BAB 1 KONSEP MOL DAN HUKUM – HUKUM DASAR KIMIA DALAM
H. Perhitungan Kimia
Perhitungan kimia untuk menentukan jumlah pereaksi dan hasil reaksi yang terlibat dalam reaksi harus menggunakan satuan mol. Maksudnya adalah satuan– satuan yang diketahui harus diubah ke dalam bentuk mol. Metode tersebut disebut metode pendekatan mol. Langkah- langkah dalam metode pendekatan mol tersebut dapat dilihat dalam bagan berikut ini:
➢ Tuliskan persamaan reaksi dari soal yang ditanyakan dan setarakan.
➢ Ubahlah semua satuan yang diketahui dari tiap–tiap zat ke dalam mol.
➢ Gunakanlah koefisien reaksi untuk menyeimbangkan banyaknya mol zat reaktan dan produk
➢ Ubahlah satuan mol dari zat ditanyakan ke dalam satuan yang ditanya (L, g, partikel, dan lain–lain).
28
Contoh soal 14:
Dua mol logam aluminium direaksikan dengan asam klorida secukupnya berdasarkan reaksi
Al (s) + HCl (aq) → AlCl3 (aq) + H2 (g) Jawablah pertanyaan berikut ini:
a. Berapa massa AlCl3 yang terbentuk? b. Berapa volume gas H2 (STP)? c. Berapa partikel H2 yang dihasilkan? (Ar: Al= 27; Cl= 35,5)
Jawab:
2Al (s) + 6HCl (aq) → 2AlCl3 (aq) + 3H2 (g) 2 mol
a. Mol AlCl3 =koefisien AlCl3
koefisien Al x mol Al
Mol AlCl3 =22 x 2 mol
Mol AlCl3 =2 mol
Massa AlCl3 = 2 x Mr AlCl3 = 2 x 133,5 = 267
b. Mol H2 = koefisien H2/koefisien Al x mol Al = 3/2 x 2 mol
= 3 mol
Volume = 3 x 22,4 L = 672 L
c.
Jumlah partikel H2 adalah= 3 x 6,02 x 1023= 18,06 x 1023 partikel.1.
Pereaksi Pembatas
Pada suatu reaksi kimia, perbandingan mol zat–zat pereaksi yang dicampurkan tidak selalu sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada zat pereaksi yang akan habis bereaksi lebih dulu. Pereaksi tersebut dinamakan pereaksi pembatas. Perhatikan reaksi berikut ini:
X + 2Y → XY2
Pada reaksi di atas menunjukkan bahwa menurut koefisien reaksi, satu mol zat X membutuhkan dua mol zat Y. Gambar di atas menunjukkan bahwa tiga molekul
29 zat X direaksikan dengan empat molekul zat Y. setelah reaksi berlangsung, banyaknya molekul zat X yang bereaksi hanya dua molekul dan satu molekul tersisa. Sementara, empat molekul zat Y habis bereaksi. Maka zat Y ini disebut pereaksi pembatas. Pereaksi pembatas merupakan reaktan yang habis bereaksi dan tidak tersisa di akhir reaksi.
Dalam perhitungan kimia, pereaksi pembatas dapat ditentukan dengan cara membagi semua mol reaktan dengan koefisiennya, lalu pereaksi yang mempunyai nilai hasil bagi terkecil merupakan pereaksi pembatas.
Contoh soal 15:
2 mol gas etena, C2H4 direaksikan dengan 3 mol gas oksigen, menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air, menurut persamaan reaksi:
C2H4(g) + 3O2(g) ⎯⎯⎯→ 2CO2(g) + 2H2O(g)
Apakah gas C2H4 dan O2 dapat bereaksi semua?
Jawab:
Perbandingan koefisien C2H4: O2 adalah 1: 3
➢ Jika C2H4 habis bereaksi (2 mol), maka diperlukan O2= 3⁄1 x 2 mol= 6mol O2. Karena O2 yang tersedia hanya 3 mol, maka mol O2 tidak memadai (tidak mungkin).
