B. Pengertian Implementasi Kurikulum 2013
1. Perencanaan Pembelajaran
Pencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada standar isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan Silabusdan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.
Pembelajaraan pada hakekatnya adalah sebuah proses komunikasi transaksional antara guru dan siswa dimana proses tersebut bersifat timbal balik, proses transaksional juga terjadi antara siswa dengan siswa. Komunikasi transaksional adalah bentuk komunikasi yang dapat diterima, dipahami dan disepakati oleh pihak-pihak yang terkait dalam proses pembelajaran.
Menurut Asep Herry Hermawan mengutip pernyataan Oemar Hamalik mengemukakan bahwa “pembelajaran adalah prosedur dan metode yang ditempuh oleh pengajar untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar secara aktif dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran”. Dan menurut Muhammad Surya menjelaskan bahwa “pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya”.9
Menurut Jihad dan Haris bahwa “pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu belajar tertuju kepada apa yang dilakukan oleh siswa, mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran”.10
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran adalah penekanannya pada kegiatan belajar siswa yang telah dirancang oleh guru melalui usaha yang terencana melalui prosedur atau metode tertentu agar terjadi proses perubahan perilaku secara komprehensif, yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah perlunya komunikasi timbal balik
9
Asep Herry Hermawan, Asra dan Laksmi Dewi. Belajar&Pembelajaran Sekolah Dasar
(Bandung: UPI Press, 2007) Cet 2. h.3
10
Sofan Amri. Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 ( Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, 2013) h. 142
(transaksional) antara guru dan siswa, siswa dengan siswa baik itu secara langsung maupun tidak langsung atau melalui media.
Ada beberapa langkah yang penting yang harus dilakukan untuk menyusun bahan ajar yang dapat memenuhi maksud dari kurikulum 2013, di antaranya:
a. Membaca dan menganalisis KD dari berbagai KI satu tahun. b. Menganalisis materi yang telah disampaikan sehingga
mengetahui seberapa tinggi tingkat pemahaman siswa pada bulan tersebut. Hal ini bisa dilakukan, misalnya 2x16 pekan efektif = 32. Kemudian juga dengan membuat rangkaian KD dari KI 1,2,3 dan 4.
c. Melakukan pemetaan dan kemudian menyusun urutan bahan ajar dengan sistematika yang benar, seperti:
1) Pendahuluan.
2) Mengamati kasus atau testimoni perilaku materi tertentu. 3) Mendorong pertanyaan apa, mengapa, bagaimana.
4) Menggali informasi (meminta siswa membaca pengetahuan tentang materi atau bahan ajar tertentu).
5) Menalar atau mendiskusikan tentang apa bedanya, fungsinya, dampaknya dan lain sebagainya dari materi yang ada.
6) Menyajikan cerita. 7) Merefleksi.
8) Merenungkan.
9) Mengomentari kasus (penerimaan dan penghargaan). 10) Ayo bertindak (mencoba mambuat).
11) Mempraktikan prilaku (rencana aksi) di rumah, di sekolah, di masyarakat, di negara.
12) Penutup.
13) Merangkum atau membuat peta konsep. 14) Penilaian pencapaian pengetahuan.
15) Tugas membuat portofolio (laporan tertulis). 11
Perencanaan adalah menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan tersebut dapat disusun berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan pembuat perencanaan. Namun yang lebih utama adalah perencanaan yang dibuat harus dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran.12 Dengan demikian, Perencanaan berkaiatan dengan penentuan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mendahului pelaksanaan mengingat perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan kemana harus pergi dan mengidentifikasikan persyaratan yang diperlukan dengan cara yang paling efektif dan efisien.13
Menurut Hani Handoko, Semua kegiatan Perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap berikut ini yaitu Tahap 1: Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan, Tahap 2: Merumuskan keadaan saat ini, tahap 3: mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan dan Tahap 4: mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.14
Persiapan atau perencanaan pembelajaran merupakan konsep kegiatan yang akan dilakukan oleh guru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar agar pembelajaran yang akan dilakukan dapat terencana dan tercapai oleh anak didiknya.
Menurut E. Mulyasa untuk kepentingan jalan persiapan mengajar maka harus mencakup pada 3 kegiatan yaitu identifikasi kebutuhan, perumusan kompetensi dasar dan penyusunan program pembelajaran.15
Identifikasi kebutuhan, kebutuhan merupakan kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan kondisi yang sebenarnya atau sesuatu yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini guru melibatkan
11
Imas Kurinasih dan Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan,
(Surabaya: KataPena, 2014), h. 155-156
12
Adul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya Offset, 2005),h. 15
13
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), Cet 1, H.2
14
Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE, 1995), Edisi 2, h.79
15
E. Mulyasa, KTSP Suatu Panduan Praktis, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2006), h.213
peserta didik untuk mengenali, menyatakan dan merumuskan kebutuhan belajar, sumber-sumber yang tersedia dan hambatan yang mungkin dihadapi dalam kegiatan pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar.
