BAB 3 KONSEP REAKSI KIMIA
B. Reaksi Reduksi dan Reaksi Oksidasi 1
Pengertian Redoks (Reaksi Reduksi/Oksidasi) Menurut Ahli Kimia– Redoks “reaksi Reduksi/Oksidasi” adalah istilah yang menggambarkan perubahan bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom dalam reaksi kimia. Hal ini dapat berupa proses redoks yang sederhana seperti oksidasi karbon untuk menghasilkan karbon dioksida, atau reduksi karbon oleh hidrogen menghasilkan metana (CH4), atau dapat menjadi proses yang kompleks seperti oksidasi gula pada tubuh manusia melalui serangkaian kompleks transfer elektron.
Dalam reaksi reduksi dan oksidasi dikenal istilah bilangan oksidasi (biloks), yaitu suatu bilangan yang menunjukkan tingkat oksidasi suatu unsur/atom.
Aturan penentuan bilangan oksidasi adalah sebagai berikut: ➢ Bilangan oksidasi unsur bebas selalu nol
➢ Bilangan oksidasi ion sesuai dengan muatannya
➢ Bilangan oksidasi logam IA adalah +1
➢ Bilangan oksidasi logam IIA adalah +2
➢ Bilangan oksidasi logam IIIA adalah +3
➢ Bilangan oksidasi H dalam senyawa adalah +1
➢ Bilangan oksidasi O dalam senyawa adalah -2
➢ Jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam senyawa adalah nol
➢ Jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam anion/kation sesuai muatannya
➢ Bilangan oksidasi atom F selalu -1
Pengecualian dalam aturan bilangan oksidasi:
139
➢ Peroksida, bilangan oksidasi O adalah -1
➢ Superoksida, bilangan oksidasi O adalah -1/2
Aturan khusus dalam penentuan bilangan oksidasi:
➢ S (sulfur) dalam senyawa biner memiliki bilangan oksidasi -2
➢ Bilangan oksidasi atom VIIA dalam senyawa biner adalah -1
Urutan prioritas penentuan bilangan oksidasi:
F, logam IA, logam IIA, logam IIIA, H, O, dan lain-lain.
1.
Reaksi Reduksi
Reaksi reduksi adalah reaksi yang melepas oksigen. Dalam reaksi ini atom yang bereaksi mengikat elektron. Areaksi ini juga mengakibatkan turunnya bilangan oksidasi. Atom yang mengalami reaksi reduksi disebut oksidator.
2.
Reaksi Oksidasi
Reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengikat oksigen. Dalam reaksi ini terjadi pelepasan elektron dan naiknya bilangan oksidasi. Atom yang mengalami reaksi oksidasi disebut reduktor.
3.
Reaksi Redoks
Karena reaksi reduksi dan reaksi oksidasi berlangsung bersamaan reaksi ini sering disingkat menjadi reaksi redoks.
4.
Penggolongan Reaksi Berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi
a.
Reaksi bukan redoks
Pada reaksi ini bilangan oksidasi setiap unsur tidak mengalami perubahan. Contoh: CaO + HCl = CaCl2 +
b.
Reaksi redoks
Pada reaksi ini unsur yang bereaksi mengalami peningkatan dan penurunan nilai bilangan oksidasi.
Contoh: Fe + H2SO4 = FeSO4 + H2 Oksidator : H2SO4
Reduktor : Fe Hasil reduksi : H2 Hasil oksidasi : FeSO4
140 Pada reaksi ini reduktor dan oksidator berasal dari unsur yang sama.
Contoh: I2 + NaOH + NaI + NaIO3 + Oksidator : I2
Reduktor : I2 Hasil reduksi : NaI Hasil oksidasi : NaIO3
5.
Reaksi Redoks dalam Industri
➢ Proses utama pereduksi bijih logam untuk menghasilkan logam didiskusikan dalam artikel peleburan.
➢ Oksidasi digunakan dalam berbagai industri seperti pada produksi produk-produk pembersih.