➢ Jika O2 habis bereaksi (3 mol), maka diperlukan C2H4= 1⁄3 x 3 mol= 1 mol, sehingga C2H4 masih tersisa 1 mol. Jadi, O2 habis bereaksi (pereaksi pembatas), sedangkan C2H4 sebagai pereaksi sisa.
SOAL LATIHAN
Sebanyak 36 gram glukosa, C6H12O6 dibakar sempurna menghasilkan gas karbondioksida dan air, sesuai persamaan reaksi berikut:
C6H12O6 (g) +6O2(g) → 6CO2(g) + 6H2O(l). Tentukan:
1. Volume gas oksigen yang diperlukan (STP)
2. Volume udara yang diperlukan, jika kadar oksigen di udara sebesar 20% volume 3. Volume gas CO2, diukur pada 0oC, 1 atm
30
MENGENAL PARA TOKOH PENEMU HUKUM DASAR
KIMIA
1.
Antoine Lavoisier
Sumber: id.wikipedia.org
Gambar 1.10. Antoine laurent lavoisier
Seorang ahli matematika Prancis yang bernama Joseph Louis Lagrange mengatakan sebuah kalimat sesaat setelah Lavoisier dipenggal kepalanya pada tanggal 8 Mei 1794. Kalimat tersebut adalah: “It took them only an instant to cut off that head, and a hundred years may not produce another like it” yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti: “Hanya perlu sekejap untuk memenggal kepala Lavoisier, namun seratus tahun pun mungkin tidak bisa melahirkannya kembali. Ungkapan dari Lagrange tersebut mengungkapkan sebuah kekaguman akan sosok Lavoisier yang bukan manusia biasa.
Lavoisier mempunyai nama lengkap Antoine Laurent Lavoisier. Lavoisier lahir pada tahun 1743 di Paris. Lavoisier terkenal sebagai ahli kimia namun menguasai berbagai bidang ilmu lainnya seperti hukum, ekonomi, geologi, dan pertanian.Pada tahun 1768, Lavoisier terpilih menjadi anggota Academic Royale des Sciences (Akademi Sains Kerajaan Perancis) yang merupakan suatu komunitas ilmuwan sains. Pada tahun yang sama, Lavoisier juga membeli Ferme Generate yang merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa pengumpulan pajak untuk kerajaan.
31 Pada saat usianya mencapai 32 tahun, Lavoisier diangkat menjadi Komisaris Polisi Kerajaan.Ia diberi tanggung jawab untuk mengelola laboratorium serbuk mesiu. Lavoisier berusahan untuk mengembangkan laboratoriumnya dengan cara merekrut kimiawan–kimiawan muda dari berbagai penjuru Eropa. Lavoisier dan timnya bekerja keras untuk memperbaiki metode pembuatan serbuk mesiu yang berkualitas bagus.Ia dan timnya berhasil meningkatkan kualitas dan kemurnian bahan baku pembuatan mesiu, yaitu sendawa, belerang, dan batu bara. Hasil dari kerja keras mereka menggembirakan, serbuk mesiu yang dihasilkan laboratoriumnya menjadi lebih banyak dan lebih baik dibandingkan sebelumnya. Percobaan tersebut merupakan awal mula Lavoisier berkenalan dengan dunia kimia.Sejak keberhasilannya pada pembuatan serbuk mesiu, Lavoisier semakin senang dan gigih melakukan penelitian di bidang kimia.
Istri Lavoisier, Marie-Anne Pierrette Paulze, mendukung penuh kerja keras dan penelitian suaminya. Marie membantu suaminya untuk menerjemahkan tulisan seorang kimiawan Inggris yang bernama Joseph Prestley. Marie juga terampil dalam menggambar sehingga ia bisa membantu suaminya dalam menggambarkan hasil-hasil penelitian Lavoisier.
Lavoisier dijuluki sebagai Bapak Kimia Modern karena sumbangannya terhadap pengembangan ilmu kimia. Sumbangan terbesarnya adalah keberhasilannya dalam menggabungkan semua penemuan di bidang kimia yang terpish dan berdiri sendiri menjadi suatu kesatuan. Ia membuat kerangka dasar kimia berdasarkan hasil penelitian kimiawan sebelumnya, seperti Joseph Black, Joseph Priestley, Henry Cavendish, dan George Ernst Stahl.
