• Tidak ada hasil yang ditemukan

Performance Siswa Setelah Mendapatkan Treatment

Dalam dokumen PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING SEBA (Halaman 103-109)

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Hasil Penelitian Tahap Akhir .1 Hasil Analisis Performance Siswa .1 Hasil Analisis Performance Siswa

4.3.1 Performance Siswa Setelah Mendapatkan Treatment

Berdasarkan analisis yang dijabarkan pada hasil penelitian, terlihat bahwa setelah diberikan treatment , terdapat perbedaan performance siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada pembelajaran topik 1 performance

siswa antara kedua kelas tersebut menunjukkan hasil yang bervariasi. Hasil analisis deskriptif pada Gambar 4.1 menunjukkan bahwa performance of group work kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Hal ini ditunjukkan oleh presentase rata-rata nilai kelas eksperimen sebesar 76,10 % dan kelas kontrol sebesar 71,93 %. Performance of collecting data pada kelas eksperimen juga lebih baik dari kelas kontrol. Hal ini ditunjukkan oleh presentase rata-rata nilai kelas eksperimen sebesar 83,77 % dan kelas kontrol sebesar 76,32 %. Namun, untuk performance of oral presentation kelas eksperimen hampir sama dengan kelas kontrol. Hal ini ditunjukkan oleh presentase rata-rata nilai kelas eksperimen sebesar 65,79 % dan kelas kontrol sebesar 66,84 %.

Performance of oral presentation baik kelas eksperimen maupun kelas

kontrol kurang menonjol dibandingkan performance of group work dan

performance of cellecting data. Hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa melakukan presentasi. Kurangnya pengalaman siswa ini menjadi penyebab rendahnya nilai performance of oral presentation siswa dalam penelitian ini.

Performance of collecting data pada pembelajaran topik 1 menunjukkan

perbedaan yang cukup signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Hal ini dikarenakan kelas eksperimen menggunakan produk proyek karya kelompoknya sendiri sebagai alat praktikum. Akibatnya siswa termotivasi dan antusias dalam melaksanakan praktikum. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Munawaroh (2012), bahwa pemberian kesempatan kepada siswa untuk menggunakan hasil karyanya dalam belajar dapat memberikan motivasi kepada siswa. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Moursound sebagaimana dikutib oleh Wena (2009:47), bahwa salah satu keuntungan dalam project-based learning

adalah dapat meningkatkan motivasi siswa.

Antusiasme kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol. Hal ini terlihat dari keaktifan setiap kelompok dalam menyiapkan, melaksanakan dan mengakhiri praktikum dengan baik. Hampir semua siswa kelas eksperimen aktif dalam praktikum, namun hal tersebut berbeda dengan kelas kontrol. Pada kelas kontrol siswa terlihat kurang antusias dalam melaksanakan praktikum. Hal ini disebabkan kurangnya motivasi siswa dalam praktikum karena alat praktikum mereka disediakan oleh guru dan siswa tinggal menggunakan saja.

Pada pembelajaran topik 2, performance siswa dari kedua kelas mengalami sedikit kemajuan. Hasil deskriptif pada Gambar 4.2 menunjukkan persentase rata-rata nilai performance of group work dan performance of oral

presentation pada kelas eksperimen berturut-turut sebesar 85,31 % dan 70,39 %.

Sedangkan performance of group work dan performance of oral presentation

pada kelas kontrol berturut-turut menunjukkan presentase rata-rata nilai sebesar 80,26 % dan 69,61 %. Hal ini menunjukkan bahwa pada pembelajaran topik 2

performance siswa kelas eksperimen lebih baik dari performance siswa kelas kontrol.

Performance of group work kelas eksperimen pada diskusi 1 dan 2

menunjukkan hasil yang lebih baik daripada kelas kontrol. Hal ini dikarenakan pada kelas eksperimen siswa diberikan tugas proyek yang menuntut mereka untuk mampu berinteraksi dengan teman sekelompoknya dalam menyelesaikan proyek tersebut. Pembelajaran berbasis proyek yang diterapkan pada kelas eksperimen di mulai dengan permasalahan nyata yang penyelesaiannya membutuhkan kerja sama antar siswa. Hal ini yang membuat siswa terbiasa bertukar pikiran dengan siswa lain dan membuat kegiatan diskusi di kelas eksperimen lebih aktif. Berbeda dengan kelas kontrol yang menerapkan model discovery learning. Pada pembelajaran menggunakan model discovery siswa juga diberikan permasalah nyata, namun tidak menuntut siswa untuk membuat proyek, sehingga interaksi antar siswa baru terbangun ketika mereka melakukan kegiatan diskusi di kelas. PjBL merupakan ajang kesempatan berdiskusi yang baik, melatih penemuan langsung siswa terhadap masalah dunia nyata dan memberikan mereka kesenangan dalam pembelajaran (Kemendikbud, 2014a: 91). Sebagaimana pendapat Holubova (2008), bahwa pemberian tugas proyek dapat meningkatkan kerja kelompok.