➢
Reaksi redoks juga merupakan dasar dari sel elektrokimia.6.
Reaksi Redoks dalam Biologi
Banyak proses biologis melibatkan reaksi redoks. Reaksi ini terjadi secara bersamaan karena sel, sebagai tempat untuk reaksi biokimia, harus melaksanakan semua fungsi kehidupan. Agen biokimia yang mendorong oksidasi zat yang berguna dikenal dalam ilmu makanan dan kesehatan sebagai oksidan. Zat yang mencegah aktivitas oksidan disebut antioksidan.
Energi biologis sering disimpan dan dilepaskan dengan menggunakan reaksi redoks. Fotosintesis melibatkan reduksi karbon dioksida menjadi gula dan oksidasi air menjadi oksigen. Reaksi sebaliknya, respirasi, mengoksidasi gula untuk menghasilkan karbon dioksida dan air.
Sebagai langkah menengah, senyawa karbon yang direduksi digunakan untuk mengurangi nikotinamida adenin dinukleotida (NAD+), yang kemudian berkontribusi dalam pembentukan gradien proton, yang akan mendorong sintesis adenosin trifosfat (ATP) dan dijaga oleh reduksi oksigen. Dalam sel-sel hewan, mitokondria menjalankan fungsi yang sama.
141
KEGIATAN
Tujuan : Mengamati Trayek Perubahan Warna Indikator
Cara kerja:
1) Sediakan tiga Indikator berikut : metal merah, fenoltalein, metal jingga dan BTB 2) Siapkan larutan : • Air Ledeng • Air Sumur • Air Kapur • Air cuka • Larutan A • Larutan B • Larutan C • Larutan D
3) Siapkan 4 set tabung reaksi, masing – masing 7 tabung reaksi
4) Guru aklian akan menyiapkan 7 larutan deangan Ph yang berbeda. Ambil set pertama tabung reaksi. Masukkan 2 Ml larutan dengan Ph berbeda ke dalam 7n tabung reaksinya. Tambahkan 3 tetes metal merah, metal jingga, PP dan BTB. 5) Pikirkan perubahan warna yang terjadi
142
UJI KOMPETENSI
I.
SOAL PILIHAN GANDA
Pilihlah dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e di jawaban yang tepat!
1. Apabila ekstrak bunga sepatu merah digunakan sebagai indikator asam basa, maka gejala berikut yang benar adalah...
a. dalam asam berwarna merah dan di dalam basa berwarna hijau b. dalam asam berwarna hijau dan di dalam basa berwarna merah c. dalam asam berwarna ungu dan di dalam basa berwarna merah d. dalam asam berwarna merah dan di dalam basa berwarna ungu e. tidak ada jawaban benar
2. Larutan detergen dicampur dengan cairan mahkota bunga sepatu, maka... a. cairan mahkota bunga sepatu tidak berubah warnanya
b. cairan mahkota bunga sepatu berwarna merah c. cairan mahkota bunga sepatu berwarna biru d. cairan mahkota bunga sepatu berwarna hitam e. tidak ada jawaban benar
3. Apabila asam direaksikan dengan basa akan menghasilkan air dan... a. Garam
b. Ion c. Netral d. pH e. Asam
4. Pada buah jeruk mengandung... a. asam malat
b. asam tartrat c. asam sitrat d. asam asetat e. asam karboksilat
5. Bahan-bahan berikut bersifat basa, kecuali... a. sabun cuci
b. cairan karbol c. cuka dapur
143 d. kapur tulis
e. sabun mandi
6. Tanah yang bersifat asam dapat dinetralkan dengan menambah... a. kalium hidroksida
