnya dalam Laporan Kas Keuangan Bendahara II.

Sudah sesuai. Di PSYRP sudah terdapat dokumen yang digunakan sebagai bukti untuk pengeluaran kas yang bersifat sementara. Proposal Permohan. Dokumen ini

digunakan oleh paroki sebagai bukti Tim Kerja atau Panitia untuk mengajukan dana ke Bendahara Dewan Paroki

Di PSYRP dokumen ini digunakan oleh paroki sebagai bukti Tim Kerja atau Panitia untuk mengajukan dana ke Bendahara II. Sudah sesuai. Di PSYRP sudah terdapat dokumen yang digunakan sebagi bukti permintaan dana dari panitia dan tim kerja

Laporan

Pertanggungjawaban.

Dokumen ini

digunakan oleh paroki sebagai bukti dari pelaksana kegiatan mempertanggungjawab kan pengeluaran dan penerimaan dari kegiatan yang sudah selesai dilaksanakan.

Di PSYRP dokumen ini digunakan oleh paroki sebagai bukti dari pelaksana kegiatan (tim kerja atau panitia)

mempertanggungjawabkan pengeluaran dan

penerimaan dari kegiatan yang sudah selesai dilaksanakan. Sudah sesuai. Di PSYRP sudah terdapat dokumen yang digunakan sebagi bukti pertanggungjawa ban panitia dan tim kerja.

4. Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Penerimaan dan

Pengeluaran Kas

a. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Tabel 5.7: Perbandingan Prosedur-Prosedur yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Paroki dengan PTKAP

PTKAP Paroki Keterangan

Prosedur Pencatatan Penerimaan Hasil Kolekte. Di PTKAP

kolekte dihitung oleh tim penghitung kolekte. Setelah dihitung ualng tersebut disimpan oleh kasir. Setelah disimpan bendahara dewan paroki kemudian akan mencatat penerimaan kolekte tersebut. Setelah dicatat penerimaan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam komputer oleh operator akuntansi paroki.

Di PSYRP kolekte dihitung oleh tim penghitung

kolekte. Setelah dihitung uang tersebut kemudian diserahkan kepada

Bendahara II. Bendahara II kemudian menyimpan uang dan mencatat penerimaan tersebut. Setelah mencatat Bendahara II kemudian menyimpan dokumen dan catatan tersebut untuk penerimaan persembahan bulanan umat. Sudah sesuai. Di PSYRP sudah melaksanakan prosedur pencatatan penerimaan hasil kolekte.

Tabel 5.7: Perbandingan Prosedur-Prosedur yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Paroki dengan PTKAP (lanjutan)

PTKAP Paroki Keterangan

Prosedur Pencatatan Penerimaan

Persembahan Bulanan Umat. Di PTKAP

pengurus lingkungan akan mengumpulkan amplop persembahan. Kasir kemudian menerima uang dari dari pengurus

lingkungan dan melakukan pencatatan penerimaan amplop persembahan. Uang dan catatan amplop

persembahan tersebut kemudian diserahkan kepada Bendahara Dewan Paroki. Bendahara Dewan Paroki akan melakukan pencatatan dan penyetoran uang ke bank. Setelah dilakukan pencatatan dan penyetoran Operator Akuntansi Paroki akan menginput data yang berasal dari Bendahara Dewan Paroki ke dalam program komputer.

Di PSYRP amplop persembahan yang telah dikumpulakan oleh pengurus lingkungan diserahakan kepada Bendahara III. Bendahara III kemudian akan

melakukan pencatatan penerimaan dan menyimpan uang persembahan umat. Catatan tersebut kemudian dirahkan kepada Bendahara II untuk di masukkan kedalam laporan kas keuangan dan

merangkumnya kedalam rangkuman laporan. LKK dan RL tersebut kemudian disimpan untuk digunakan kembali dalam penerimaan uang kotak persembahan.

Sudah sesuai. PSYRP sudah melaksanakan prosedur penerimaan persembahan bulanan umat.

Tabel 5.7: Perbandingan Prosedur-Prosedur yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Paroki dengan PTKAP (lanjutan)

PTKAP Paroki Keterangan

Prosedur Pencatatan Penerimaan Uang Kotak Persembahan Di PTKAP

uang kotak persembahan yang sudah dihitung oleh tim penghitung akan diserahkan kepada Kasir. Kasir kemudian mencatat penerimaan uang

tersebutSetelah dicatat uang dan catatan tersebut kemudian diserahkan kepada Bendahara dewan Paroki. Bendahara Dewan Paroki akan mencatat kembali uang tersebut dan menyetorkan uang

tersebut ke bank. Setelah disetorkan uang catatn tersebut kemudian di serahkan kepada Operator akuntansi paroki untuk di input ke dalam program komputer.

Di PSYRP uang yang sudah dihitung oleh tim

penghitung kemudian diserahkan kepada

Bendahara II. Bendahara II kemudian akan mencatat penerimaan uang kotak persembahan tersebut. Dokumen dan catatan tersebut kemudian disimpan untuk mencatat pengeluaran biaya tim kerja.

Sudah sesuai. Di PSYRP sudah melaksanakan prosedur pencatatan uang kotak persembahan.

b. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

Tabel 5.8: Perbandingan Prosedur-Prosedur yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Paroki dengan PTKAP

PTKAP Paroki Keterangan

Prosedur Pencatatan Pengeluaran Biaya Tim Kerja. Di PTKAP tim

kerja akan mengajukan proposal ke Bendahara Dewan Paroki. Bendahara Dewan Paroki kemudian akan mentukan diterima atau tidaknya proposal tersebut. Setelah diterima dan dilaksanakan tim kerja wajib membuat laporan

pertanggungjawaban. (LPJ) untuk diserahkan kepada Bendahara Dewan Paroki. Bendahara Dewan Paroki yang akan

menentukan apakan LPJ tersebut diterima atau ditolak. Setelah LPJ diterima Bendahara Dewan Paroki akan mencatat LPJ tersebut. Catatan LPJ tersebut kemudian diserahkan kepada Operator

Akuntansi Paroki untuk di input ke dalam program komputer.

