• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Gaya Komunikasi Sesuai Dengan Situasi Dan Kondisi. Mengenai perbedaan gaya komunikasi yang dilakukan kepala departemen

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 38-42)

retention berdasarkan situasi dan kondisi pekerjaan yang berbeda. Dari keenam

informan yang ada dalam penelitian ini yang peneliti wawancarai memberikan

pernyataan yang berbeda. Dimana beberapa informan mengemukakan bahwa gaya komunikasi yang dilakukan kepala departemen retention dalam situasi dan kondisi

yang berbeda tetap sama dan tidak ada perubahan. Dalam hal ini ibu Elis Yulistiani Luthfi mengemukakan dalam pernyataannya bahwa :

”Gaya komunikasi yang sering dilakukan pimpinan walaupun dalam situasi dan kondisi pekerjaan yang berbeda, gaya komunikasi yang dilakukan tidak ada perubahan karena disini pimpinan masih tetap mengontrol dan mengatur perilaku karyawan dalam bekerja dan tetap menganggap pimpinan adalah pemimpin walaupun diluar jam kantor karena pimpinan masih suka memberi perintah walaupun bukan tugas kantor. Selain itu juga setiap ada permasalahan pelanggan yang terjadi pimpinan tidak mau menerima secara langsung masalah tersebut tetapi harus dilakukan proses ekskalasi sesuai dengan prosedur yang ada untuk menganalisis berdasarkan tahapan yang ada di departemen retention. ”138.

Ternyata pernyataan yang disampaikan oleh ibu Elis Yulistiani Luthfi juga dirasakan oleh ibu Dwi Ferdiani, dimana ibu Dwi Ferdiani menyatakan bahwa gaya komunikasi pimpinan dengan situasi dan kondisi pekerjaan yang berbeda adalah :

”Menurut saya tidak ada perbedaan gaya komunikasi yang dilakukan kepala departemen retention walaupun dengan situasi dan kondisi yang berbeda, karena disini dalam melaksanakan pekerjaannya sehari-hari pimpinan lebih banyak menegaskan prosedur dan aturan yang berlaku kepada para karyawannya. Selain itu juga disini pimpinan lebih banyak membatasi dan mengatur perilaku karyawan dalam bekerja dengan membuat aturan-aturan yang sudah ditetapkan. untuk proses penyelesaian masalah atau kasus pelanggan sendiri, pimpinan masih terlalu prosedural.”139

Selain itu juga pernyataan yang disampaikan ibu Dwi Ferdiani dan ibu Elis Yulistiani Luthfi mengenai tidak ada perbedaan mengenai gaya komunikasi yang dilakukan walaupun dengan situasi dan kondisi yang berbeda ternyata didukung oleh pernyataan yang dikemukakan oleh bapak Satrio Rohadi. Dimana bapak Satrio Rohadi menyatakan bahwa :

138

Wawancara dengan Kepala bagian Disc TVRI I, Senin, 08 Februari 2010

139

”Menurut saya gaya komunikasi yang dilakukan pimpinan walaupun dengan situasi dan kondisi pekerjaan yang berbeda, caranya tetap sama dan tidak ada perbedaan. karena disini gaya komunikasi yang dilakukan pimpinan lebih banyak melakukan supervisi pekerjaan karyawan dengan mengatur dan memaksa karyawan untuk melakukan apa yang telah ditetapkan atau ditargetkan oleh pimpinan padahal situasi dan kondisi pekerjaan saat itu tidak memungkinkan. Selain itu juga sesuai dengan karakter pemimpin yang lebih banyak memfokuskan kepada prosedur dan aturan yang berlaku.”140.

Mengenai pernyataan ibu Elis Yulistiani Luthfi, ibu Dwi Ferdiani dan bapak Satrio Rohadi mengenai situasi dan kondisi pekerjaan yang berbeda namun gaya komunikasi yang dilakukan pimpinan tetap sama. Bapak Ahmad Ramdani juga mengemukakan pernyataan yang sama dan juga merasakan bahwa :

”Gaya komunikasi dilakukan pimpinan walaupun dengan situasi dan kondisi pekerjaan yang berbeda, gaya komunikasi tetap berjadi dua arah, terbuka, saling menghargai dan berusaha untuk membina hubungan baik dengan para karyawan, selain itu juga pimpinan bersedia menerima gagasan dan masukkan dari karyawan yang setiap hari dilakukan breafing sebelum bekerja, namun untuk penyelesaian masalah dan untuk mendapatkan solusi dari pimpinan. Aturan yang berlaku tetap yaitu dengan cara eskalasi dalam hal penyelesaian masalah yang bersifat struktural”141.

