Karakteristik mutu satuan pendidikan yang tergambar dari hasil evaluasi diri
satuan pendidikan dapat digunakan sebagai dasar penyusunan rencana peningkatan dan
pengembangan kinerja satuan pendidikan dengan acuan SNP. Bentuk konkret dari
rencana peningkatan dan pengembangan kinerja satuan pendidikan berupa rencana
kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja menengah satuan
pendidikan yang meliputi masa 4 (empat) tahun (Pasal 53 PP 19/2005).
Lebih detail dalam Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dinyatakan bahwa sekolah wajib membuat:
1)
rencana kerja jangka menengah yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai
dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin
dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan;
2)
rencana kerja tahunan yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) dilaksanakan berdasarkan rencana jangka
menengah.
Rencana Kerja Sekolah (RKS) dalam kerangka empat tahun maupun tahunan
merupakan hal yang sangat penting, karena RKS dapat digunakan sebagai:
2)
dasar untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan pengembangan sekolah;
serta
3)
bahan acuan untuk mengidentifikasi dan mengajukan sumberdaya pendidikan
yang diperlukan dalam pengembangan sekolah.
Tujuan utama penyusunan RKS adalah agar sekolah mengetahui secara rinci
tindakan-tindakan yang harus dilakukan sehingga tujuan, kewajiban, dan sasaran
pengembangan sekolah dapat dicapai. RKS juga menjamin bahwa semua program dan
kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan Sekolah sudah memperhitungkan
harapan-harapan pemangku kepentingan dan kondisi nyata sekolah/ madrasah.
Secara umum proses penyusunan RKS dapat dilakukan melalui tahap-tahap
berikut ini :
1)
Menentukan Kondisi Sekolah Saat ini
Kondisi sekolah saat ini dapat ditentukan dengan mengkaji profil satuan
pendidikan yang telah disusun berdasarkan proses evaluasi diri yang
mengedepankan kejujuran dan obyektifitas dalam pengumpulan data dan
informasi tentang capaian kinerja sekolah atas 8 SNP. Sumber data dalam proses
evaluasi diri seperti telah disebutkan sebelumnya berasal dari sumber internal
sekolah maupun dari sumber eksternal. Dengan mengintegrasikan semua sumber
data tersebut dalam profil mutu sekolah, diharapkan kajian dan tinjauan atas
kondisi sekolah dapat lebih obyektif dan akuntabel.
Dengan mempertimbangkan hasil kajian dari profil sekolah yang ada, TPS
hendaknya mempertimbangkan ketersediaan sumber daya dan tingkat
kebutuhan program untuk memberikan layanan yang baik dan bermutu untuk
seluruh
siswa.
Tingkat
kebutuhan
yang
dimaksud
idealnya
lebih
memprioritaskan pada capaian kinerja yang belum memenuhi SNP untuk
ditingkatkan minimal sesuai dengan SNP dengan kerangka waktu yang jelas.
2)
Menentukan kondisi sekolah yang diharapkan
PP Nomor 19/2005 tentang standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa
standar nasional pendidikan merupakan kriteria minimal tentang sistem
pendidikan yang harus dicapai oleh setiap satuan pendidikan. Mengacu pada
pencapaian SNP sekolah harus menentukan kondisisekolah yangdiharapkan
dalam merumuskan visi, misi dan tujuan sekolah sekaligus dalam menentukan
indikator keberhasilan kinerjanya termasuk dengan menetapkan kerangka waktu
yang jelas dalam pencapaiannya.
3)
Menyusun program dan kegiatan
Program dan kegiatan yang disusun sekolah secara ideal bertujuan untuk
memberikan layanan yang baik dan bermutu kepada para pemangku
kepentingan dengan target memenuhi atau melampaui SNP dengan jadwal dan
tahapan
yang
jelas.
Programadalahupayauntukmencapaisasaran.Untukmencapaisatusasaran,bisaden
gan
melaluisatu
atau
beberapaprogram.Olehsebabitu,programyangdicanangkanoleh
sekolahtergantungpadasasaranyangtelahditetapkanolehsekolah/madrasah
itusendiri.
ProgrambisadilaksanakanolehpihakSekolahmaupunmelibatkanpihaklain,
misalnyakomiteSekolahatauwargamasyarakatyanglebihluas.Agarpelaksanaan
programlebihterkoordinasikan
denganbaik,makaperluditentukanpenanggungjawab
program.Penanggungjawabprogrambisaberupasuatuunitkerja,misalnyakomitesek
olah/ madrasah, atau bisa juga perorangan, misalnya guru kelas atau kepala
sekolah.Kegiatan
adalahtindakan-tindakan
yang
akandilakukan
didalam
suatuprogram. Kegiatan dirumuskan sebagai tindakan dalam memenuhi atau
menjawab
tantangan
yang
telah
ditetapkan.Kegiatanyangbaikadalah
yangmengarahpadapencapaian tantanganyang telahdirumuskan dengan efektif
dan efisien dari segi biaya, waktu dan penggunaan sumberdaya yang
lainnya.Jadwaladalahalokasiwaktusuatuprogramdankegiatantertentuyangakandil
aksanakan. Tujuan penyusunan jadwal kegiatan ini adalah untuk mempermudah
pelaksana
dalam
menentukanurutankegiatandanmengaturpenggunaansumberdayadandanayangdi
miliki
Sekolahsehinggaalurkegiatandankeuangansekolah/madrasahdapatdikontrol
lebih efektif.
