• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perekonomian

Dalam dokumen DAFTAR ISI. i P a g e (Halaman 82-87)

BAB 4 GAMBARAN UMUM KAWASAN PERDESAAN

4.4. Perekonomian

4.4.1. Kesesuaian Sektor Basis Kabupaten terhadap Sektor/Komoditas Unggulan Kawasan Perdesaan Agropolitan Tarigas Kuala Mandor 4.4.1.1. Nilai Basis Subsektor Perkebunan

Lahan pekebunan di Kecamatan Kuala Mandor B sebagian besar ditanami dengan tanaman kelapa sawit, karet, dan kopi dengan masing-masing luas lahan seluas 7.458 hektar, 7.209 hektar, dan 497 hektar ditambah 2 komoditas yang juga di kawasan pedesaan agropolitas tarigas kuala mandor yaitu lada dan sagu . Pada tahun 2018, produksi kelapa sawit sebesar 20.061 ton, produksi karet sebesar 4.730 ton dan produksi kopi sebesar 167 ton. Selain itu, ada juga tanaman lada dan sagu. Luas tanam lada sebesar 12 Ha dengan produksi 9 ton dan luas tanam sagu sebesar 52 Ha dengan produksi 19 ton.

Kondisi ini menggambarkan bahwa perlu adanya penguatan kembali pada komoditi perkebunan yang dilakukan oleh pemerintah melalui masyarakat dalam meningkatkan kemampuan daerah dalam hal ini desa untuk meningkatkan keunggulan kompetitif wilayah dari sub sektor perkebunan baik dari luas areal yang digunakan maupun jenis komoditi yang ditanam. Berdasarkan hasil analisis Location Quotient (LQ) yang menggunakan data luas areal komoditas/produksi Komoditas Perkebunan serta menetukan rating prioritas dapat dilihat pada tabel 4.3. LQ dapat dipilah menjadi dua kriteria yaitu LQ > 1 (basis) dan LQ < 1 (non basis).

Tabel 4. 15. Nilai LQ Luas Panen Dan Rating Komoditi Subsektor Perkebunan di Kecamatan Kuala Mandor B Tahun 2019 no Perkebunan Komoditi Xi/yi Kuala Mandor B X/Y LQ Rating Basis /non Basis Ket

1 Karet 0,473 0,360 1,315 2 Basis LQ >1

2 Kelapa Sawit 0,490 0,131 3,730 1 Basis LQ >1

3 Lada 0,001 0,045 0,018 5 Non Basis LQ< 1

4 Kopi 0,033 0,150 0,218 3 Non Basis LQ< 1

5 Sagu 0,003 0,060 0,057 4 Non Basis LQ< 1

Sumber : Data Olahan

4.4.1.2. Nilai Basis Subsektor Tanaman Sayuran dan Buah-Buahan

Potensi tanaman sayuran dan buah-buahan di Kecamatan Kuala Mandor B adalah cabe rawit dan kacang panjang. Luas panen cabe rawit pada tahun 2018 sebesar 16 Ha dengan rata-rata produksi 21,94 Kw/Ha dan luas panen kacang panjang sebesar 13 Ha dengan rata-rata produksi 44,62 Kw/Ha. Selain itu, ada juga tanaman tomat, terung dan ketimun. Rata-rata produksi tomat sebesar 66,67 Kw/Ha dengan luas panen 3 Ha, rata-rata produksi terung sebesar 115 Kw/Ha dengan luas panen 3 Ha serta rata-rata produksi ketimun sebesar 125 Kw/Ha dengan luas panen 1 Ha.

Berdasarkan hasil analisis Location Quotient (LQ) yang menggunakan data Populasi komoditas/produksi Komoditas tanaman sayuran dan buah-buahan serta menetukan rating prioritas dapat dilihat pada tabel 4.12. LQ dapat dipilah menjadi dua kriteria yaitu LQ > 1 (basis) dan LQ < 1 (non basis). Tabel 4. 16. Nilai LQ Luas Panen Dan Rating Komoditi Subsektor

Tanaman Sayuran dan Buah-Buahan di Kecamatan Kuala Mandor B Tahun 2019

no Perkebunan Komoditi Kuala Mandor B Rating Basis /non

Basis Ket

Xi/yi X/Y LQ

1 Kacang Panjang 0,5652 0,0599 9,4348 2 Basis LQ >1

2 Cabe Rawit 0,6957 0,0436 15,9565 1 Basis LQ >1

3 Ketimun 0,0435 0,0049 8,9130 3 Basis LQ >1

4.4.1.3. Nilai Basis Subsektor Peternakan

Potensi ternak di Kecamatan Kuala Mandor B adalah babi namun belum manjadi basis. Populasi babi pada tahun 2018 sebesar 3.897 ekor naik dari tahun sebelumnya sebesar 37 persen. Diikuti oleh kambing sebesar 1.666 ekor dan sapi 644 ekor. Untuk populasi kambing dan sapi mengalami penurunan sebesar 2 persen dan 4 persen. Potensi unggas berturut-turut ayam buras, ayam ras pedaging, dan itik. Masing-masing sejumlah 1.460.535 ekor, 1.100.112 ekor, dan 11.301 ekor.