Performance of oral presentation siswa antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol pada pembelajaran topik 2 menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dari pembelajaran topik 1, namun terlihat sedikit kemajuan dari kedua kelas. Berdasarkan Gambar 4.2 , performance of oral presentation kelas

eksperimen pada topik 2 meningkat sebesar 4,6 % dari topik 1. Sedangkan kelas kontrol mengalami peningkatan yang lebih rendah , yaitu 2,77 %. Performance of

oral presentation mengalami peningkatan yang lebih tinggi pada kelas

eksperimen, hal ini disebabkan karena dari segi muatan konsep dan respon siswa terhadap pertanyaan siswa kelas eksperimen lebih baik, hal ini karena siswa kelas eksperimen lebih memahami konsep yang mereka presentasikan dari proyek yang telah mereka kerjakan sebelumnya. Selain itu dari segi visual kelas eksperimen cenderung menggunakan visual yang lebih variatif. Namun dari segi kualitas vokal dan bahasa tubuh dari kedua kelas masih rendah. Siswa cenderung malu-malu dalam mempresentasikan hasil diskusi mereka. Hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa melakukan presentasi. Kemampuan siswa dalam presentasi perlu dilatih lagi agar dapat berkembang dengan optimal.

Performance siswa secara keseluruhan pada topik 1 dan topik 2

mengalami sedikit kemajuan. Berdasarkan Gambar 4.3 performance secara keseluruhan kelas eksperimen baik pada topik 1 maupun topik 2 lebih baik daripada kelas kontrol. Model PjBL mampu membuat performance siswa berkembang menjadi lebih baik. Hal ini sesuai dengan penelitian hasil Tamin & Grand (2013), bahwa ketika terlibat dalam sebuah proyek, performance siswa meningkat lebih baik. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian Khasanah (2015), bahwa implementasi PjBL dalam pembelajaran dapat meningkatkan performance

siswa.

Uji Hipotesis pada masing-masing performance menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil perhitungan uji perbandingan dua rata-rata nilai

performance of group work pada Topik 2 antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada Tabel 4.2, diperoleh = 1,629. Pada = dengan dk = 74, maka diperoleh = 1,992. Hasil perhitungan menunjukkan < , maka dapat disimpulkan bahwa performance of group work siswa pada kelas eksperimen lebih rendah atau sama dengan performance of group work siswa kelas kontrol.

Hasil perhitungan uji perbandingan dua rata-rata nilai performance of

collecting data antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan hasil yang

berbeda. Pada Tabel 4.3, diperoleh = 2,267. Pada = dengan dk = 74, maka diperoleh = 1,992. Hasil perhitungan menunjukkan

, maka dapat disimpulkan bahwa performance of collecting data siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada performance of collecting data siswa kelas kontrol.

Perhitungan uji perbandingan dua rata-rata nilai performance of oral

presentation pada Topik 2 antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

menunjukkan hasil yang serupa dengan hasil uji perbandingan rata-rata

performance of group work. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.4, diperoleh = 0.296. Pada = dengan dk = 74, maka diperoleh = 1,992. Hasil perhitungan menunjukkan < , maka dapat disimpulkan bahwa performance of oral presentation siswakelas eksperimen lebih rendah atau sama dengan performance of oral presentation siswa kelas kontrol.

Peningkatan performance dihitung dengan uji gain. Jenis performance

yang diuji adalah performance of group work dan performance of oral

presentation. Hal ini karena pada penelitian ini praktikum hanya dilakukan sekali

saja, sedangkan untuk kegiatan diskusi dan presentasi dilakukan sebanyak 2 kali sehingga hanya peningkatan performance of group work dan performance of collecting data yang dapat di uji. Berdasarkan Tabel 4.5 dan 4.6, peningkatan

performance of work pada kelas eksperimen menunjukkan nilai = 0,385

dengan kategori sedang, sedangkan pada kelas kontrol menunjukkan nilai = 0,297 dengan kategori rendah. Peningkatan performance of oral presentation

pada kedua kelas berada pada kategori rendah. Performance of oral presentation

pada kelas eksperimen menunjukkan nilai = 0,134, sedangkan pada kelas kontrol menunjukkan nilai = 0,084. Peningkatan performance kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol walaupun pada performance of oral

presentation sama-sama berada pada kategori rendah.

Berdasarkan analisis deskriptif dan uji gain pada nilai performance siswa selama pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Project-Based

Learning (PjBL) dapat mengembangkan performa nce siswa. Hal ini dapat dilihat

dari performance kelas eksperimen yang lebih baik dari kelas kontrol. Pada dasarnya , PjBL merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa berperan aktif, membuat keputusan,meneliti/mengamati, dan mengumpulkan data untuk dipresentasikan. Hal ini yang menjadikan landasan performance siswa dapat meningkat (Yance, 2013 : 53). Pendapat serupa diungkapkan oleh Hajjaj & Boukhobza (2013), bahwa dengan menggunakan pendekatan PjBL, siswa telah

menunjukkan peningkatan yang baik dalam bidang keterampilan kepemimpinan (objektif, kerja kelompok, motivasi) dan hal yang paling penting siswa menunjukkan performance yang tinggi.

Dalam dokumen PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING SEBA (Halaman 103-109)

Dokumen terkait