Pada saat itu, para ilmuwan mempercayai bahwa reaksi pembakaran menghasilkan gas flogiston sehingga massa zat setelah pembakaran lebih sedikit daripada sebelumnya. Hal ini didasarkan pada percobaan yang dilakukan Priestley. Priestley memanaskan oksida raksa (red calx mercury). Reaksi pemanasan padatan oksida raksa mengasilkan air raksa dan gas tidak berwarna di atasnya. Setelah ditimbang, massa air raksa lebih sedikit daripada massa oksida raksa. Priestley menyebut gas tidak berwarna itu dengan istilah flogiston. Namun tidak demikian dengan Lavoisier, ia meragukan adanya gas flogiston. Menurut perkiraannya, yang dimaksud flogiston adalah gas oksigen.Kemudian, Lavoisier mengulang percobaan Priestley untuk membuktikan perkiraannya. Ia menimbang massa zat sebelum dan setelah reaksi pemanasan oksida raksa secara teliti menggunakan timbangan yang
32 peka. Ternyata, terjadi pengurangan massa oksida raksa. Lavoisier menjelaskan alasan berkurangnya massa oksida raksa setelah pemanasan. Ketika dipanaskan, oksida raksa menghasilkan gas oksigen sehingga massanya akan berkurang. Lavoisier juga membuktikan kebalikannya. Apabla sebuah logam dipanaskan di udara, massanya akan bertambah sesuai dengan jumlah oksigen yang diambil dari udara. Kesimpulan Lavoisier ini dikenal dengan nama hukum kekekalan massa. Bunyi hukum tersebut adalah jumlah massa zat sebelum dan setelah reaksi tidak berubah. Dengan adanya penemuan ini, teori flogiston yang dipercayai para ilmuwan kimia selama kurang lebih 100 tahun akhirnya dipatahkan. Lavoisier juga menyatakan proses berkeringat merupakan hasil pembakaran lambat di dalam tubuh.
Lavoisier menuliskan ide–idenya dalam sebuah buku yang berjudul Traite Elementaire de Chimie (Pokok–pokok Dasar Ilmu Kimia).Buku yang dipublikasikan pada tahun 1789 itu juga memuat pendapat Lavoisier mengenai definisi unsur kimia. Lavoisier berpendapat bahwa unsur adalah zat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana lagi. Berdasarkan hal tersebut, Lavoisier membuat daftar 33 zat yang termasuk unsur.
Pada tahun 1789, Prancis mengalami kondisi guncangan ekonomi. Harga- harga tidak stabil. Masyarakat pun resah. Pada saat itu Lavoisier sedang asyik melakukan penelitian. Lavoisier terpaksa mengurangi kegiatan penelitiannya karena waktunya lebih banyak tercurah untuk memperbaiki kondisi ekonoi negaranya. Beberapa usaha Lavoisier untuk memperbaiki perekonomian Prancis adalah mereformasi pajak garam, mencegah penyelundupan dengan cara membangun benteng di sekeliling Paris, dan memperbaiki metode pertanian. Meskipun memberikan banyak kontribusi terhadap sains dan ekonomi, hidup Lavoisier terpaksa berakhir secara tragis.Pada saat terjadi revolusi Prancis. Seluruh pejabat dan bangsawan kerajaan ditangkap, termasuk Lavoisier. Lavoisier dikenakan dakwaan turut aktif mengambil pajak rakyat untuk kerajaan melalui perusahaan pajaknya (Ferme Generate), menurunkan kualitas udara kota karena membangun benteng di sekeliling Paris, mencampurkan tembakau dengan air, dan memindahkan serbuk mesiu dari gudang senjata. Pada akhirnya Lavoisier dikenai hukuman mati. Sesaat sebelum eksekusi mati dilaksanakan, Lavoisier meminta penundaan waktu hukuman. “Saya ilmuwan bukan bangsawan”, kata Lavoisier. Tetapi hakim dengan tegas menjawab, “Republik tidak memerlukan ilmuwan!”. Akhirnya Lavoisier meninggal
33 dunia. Dunia berduka. Salah satu permata ilmu hilang secara sia–sia. Benar ungkapan Lagrange, tetapi yang ada hanya penyesalan.
