• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada Bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan.

Bab III AKUNTABILITAS KINERJA

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi.

A. Capaian Kinerja Organisasi B. Realisasi Anggaran

Bab IV PENUTUP

Pada Bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016 Bab 1 - 41 Lampiran :

1). Perjanjian Kinerja

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016 Bab 2 - 42

A

A..VVIISSIIDDAANNMMIISSIIJJAANNGGKKAAPPAANNJJAANNGG

Visi Jangka Panjang

isi pembangunan Kabupaten Bintan yang akan dicapai dalam dua puluh tahun mendatang (RPJP 2005-2020) adalah :

“BINTAN GEMILANG 2025”

GERAKAN MELANGKAH MAJU DI BIDANG KELAUTAN, PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN

Penjabaran pernyataan Visi di atas adalah sebagai berikut :

a) Gemilang 2025 Memiliki arti “Gerakan Melangkah Maju”, gerakan yang dimaksud merupakan gerakan pembangunan yang dilakukan secara terencana dan bertahap untuk lebih maju yang melibatkan secara aktif seluruh pihak diKabupaten Bintan dengan jangka waktu target capaian sampai tahun 2025.

b) Kelautan Segala hal yang berkaitan dengan wilayah laut dan pantai, dengan mengoptimalkan seluruh kegiatan yang terkait dengan industri maritim, dimulai dari perikanan, marine industries, pelabuhan dan transportasi laut, mengingat kelautan sebagai core daerah,dengan luasan kabupaten Bintan 98,5% terdiri dari wilayah laut;

c) Pariwisata : Segala hal yang berhubungan dengan kegiatan wisata atau perjalanan untuk rekreasi, dalam skala industri dan kerakyatan dengan berfokus pad ekowisata;

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016 Bab 2 - 43 d) Kebudayaan : Merupakan kegiatan melestarikan dan memajukan seluruh

hasil kegiatan dan penciptaan akal budi masyarakat seperti kesenian, dan adat istiadat dengan bersandar pada Budaya Melayu.

Tujuan akhir dari pencanangan visi daerah tersebut adalah mewujudkan masyarakat Bintan Yang Sejahtera. Sejahtera dalam hal ini memiliki dimensi lahir maupun batin, dimana Sejahtera Lahir diartikan terpenuhi segala kebutuhan lahiriah dan kehidupan ekonomi masyarakat, terpenuhi sandang, pangan, papan, pendidikan dan kesehatan. Sedangkan Sejahtera Batin diartikan terpenuhi kebutuhan rohaniah masyarakat dengan berlandaskan kehidupan beragama dan budaya. Dari sisi pembangunan untuk mencapai masyarakat sejahtera, perlu pengembangan kegiatan ekonomi sesuai potensi dan keunggulan kabupaten Bintan, yaitu sektor kelautan dan pariwisata sebagai core dan sekaligus sebagai driver activity. Pembangunan yang dilaksanakan diharapkan mampu membawa dampak kemajuan daerah yang berkelanjutan, mampu tumbuh dan berkembang yang modern tetapi tetap peduli terhadap keberlanjutan sumber daya unggulan daerah dan pelestarian lingkungan.

Misi Jangka Panjang

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka ditempuh melalui empat misi pembangunan daerah sebagai berikut :

1. Mewujudkan pendidikan berkualitas, berdaya saing, dan akuntabel yang didukung oleh sumberdaya pendidikan yang handal;

2. Mewujudkan budaya adiluhung yang didukung dengan konsep, pengetahuan budaya, pelestarian dan pengembangan hasil budaya, serta nilai-nilai budaya secara berkesinambungan;

3. Mewujudkan kepariwisataan yang kreatif dan inovatif;

4. Mewujudkan sosiokultural dan sosioekonomi yang inovatif, berbasis pada kearifan budaya lokal, ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemajuan, kemandirian, dan kesejahteraan rakyat.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016 Bab 2 - 44

B

B..VVIISSII,, MMIISSII,,TTUUJJUUAANNDDAANNSSAASSAARRAANNJJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH

1. VISI

Pembangunan yang dilaksanakan oleh setiap daerah pada setiap tahun anggaran seyogyanya berdasarkan hasil evaluasi pembangunan pada tahun anggaran sebelumnya. Dari hasil evaluasi tersebut dapat di identifikasi permasalahan yang selanjutnya dijadikan bahan untuk perencanaan pelaksanaan pembangunan pada tahun anggaran berikutnya.