Di PSYRP tim kerja akan membuat proposal untuk di ajukan kepada Bendahara II. Bendahara II kemudian akan mentukan diterima atau tidaknya proposal tersebut. Setelah diterima dan dilaksanakan tim kerja wajib membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) untuk diserahkan kepada Bendahara II. Bendahara II yang akan menentukan apakan LPJ tersebut diterima atau ditolak. Setelah LPJ diterima Bendahara II akan mencatat LPJ tersebut. Dokumen dan catatan LPJ tersebut kemudian

disimpan untuk digunakan kembali dalam pengeluaran biaya kepanitiaan. Sudah sesuai. Di PSYRP sudah melaksanakan prosedur pencatatan pengeluaran biaya tim kerja.

Tabel 5.8: Perbandingan Prosedur-Prosedur yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Paroki dengan PTKAP (lanjutan)

PTKAP Paroki Keterangan

Prosedur Pencatatan Pengeluaran Biaya Kepanitiaan. Di PTKAP

prosedur ini panitia akan mengajukan proposal kepada Bendahara Dewan Paroki. Bendahara Dewan Paroki kemudian akan mentukan diterima atau tidaknya proposal

tersebut. Setelah diterima dan dilaksanakan tim panitia wajib membuat laporan

pertanggungjawaban. (LPJ) untuk diserahkan kepada Bendahara Dewan Paroki. Bendahara Dewan Paroki yang akan

menentukan apakan LPJ tersebut diterima atau ditolak. Setelah LPJ diterima, Bendahara Dewan Paroki Dewan Paroki akan mencatat LPJ tersebut. Catatan LPJ tersebut kemudian diserahkan kepada Operator Akuntansi Paroki untuk di input ke dalam program komputer.

Di PSYRP panitia akan membuat proposal untuk di ajukan kepada Bendahara II. Bendahara II kemudian akan mentukan diterima atau tidaknya proposal tersebut. Setelah diterima dan dilaksanakan panitia wajib membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) untuk diserahkan kepada Bendahara II. Bendahara II yang akan menentukan apakan LPJ tersebut diterima atau ditolak. Setelah LPJ diterima Bendahara II akan mencatat LPJ tersebut. Dokumen dan catatan LPJ tersebut kemudian

diserahkan kepada

Bendahara I untuk di input ke dalam program komputer. Sudah sesuai. Di PSYRP sudah melaksanakan prosedur pencatatan pengeluaran biaya kepanitiaan.

5. Unsur Pengendalian Intern

a. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Tabel 5.9: Perbandingan Unsur-Unsur Pengendalian Intern yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Paroki dengan PTKAP

PTKAP Paroki Teori

Organisasi. Di PTKAP

organisasi harus terdapat pemisahan fungsi dengan tegas untuk menghindari terjadinya kecurangan.

Di PSYRP pemisahan dilakukan untuk fungsi penghitung kolekte dan fungsi pemeriksa intern. Sedangkan fungsi

penerimaan, fungsi kas dan fungsi akuntansi masih dilakukan oleh orang yang sama yaitu Bendahara II untuk yang bersifat umum dan Bendahara III untuk penerimaan dari persembahan bulanan umat. Tidak sesuai. Hal tersebut dapat dilihat dari pemisahan fungsi yang tidak secara tegas dilakukan oleh PSYRP sehingga rawan terjadinya kecurangan.

Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan. Di

PTKAP sistem otorisasi dan prosedur pencatatan setiap penerimaan harus dicatat dan di otorisasi oleh pejabat yang berwenang.

Di PSYRP setiap penerimaan dicatat oleh Bendahara II untuk yang bersifat umum dan Bendahara III untuk penerimaan dari persembahan bulanan umat. Sedangkan setiap dokumen pencatatan tersebut tidak selalu terdapat tanda tangan yang lengkap dari pejabat yang berwenang. Tidak sesuai. Hal tersebut dapat dilihat dari dokumen yang tidak secara konsisten di otorisasi dengan lengkap oleh pejabat yang berwenang sehingga rawan terjadinya penyimpangan.

Tabel 5.9: Perbandingan Unsur-Unsur Pengendalian Intern yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Paroki dengan PTKAP (lanjutan)

PTKAP Paroki Teori

Praktik yang Sehat. Di

PTKAP praktik yang sehat setiap penerimaan harus disertai dengan bukti, setiap bukti

transaksi harus bernomor urut tercetak dan setiap pencatatan harus berdasarkan bukti yang dapat di

pertanggungjawabkan.

Di PSYRP praktik yang sehat tidak selalu di laksanakan secara konsisten. Hal tersebut dapat dilihat dari tidak semua penerimaan disertai dengan bukti misalnya penerimaan kolekte dan kotak persembahan. Praktik yang tidak sehat juga tidak dilakukan untuk dokumen yang tidak bernomor urut tercetak.

Tidak sesuai. Hal tersebut dapat dilihat dari penerimaan yang tidak disertai bukti dan tidak adanya nomor urut tercetak untuk dokumen yang digunakan dalam penerimaan kas. Karyawan yang Kompeten. Di PTKAP

paroki harus memiliki kriteria kusus didalam memilih karyawan serta harus mengadakan pengembangan dan pelatihan kepada para

Dokumen terkait