2.
Amedeo Avogadro
Sumber: id.wikipedia.org
Gambar 1.11. Lorenzo romano amedeo carlo avogadro
Lorenzo Romano Amedeo Carlo Avogadro di Quaregna e di Cerreto yang lahir 9 Agustus 1776 di Torino, Italia adalah seorang ilmuwan Italia.Ia dikenal dalam hal teori molekul, termasuk apa yang dikenal sebagai hukum Avogadro.
Pada tahun 1820, ia menjadi profesor fisika di University of Turin. Setelah kejatuhan Kaisar Prancis Napoleon pada 1815, Piedmont sedang berada di bawah kendali Raja Piedmont-Sardinia, yang berkuasa dari Turin.Tahun 1821 Avogadro aktif dalam gerakan revolusioner melawan Raja Victor Emmanuel I. Akibatnya, ia kehilangan kursinya pada tahun 1823. Avogadro menduduki jabatan yang berurusan dengan statistik, meteorologi, bobot dan ukuran (dia memperkenalkan sistem metrik ke Piedmont) dan merupakan anggota dari Royal Dewan Tinggi Instruksi Publik.
Untuk menghormati kontribusi Avogadro dalam teori molekul, maka jumlah molekul dalam satu mol bernama bilangan Avogadro, N A atau "konstanta Avogadro". Ini adalah sekitar 6.0221415 × 1023. Bilangan Avogadro digunakan untuk menghitung hasil reaksi kimia. Hal ini memungkinkan ahli kimia untuk menentukan jumlah zat yang dihasilkan dalam reaksi yang diberikan untuk gelar besar akurasi.
34 Johann Josef Loschmidt pertama kali menghitung nilai bilangan Avogadro, sering disebut sebagai nomor Loschmidt di negara-negara berbahasa Jerman (Loschmidt konstan sekarang memiliki makna lain).
Hukum Avogadro menyatakan bahwa "Gas-gas yang memiliki volume yang sama, pada temperatur dan tekanan yang sama, memiliki jumlah partikel yang sama pula. "Avogadro mengembangkan hipotesis ini setelah Joseph Louis Gay-Lussac telah menerbitkan hukumnya pada volume (dan menggabungkan gas) pada tahun 1808. Salah satu kontribusinya yang paling penting menyatakan bahwa gas terdiri dari molekul, dan molekul ini terdiri dari atom. Misalnya, John Dalton tidak mempertimbangkan kemungkinan ini. Avogadro tidak benar-benar menggunakan kata "atom" sebagai kata-kata "atom" dan "molekul" yang digunakan hampir tanpa perbedaan. Dia percaya bahwa ada tiga jenis "molekul," termasuk "molekul dasar" ("atom").
Komunitas ilmiah tidak memberikan perhatian besar terhadap teorinya, sehingga hipotesis Avogadro tidak segera diterima. André-Marie mencapai hasil yang sama tiga tahun kemudian dengan metode lain. Avogadro dipuji sebagai pendiri teori molekul atom.
Amedeo Avogadro menikah dengan Felicita Mazze dan memiliki enam anak.Ia meninggal pada 9 Juli 1856 (umur 79) di Torino, Italia.
35
UJI KOMPETENSI
I.
SOAL PILIHAN GANDA
Pilihlah dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e di jawaban yang tepat!