Visi merupakan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang. Visi juga harus menjawab permasalahan pembangunan daerah dan/atau isu strategis yang harus diselesaikan dalam jangka menengah serta sejalan dengan visi dan arah pembangunan jangka panjang daerah. Kabupaten Bintan yang lebih sejahtera adalah cita-cita dan harapan bersama dengan tekad melakukan sejumlah perubahanperubahan mendasar untuk mempersiapkan pondasi yang kuat bagi pembangunan Kabupaten Bintan pada periode 2016-2021, guna menyongsong terwujudnya Kabupaten Bintan Gemilang pada 2025. Dengan mempertimbangkan kondisi daerah, permasalahan pembangunan, tantangan yang dihadapi serta isu-isu strategis,dirumuskan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah daerah maka Visi Kabupaten Bintan tahun 2016-2021 adalah :

Terwujudnya Kabupaten Bintan yang Madani dan Sejahtera Melalui Pencapaian Bintan Gemilang 2025 (Gerakan Melangkah Maju

di Bidang Kelautan, Pariwisata, dan Kebudayaan)” Adapun penjelasan visi tersebut berdasarkan kata kunci adalah sebagai berikut :

Madani :

1. Masyarakat yang beradab dan agamis 2. menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan; 3. masyarakat yang demokratis

4. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi

5. Program-program pembangunan berbasis masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016 Bab 2 - 45 nilai-nilai kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan, dan Teknologi. Sebuah masyarakat demokratis dimana

para anggotanya menyadari akan hak-hak dan kewajibannya dalam menyuarakan pendapat dan mewujudkan kepentingan-kepentingannya;dimana pemerintahannya memberikan peluang yang seluas-luasnya bagi kreatifitas warga negara untuk mewujudkan program-program pembangunan di wilayahnya. Namun demikian, masyarakat madani bukanlah masyarakat yang sekali jadi, yang hampa udara, taken for granted. Masyarakat madani adalah konsep yang dibentuk dari poses sejarah yang panjang dan perjuangan yang terus menerus.

Sejahtera : 1. Kesehatan 2. Pendidikan 3. Daya beli

Kesejahteraan yang ingin diwujudkan merupakan kesejahteraan yang berbasis pada ketahanan keluarga dan Iingkungan sebagai dasar pengokohan sosial. Masyarakat sejahtera tidak hanya dalam konteks lahiriah dan materi saja, melainkan juga sejahtera jiwa dan batiniah. Kesejahteraan dalam artinya yang sejati adalah keseimbangan hidup yang merupakan buah dari kemampuan seseorang untuk memenuhi tuntutan dasar seluruh dimensi dirinya, meliputi ruhani, akal, dan jasad. Kesatuan elemen ini diharapkan mampu saling berinteraksi dalam melahirkan masa depan yang cerah, adil dan makmur. Keterpaduan antara sejahtera lahiriah dan batiniah adalah manifestasi dari sejahtera yang paripurna. Kesejahteraan yang seperti inilah yang akan membentuk kepecayaan diri yang tinggi pada masyarakat Kabupaten Bintan untuk mencapai kualitas kehidupan yang semakin baik, hingga menjadi teladan bagi daerah lainnya.

2. MISI

Visi yang telah ditetapkan harus didukung dan dijabarkan melalui misi sehingga visi tersebut dapat tercapai sesuai harapan. Misi adalah pernyataan mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan dimasa datang, hal tersebut mengandung arti bahwa pernyataan misi memperlihatkan tugas utama yang harus dilakukan / diemban organisasi dalam mencapai tujuan organisasi untuk kurun waktu

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016 Bab 2 - 46 tertentu. Pernyataan misi menunjukkan dengan jelas arti penting eksistensi organisasi, karena misi mewakili alasan dasar untuk berdirinya organisasi, apa yang ingin dicapai organisasi dan bidang kegiatan utama dari organisasi yang bersangkutan. Pernyataan misi mengandung pernyataan yang mencerminkan pandangan organisasi tentang kemampuan dirinya. Pernyataan misi merupakan hal yang sangat penting untuk mengarahkan kegiatan pemerintah kabupaten Bintan untuk lebih eksis dan dapat mengikuti efek global otonomi daerah

Sejalan dengan hal tersebut, maka misi Pemerintah Daerah Kabupaten Bintan, dalam periode 2016-2021. Dalam rangka mewujudkan visi pembangunan tersebut maka ditentukan 8 (delapan) Misi pembangunan 2016-2021 yang akan dicapai

yaitu:

1. Mewujudkan Kabupaten Bintan sebagai daerah tujuan investasi yang berdaya saing dengan mengoptimalkan potensi ekonomi lokal terutama di bidang pariwisata dan kelautan.

