HASIL PENELITIAN
C. Perhatian dan Sikap Mahasiswa Terhadap Mata Kuliah Kemuhammadiyahan
. Tabel. 7
Pernyataan mahasiswa tentang suasana dialogis harus dikembangkan dalam perkuliahan
No Jawaban F P
1. Sangat setuju 37 46,25%
2. Setuju 43 53,75%
3. Tidak setuju - -
4. Sangat tidak setuju - -
Jumlah 80 100,00%
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa suasana dialogis sangat diharapan dalam proses pembinaan akhlak, supaya ada feedback antara dosen dan mahasiswa.
C. Perhatian dan Sikap Mahasiswa Terhadap Mata Kuliah Kemuhammadiyahan
Memahami perhatian dan sikap seseorang terhadap sesuatu, baik kepada benda, aturan, ideologi, ataupun mata kuliah bukan suatu hal yang semudah membalikkan telapak tangan. Melainkan suatu hal yang sangat rumit, karena memahami perhatian dan sikap, disamping menilai aktivitas lahiriah, juga aktivitas batiniah tidak bisa diabaikan.
Memahami perhatian dan sikap mahasiswa terhadap mata kuliah kemuhammadiyahan, peneliti menggunakan pertanyaan-pertanyaan secara tertulis melalui angket. Oleh karena itu peneliti hanya memberikan gambaran kasar tentang perhatian dan sikap mahasiswa. Artinya yang peneliti nilai disamping aktivitas kesehariannya, juga hasil angket yang telah diisinya.
Angket yang telah diisi dan dikembalikan inilah yang menjadi rujukan utama untuk memahami sikap dan perhatiaan mahasiswa. Untuk keperluan datanya apakah mahasiswa ada perhatian dan sikap tentang pengaruh mata kuliah kemuhammadiyahan terhadap perubahan tingkah laku saat mengalami kejadian-kejadian tertentu dapat dilihat sebagai berikut :
a. Setiap saya mengikuti mata kuliah kemuhammadiyahan saya merasa ada perubahan dari tingkah laku saya menjadi lebih baik.
b. Saya berkeinginan untuk menjadi pribadi muslim/muslimah yang berakhlak mulia, keinginan ini muncul setelah mendapat siraman rohani dari mata kuliah kemuhammadiyahan.
c. Perubahan tingkah laku manusia kearah yang lebih baik merupakan hal yang fitri bagi setiap manusia, tapi perlu ada rangsangan, rangsangan ini saya dapatkan pada mata kuliah kemuhammadiyahan.
d. Saya merasa resah apa bila tidak mengikuti sholat berjamaah di masjid, hal ini saya rasakan sesudah saya mengikuti mata kuliah kemuhammadiyahan.
e. Saya belum paham kedudukan hukum batasan aurat dan batasan berbusana, tapi sesudah saya kuliah di FAI unismuh makassar dan mendapatkan mata kuliah kemuhammadiyahan barulah saya paham dan tertarik untuk memakainya. Angapan ini muncul . . .
f. Saya . . . beranggapan bahwa muhammadiyah adalah agama baru dalam masyarakat.
g. Saya . . . berupaya meninggalkan penyakit-penyakit hati yang ada dalam diri saya, upaya ini lahir sesudah saya mengikuti pokok bahasan kemuhammadiyahan.
h. Saya . . . beranggapan bahwa mata kuliah kemuhamadiyahan arena pembentukan mazhab baru.
i. Saya . . . sangat membenci kajian tauhid materi kemuhammadiyahan, karena akan menghapus tradisi nenek moyang yang kami.
j. Saya . . . merasa gelisah apabila alpa mengaji setiap hari kegelisahan ini muncul sesudah mengikuti mata kuliah kemuhammadiyahan.
k. Saya . . . berusaha berjuang melawan hawa nafsu saya yang senantiasa memanggil kepada kejahatan, ini saya rasakan lantaran senantiasa mendapat nasehat dari dosen mata kuliah kemuhammadiyahan.
l. Saya . . . berkeinginan untuk meninggalkan aqidah yang sesat, keinginan ini muncul setelah mengikuti mata kuliah kemuhammadiyahan.
m. Secara spontan saya . . . . menolak pokok bahasan mata kuliah kemuhammadiyahan yang tidak sesuai dengan keyakinan saya.
n. Saya . . . membenci kemungkaran, hal ini disebabkan oleh mata kuliah kemuhammadiyahan yang saya pahami dan hayati.
o. Saya belajar melawan kehendak diri dan menaklukkannya kepada kehendak Allah. Hal ini mapan sesudah saya mengikuti mata kuliah kemuhammadiyahan dan saya . . . merasakannya.
