• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Dari hasil uji validitas tersebut, peneliti hanya mengambil nomor 5 dan 6 saja yaitu aspek mengevaluasi dan mencipta dengan hasil perhitungan Pearson correlation untuk variabel mengevaluasi adalah ,665 dan untuk variabel mencipta adalah ,592 dan hasilnya valid. Penelitian ini menggunakan Pearson correlation karena datanya berbentuk interval atau ratio dan fungsi dari Pearson correlation adalah untuk menguji hubungan antara satu item dengan satu skor total. untuk variabel mengevaluasi rata-rata dibawah 0,05 sehingga valid.

1.2.4. Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2010:364) reliabilitas adalah derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Penentuan reliabilitas menggunakan teknik Alpha Cronbach. Menurut Nunnally (dalam Ghozali 2009:46) suatu konstruk dikatakan reliabel jika harga Alpha Cronbach> 0,60. Dari uji reliabilitas dapat diperoleh data sebagai berikut (lampiran 8b).

Tabel 7.Hasil uji reliabilitas

No Aspek Alpha Cronbach Kategori

1. Mengingat 1,000 Reliabel 2. Memahami ,737 Reliabel 3. Mengaplikasi ,893 Reliabel 4. Menganalisis ,708 Reliabel 5. Mengevaluasi ,912 Reliabel 6. Mencipta ,898 Reliabel

Dari hasil uji reliabilitas tersebut, peneliti hanya mengambil nomor 5 dan 6 saja yaitu aspek mengevaluasi dan mencipta dan hasilnya reliabel yaitu mengevaluasi ,912 dan mencipta ,898. Berdasarkan penelitian tersebut harga Alpha Cronbach untuk variabel mengevaluasi dan mencipta > 0,60, sehingga instrumen tersebut reliabel.

3.8Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Menurut Arikunto (2012:67) tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui dan mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Teknik yang digunakan adalah essai. Menurut Arifin (2009:125) essai adalah bentuk tes yang menuntut peserta didik untuk menguraikan, mengorganisasikan dan menyatakan jawaban dengan kata-kata sendiri dalam bentuk, teknik, dan gaya yang berbeda satu dengan yang lainya.

31 Untuk mengukur kemampuan mengevaluasi dan mencipta peneliti menggunakan 6 soal uraian, namun yang digunakan untuk penelitian hanya soal nomor 5 dan soal nomor 6. Penelitian yang dilakukan menggunakan dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pretest dilakukan sebelum adanya pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal setiap kelompok. Setelah ada proses pembelajaran kemudian dilakukan posttest pada masing-masing kelompok untuk mengetahui perbedaan kemampuan sebelum dan sesudah pembelajaran. Pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 8.Pemetaan instrumen

No Kelompok Variabel Data Instrument 1. Eksperimen (VA)

dan kontrol (VB)

Kemampuan

mengevaluasi

Skor pretest Soal essai item no 5 Skor posttest Soal essai item no 5

2. Kemampuan

mencipta

Skor pretest Soal essai item no 6 Skor postest Soal essai item no 6 3.9Teknik analisi data

3.9.1 Uji normalitas

Sebelum data dianalisis perlu dilakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah data terdistribusi dalam kurva normal atau tidak. Menurut Setyosari (2010:214) jika data terdistribusi normal analisis data dilakukan menggunakan statistik parametrik dan jika data terdistribusi tidak normal analisis data dilakukan menggunakan statistik nonparametrik. (Sarwono dan Suhayati, 2010:78), Kriteria yang digunakan adalah:

1) Jika harga sig.(2-tailed) > 0.05 maka distribusi data normal 2) Jika harga sig.(2-tailed) < 0.05 maka distribusi data tidak normal

Jika distribusi data normal maka digunakan statistik parametrik uji t.uji t digunakan untuk mengevaluasi efek dari suatu treatment tertentu. Jika distribusi data tidak normal digunakan statistik non parametrik mann-whitney, Wilcoxon atau kruskal wallis.

Setelah semua data diuji normalitasnya, maka data dapat diuji dengan uji statistik. Berikut adalah langkah-langkah dalam uji statistik sebagai berikut.