2. Mewujudkan pelayanan infrastruktur daerah yang berkualitas, terintegrasi dan merata.

3. Mewujudkan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik

4. (good governance) dan demokratis sebagai langkah melayani masyarakat dengan sepenuh hati.

5. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan serta kualitas SDM 6. agar bisa bersaing dalam kompetisi global.

7. Mewujudkan pembangunan karakter masyarakat yang religius dan 8. berbudaya Melayu sebagai landasan pembangunan masyarakat. 9. Mengoptimalkan pemberdayaan masayarakat, Mewujudkan 10. Kesejahteraan Sosial dan pengarusutamaan gender dalam berbagai 11. aspek pembangunan.

12. 7. Memberdayakan pemuda sebagai pelopor pembangunan di Kabupaten 13. Bintan

14. 8. Mewujudkan ketahanan pangan dan meningkatkan kualitas 15. pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016 Bab 2 - 47 3. Tujuan

Penetapan tujuan dan sasaran di dasarkan pada faktor-faktor kunci keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan visi dan misi. Tujuan dan sasaran dirumuskan dalam bentuk yang lebih tepat dan terarah dalam rangka mencapai visi dan misi Pemerintah Kabupaten Bintan. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan tujuan adalah hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Sedangkan sasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh organisasi pemerintah dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulanan, atau bulanan. Sasaran diusahakan dalam bentuk kuantitatif sehingga dapat diukur. Sasaran ditetapkan dengan maksud agar perjalanan atau proses kegiatan dalam mencapai tujuan dapat berlangsung secara fokus, efektif, dan efisien. Tujuan nya adalah :

1. Terciptanya iklim yang kondusif bagi penanaman modal untuk kegiatan pembangunan di wilayah Kabupaten Bintan.

2. Mengoptimalkan Potensi ekonomi lokal terutama di bidang Pariwisata dan Kelautan.

3. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan keterhubungan antar wilayah dan antar pulau untuk mendukung pertumbuhan wilayah secara merata. 4. Meningkatkan sarana prasarana pengairan untuk mengurangi resiko bencana. 5. Meningkatkan Pemerataan sarana dan prasara wilayah perbatasan.

6. Mewujudkan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik ( good governance ) dan demokratis.

7. Meningkatkan kinerja perencanaan pembangunan. 8. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik

9. Meningkatkan kesadaran masyarakat dan aparatur terhadap hukum dan wawasan kebangsaan.

10. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar berpendidikan, berprestasi dan berdaya saing.

11. Meningkatkan derajat kesehatan masyaratakt yang tinggi dengan pelayanan yang terjangkau dan berkualitas.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016 Bab 2 - 48 terpenuhi hak dan perlindungannya.

13. Melestarikan Nilai nilai dan seni budaya melayu.

14. Peningkatan kualitas kehidupan beragama bagi seluruh lapisan masyarakat Bintan.

15. Meningkatkan kesetaraan dan keadilan gender dalam pembangunan. 16. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan Desa 17. Meningkatkan peran generasi muda dan prestasi olahraga

18. Meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, perkebunan dan peternakan guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

19. Meningkatkan ketahanan pangan masyarakat secara merata di seluruh desa dan kelurahan.

20. Meningkatkankualitas lingkungan hidup secara berkelanjutan.

4.Sasaran

1. Meningkatnya realisasi investasi dan pelayanan perizinan.

2. Meningkatnya tingkat kepatuhan masyarakat terhadap PERDA penataan ruang.

3. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara. 4. Meningkatnya pengembangan usaha dan industri pariwisata melalui

kemitraan dan pembinaan BUMD.

5. Meningkatnya jumlah produksi perikanan

6. Berkembangnya industri pengolahan dan terjaganya stabilitas harga kebutuhan pokok.

7. Terhubungnya pusat –pusat kegiatan dan pusat produksi (konektivitas )antar pulau.

8. Pengembangan dan pemantapan jaringan dan prasarana transportasi. 9. Meningkatnya kapasitas dan fungsi sanitasi,air bersih/minum.

