BAB V PERENCANAAN INDUSTRI PERALATAN TANGKAP
V.1 Analisis Teknis
V.1.8 Perencanaan Layout Industri
Pengaturan layout industri berguna untuk pemaksimalan luas area penempatan mesin atau fasilitas penunjang produksi lainnya, kelancaran gerakan perpindahan material, penyimpanan material baik yang bersifat temporer maupun permanen, personel pekerja dan sebagainya (Wignjosoebroto, 2009). Metode pengaturan tata letak ada 4 macam, yaitu :
1. Tata letak fasilitas berdasarkan aliran produksi (product layout)
2. Tata letak fasilitas berdasarkan lokasi material tetap (fixed position layout) 3. Tata letak fasilitas berdasarkan kelompok produk
4. Tata letak fasilitas berdasarkan fungsi atau macam proses (process layout)
Dalam perusahaan komponen peralatan tangkap ini, layout industri direncanakan berdasarkan aliran produksi. Berikut langkah perencanaan layout industri :
1. Penentuan Struktur Organisasi
Untuk industri komponen peralatan tangkap ini, struktur organisasi yang direncanakan yakni ditunjukkan pada Gambar V.47:
Gambar V.47 Struktur Organisasi
Pada gambar di atas, struktur organisasi yang ditentukan adalah struktur organisasi berdasarkan fungsional. Susunan peran pada organisasi disusun berdasarkan keahlian yang dibutuhkan sesuai aktivitas manajemen industri dan operasi produksi terkait langkah-langkah produksi pada Gambar V.21 sehingga dikelompokkan menjadi beberapa unit kerja. Struktur ini juga
173 banyak digunakan untuk perusahaan atau industri kecil yang hanya memproduksi beberapa produk saja. Juga dikarenakan kelompok atau unit kerja dibentuk berdasarkan keahlian yang sama maka penyelesaian masalah teknis dan pengembangan keahlian pekerja dapat dimaksimalkan
2. Activity Relationship Diagram (ARD)
Activity Relationship Diagram (ARD) adalah diagram hubungan antar aktivitas
(departemen/mesin) berdasarkan tingkat prioritas kedekatan, sehingga diharapkan ongkos
handling menjadi minimum. Dasar untuk pembuatan ARD adalah tabel skala prioritas , jadi
yang menempati prioritas pertama harus didekatkan letaknya lalu diikuti prioritas berikutnya. Area ARD diasumsikan sama, baru pada revisi disesuaikan berdasarkan ARD ini dan areanya sesuai dengan luas masing-masing aktivitas yang diperkecil dengan skala tertentu (Apple, 1990). Untuk kode skala prioritas yang digunakan pada ARD dapat dilihat pada Tabel V.92 dibawah ini :
Tabel V.92 Kode untuk Tiap Skala Prioritas
Kode Skala Prioritas
A Mutlak Perlu didekatkan
E Sangat Penting untuk Didekatkan
I Penting Didekatkan
O Biasa/Cukup
U Tidak Penting Didekatkan
X Tidak Boleh Didekatkan
Selanjutnya untuk kode aktivitas produksi yang dilaksanakan dapat dilihat pada Tabel V.93 dibawah ini :
Tabel V.93 Kode Aktivitas Produksi
No Aktivitas Produksi No Aktivitas Produksi No Aktivitas Produksi
1 Design 7 Quality Check 13 Add. Equipment & Config.
2 Material Preparation 8 Painting Preparation 14 Function & Running Test
3 Marking 9 Primary Coat 15 Pulling Test
4 Cutting Bending Rolling 10 Top Coat 16 Packaging
No Aktivitas Produksi No Aktivitas Produksi No Aktivitas Produksi
6 Assembly 12 Electrical & Mechanical In. 18 Purchase Goods
Dari kode skala prioritas dan kode aktivitas produksi, dilakukan pengaturan untuk dapat melihat hubungan dari tiap aktivitas produksi yang dapat dilihat pada Activity Relationship Table pada tabel V.94 dibawah ini:
Tabel V.94 Activity Relationship Table
No Activity Degree of Adjajency A E I O U X 1 Design 2 2 Material Prep. 1,3 3 Marking 2,4 4 Cutting Rolling Bending 3,5
5 Main Frame Ass. 4,6 6 Assembly 5,7 18 7 Quality Check 6,8 8 Painting Prep. 7,9 9 Primary Coat 8,10 10 Top Coat 9,11 11 Visual Check 10,12 12 Electrical & Mechanical
Ins.