1. Hukum kekekalan massa yang berbunyi “massa zat sebelum dan setelah reaksi adalah sama”, merupakan hukum yang dikemukakan oleh…
a. Joseph Louis Proust b. Antoine Laurent Lavoisier c. Joseph Gay Lussac d. Dalton
e. Joseph Louis Lagrange
2. Hukum perbandingan berganda yang berbunyi “Apabila dua unsur membentuk lebih dari satu senyawa dan massa salah satu unsur tersebut dibuat tetap, perbandingan massa unsur yang lain dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana”, merupakan hukum dikemukakan oleh…
a. Joseph Louis Proust b. Antoine Laurent Lavoisier c. Joseph Gay Lussac d. Dalton
e. Joseph Louis Lagrange
3. Hukum perbandingan volume yang berbunyi “Pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dan hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat”, merupakan hukum dikemukakan oleh…
a. Joseph Louis Proust b. Antoine Laurent Lavoisier c. Joseph Gay Lussac d. Dalton
e. Joseph Louis Lagrange
4. Serbuk besi sejumlah 56 gram (Ar Fe=56) direaksikan dengan 64 gram belerang (Ar S=32) sesuai reaksi Fe + S → FeS. Zat yang tersisa sesudah reaksi selesai adalah… a. 8 gram belerang
36 c. 24 gram belerang
d. 32 gram belerang e. 40 gram belerang
5. Contoh aplikasi dari hukum perbandingan gandan yang dicetuskan oleh Dalton adalah…
a. NO2 dan NO3 b. NO2 dan SO2 c. FeS dan FeO d. NaCl dan KCl e. NO3 dan SO3
6. Sebanyak 8 gram hidrogen direaksikan dengan 48 gram oksigen. Hasil reaksi tersebut adalah air sebanyak…gram.
a. 9 b. 18 c. 27 d. 36 e. 45
7. Perbandingan massa oksigen dalam senyawa N4O6 dan NO2 adalah… a. 4:3
b. 3:4 c. 2:3 d. 3:2 e. 2:1
8. Gas belerang bereaksi dengan gas oksigen. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:
SO2 + O2 → SO3.
Jika volume diukur pada tekanan dan suhu yang sama, perbandingan volume gas SO2:O2:SO3 adalah… a. 1:2:1 b. 2:1:1 c. 1:1:1 d. 2:1:2 e. 3:2:1
37 9. Perbandingan massa unsur besi dan massa unsur belerang adalah 7:4 untuk membentuk besi sulfide. Jika sebanyak 30 gram besi dan 4 belerang dibentuk menjadi senyawa sulfida, massa besi sulfida tersebut adalah…gram.
a. 11 b. 12 c. 13 d. 14 e. 15
10. Apabila suatu zat ditimbang ternyata massanya adalah 65 gram. Setelah zat tersebut bereaksi dengan unsur lain maka massa zat tersebut sekarang adalah…
a. 65 b. 130 c. 195 d. 260 e. 325
11. Hukum yang menyatakan bahwa “Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama mengandung molekul sama” adalah hukum…
a. Lavoisier b. Gay Lussac c. Boyle d. Avogrado e. Dalton
12. DaltonSenyawa berikut ini yang mempunyai jumlah partikel terbesar adalah… a. 10 gram H2O
b. 10 gram NH3 c. 10 gram H2 d. 10 gram CH4 e. 10 gram O2
13. 20 liter gas propane dibakar sempurna dengan oksigen dan menghasilkan H2O dan CO2. Volume gas karbondioksida yang dihasilkan adalah…
a. 10 liter b. 20 liter c. 30 liter d. 40 liter
38 e. 50 liter
14. Satu mol gas Oksigen (O= 16) artinya... a. mempunyai massa 16 gram
b. mempunyai massa 6.1023gram c. mengandung 6.1024 atom d. mengandung 1,2.1024 atom e. mengandung 1,2.1024 molekul
15. Massa Kalsium karbonat (Mr=100) yang mengandung 3,6.1023 atom oksigen adalah ... a. 10 gram b. 20 gram c. 25 gram d. 60 gram e. 50 gram
16. Jumlah molekul dalam 8 gram SO3 sama dengan jumlah molekul dalam... a. 9 gram H2SO4
b. 8 gram SO2 c. 17 gram NH3 d. 9,8 gram H3PO4 e. 4,4 gram CO2
17. Pada pemanasan 43 gram gips, CaSO4.xH2O diperoleh 34 gram garam anhidrat, Harga x= ... a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6
18. Pada pemanasan Na2SO4.xH2O, massa berkurang setenganhnya. Harga x.... a. 4
b. 5 c. 6 d. 7 e. 8
39 a. 24 b. 32 c. 40 d. 48 e. 64
20. Sebanyak 9 gram unsur X bersenyawa dengan 8 gr oksigen membentuk senyawa X2O3. Harga Ar X... a. 18 b. 24 c. 27 d. 32 e. 54
21. Piridin tersusun dari 60% karbon, 5% Hidrogen, dan sisanya Nitrogen. Jika satu gram piridin mengandung 7,5.1021 molekul, rumus molekul Pirimidin...