32 3.9.2 Uji selisih

3.9.2.1. Uji beda skor pretest

Uji perbedaan skor pretest dilakukan dengan menganalisis pretest dari kelompok eksperimen dan pretest kelompok kontrol. Uji perbedaan pretest dilakukan untuk mengetahui kedua kelompok tersebut apakah memiliki kemampuan awal yang sama sebelum diberikan treatment. Analisis data yang digunakan adalah statistik parametrik independen sample t-test untuk distribusi data normal dan statistik nonparametrik Mann-Whitney U test untuk distribusi data tidak normal. Sarwono dan Suhayati (2010:78) Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Jika harga sig.(2-tailed) < 0.05 Hnull ditolak dan Hi diterima artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok eksperimen dan pretest kelompok kontrol. Dengan kata lain kedua kelompok tersebut memiliki kemampuan awal yang sama.

2) Jika harga sig.(2-tailed) > 0.05 Hnull diterima dan Hi ditolak artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok eksperimen dan pretest kelompok kontrol, dengan kata lain kedua kelompok tersebut tidak memiliki kemampuan awal yang sama.

3.9.2.2. Uji beda skor pretest dan posttest

Uji beda skor pretest dan posttest dilakukan untuk memastikan apakah ada kenaikan skor yang signifikan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan cara membandingkan hasil skor pretest dan posttest. (Sarwono dan Suhayati, 2010:78) Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:

1)Jika harga sig. (2-tailed) > 0.05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest dengan kata lain tidak ada peningkatan yang signifikan dari skor pretest ke posttest

2)Jika harga sig. (2-tailed ) < 0.05, maka Hnull diterima dan Hi artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest dengan kata lain ada peningkatan yang signifikan dari skor pretest ke posttest

33 3.9.2.3. Uji beda skor selisih pretest dan posttest

Analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan kognitif adalah analisis statistik dengan membandingkan selisih skor pretest ke posttest baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol untuk mengetahui apakah skor kelompok eksperimen berbeda secara signifikan dari skor kelompok kontrol (Johnson & Christensen, 2008:312, 330). Perhitungan selisih skor dilakukan dengan menghitung selisih rata-rata dari skor pretest dan skor posttest kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Setelah skor selisih didapat skor tersebut diuji pembedanya. (Sarwono dan Suhayati, 2010:78) kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:

1)Jika harga sig. (2-tailed) > 0.05 maka Hnull ditolak dan Hi diterima artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara selisih skor kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

2)Jika harga sig. (2-tailed) < 0.05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara selisih skor kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

3.9.2.4. Uji besar pengaruh metode inkuiri

Uji pengaruh dilakukan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan dari metode yang digunakan terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta. Metode tersebut yaitu, metode ceramah yang dilakukan pada kelompok kontrol dan metode inkuiri yang dilakukan pada kelompok eksperimen. Uji besar pengaruh dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Field, 2009:57,179):

r =

Keterangan:

r = effect size dengan koefisien korelasi Pearson t = harga student test

df = harga derajad kebebasan

Untuk mengetahui persentase pengaruh digunakan koefisien determinasi R2dengan caraR2 = r2 × 100%

34 r = .10 (efek kecil) yang setara dengan 1% pengaruh yang diakibatkan oleh

variabel independen

r = .30 (efek menengah) yang setara dengan 9% pengaruh yang diakibatkan oleh variabel independen

r = .50 (efek besar) yang setara dengan 25% pengaruh yang diakibatkan oleh variabel independen

3.9.2.5. Menguji retensi pengaruh

Uji retensi treatment atau perlakuan dilakukan setelah 1 bulan diberikan treatmen baik untuk kelompok kontrol maupun untuk kelompok eksperimen. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah efek yang ditimbulkan masih sekuat pada posttest I. Kriteria yang digunakan adalah:

1) Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima . artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan skor posttest II. Dengan kata lain terdapat penurunan skor yang signifikan dari posttest I dan skor posttest II.

2) Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan skor posttest II. Dengan kata lain tidak terdapat penurunan skor yang signifikan dari posttest I dan skor posttest II.

35 BAB IV

Dokumen terkait