• Tidak ada hasil yang ditemukan

Percaya dir

Dalam dokumen T PKN 1302203 Chapter2 (Halaman 51-56)

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK

7. Percaya dir

adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan.

1. Saya berpendapat dan melakukan sesuatu dengan yakin.

2. Saya mampu membuat keputusan dengan cepat.

3. Saya bersedia mengikuti lomba di sekolah.

4. Saya berani presentasi di depan kelas.

5. Saya berani bertanya, atau menjawab pertanyaan.

Sumber: Pedoman Penilaian 17-19 Juli 2013

2.6.4 Teknik dan Bentuk Instrumen

a. Teknik Observasi

Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan menggunakan instrumen yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. Observasi langsung dilaksanakan oleh guru secara langsung tanpa perantara orang lain, sedangkan observasi tidak langsung

Nurul Fadilah, 2015

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilaksanakan melalui bantuan orang lain, seperti guru lain, orang tua, peserta didik, dan karyawan sekolah.

Bentuk instrumen yang digunakan untuk observasi adalah pedoman observasi yang berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik. Daftar cek digunakan untuk mengamati ada atau tidaknya suatu sikap atau perilaku, sedangkan skala penilaian menentukan posisi sikap atau perilaku peserta didik dalam suatu rentangan sikap. Pedoman observasi secara umum memuat pernyataan sikap atau perilaku yang diamati dan hasil pengamatan sikap atau perilaku sesuai kenyataan. Pernyataan memuat sikap atau perilaku yang positif atau negatif sesuai indikator penjabaran sikap dalam kompetensi inti dan kompetensi dasar. Rentang skala hasil pengamatan antara lain ditentukan dengan pernyataan berikut.

1) selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah 2) sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik

(lihat lembar contoh instrumen).

Pedoman observasi dilengkapi juga dengan rubrik dan petunjuk penyekoran. Rubrik memuat petunjuk/uraian dalam penilaian skala atau daftar cek, sedangkan petunjuk penyekoran memuat cara memberikan skor dan mengolah skor menjadi nilai akhir. Agar observasi lebih efektif dan terarah sebaiknya:

1) dilakukan dengan tujuan yang jelas dan sebelumnya dituangkan dalam perencanaan yang mencakup indikator atau aspek suatu proses yang akan diamati,

2) dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi yang berupa daftar cek atau skala penilaian,

3) dilakukan pencatatan selekas mungkin, serta

4) kesimpulan dibuat setelah program observasi selesai dilaksanakan. b. Penilaian Diri

Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks

Nurul Fadilah, 2015

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri menggunakan daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik.

Skala penilaian dapat disusun dalam bentuk skala Likert atau skala

semantic differential. Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena. Skala semantic differential adalah skala untuk mengukur sikap yang bentuknya bukan pilihan ganda atau checklist, melainkan tersusun dalam satu garis kontinum di mana jawaban yang sangat positif diletakkan di bagian kanan garis dan jawaban yang sangat negatif diletakkan di bagian kiri garis, atau sebaliknya.

Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala semantic

differential adalah data interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk

mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang. Lembar penilaian diri diusun berdasarkan kriteria berikut ini.

1) Berkenaan dengan pertanyaan mengenai pendapat, tanggapan, dan sikap, misalnya sikap responden terhadap sesuatu hal.

2) Menggunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti oleh responden.

3) Menggunakan pertanyaan yang jelas dan khusus.

4) Menghindari penggunaan pertanyaan yang mempunyai lebih dari satu pengertian.

5) Menghindari pertanyaan yang mengandung sugesti.

6) Menggunakan pertanyaan yang berlaku bagi semua responden. c. Penilaian Antarpeserta Didik

Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian yang dilakukan dengan cara peserta didik saling menilai terhadap pencapaian suatu kompetensi. Instrumen yang digunakan untuk penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek dan skala penilaian (rating scale) dengan teknik sosiometri berbasis kelas. Guru dapat menggunakan salah satu atau kedua instrumen itu.

Nurul Fadilah, 2015

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jurnal merupakan catatan pendidik yang berisi informasi hasil pengamatan di dalam dan di luar kelas mengenai kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.

Sebagai teknik atau instrumen, jurnal memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya, peristiwa/kejadian dapat dicatat sesegera mungkin dan, dengan demikian, jurnal bersifat asli dan objektif dan dapat digunakan untuk memahami peserta didik dengan lebih tepat. Kekurangannya, reliabilitas yang dimiliki jurnal relatif rendah, menuntut waktu yang banyak, dan perlu kesabaran dalam menunggu munculnya peristiwa, sehingga dapat mengganggu perhatian dan tugas guru. Di samping itu, apabila pencatatan tidak dilakukan dengan segera, objektivitasnya bisa berkurang.

Dalam melakukan pencatatan di dalam jurnal, guru perlu mengenal dan memperhatikan perilaku peserta didik, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Aspek-aspek pengamatan ditentukan terlebih dahulu oleh guru, sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diajarkan. Aspek-aspek pengamatan yang sudah ditentukan itu kemudian dikomunikasikan terlebih dahulu dengan peserta didik, pada awal semester.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat jurnal adalah sebagai berikut.

1) Catatan atas pengamatan guru harus dibuat secara objektif

2) Pengamatan dilaksanakan secara selektif, artinya yang dicatat hanya kejadian/peristiwa yang berkaitan dengan Kompetensi Inti.

3) Pencatatan segera dilakukan (tidak ditunda-tunda)

Penyekoran pada jurnal, di antaranya, dilakukan dengan berpedoman pada ketentuan berikut ini.

1) Menggunakan Skala Likert, misalnya menggunakan skala 1 sampai dengan 4.

2) Menentukan aspek-aspek yang akan diamati.

Nurul Fadilah, 2015

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Memberi skor 1 untuk setiap aspek yang sesuai dengan indikator yang muncul pada diri peserta didik dan memberi skor 0 untuk setiap aspek yang sesuai dengan indikator yang tidak muncul pada diri peserta didik.

5) Menjumlah skor pada masing-masing aspek.

6) Membuat rerata atas skor yang diperoleh pada masing-masing aspek.

7) Dengan cara menghitung rata-rata skor dan membandingkan dengan kriteria penilaian, menentukan nilai akhir Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K).

Nurul Fadilah, 2015

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.7 Penelitian Terdahulu

1. Dina Munawaroh (2013). Kompetensi Sosial Guru PAI dan Relevansinya

Dalam dokumen T PKN 1302203 Chapter2 (Halaman 51-56)

Dokumen terkait