Dalam persiapan mengajar harus jelas kompetensi dasar yang akan dikuasai peserta didik, apa yang harus dilakukan, apa yang harus dipelajari, bagaimana mempelajarinya, serta bagaimana guru mengetahui bahwa peserta didik telah menguasai kompetensi tertentu.
Persiapan mengajar pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan tentang apa yang akan dilakukan. Dengan demikian, persiapan mengajar merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, terutama berkaitan dengan pembentukan kompetensi. Adapun perangkat utama yang harus disiapkan oleh guru adalah: a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik dikelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap kompetensi inti. Rencana pembelajaran ini merupakan realisasi dari pengalaman belajar siswa yang telah ditetapkan dalam silabus. Komponen rencana pembelajaran meliputi :
1) Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan. 2) Identitas mata pelajaran atau tema/subtema. 3) Kelas/semester.
4) Materi pokok.
5) Kompetensi inti yang ditetapkan dari silabus yang terdiri dari KI-1 pada sikap spritual, KI-2 Pada sikap sosial, KI-3 pada pengetahuan dan KI-4 pada keterampilan.
6) Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi inti. 7) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
diukur, yang mencangkup dari kompetensi inti pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
8) Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relavan, ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator kompetensi.
9) Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai.
10) Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran.
11) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relavan.
12) Langka-langka pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan inti, dan penutup.
13) Penilaian hasil pembelajaran.16
b. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang operasional yang ditargetkan/dicapai dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang operasional dari kompetensi inti. Apabila rumusan kompetensi inti sudah operasional, rumusan tersebutlah yang dijadikan dasar dalam rumusan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat terdiri atas sebuah tutunan atau beberapa tujuan.
c. Mempersiapkan Sarana dan Prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap kelancaran proses pembelajaran, misalnya media
16
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada) hal.6
pembelajaran, alat-alat pembelajaran, perlengkapan sekolah, dan lain sebagainya. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran, misalnya, jalan menuju sekolah, penerangan sekolah, kamar kecil, dan lain sebagainya. Kelengkapan sarana dan prasarana akan membantu guru dalam penyelenggaraan proses pembelajaran. Dengan demikian saran dan prasarana merupakan komponen penting yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran.17
d. Memilih Metode yang Sesuai.
Metode adalah merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi. 18
Seorang guru yang baik tentunya tidak akan melupakan kemampuan teknis keguruan yang merupakan kunci keberhasilan profesinya sebagai seorang guru, kemampuan untuk mengelola proses pembelajaran dalam praktek yang sesungguhnya. Seorang guru ekonomi harus memilih metode yang tepat dalam ideal dalam proses pembelajaran.
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik). Langkah-langkah pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam proses pembelajaran meliputi menggali informasi melalui pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan, dan mencipta. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran disajikan sebagai berikut:
17
Wina sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran ( Jakarta: Prenada Media Grup, 2008) cet 4. h.200
18
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011) h. 19
1) Mengamati (observasi)
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Kegiatan mengamati dalam pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 tentang, hendaklah guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah melatih kesungguhan, ketelitian dan mencari informasi.
2) Menanya
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Melalui kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik. Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan. Kegiatan menanya dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik). Adapun kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
3) Mengumpulkan Informasi
Kegiatan mengumpulkan informasi merupakan tindak lanjut dari bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi. Dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, aktivitas mengumpulkan informasi dilakukan melalui eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas wawancara dengan nara sumber dan sebagainya. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
4) Mengasosiasikan/Mengolah Informasi/Menalar
Kegiatan mengasosiasi atau mengolah informasi atau menalar dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan. 5) Menarik kesimpulan
Kegiatan menyimpulkan dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik merupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah data atau informasi. Setelah menemukan keterkaitan antar informasi dan menemukan berbagai pola dari keterkaitan tersebut, selanjutnya secara bersama-sama dalam satu kesatuan kelompok atau secara individual membuat kesimpulan.
6) Mengkomunikasikan
Pada pendekatan scientific guru diharapkan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut. Kegiatan “mengkomunikasikan” dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. 19 e. Penataan Tempat Belajar
Tempat belajar seperti ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan dalam proses pembelajaran kurikulum 2013. Hasil pekerjaan siswa sebaiknya ditampilkan untuk memenuhi ruang kelas. Selain itu, hasil pekerjaan yang
19
Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 2013, http://ruangkreasikita.blogspot.com/2014 /03/kurikulum-2013-langkah-langkah-umum.html (diakses pada 12 Agusutus 2014 Pukul 14.00)
ditampilkan diharapkan dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih baik dan dapat menimbulkan inspirasi bagi siswa lain.
Tampilan dapat berupa gambar, peta, diagram, puisi, dan lain sebaginya. Ruang kelas yang penuh dengan hasil karya siswa harus ditata dengan baik, sehingga dapat membantu guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) sehingga rujukan dalam membahas suatu masalah.