11,13 18
13 Additional
Equipment&Config.
12,14
14 Function & Running Test 13,15
15 Pulling Test 14 16 16 Packaging 15
17 Delivery & Instalation - - - - - - 18 Purchase Goods 6,12
175 Dari Tabel V.94 dapat diketahui aktivitas mana saja yang harus didekatkan dan mana yang tidak. Dengan penggabungan Tabel V.94 dan Gambar V.21 pada subbab 5.1.3 dapat dibentuk
Activity Relationship Diagram yang dapat dilihat pada gambar V.47 dibawah ini:
Gambar V.48 Activity Relationship Diagram
Pada Gambar V.48 dijelaskan aliran produksi dari industri peralatan tangkap dimana diketahui aktivitas produksi apa saja yang harus didekatkan untuk meminimalisir banyaknya waktu yang terbuang akibat material handling ke tiap posisi.
3. Space Relationship Diagram
Space Relationship Diagram adalah pembuatan diagram relationship ruangan. Dalam proses
pembuatan Space Relationship Diagram ini yang perlu diperhatikan adalah mengevaluasi luas ruang yang dibutuhkan untuk semua aktivitas produksi dan semua ruang yang tersedia. Diagram ini dibentuk berdasarkan activity relationship diagram yang telah dibentuk pada gambar V.47. Dari activity relationship diagram, aktivitas yang dapat dikerjakan pada satu area dikelompokkan sehingga didapatkan space relationship diagram yang dapat dilihat pada Gambar V.49 dibawah ini:
Gambar V.49 Space Relationship Diagram
Dari Gambar V.49 dapat dijelaskan aktivitas-aktivitas yang dikelompokkan menjadi satu area sehingga dapat menjadi acuan dalam perencanaan layout produksi dari industri komponen peralatan tangkap. Berikut rekapitulasi area-area apa saja yang digunakan berdasarkan space
177
Tabel V.95 Rekapitulasi Area dari Space Relationship Diagram
No Activity Area No Activity Area
1 Design Front Office 12 Electrical &
Mechanical Ins. Electrical & Mechanical Area 2 Material Prep. Fabrication & Assembly Area 13 Additional Equipment&Config.
3 Marking 14 Function & Running Test
Testing Area 4 Cutting Rolling
Bending
15 Pulling Test
5 Main Frame Ass. 16 Packaging
Warehouse 6 Assembly 17 Purchase Goods
7 Quality Check 18 Delivery & Instalation Depend on Consumer 8 Painting Prep. Painting Area 9 Primary Coat 10 Top Coat 11 Visual Check
4. Desain Layout Industri
Dari peta aliran produksi di bagian sebelumnya serta jumlah peralatan dan mesin yang dibutuhkan dari perhitungan kapasitas produksi pada sub bab 5.1.6, dapat direncanakan bentuk dari layout industri. Dari peta aliran produksi diketahui bahwa industri ini menggunakan tiga gedung yakni front office, hangar/production area, dan warehouse. Untuk tambahan lain yakni lokasi parkir, lokasi penerimaan dan pengiriman barang, dan lokasi pengujian produk (sarana
pulling test). Berikut perencanaan dari layout industri ditunjukkan pada Gambar V.50, Gambar
Gambar V.50 Denah Production Area/Hangar
179 5. Rencana Aliran dan Pemindahan Material
Aliran material direncanakan untuk memudahkan karyawan memahami perpindahan material dari mulai masuk sampai keluar dari pabrik dalam bentuk produk jadi. Barikut adalah aliran material industri komponen peralatan tangkap yang dijelaskan pada gambar V.53:
Gambar V.52 Aliran Material pada Layout Pabrik