• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan dan Pelaksanaan Layanan Program Pendidikan

Dalam dokumen Oleh ANISA TRI AFIATNI NIM (Halaman 132-137)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan Penelitian

4. Perencanaan dan Pelaksanaan Layanan Program Pendidikan

Idealnya sebuah kegiatan harus dilakukan melalui proses perencanaan agar pelaksanaan yang baik. Sama halnya dengan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan layanan program pendidikan keterampilan di Rumah Pintar Pijoengan. hal ini menurut Ishak dan Ugi (2012:44) bahwa ditinjau dari tujuan belajar, maka tujuan pendidikan keterampilan yaitu memberikan arahan kepada peserta didik untuk bertanggungjawab menggapai dan memenuhi tujuan-tujuan yang sangat luas bagi pengembangan dirinya, dalam kapasitas inilah muncul pendidikan keterampilan yang bersifat pada pemenuhan kebutuhan belajar tingkat dasar

118

(basic education) semacam pendidikan keaksaraan, pengetahuan alam, keterampilan, pengetahuan gizi dan kesehatan, sikap sosial berkeluarga dan hidup bermasyarakat, pengetahuan umum dan kewarganegaraan, serta citra diri dan nilai hidup dilingkungan masyarakat. Hasil penelitian Alif Widiantoro (2015) menjelaskan bahwa kegiatan keterampilan di Rumah Pintar dimaksudkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai pendidikan keterampilan.

a. Perencanaan Layanan Program Pendidikan Keterampilan Menjahit Berdasakan hasil penelitian diketahui bahwa proses perencanaan layanan program pendidikan keterampilan di Rumah Pintar Pijoengan dilakukan berdasarkan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Identifikasi kebutuhan Rumah Pintar yang berbasis pada kekurangan, keunggulan, dan potensi sentra-sentra yang dimiliki rumah pintar yang akan didampingi.

2) Penyiapan rencana dan jadwal kegiatan bimbingan/pelatihan yang dituangkan dalam acuan pelaksanaan kegiatan.

3) Sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan.

Proses perencanaan layanan program pendidikan keterampilan menjahit di Rumah Pintar Pijoengan dilaksanakan melalui proses identifikasi kebutuhan masyarakat, penyiapan agenda pelaksanaan yang dituangkan dalam acuan pelaksanaan program yang dimaksud, dan yang terakhir dilakukannya sosialisasi sekaligus koordinasi pelaksanaan

119

kegiatan antara pihak Rumah Pintar Pijoengan dengan warga masyarakat. Adapun dalam perencanaan ini Rumah Pintar Pijoengan juga melibatkan pihak-pihak terkait seperti tokoh masyarakat, unsur pemerintah, dan warga untuk menentukan perencanaan layanan program pendidikan keterampilan bagi masyarakat.

b. Pelaksanaan Layanan Program Pendidikan Keterampilan Menjahit Proses pelaksanaan layanan program pendidikan keterampilan menjahit di Rumah Pintar Pijoengan dilakukan berdasarkan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Penyiapan sarana dan prasarana kegiatan layanan program pendidikan keterampilan, bahwa persiapan yang dilakukan Rumah Pintar Pijoengan adalah penataan sarana dan prasarana yang akan digunakan oleh peserta didik, agar pelaksanaan kegiatan bisa berjalan sesuai harapan. Hal ini sejalan dengan pendapat Siagian (2003:68) bahwa penyiapan sarana dan prasarana kegiatan layanan program pendidikan keterampilan harus didasarkan pada penentuan kebutuhan, sasaran, penetapan isi program, dan identifikasi proses pelaksanaannya.

2) Pendataan peserta didik, bahwa pendataan kembali dilakukan agar memastikan berapa peserta didik yang bersungguh-sungguh mengikuti layanan program pendidikan keterampilan yang dimaksud.

