HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil penelitian
4.1.1 Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi mengevaluasi
4.1.2.2. Perbandingan skor pretest ke posttest kemampuan mencipta
Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut:
1. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain kedua kelompok tersebut tidak memiliki kemampuan awal yang sama.
2. Jika harga sig.(2-tailed) > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata kedua kelompok tersebut memiliki kemampuan awal yang sama. Dari pengujian tersebut diperoleh hasil (lampiran 2.a)
Tabel 17.Perbandingan skor pretest kemampuan mencipta Hasil pretest Signifikansi Keterangan Kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen
0,305 Tidak berbeda
Berdasarkan tabel tersebut perbandingan skor pretest kelompok kontrol dan eksperimen menunjukkan bahwa harga M = -0,14, SE = 0,13 sig. (2-tailed) > 0,05 yaitu ,305, t(70) = -1,03. Harga Levene’s Test dengan tingkat kepercayaan 95% F= 0,384 dan sig. (2-tailed) = 0,537 (terdapat homogenitas varian) sehingga dapat diketahui bahwa Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain pretest kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen berawal dari titik pijak yang sama.
4.1.2.2. Perbandingan skor pretest ke posttest kemampuan mencipta
Perbandingan skor pretest ke posttest dilakukan untuk melihat apakah ada kenaikan skor yang signifikan dari pretest ke posttest baik pada kelompok kontrol maupun pada kelompok eksperimen. Dari perhitungan tersebut dapat dilihat presentase kenaikan masing-masing kelompok. Analisis statistik yang digunakan adalah paired t-test dengan tingkat kepercayaan 95%
46 Hi: Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan skor posttest pada
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan skor posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut:
1. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain ada peningkatan yang signifikan dari skor pretest ke posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen.
2. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain tidak terjadi peningkatan yang signifikan dari skor pretest ke posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Hasil analisis data tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini (lampiran 12.b)
Tabel 18.Uji kenaikan skor kemampuan mencipta
No kelompok Tes % peningkatan Sig.(2-tailed) keterangan Prete st Postest
1. Kontrol 2, 43 2, 49 2, 47% 0,532 Tidak berbeda 2. Eksperimen 2, 57 2, 59 0,78% 0,873 Tidak berbeda
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa siswa pada kelompok kontrol mencapai skor yang lebih tinggi yaitu dengan nilai M = -0,05 , SE = 0,08, sig. (2-tailed) = 0,532 , t (35) = -0,632 dibandingkan dengan kelompok eksperimen yang menggunakan metode inkuiri dengan nilai M = -0,02, SE = 0,11 , sig. (2-tailed) = 0,873 , t(35) = -0,16. Berdasarkan tabel di atas harga sig. (2-tailed) kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki harga sig. (2-tailed )> 0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata tidak terjadi peningkatan yang signifikan dari skor pretest ke posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen.
47 4.1.2.3. Uji selisih skor posttest kemampuan mencipta
Langkah ini dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest dan posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dari uji selisih skor tersebut dapat diketahui apakah penggunaan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mencipta. Perhitungan selisih dilakukan dengan mencari selisih skor posttest dengan skor pretest pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Sebelum melakukan uji selisih skor data kemampuan mencipta tersebut harus diuji normalitasnya terlebih dahulu dengan uji Kolmogorov Smirnov. Hasil normalitas data kemampuan mencipta sebagai berikut: (Lampiran 12.c)
Tabel 19.Uji normalitas skor selisih mencipta
No. Aspek Nilai
Signifikansi
Keterangan 1. Selisih skor mencipta kelompok kontrol ,236 Normal 2. Selisih skor mencipta kelompok
eksperimen
,176 Normal
Dari tabel uji normalitas kemampuan mencipta dapat diperoleh data normal pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen maka analisis statistik yang digunakan adalah analisis statistik parametrik independent samples t-test dengan tingkat kepercayaan 95%. Hipotesisnya adalah sebagai berikut:
Hi: Ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Hnull : tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut:
1. Jika harga sig.(2-tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mencipta
2. Jika harga sig.(2-tailed) > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mencipta.
48 Analisis perbedaan pretest-postest dilakukan untuk mengetahui penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mencipta. Berikut grafik selisih skor pretest-posttest pada kelompok kontrol dan eksperimen.
Gambar 13. Diagram batang skor selisih pretest-posttest kemampuan mencipta
Berdasarkan kriteria di atas diperoleh data sebagai berikut (lampiran 2.c) Tabel 20.Uji selisih skor mencipta
Hasil selisih skor pretest dan posttest Signifikansi Keterangan Kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen
0, 794 Tidak berbeda
Tabel selisih skor posttest dan pretest kemampuan mencipta pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menunjukkan bahwa terdapat homogenitas varian pada data tersebut. Suatu data memiliki homogenitas varian apabila memiliki sig. (2-tailed) dengan harga Levene’s Test > 0,05. Data di atas memiliki sig. (2-tailed )> 0,05 , yaitu 0,647 pada harga Levene’s Test dengan F = 0,221. Hasil uji t menunjukkan harga sig. (2-tailed) =0 ,749 atau > 0,05, M= 0,35, SE = 14 t(70) = 0,262, sehingga dapat diketahui bahwa Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mencipta.