a. C2H2N b. C4H4N2 c. C5H5N2 d. C5H5N3 e. C6H6N3
22. Senyawa AB3 mengandung 40% masa unsur A. Massa atom A... a. Setengah massa atom B
b. Sepertiga kali massa atom B c. Dua kali massa atom B d. Tiga kali massa atom B e. Sama dengan massa atom B
23. Massa Alumunium Oksida yang dihasilkan dari 72 gram Alumunium dan 72 gram Oksigen adalah... a. 108 gram b. 112 gram c. 128 gram d. 144 gram e. 136 gram
24. Gula pasir (C12H22O11) yang mengandung 72 gram karbon akan mengandung Oksigen sebanyak...
40 a. 11 gram b. 36 gram c. 44 gram d. 88 gram e. 72 gram
25. Sebanyak 171 gram Alumunium Sulfat (Mr= 342) dan x gram kalsium karbonat (Mr= 100) mengandung massa oksigen yang sama. Harga x...
a. 25 b. 50 c. 100 d. 200 e. 150
26. Banyaknya cuplikan dengan kadar belerang 80% yang pada pembakaran dapat menghasilkan 80 gram SO3 adalah....
a. 20 gram b. 32 gram c. 64 gram d. 80 gram e. 40 gram
27. Diketahui reaksi: Fe + S → FeS Jika 10 g besi dicampur dengan 3,2 g S, massa FeS yang dihasilkan (Ar: Fe= 56; S= 32) yaitu...
a. 13,2 gram b. 3,2 gram c. 8,8 gram d. 2,8 gram e. 5,6 gram
28. Pengolahan besi dari bijinya dilakukan menurut reaksi: Fe2O3 + CO → 2FeO + CO2. Jumlah partikel CO yang diperlukan pada reaksi agar dihasilkan 0,224 L gas CO2 (STP) yaitu… a. 0,06 x 1023 b. 0,12 x 1023 c. 0,72 x 1023 d. 12,00 x 1023 e. 60,00 x 1023
41 29. Jika diketahui massa atom relatif Fe = 56, S = 32, dan O = 16, massa besi yang
terdapat dalam 4 g Fe2(SO4)3 yaitu... a. 4,00 g
b. 1,12 g c. 0,56 g d. 0,28 g e. 0,01 g
30. Perhatikan persamaan reaksi berikut! Mg (s) + 2HCl (aq) → MgCl2(aq) +H2(g)
Apabila 4 gram logam Mg dimasukkan ke dalam 10 mL larutan HCl 2 M, maka volume gas H2 yang terbentuk dalam keadaan standar adalah…
(Ar Mg = 24; H = 1; Cl = 35,5) a. 0,224 L b. 0,448 L c. 1,904 L d. 2,240 L e. 3,808 L
II.
SOAL URAIAN
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas!
1. Tulislah persamaan setara untuk masing-masing reaksi berikut!
a. Larutan amonium sulfat dan larutan natium hidroksida membentuk larutan natrium sulfat, gas amonia dan gas.
b. Larutan tembaga (II) sulfat dan larutan natium hidroksida membentuk endapan tembaga (II) hidroksida dan larutan natrium sulfat.
c. Gas karbon dioksida dan larutan kalium hidroksida membentuk larutan kalium karbonat dan air.
2. Hitung jumlah ion dari: a. Ca2+ dan PO
43- dalam 0,1 mol Ca3(PO4)2 b. Al3+ dan SO
42- dalam 0,5 mol Al2(SO4)3
3. 6 gram NaOH (Mr= 40) dilarutkan ke dalam air sehingga volumenya menjadi 150 mL, hitunglah konsentrasi larutannya!
42 4. 12 gram MgSO4 (Mr= 120) dilarutkan kedalam 400 gram air, hitunglah molalitas
larutan yang terjadi!
5.
Di dalam larutan terdapat glukosa sebanyak 45%, hitunglah fraksi molnya! (Mr Glukosa= 180 dan Air= 18).43