• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil penelitian

4.1.1 Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi mengevaluasi

4.1.2.5. Uji retensi pengaruh kemampuan mencipta

4.1.2.4. Uji besar pengaruh terhadap kemampuan mencipta

Uji besar pengaruh (effect size) dilakukan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pengujian besar pengaruh dilakukan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan metode yang digunakan terhadap kemampuan mencipta baik metode inkuiri maupun metode ceramah. Dari hasil penghitungan data penelitian menggunakan rumus effect size diperoleh hasil (lampiran 12.d)

Tabel 21.Uji besar pengaruh kemampuan mencipta No kelompok t df r R2 Persentase

efek size

Keterangan

1. kontrol -632 35 0,106 0,011 1,12% Efek kecil 2. eksperimen -161 35 0,003 0.036 0,36% Efek kecil

Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa metode inkuiri hanya memberikan sumbangan sedikit terhadap kemampuan mencipta siswa, yaitu ditunjukkan dengan harga r = 0,003 , t(35) = -0,632 , yang masuk dalam kategori efek kecil dengan persentase 0,36% dibandingkan dengan metode ceramah yang menunjukkan harga r = 0,106 , t(35) = -0,632 , = 0,04 yang juga masuk dalam kategori efek kecil dengan presentase efek 1,12%.

4.1.2.5. Uji retensi pengaruh kemampuan mencipta

Perbandingan skor posttest I ke posttest II dilakukan untuk melihat apakah ada kenaikan skor yang signifikan antara skor posttest I ke posttest II baik pada kelompok kontrol maupun pada kelompok eksperimen. Pengujian ini dilakukan setelah satu bulan diberikan treatment yang bertujuan untuk mengetahui apakah efek yang ditimbulkan masih sekuat pada posttest I. Jika terdapat perbedaan secara signifikan, tidak terjadi penurunan yang drastis namun apabila tidak terdapat perbedaan secara signifikan, penggunaan metode inkuiri relatif permanen. Dari perhitungan normalitas data diperoleh distribusi data normal untuk data posttest II variabel mencipta, yaitu dengan sig. (2-tailed) sebesar ,147 untuk kelompok kontrol dan sig. (2-tailed) sebesar ,621 untuk kelompok eksperimen. Analisis statistik yang digunakan adalah paired sample t-test dengan tingkat kepercayaan 95% karena distribusi data normal

50 Hi: Ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan skor posttest II

pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Hnull : tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan skor posttest II pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut:

1. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor prosttest I dan posttest II pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain ada penurunan yang signifikan yang terjadi antara posttest 1 dan posttest II 2. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak

ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain ada perbedaan yang signifikan antara posttest I dan posttest II

Berdasarkan kriteria di atas diperoleh data sebagai berikut (lampiran 2.e) Tabel 22.Uji retensi pengaruh kemampuan mencipta

No kelompok Tes % penurunan Sig. (2-tailed) keterangan Posttest 1 Posttest 2 1. Kontrol 2, 49 2, 32 6, 83% 0,188 Tidak berbeda 2. Eksperimen 2, 59 2, 56 1,16% 0, 836 Tidak berbeda

Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen tidak mengalami penurunan yang signifikan dari skor posttest I dan posttest II. Hal ini ditunjukkan dengan harga M = 0,16, SE = 0,12 , Sig. (2-tailed) =0,188 , t(35) = 1,344 untuk kelompok kontrol yang menggunakan metode ceramah dan M = 0,02, SE = 0,11 , Sig. (2-tailed) = 0,836, t(35) = 0,208 untuk kelompok eksperimen yang menggunakan metode inkuiri. Persentase penurunan untuk kedua kelompok yaitu 6,83% untuk kelompok kontrol dan 1,16% untuk kelompok eksperimen.

Berikut grafik yang memperlihatkan skor pretest hingga posttest II pada kemampuan mencipta baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen

51 Gambar 14. Grafik skor pretest hingga posttes II mencipta

4.2Pembahasan

4.2.1. Kemampuan mengevaluasi

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi. Hal tersebut ditunjukkan pada harga sig. (2-tailed) sebesar 0,881 atau > 0,05 yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa metode inkuiri hanya memberikan pengaruh sedikit terhadap kemampuan mengevaluasi yaitu 0,36% sedangkan metode ceramah memberikan pengaruh lebih banyak yaitu 1,12%

Beberapa kemungkinan yang menjadi faktor penyebab metode inkuiri tidak berpengaruh terhadap kemampuan mengevaluasi adalah langkah-langkah pembelajaran yang berbeda dari biasanya yang membuat anak bingung, hal ini terlihat ketika anak membuat rumusan masalah, hipotesis dan kesimpulan. Anak juga belum pernah menerima pelajaran dengan metode inkuiri sehingga anak menjadi bingung. Selain itu siswa kurang serius saat mengikuti pembelajaran, hal ini terlihat ketika peneliti mengamati setiap kelompok, siswa yang serius dalam mengerjakan tugas yang diberikan hanya beberapa anak saja yang lain bermain dengan benda yang ada di sekitar mereka.

Analisis data pada kemampuan mengevaluasi dilakukan dengan lima cara, yaitu dengan menguji perbandingan skor pretest, menguji skor pretest ke posttest, uji selisih skor, untuk memperkuat perhitungan dilakukan dengan uji besar pengaruh dan uji retensi pengaruh perlakuan.

52 4.2.2. Kemampuan mencipta

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mencipta. Hal ini ditunjukkan dengan harga sig. (2-tailed) sebesar 0,794 atau > 0,05 yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki harga sig. (2-tailed ) > 0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata tidak terjadi peningkatan yang signifikan dari skor pretest ke posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen.

Faktor penyebab metode inkuiri tidak berpengaruh terhadap kemampuan mencipta hampir sama seperti pada kemampuan mengevaluasi, yaitu anak merasa bingung dengan langkah-langkah pembelajaran, siswa kurang serius dalam melakukan kegiatan inkuiri pada aspek mencipta. suasana kelas yang kurang kondusif karena kegiatan pembelajaran dilakukan pada jam terakhir siswa juga merasa lelah bermain sewaktu istirahat dan tidak bersemangat mengikuti pelajaran, siswa juga merasa bosan mengerjakan soal lembar kerja siswa (LKS) karena mereka mengalami kebingungan untuk mengerjakan LKS karena berbeda dari biasanya.

Analisis data pada kemampuan mencipta dilakukan dengan lima cara, yaitu. Dengan menguji perbandingan skor pretest, menguji skor pretest ke posttest, uji selisih skor, untuk memperkuat perhitungan dilakukan dengan uji besar pengaruh dan uji retensi pengaruh perlakuan.

53 BAB V

Dokumen terkait