Ketika ditanya mengenai apa dan bagaimana tingkah laku mahasiswa saat mempelajari mata kuliah kemuhammadiyahan sebagian besar dari
mereka menjawab masih mempercayai paham-paham tersebut. Hal ini dapat dilihat pada jawaban angket berikut ini :
Tabel. 8 : Daftar Distribusi frekuensi tanggapan responden tentang sikap dan perhatian saat mengikuti mata kuliah kemuhamamdiyahan.
No Uraian Jawaban Frekuensi Persentase
1
Sumber Data: Olah data angket Lampiran II bagian. 1 tahun 2014
Dari tabel ini terlihat bahwa sebagian besar (75%) mahasiswa merasakan ada perubahan sikap dan tingkah laku setelah mengikuti mata kuliah kemuhammadiyahan, dan 60 dari 80 responden atau (75%) Selalu merasakan ada perubahan yang signifikan dan menjadi lebih baik, 12 dari 80 responden atau (15%) merasakan perubahan pada saat-saat tertentu dan hanya 8 dari 80 responden yang tidak merasakan adanya perubahan. Hal ini menunjukkan bahwa para mahasiswa kebanyakan merasakan perubahan sikap, perhatian dan tingkah laku mereka setelah mengikuti mata kuliah kemuhammadiyahan dengan besarnya persentase (75%).
Kemuhammadiyahan sebagai mata kuliah pembinaan akhlak dan penanaman ideologi bagi mahasiswa, diharapkan perlu melakukan
pencerahan kepada mahasiswa akan pentingnya Tauhid dalam kehidupan.
Posisi dan tanggung jawab tersebut menjadi faktor utama yang harus ada dilembaga pendidikan. Lewat mata kuliah kemuhammadiyahan diharapkan mampu membawa pencerahan spiritual dikalangan Mahasiswa. Terutama yang menyangkut tentang persoalan aqidah dan ibadah.
Dalam hal ini, jika dilihat dari tanggapan mahasiswa tentang adanya perubahan sikap dan keyakinan setelah mengikuti pengkaderan, dapat dilihat sebagaimana jawaban angket pada tabel berikut ini:
Tabel 9 : Daftar Distribusi Frekuensi tanggapan responden tentang adanya perubahan untuk meninggalkan aqidah sesat.
No Uraian jawaban Frekuensi Persentase
1
Sumber Data: Olah data angket Lampiran II No. 3 tahun 2014
Dari tabel ini terlihat bahwa sebagian besar (60%) mahasiswa mengalami perbaikan keyakinan, dan 53 dari 80 responden atau (63%) tidak mengalami perubahan, baik disebabkan karena sudah adanya pengetahuan sebelumnya tentang paham-paham tersebut adalah sesat maupun karena mahasiswa yang memang tidak merasakan perubahan dan tetap terjerumus
dan terkontaminasi oleh paham aqidah sesat dari nenek moyang mereka.
Dan 24 dari 80 responden atau (63%) mahasiswa yang masih ragu-ragu.
Hal ini menunjukkan bahwa proses pemaparan mata kuliah kemuhamamdiyahan yang dilakukan belum sepenuhnya berhasil dalam memberantas paham aqidah sesat dikalangan mahasiswa unismuh. Namun mencegah kemungkaran adalah kewajiban setiap muslim dipercaya mereka dapatkan setelah mempelajari mata kuliah kemuhamamdiyahan, seperti yang tergambar pada tabel berikut :
Tabel 10 : Daftar Distribusi Frekuensi tanggapan responden tentang membenci kemungkaran.
No Uraian jawaban Frekuensi Persentase
1
Sumber Data: Olah data angket Lampiran II No. 3 tahun 2014
Dari tabel ini terlihat bahwa sebagian besar (57%) mahasiswa sangat respon dan cepat tanggap ketika diperhadapkan dengan kemungkaran, 12 dari 80 responden atau (15%) tidak mengalami perubahan, baik disebabkan karena sudah adanya pengetahuan sebelumnya tentang paham-paham tersebut adalah sesat maupun karena mahasiswa yang memang tidak
merasakan perubahan dan tetap terjerumus dan terkontaminasi oleh kemaksiatan yang selama ini mereka selalu lakukan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai penutup dari bab-bab terdahulu, maka dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis di Fakultas agama Islam universitas Muhammadiyah Makassar tentang “Pengaruh mata kuliah kemuhammadiyahan dalam pembinaan akhlak mahasiswa fakultas agama Islam universitas Muhammadiyah makassar” dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Bahwa khusus fakultas agama Islam universitas Muhammadiyah Makassar merupakan harapan umat agar lahir calon tenaga pengajar yang profesional dan pribadi-pribadi muslim yang akan membentuk suatu peradaban.