10. Meningkatnya kualitas lingkungan permukiman dan perumahan dikawasan perkotaan dan perdesaan.

11. Meningkatnya pengembangan dan pengelolaan jaringan pengairan 12. Meratanya pembangunan sarana dan prasarana di wilayah perbatasan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016 Bab 2 - 49 13. Meningkatnya kemampuan profesionalitas dan etos kerja aparatur

pemerintah

14. Meningkatnya akuntabilitas dan kinerja pemerintah daerah.

15. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset Pemerintah Daerah. 16. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan 17. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah dan kapasitas

pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah. 18. Meningkatnya kualitas pelayanan publik.

19. Meningkatnya kesadaran dan ketaatan masyarakat dalam penerapan produk hukum.

20. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam kehidupan politik dan wawasan kebangsaan.

21. Meningkatnya keluasan dan kemerataan akses PAUD bermutu.

22. Meningkatnya angka partisipasi murni dan angka partisipasi kasar (SD/MI/SLB/Paket A dan SMP/MTS/Paket B)

23. Meningkatnya angka melek huruf di dorong dengan meningkatnya ketersediaan, keterjangkauan kualitas,kesetaraan dan kapasitas pendidikan. 24. Meningkatnya kompetensi guru dan tenaga kependidikan yang berdampak

pada kualitas hasil belajar siswa.

25. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu, anak dan lansia serta pengendalian penyakit menular dan tidak menular.

26. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumberdaya kesehatan serta ketersediaan obat dan alat kesehatan.

27. Meningkatnya cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan keluarga miskin serta pemberdayaan dan promosi kesehatan kepada masyarakat.

28. Terkendalinya pertumbuhan penduduk serta meningkatnya keluarga yang berkualitas dan sejahtera.

29. Meningkatnya kualitas daya saing dan penempatan tenaga kerja, serta perlindungan terhadap tenaga kerja.

30. Meningkatnya perlindungan pengembangan lembaga ketenagakerjaan.

31. Meningkatnya kelestarian nilai-nilai dan seni budaya melayu sebagai kekayaan budaya daerah.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016 Bab 2 - 50 32. Terwujudnya toleransi antar umat beragama.

33. Terwujudnya pemahamam dan pengalaman agama sesuai dengan agama dan keyakinan masing –masing.

34. Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender dalam pembangunan serta perlindungan terhadap perempuan dan anak.

35. Meningkatnya kesejahteraan sosial masyarakat. 36. Menurunnya persentase penduduk miskin.

37. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengembangan. 38. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan. 39. Meningkatnya pengelolaan pembangunan oleh pemerintah Desa. 40. Meningkatnya pemberdayaan generasi muda dan olahraga.

41. Meningkatnya jumlah produksi dan produktivitas pertanian dan perkebunan. 42. Meningkatnya jumlah produksi dan produktivitas peternakan.

43. Meningkatnya ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan yang beragam, bergizi,berimbang dan aman serta terjangkau bagi masyarakat di seluruh wilayah.

44. Meningkatnya kebersihan lingkungan serta upaya meningkatkan kualitas lingkungan hidup secara berkelanjutan.

45. Meningkatnya luas ruang terbuka hijau yang dikelola.

C

C.. PPEERRJJAANNJJIIAANNKKIINNEERRJJAA

Perjanjian kinerja adalah lembar /dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun yang bersangkutan, tetapi termasuk kinerja ( outcome ) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016 Bab 2 - 51 Adapun tujuan penyusunan perjanjian kinerja adalah :

1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur.

2. Menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.

3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi

4. Sebagai dasar pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas perkembangan /kemajuan kinerja penerima amanah.

5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

Pemerintah Kabupaten Bintan juga telah menetapkan indikator kinerja utama (IKU) secara berjenjang,sebagai ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran strategis organisasi.penetapan IKU telah mengacu pada rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) kabupaten 2016-2021. Indikator kinerja utama ditetapkan dengan memilih indikator-indikator kinerja yang ada dalam RPJMD Kabupaten Bintan tahun 2016-2021 yang memiliki fokus pada prespektif stakeholder, sedangkan yang fokusnya pada internal bussines proses (peningkatan kapasitas internal organisasi) tidak dijadikan sebagai indikator kinerja utama. Indikator kinerja utama pemerintah Kabupaten Bintan yang akan digunakan untuk periode waktu tahun 2016-2021 sesuai periode RPJMD telah ditetapkan dengan keputusan Bupati Bintan nomor 5 Tahun 2016 yang direvisi melalui Peraturan Bupati No 31 Tahun 2014.