Berdasarkan hasil analisis Location Quotient (LQ) yang menggunakan data Populasi komoditas/produksi Komoditas Peternakan serta menetukan rating prioritas dapat dilihat pada tabel 4.12. LQ dapat dipilah menjadi dua kriteria yaitu LQ > 1 (basis) dan LQ < 1 (non basis).

Tabel 4. 17. Nilai LQ Luas Panen Dan Rating Komoditi Subsektor Peternakan di Kecamatan Kuala Mandor B Tahun 2019 no Peternakan Kecil Xi/yi Kuala Mandor B X/Y LQ Rating Basis/Non Basis Ket

1 Babi 0,0195 0,0730 0,2676 3 Non Basis LQ< 1

2 Kambing 0,0010 0,0316 0,0319 4 Non Basis LQ< 1

3 Ayam Pedaging 0,9088 0,0783 11,6014 1 Basis LQ >1

4 Ayam Buras 0,0707 0,0601 1,1770 2 Basis LQ >1

Sumber : Data Olahan

Perikanan

Potensi perikanan baru dikembangkan dalam pada perairan umum dan budidaya.

4.4.2. Produk Unggulan Kawasan Perdesaan Perkebunan Karet

Kawasan perdesaan sebagian besar merupakan lahan perkebunan karet dan jenis komoditi pertanian lainnya, palawija, serta tanaman padi. Tanaman

perkebunan karet yang dimiliki oleh masyarakat, sebagaian besar sudah tidak produktif dan merupakan kebun hutan karet yang telah diwarisi secara turun temurun. Kawasan pedesaan Agropolitan Tarigas Kuala Mandor B, merupakan desa yang potensi utama di sektor pertanian. Tanaman perkebunan karet di empat desa yang masuk dalam kawasan perdesaan selamam beberapa tahun silam merupakan primadona mata pencaharian penduduk. Saat ini, kondisi tanaman karet yang ada sudah tua dan tidak produktif. Selain itu, hasil yang diperoleh dari menyadap karet, sudah tidak lagi bisa mencukupi kehidudan penduduk sebagai akibat harga komoditi ini ditentuan oleh pasar. Namun demikian keberadaan usaha dari penyadapan karet, masih tetap dilakukan. Kondisi eksisteng hasil produk dibagian barat kawasan merupakan perkebunan kelapa sawit yang diusahakan oleh Perusahaan dan sebagian lainnya.

Tabel 4. 18. Luas Tanam Dan Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Jenisnya di Kecamatan Kuala Mandor B Tahun 2018

No Tanaman Jenis Luas Tanam (Ha) Produksi (Ton)

1 Karet 7.209 4.730

2 Kelapa Sawit 7.458 20.061

3 Lada 12 9

4 Kopi 497 167

5 Sagu 52 19

Sumber ; Kecamatan Kuala Mandor B Dalam Angka, 2019

Komoditi Keladi.

Dari pemantaan yang dilakukan, oleh Tim Pengembangan Kawasan Bappeda Kabupaten Kubu Raya, jenis komoditi yang mulai diminati oleh penduduk kawasan ini adalah pengembangan komoditi keladi. Sebaran utama pengembangan tanaman keladi berada di dua desa yaitu, desa Sungai Enau dan Desa Kubu Padi.

Gambar 4. 6. Pendukung Komoditas Kecamatan Kuala Mandor B

4.4.3. Produk Pendukung Kawasan Perdesaan

Produk pendukung/penunjang kawasan yang berpotensi saat ini antara lain adalah pertanian tanaman pangan (padi), cabe, perikanan tangkap dan air tawar, perkebunan, dan peternakan, merupakan bagian penyerta pengembangan komoditi utama (karet). Untuk produk pendukung perikanan budidaya/air tawar yang menjadi salah satu wilayah di kawasan pedesaan yang mengembangkan usaha perikanan tersebut adalah desa Kuala Mandor B. Letak desa Kuala Mandor B yang berada pada alur sungai Landak, akan sangat cocok bagi budidaya keramba jaring apung, maupun budidaya kolam air tawar.

Dalam dokumen DAFTAR ISI. i P a g e (Halaman 82-87)

Dokumen terkait