b. ammonium hidroksida c. natrium hidroksida d. magnesida hidroksida e. natrium klorida
7. Reaksi penetralan terjadi antara... a. asam dengan garam
b. basa dengan logam c. asam dengan basa d. logam dengan garam e. asam dengan logam
8. Alat penukur pH yang paling akurat adalah... a. perasan kunyit
b. kertas lakmus c. pH meter d. fenolftalein
e. tidak ada jawaban benar
9. Kertas lakmus merah akan berubah warnanya menjadi biru jika diteteskan larutan... a. asam sulfat
b. natrium klorida c. barium hidroksida d. asam cuka
e. asam iodida
10. Larutan garam mempunyai nilai pH... a. 0
b. 7 c. 14 d. 10 e. 5
11. Berikut ini yang merupakan sifat larutan asam adalah... a. membirukan kertas lakmus merah
144 b. memiliki nilai pH > 7
c. menghasilkan ion H+ d. menghasilkan ion OH- e. rasanya manis
12. Senyawa yang bersifat asam akan menghasilkan... a. ion H+
b. ion OH+ c. ion H- d. ion OH-
e. tidak ada jawaban benar
13. Fenolftalein dapat berubah warna dalam larutan yang mempunyai pH... a. 1
b. 7 c. 5 d. 9 e. 0
14. Derajat keasaman (pH) larutan asam asetat 0,2 M (Ka = 2 X 10–5) adalah... a. 2–log 3 b. 3–log 2 c. 4–log 4 d. 5–log 2 e. 6–log 4 15. Pada reaksi OH– + NH4+
H2O + NH3 yang merupakan pasangan asam basa berkonjugasi adalah... a. NH4+ dan NH3
b. OH– dan NH3 c. NH4+ dan H2O d. NH3 dan H2O e. NH4+ dan OH–
16. Aluminium sulfat Al2(SO4)3 sebanyak 3,42 gram ditambah air hingga volume larutan 2 liter. Jika diketahui Ar Al= 27; S= 32; dan O= 16, maka molaritas larutan yang terbentuk adalah...
a. 0,5 M b. 0,1 M
145 c. 0,05 M
d. 0,01 M e. 0,005 M 17. Diketahui reaksi:
H2PO4- (aq) + H2O(l) ⇆ HPO42- (aq) + H3O+(aq)
Yang merupakan pasangan asam basa konjugasi adalah... a. H2PO– dan H2O b. HPO2– dan H 3O+ c. H2PO– dan H3O+ d. HIO– dan H2O e. H2PO– dan HPO2–
18. Larutan asam asetat 10 ml 0,1 M diencerkan dengan air sampai volume larutan menjadi 1000 mL, maka perubahan pH larutan dari... (Ka asetat= 1,0 x 10–5) a. 1 menjadi 2
b. 1 menjadi 3 c. 3 menjadi 4 d. 3 menjadi 5 e. 3 menjadi 6
19. Bilangan oksidasi carbon dari senyawa Na2C2O4 adalah... a. +2
b. +5
c. +3 d. +6
e. +4
20. Basa konjugasi dari NH3 adalah... a. NH4OH
b. H2O c. NH2 – d. NH2+ e. OH –
21. Campuran yang merupakan larutan penyangga adalah... a. H2CO3 dan (NH4)2SO4
b. NH3 dan NaCl
146 d. HCl dan NH4Cl
e. HCl dan NaCl
22. Larutan Ca(OH)2 yang konsentrasinya 0,01 M mempunyai [OH-] sebesar... a. 0,001 M
b. 0,02 M c. 0,01 M d. 0,05 M e. 0,1 M
23. Jika pH larutan 0,01 M suatu asam lemah HA adalah 3,5 maka tetapan asam (Ka) adalah... a. 1 x 10-3 b. 1 x 10-7 c. 2 x 10-3 d. 1 x 10-8 e. 1 x 10-5
24. Konsentrasi ion hidrogen dalam larutan yang pHnya = 3-log 2 adalah... a. 2 x 10-2
b. 0,0001 M
c. 3 x 10-3 d. 0,003 M
e. 2 x 10-3
25. Harga pH suatu larutan adalah x. Bila larutan tersebut diencerkan hingga volumenya 1.000 kali volume semula,maka pH larutan menjadi 6. Besarnya x adalah...