Tabel 2.1

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU ) TINGKAT KABUPATEN TAHUN 2016-2021

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KNERJA UTAMA

1 Meningkatnya kualitas daya saing dan penempatan tenaga kerja,serta perlindungan terhadap tenaga kerja

Tingkat Pengangguran terbuka

Persentase tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi

2 Meningkatnya perlindungan pengembangan lembaga ketenagakerjaan

Persentase kasus perselisihan pengusaha pekerja yang terselesaikan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016 Bab 2 - 52 3 Meningkatnya keluasan dan

pemerataan Akses PAUD bermutu

Akses PAUD 0-6 Tahun

Rasio Guru Murid PAUD

4 Meningkatnya Angka

Partisipasi Murni dan Angka Partisipasi Kasar

(SD/MI/SLB/Paket A dan SMP/Mts/Paket B

Angka Partisipasi Kasar ( APK) SD/MI/SLB/Paket A

Angka Partisipasi Kasar ( APK) SMP/MTs/Paket B

Angka Partisipasi Murni ( APM) SD/MI/Paket A

Angka Partisipas iMurni ( APM) SMP/MTS/Paket B

Angka rata-rata lama sekolah (RLS Angka Melek Huruf ( AMH) 5 Meningkatnya Status

Kesehatan dan gizi ibu,anak dan lansia serta pengendalian penyakit menular dan tidak menular

Persentase Puskesmas yang

Menyelenggarakan kesehatan kerja dasar

Angka kelangsungan Hidup bayi Persentase balita gizi buruk Persentase Persalinan oleh tenaga Kesehatan (PF)

Jumlah Kasus Kematian Ibu Jumlah Kasus Kematian Bayi

Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut

Persentase Penurunan Kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD31)

Persentase tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan

Jumlah Kecamatan endemis Filariasis berhasil menurunkan angka mikrofilaria menjadi < 1%

Persentase Kecamatan dengan IR DBD < 49 per 100.000 penduduk

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016 Bab 2 - 53 Persentase Kecamatan dengan angka

keberhasilan pengobatan TB Paru BTA Positif (sucsess rate) minimal 85%

Persentase angka kasus HIV yang diobati

6 Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas sumber daya kesehatan serta ketersediaan obat dan alat kesehatan

Persentase kesediaan obat dan vaksin puskesmas

7 Meningkatnya cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan

keluarga miskin serta

pemberdayaan dan promosi kesehatan kepada masyarakat

Persentase Desa siaga aktif

8 Pengembangan dan pemantapan jaringan dan prasarana transportasi

Panjang jalan yang dibangun dan ditingkatkan.

9 Meningkatnya pengembangan dan pengelolaan jaringan pengairan

Persentase drainase jalan yang terbangun

10 Meningkatnya luas ruang

terbuka hijau yang dikelola Luas Ruang Terbuka Hijau yang dikelola

11 Meningkatnya kapasitas dan fungsi sanitasi air bersih /minum

Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih

12 Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset pemerintah daerah

Target Pendapatan dan Pendapatan Asli Daerah

Persentase Keakuratan data neraca aset 13 Meningkatnya kesadaran dan

ketaatan masyarakat dalam penerapan produk hukum

Cakupan Penegakan Perda dan Perkada

Rasio Petugas Linmas 14 Menurunnya persentase

penduduk miskin Persentase penduduk miskin 15 Meningkatnya penanganan

terhadap penyandang masalah kesejahteraan social

Persentase penanganan penyandang masalah

16 Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender dalam

pembangunan serta perlindungan terhadap perempuan dan anak

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016 Bab 2 - 54 Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan

17 Meningkatnya ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan yang beragam, bergizi

berimbang dan aman serta terjangkau bagi masyarakat di seluruh wilayah.