3) Penentuan jadwal pelaksanaan kegiatan, bahwa penentuan jadwal pelaksanaan layanan program pendidikan keterampilan diputuskan berdasarkan kesepakatan bersama antara tutor dan peserta didik, hal

120

ini dilakukan untuk menghindari peserta didik yang tidak bisa membagi waktu untuk mengikuti kegiatan tersebut.

4) Pelaksanaan layanan program pendidikan keterampilan, bahwa pelaksanaan layanan program pendidikan keterampilan dilaksanakan selama kurang lebih 3 bulan, dan dalam tahap ini juga dilakukan penilaian tentang sejauhmana pemahaman peserta didik selama mengikuti program pelatihan yang dimaksud dalam bentuk evaluasi tindak lanjutan dalam keikutsertaan lomba, penyalur kerja atau pendampingan bagi peserta didik yang ingin membuka usaha.

5) Ujicoba atau tes pemahaman atau keterampilan peserta didik, bahwa ujicoba dilakukan untuk mengetahui sejauhmana kemampuan peserta didik selama mengikuti layanan program pendidikan keterampilan. Sedangkan hasil karya yang dihasilkan oleh peserta didik diperkenankan oleh pihak Rumah Pintar Pijoengan untuk dibawa pulang sebagai kenang-kenangan atau dipasarkan.

Hasil di atas, menurut Sumarsono (2009:26) bahwa pendidikan keterampilan dapat menjadi faktor paling penting dalam pengembangan sumber daya manusia, jika prosesnya direncanakan dengan baik dan memiliki dasar acuan pelaksanaan yang jelas.

121

c. Faktor-Faktor yang Mendorong Keikutsertaan Warga Dusun Daraman Desa Srimartani dalam Pelaksanaan Layanan Program Pendidikan Keterampilan Menjahit di Rumah Pintar Pijoengan

Pendidikan keterampilan merupakan hasil capaian yang menjadi tolak ukur dari sebuah proses pengembangan diri peserta didik. Keikutsertaan warga dalam proses kegiatan layanan program pendidikan keterampilan sering kali dipengaruhi oleh ada dorongan berupa motivasi dan keinginan untuk meningkatkan taraf hidup hidupnya. Oleh karena itu adanya beberapa faktor yang dapat menstabilkan motivasi, dalam menjalankan kegiatan layanan program pendidikan keterampilan menjahit, maka tidak terlepas dari beberapa faktor yang dapat mendorong dan menunjang keberlangsungan kegiatan pendidikan keterampilan tersebut. Menurut Subagiono (1998:35) diantara banyaknya faktor yang mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran karena masyarakat memperoleh arahan atau informasi yang akurat terkait manfaat dari terselenggaranya suatu program pendidikan yang dapat meningkatkan taraf hidup mereka di masa mendatang sebagai bekal hidup.

Dari data penelitian yang diperoleh bahwa faktor pendorong peserta didik untuk mengikuti program pendidikan keterampilan menjahit yang diselenggarakan oleh Rumah Pintar Pijoengan, yaitu karena adanya rasa ingin belajar menjahit, dan program keterampilan menjahit ini diselenggarakan secara gratis. Dorongan motivasi untuk mengikuti

122

layanan program pendidikan keterampilan dipengaruhi oleh faktor eksternal yang dapat berupa rasa ingin tahu, selalu ingin belajar, adanya motivasi untuk membuka usaha sendiri, dan penyajian metode pembelajaran mudah dipahami. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Tidar Dwi Septian (2013) bahwa salah satu faktor penunjang tingginya partisipasi masyarakat untuk mengikuti program atau kegaiatan yang diselenggarakan Rumah Pintar, karena pihak Rumah Pintar sangat aktif dalam melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat dengan cara melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan hingga pelaksanaan program tersebut.

5. Kendala yang Dihadapi Rumah Pintar Pijoengan dalam Perencanaan

Dalam dokumen Oleh ANISA TRI AFIATNI NIM (Halaman 132-137)

Dokumen terkait