a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5
26. pH larutan 100 mL NH4Cl 0,1 M jika Kb NH3(aq) = 10-5 adalah... a. 3
b. 4 c. 5 d. 6
147 e. 7
27. Larutan CH3COONH4 0,1 M (Ka = Kb = 10-5) memiliki pH... a. 8
b. 4 c. 2 d. 3 e. 7
28. Campuran yang membentuk larutan penyangga adalah... a. 100 ml CH3COOH 0,1 M + 100 ml CH3COONa 0,2 M b. 100 ml CH3COOH 0,1 M + 100 ml NaOH 0,1 M c. 100 ml NH3(aq) 0,1 M + 100 ml HCl 0,2 M d. 100 ml NH4Cl 0,1 M + 100 ml HCl 0,2 M e. 100 ml H3PO4 0,1 M + 100 ml NaOH 0,2 M
29. pH larutan NH4Cl 0,1 M jika Kb NH3 (aq) = 10-5 adalah... a. 4
b. 4,5 c. 5 d. 6 e. 6,5
30. pH larutan 100 ml 0,01 M CH3COONa. (Ka = 10-5)adalah... a. 5
b. 5,5 c. 7 d. 8 e. 8,5
II.
SOAL URAIAN
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan perbedaan sifat antara asam, basa, dengan garam! 2. Sebutkan 5 contoh asam lemah!
3. Berapa konsentrasi H+ dalam 500mL larutan HCl 0,1M?
4. Sebanyak 25 mL larutan HCl 0,1 M dititrasi dengan NaOH 0,1 M. Hitunglah pH larutan:
148 a. sebelum penambahan NaOH
b. setelah penambahan NaOH 25 mL
5. Suatu larutan basa mempunyai konsentrasi OH– = 5 x 10–3 M, tentukan harga pOH dan Ph-nya!
149
DAFTAR PUSTAKA
Ebbing, Darrel D. 1984. General Chemistry. Wilmington: Houghton Miffling Comp. Fessenden, Ralph J. dan Joan S. Fessenden. 1997. Dasar-dasar Kimia Organik. Jakarta:
Binarupa Aksara.
Foong, Y. S. 2002. Kimia Tingkatan 5. Kuala Lumpur: Percetakan Rina Sdn. Bhd. Hill, Graham C., et. al. 1995. Chemistry in Context. Ontario: Nelson.
Petrucci, Ralph H. 1995. General Chemistry, Principles and Modern Application. New Jersey: Collier-McMillan.
Susilowati, Endang. 2012. Kimia Untuk Kelas X SMA dan MA. Solo: Tiga Serangkai.
Sumber Internet: www.kimiastudycenter.com/bank-soal-un/11-bank-soal-un-sel-volta http://www.belajarkimiapintar.com/2016/09/pembahasan-soal-soal-sel-volta.html http://www.avkimia.com/2016/09/tutorial-menjawab-soal-tentang-korosi-dan- pencegahannya.html http://bakriekimia.blogspot.co.id/2013/03/bank-soal-un-fenomena-korosi-category.html https://olayolanda8.wordpress.com/2013/05/02/soal-soal-tentang-oksidasi-dan-reduksi/ http://deweybee.blogspot.co.id/p/blog-page.html http://www.kumpulsoal.com/cetaksoal.php?kelas=011&materi=11131&pelajaran=13&js p=50&jsi=50&jse=10 http://deweybee.blogspot.co.id/p/blog-page.html http://chemistryeducenter.blogspot.co.id/2016/03/menentukan-massa-atom-relatif-Ar- dan-Mr-Senyawa.html http://www.gudangbiologi.com/2015/09/proses-dan-reaksi-fotosintesis-pada- tumbuhan.html http://apriliaputri30.blogspot.co.id/2014/06/ http://www.carabuas.xyz/2016/01/cara-memperbaiki-pagar-besi-yang-berkarat.html https://wiwinwibowo.wordpress.com/tag/korosi/ https://en.wikipedia.org/wiki/Gilbert_N._Lewis. https://www.britannica.com/biography/Gilbert-N-Lewis. http://www.chemistryexplained.com/Kr-Ma/Lewis-Gilbert-N.html. https://www.chemheritage.org/historical-profile/gilbert-newton-lewis. https://en.wikipedia.org/wiki/Martin_Lowry. http://pubs.acs.org/doi/abs/10.1021/ed018p115?journalCode=jceda8. https://www.britannica.com/biography/Thomas-Martin-Lowry. https://en.wikipedia.org/wiki/Johannes_Nicolaus_Br%C3%B8nsted. https://www.britannica.com/biography/Johannes-Nicolaus-Bronsted. http://www.chemistryexplained.com/Bo-Ce/Br-nsted-Johannes-Nicolaus.html. http://www.encyclopedia.com/people/history/historians-miscellaneous-biographies/jn- bronsted. http://rois-takin.blogspot.co.id/ http://wapsbagi.blogspot.co.id/2015/06/pengertian-dan-jenis-jenis-indikator.html http://kimia111.blogspot.co.id/2013/03/dasar-titrasi-asam-basa-selasa-15.html https://www.ilmukimia.org/2013/01/kurva-titrasi.html http://rumushitung.com/2015/09/01/belajar-titrasi-asam-basa/ http://ajeng-rizki.blogspot.co.id/2011/09/laporan-kimia-mengukur-ph.html
150
GLOSARIUM
aditif: Zat yang dicampur dengan zat yang lain untuk memberikan sifat, warna, rasa dan sebagainya tanpa membawa pengaruh terhadap susunan fisik dan kimiawinya yang pokok
adsorpsi: Penyerapan zat ke seluruh bagian benda
aldehida: Senyawa yang mengandung gugus karbonil (C=O) yang terikat pada sebuah atau dua buah unsur hidrogen
amonia(k): Gas tak berwarna, baunya menusuk, terdiri atas unsur nitrogen dan hidrogen (NH3), mudah sekali larut dalam air; senyawaannya banyak dipakai dalam pupuk, obat-obatan dan sebagainya
asam asetat: Asam berupa zat cair yang jernih berbau sengit (sangat penting dalam teknik industri, antara lain sebagai bahan untuk pembuatan aseton dan selulosa asetat); H3COOH
asam kuat: Asam yang dapat terionisasi sempurna atau mendekati sempurna dalam larutannya
asam lemah: Asam yang dalam larutannya terionisasi sebagian
atom: Unsur kimia yang terkecil yang dapat berdiri sendiri dan dapat bersenyawa dengan yang lain
basa: Senyawa yang menghasilkan ion OH- jika dilarutkan dalam air
basa kuat: Basa yang dalam larutannya dapat terionisasi sempurna
basa lemah: Basa yang sedikit mengalami ionisasi, sehingga reaksi ionisasi basa lemah merupakan reaksi kesetimbangan
berat molekul: Jumlah bobot dari atom-atom yang ditunjukkan dalam rumusnya
cairan ionik: Suatu cairan yang terdiri dari ion positif dan ion negatif
degradasi: Penguraian atau perubahan menjadi senyawa yang lebih sederhana secara bertahap
dehidrasi: Membuang kandungan air dalam campuran etanol
depolimerisasi: Proses pemutusan atau pendegradasian polimer dengan cara
menghilangkan kesatuan monomer secara bertahap dalam reaksi
difusi: Peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah
disosiasi: Penguraian suatu zat menjadi beberapa zat lain yang lebih sederhana
151 menguap (volatilitas) bahan
efek Tyndall: hamburan cahaya oleh partikel kecil dalam medium yang dilewati cahaya
elektroforesis: Pergerakan partikel koloid dalam medan listrik
emisi: Gas buang sisa hasil pembakaran bahan bakar
enzim: Protein yang kompleks yang dihasilkan oleh sel-sel hidup dan dapat menimbulkan biokimia dalam suhu badan
gel: Koloid yang setengah kaku (antara padat dan cair)
gerak Brown: Gerak partikel koloid yang bersifat acak yang berlangsung terus menerus tanpa henti
gugus hidroksil: Gugus fungsional -OH yang digunakan sebagai subsituen pada sebuah senyawa organik