Ternyata pernyataan yang disampaikan oleh bapak Ahmad Ramdani juga didukung oleh pernyataan yang dikemukakan oleh bapak Arie Fajriyansah. Dimana bapak Arie Fajriyansah menyatakan :

”Tidak ada perbedaan gaya komunikasi yang digunakan walaupun dengan situasi dan kondisi pekerjaan yang berbeda. Karena disini pimpinan dalam melaksanakan pekerjaannya sehari-hari dalam hal memberikan tugas pekerjaan kepada karyawan selalu diberikan kepada team sesuai dengan porsinya masing-masing, selain itu juga setiap ada permasalahan baru pimpinan selalu melakukan breafing dimana dalam breafing tersebut pimpinan meminta masukkan dari para karyawan. Namun untuk proses pemecahan masalah yang dihadapi karyawan harus tetap menggunakan prosedur yaitu dari staff ke TL, kemudian jika tidak bisa di selesaikan dari TL ke kabag, apabila masalah tersebut butuh perhatian khusus, maka kabag akan menyerahakan masalah tersebut ke kadept untuk dicarikan solusi yang tepat.”142.

140

Wawancara dengan Staff Disc TVRI II, Sabtu, 13 Februari 2010

141

Wawancara dengan Team leader Disc TVRI I, Rabu, 10 Februari 2010

142

Mengenai pernyataan yang disampaikan oleh beberapa informan diatas bahwa gaya komunikasi yang dilakukan oleh pimpinan tetap sama dengan apa yang dilakukan walaupun dengan situasi dan kondisi pekerjaan yang berbeda yaitu the structuring style. Ternyata informan yang lain mengemukakan pernyataan yang berbeda. Dimana dalam hal ini ibu Lisa Tandirerung menyatakan bahwa :

”Gaya komunikasi yang dilakukan pimpinan berdasarkan situasi dan kondisi pekerjaan yang berbeda, maka dalam pelaksanaannya akan berbeda dalam menggunakan gaya komunikasi tersebut, karena disini pimpinan dalam setiap aktivitasnnya selalu menyesuaikan situasi dan kondisi pekerjaan yang sedang ditanganinya, jadi kadang kala pimpinan juga harus melakukan komunikasi dua arah dan terbuka, akrab, hangat, dan saling menghargai kepada para karyawan. Namun disisi lain pimpinan juga harus bersedia menerima gagasan maupun kritikan dari para karyawan jika melakukan kesalahan serta dapat mengalihkan tanggung jawab pekerjaan kepada orang yang tetap jika berhalangan hadir masuk kantor.”143.

Dari hasil pernyataan keenam informan pada saat dilakukan wawancara perihal mengenai perbedaan gaya komunikasi yang dilakukan kepala departemen retention berdasarkan situasi dan kondisi pekerjaan yang berbeda. Dalam hal ini

informan pertama, ketiga, keempat, kelima dan keenam mengemukakan bahwa

gaya komunikasi yang dilakukan oleh Ibu Nancy Gerda L Purba dalam situasi dan kondisi pekerjaan yang berbeda, gaya komunikasinya tetap sama yaitu the

structuring style

Sedangkan informan kedua mengemukakan pernyataan sebaliknya bahwa gaya komunikasi yang dilakukan pimpinan bisa berbeda melihat dengan situasi dan kondisi pekerjaan yang berbeda pula, jadi disini kadang kala pimpinan bisa

143

menggunakan gaya komunikasi the equalitarian style dan kala juga bisa menggunakan the relinguishing style. Oleh karena itulah berdasarkan uraikan diatas untuk lebih jelasanya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel VI.7

Perbedaan Gaya Komunikasi Sesuai Dengan Situasi Komunikasi Dalam Situasi

Yang Berbeda No Informan

Ada Perbedaan Tidak Ada Perbedaan

1 Elis Yulistiani • Tetap sama, tidak ada

perbedaan yaitu the controlling style dan the structuring style

2 Dwi Ferdiani • Tetap sama, tidak ada

perbedaan, yaitu the controlling style dan the structuring style

3 Satrio Rohadi • Tetap sama, tidak ada

perbedaan, yaitu the controlling style dan the structuring style

4 Ahmad Ramdani • Tetap sama, tidak ada

perbedaan, yaitu the equalitarian style dan the structuring style

5 Arie Fajriyansah • Tetap sama, tidak ada

perbedaan, yaitu the equalitarian style dan the structuring style

6 Lisa Tandirerung • Ada perbedaan sesuai dengan situasi dan kondisi pekerjaan yang berbeda yaitu the equalitarian style dan the relinguishing style

(Sumber : Hasil olahan berdasarkan hasil wawancara)

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 38-42)