Persentase Ketersediaan Pangan Masyarakat

18 Meningkatnya kebersihan lingkungan serta upaya meningkatkan kualitas

lingkungan secara berkelanjutan

Persentase penanganan sampah

Persentase sampah yang dikelola 19 Meningkatnya kualitas

pelayanan publik Persentase penduduk ber KTP-el dari jumlah penduduk wajib KTP-el Persentase bayi berakte kelahiran per Bayi Lahir

Persentase Taman Bacaan/Perputakaan Kelurahan,Desa dan Sekolah yang aktif. 20 Meningkatnya partisipasi

masyarakat dalam pembangunan

Persentase Partisipasi Masyarakat dalam program pembangunan

21 Terkendalinya pertumbuhan penduduk serta meningkatnya keluarga yang berkualitas dan sejahtera

Cakupan peserta KB aktif

22 Terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan pusat produksi (konektivitas) antar pulau

Jumlah Pulau yang tercakupi jaringan Transportasi

23 Berkembangnya industri pengolahan dan terjaganya stabilitas harga kebutuhan pokok

Persentase Ketersediaan Barang kebutuhan pokokbagi masyarakat

Persentase Koperasi aktif

Persentase IKM bersertifikasi mutu produk

24 Meningkatnya realisasi investasi

dan pelayanan perizinan Jumlah berskala nasional (PMA/PMDN) juta USD nilai investasi perusahaan Lama proses perijinan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016 Bab 2 - 55 25 Meningkatnya pemberdayaan

generasi muda dan olah raga Persentase organisasi kepemudaan yang aktif Jumlah Prestasi olahraga yang diraih 26 Meningkatnya kelestarian

nilai-nilai dan seni budaya melayu sebagai kekayaan budaya daerah

Jumlah grup kesenian (yang dibina)

Jumlah cagar budaya yang dilindungi dan dipelihara

27 Meningkatnya Jumlah Produksi

Perikanan Produksi perikanan budidaya

28 Meningkatnya Jumlah

Kunjungan wisatawan nusantara

dan mancanegara Meningkatnya jumlah Desa wisata

Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan

29 Meningkatnya jumlah produksi dan produktivitas pertanian dan

perkebunan Capaian produksi tanaman sayuran (Ton)

Dengan adanya penetapan Indikator kinerja Kabupaten Bintan di tetapkan Perjanjian Kinerja Kabupaten Bintan Tahun 2016 sebagai berikut :

Perjanjian Kinerja dipergunakan sebagai acuan bagi setiap instansi pemerintah dalam menyusun dokumen perjanjian kinerja dan laporan akuntabilitas kinerja instansi . Dokumen Perjanjian Kinerja /perjajnian antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi.

Adapun Tabel Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT KABUPATEN TAHUN 2016

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KNERJA TARGET

1 Meningkatnya kualitas daya saing dan penempatan tenaga kerja,serta perlindungan terhadap tenaga kerja

Tingkat Pengangguran terbuka

6,7%

Persentase tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2016 Bab 2 - 56 2 Meningkatnya perlindungan

pengembangan lembaga ketenagakerjaan

Persentase kasus perselisihan pengusaha pekerja yang

terselesaikan 70%

3 Meningkatnya keluasan dan pemerataan Akses PAUD bermutu

Akses PAUD 0-6 Tahun

57,73%

Rasio Guru Murid PAUD 1:08

4 Meningkatnya Angka

Partisipasi Murni dan Angka Partisipasi Kasar

(SD/MI/SLB/Paket A dan SMP/Mts/Paket B

Angka Partisipasi Kasar ( APK)

SD/MI/SLB/Paket A 104,79%

Angka Partisipasi Kasar ( APK) SMP/MTs/Paket B

122,7%

Angka Partisipasi Murni ( APM)

SD/MI/Paket A 95,21%

Angka Partisipas iMurni ( APM)

SMP/MTS/Paket B 77,3%

Angka rata-rata lama sekolah

(RLS 9 tahun

Angka Melek Huruf ( AMH) 99,63% 5 Meningkatnya Status

Kesehatan dan gizi ibu,anak dan lansia serta

pengendalian penyakit menular dan tidak menular

Persentase Puskesmas yang Menyelenggarakan kesehatan

kerja dasar 0

Angka kelangsungan Hidup bayi

990

Persentase balita gizi buruk 0,35% Persentase Persalinan oleh

tenaga Kesehatan (PF) 98 % Jumlah Kasus Kematian Ibu <7 Jumlah Kasus Kematian Bayi 7% Cakupan Pelayanan Kesehatan

Usia Lanjut

72%

Persentase Penurunan Kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD31)

35%

Persentase tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan

Dokumen terkait