4)
Perumusan Rencana Anggaran Sekolah
Setelahprogram,penanggungjawabprogram,kegiatandanjadwalkegiatandirumusk
an,tahap
selanjutnyaadalahmenyusunRencanaAnggaranJangkaMenengahSekolah/Madrasa
huntuk melaksanakan program dan kegiatan tersebut. Pada tahap ini ada 3
(tiga)langkah yang harus dilakukan:
a)
Membuat rencana biaya Sekolah
Rencanabiayaprogramdan kegiatandilakukanuntuk mengetahuiberapa biaya
yangdiperlukanuntukmelaksanakanprogram/kegiatan
tersebut,danapakahsekolah/ madrasah cukup memiliki dana, dan dari mana
dana tersebut diperoleh. Berikut ini adalah cara menyusun rencana biaya:
mendapatkandanmenghitungbiayasatuan darisemua kegiatan yang
telahditetapkan;
menghitungrencana biaya.
b)
Membuat Rencana Pendanaan Sekolah
Rencanapendanaanadalahrencanasumberpendapatansekolahyangsesuai
dengan
kebutuhan
danurutantingkatkepastianperolehandana.Berikutadalahcontoh
tingkatkepastian perolehan dana Sekolah:
Bantuan Operasional Sekolah (BOS), yang sudah dianggarkan dan
ditetapkan.
Dana Alokasi Khusus (DAK), bagi Sekolah yang terpilih.
APBD Provinsi/Kabupaten/Kota, yang berbeda-beda untuk setiap
daerah.
Sumbangan masyarakat, belum dapat dipastikan.
Donatur (perusahaan/industri, alumni, dsb.), belumdapat dipastikan.
c)
Menyesuaikan Rencana Biaya dengan Sumber Pendanaan
Sebelum menyesuaikan rencana biaya dan sumber pendanaan, maka Tim
Pengembang Sekolah perlu mempelajari terlebih dahulu aturan
penggunaan sumber pendanaan; karena biasanya masing-masing pemberi
dana mempunyai aturan mainnya sendiri. Aturan penggunaan tertulis yang
sudah tersedia adalah program BOS. Aturan tertuju pada pengeluaran-
pengeluaran yang tidak boleh dan boleh dibiayai dengan dana BOS. Aturan
dari sumber dana lain diatur dan dipertanggungjawabkan sesuai dengan
aturan pemberi dana.Langkah berikutnya adalah menyesuaikan Rencana
Biaya dengan Sumber Pendanaan. Dengan selesainya langkah ini, maka RKS
telah selesai karena Sekolah sudah mempunyai rencana yang lengkap, yaitu:
Sasaran, Program, Kegiatan, Rencana Biaya, dan Pendanaan.
TPS/Tim
EDS
menganalisis
informasi
yang
dikumpulkan
dan
mempergunakannya untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan bidang yang
membutuhkan perhatian, yang kemudian akan menjadi dasar bagi rencana
pengembangan sekolah. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, dikembangkan
rencana pengembangan sekolahyang berisikan prioritas perbaikan dalam jumlah kecil
dan dapat dikelola oleh sekolah dengan hasil yang telah ditentukan dan berfokus pada
peningkatan dan pencapaian hasil pembelajaran. Rencana pengembangan sekolah
berisikan tanggung jawab untuk pengimplementasiannya, dilengkapi dengan kerangka
waktu, tenggang waktu dan ukuran keberhasilan. Sekolah didorong untuk mencari
solusi dan membuat perubahan dengan cara melakukan upaya yang bersumber dari
kekuatan mereka, dan hal ini bergantung pada pengembangan kemampuan strategis
kepala sekolah dan pengawas sekolah.
Perencanaan dengan mengacu pada data dan informasi yang didapatkan dari
evaluasi diri sekolah, hasilnya bukan hanya diperoleh perencanaan yang lebih tepat,
tetapi evaluasi kemajuan di masa mendatang dapat ditingkatkan dikarenakan adanya
data andal yang dapat dijadikan sebagai acuan. Hal ini akan membantu sekolah untuk
dapat mengemukakan perbaikan yang telah mereka capai secara berkelanjutan.
Dalam dokumen
311125425 Panduan Eds Untuk Pmp
(Halaman 85-88)