2. Bahwa mata kuliah kemuhammadiyahan merupakan media untuk menyampaikan Islam secara kaffah, dengan penyebaran Islam secara kaffah diharapkan terbentuknya pribadi yang utuh dalam bermasyarakat.
3. Pendidikan adalah suatu peroses yang bertujuaan agar pola tingkah laku manusia mendapat perubahan-perubahan sesuai dengan tujun tertentu dimana perubahan-perubahan yang dimaksud adalah selain berubahnya
aspek jasmaniah juga berubahnya aspek rohaniyah secara harmonis dan berkesinambungan.
4. Bahwa dengan diajarkannya mata kuliah kemuhammadiyahan di fakultas agama Islam dan secara umum di perguruaan tinggi Muhammadiyah adalah agar mahasiswa dapat memahami dan menghayati ajaran Islam lebih mendalam dan bersifat menyeluruh, serta dapat memahami persyarikatan Muhammadiyah sebagai gerakkan Islam dan da’wah amar ma’ruf nahi mungkar dan yang terpenting dapat menggerakkannya sehingga dapat digunakan sebagai pedoman hidup dan amalan perbuatannya dengan tepat, baik sebagai muslim maupun sebagai anggota masyarakat.
5. Minat belajar sebenarnya telah ada dalam jiwa peserta didik, dan untuk membangkitkan minat belajar tersebut maka motivasi, nasihat, dan keteladanan sangat memegang peranan penting, sebab mahasiswa yang memiliki motivasi kuat akan mempunyi banyak kemampuan untuk melakukan kegiatan belajar, tak kalah pentingnya adalah nasihat dan keteladanan dari dosen yang senantiasa dijadikan contoh tauladan serta ditiru akhlak, ilmu dan kecerdasannya.
6. Bahwa dari hasil penelitian maka mata kuliah kemuhammadiyahan memunyai pengaruh positive terhadap perubahan tingkah laku mahasiswa fakultas agama Islam universitas muhammadiyah makassar.
B. Saran – Saran
Fakultas agama Islam universitas muhammadiyah makassar adalah obsesi umat untuk melahirkan manusia utuh. Obsesi ini akan tidak punya makna, apa bila tidak ditata dengan sebaik-baiknya. Penataan yang dimaksud apa bila mata kuliah kemuhammadiyahan tetap eksis, keeksisan tersebut bukan hanya status belaka, tapi mampu menjadi katalisator umat dan mampu ditampilkan sesuai dengan kondisi zaman yang mengitarinya.
Dalam kaitan ini penulis akan memberikan saran demi perbaikan pelaksanaan pendidikan di fakultas agama Islam universitas muhammadiyah makassar. Adapun saran- saran tersebut adalah sebagai berikut :
1) Pelaksanaan mata kuliah kemuhammadiyahan hendaknya dilaksanakan secara terintegritas dengan mata kuliah lainnya.
2) Pelaksanaan mata kuliah kemuhammadiyahan hendaknya ditambah dengan pemahaman praktis tentang Islam sebagai suatu ideologi.
3) Khusus kondisi fakultas agama Islam, mata kuliah kemuhammadiyahan merupakan mata kuliah strategis untuk menyampaikan Islam, oleh karena itu perlu format yang baik dan tepat untuk merealisasikannya.
4) Untuk para dosen mata kuliah kemuhammadiyahan hendaknya dalam menyampaikan mata kuliahnya tidak membongkar rahasia-rahasia kekuatan Islam apabila ada non muslim yang ikut kuliah yang dimaksud, dan apa bila ada non muslim yang ikut dalam mata kuliah
tersebut baiknya mata kuliahnya disajikan dengan menampilkan konsep ideal Islam dalam bermasyarakat termasuk bertetangga dengan non muslim tampilkanlah mahasinul Islam dalam rangka konsep dan aplikasi.