hidrokarbon: Senyawa yang terbentuk dari karbon dan hidrogen saja
hidrolisis: Penguraian senyawa kimia yang disebabkan oleh reaksi dengan air
ikatan kimia: Gaya tarik menarik yang kuat antara atom-atom tertentu bergabung
membentuk molekul atau gabungan ion-ion sehingga keadaannya menjadi lebih stabil
ikatan kovalen: Ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh 2 atom yang berikatan
inhibitor: Zat yang memperlambat atau menghentikan jalannya reaksi
kadar: Ukuran isi suatu zat
kalorimeter: Suatu alat untuk mengukur jumlah kalor yang diserap atau dibebaskan sistem
karbon dioksida: Unsur gas rumah kaca utama yang merupakan salah satu komposisi alami dalam atmosfer; CO2
katalis: Suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri
katalisis: Peristiwa peningkatan laju reaksi sebagai akibat penambahan suatu katalis keasaman: Konsentrasi ion hidrogen (H+) dalam pelarut air
kesetimbangan disosiasi: Kesetimbangan yang terjadi pada reaksi penguraian suatu molekul menjadi ion-ionnya membentuk suatu kesetimbangan
kesetimbangan kelarutan: Kesetimbangan yang terjadi pada larutan jenuh zat-zat elektrolit padat yang dilarutkan dalam air
152
kinetika: Studi tentang laju reaksi, perubahan konsentrasi reaktan (atau produk) sebagai fungsi dari waktu
kinetika reaksi: Cabang ilmu kimia yang mempelajari berlangsungnya suatu reaksi
koagulasi: Proses penggumpalan koloid
koefisien stoikiometri: Koefisien yang ditulis di sebelah kiri rumus kimia sebuah zat dalam persamaan reaksi
koloid liofil: Koloid yang fase terdispersinya suka menarik medium pendispersinya, yang disebabkan gaya tarik antara partikel-partikel terdispersi dengan medium pendispersinya kuat
koloid liofob: Sistem koloid yang fase terdispersinya tidak suka menarik medium pendispersinya
koloid pelindung: Suatu koloid yang ditambahkan ke dalam koloid lain untuk menstabilkan
konsentrasi: Persentase kandungan bahan di dalam suatu larutan
larutan penyangga (buffer): Larutan yang dapat mempertahankan pH tertentu terhadap usaha mengubah pH, seperti penambahan asam, basa, ataupun pengenceran
molekul: Bagian terkecil suatu senyawa yang terbentuk dari kumpulan atom yang terikat secara kimia
monomer: Senyawa kimia yang molekulnya dapat digabungkan untuk membentuk
molekul lebih besar yang dinamakan polimer
oksidasi: Reaksi penambahan/penaikan bilangan oksidasi
oktana: Senyawa hidrokarbon jenis alkana dengan rumus C8H18
orde reaksi: Jumlah eksponen faktor konsentrasi yang terdapat dalam hukum laju reaksi
perpindahan massa: Perpindahan suatu komponen dari campuran yang terjadi karena adanya perubahan dalam keseimbangan sistemnya yang disebabkan karena adanya perbedaan konsentrasi
persamaan Arrhenius: Persamaan yang memberikan nilai dasar dari hubungan antara energi aktivasi dengan rate proses reaksi
Persamaan Termokimia: Persamaan reaksi yang menyertakan perubahan entalpinya (ΔH)
pH: Skala logaritma untuk menyatakan keasaman atau kebasaan suatu larutan
polimer: Makromolekul (molekul raksasa) yang tersusun dari satuan-satuan kimia sederhana yang disebut monomer
153
polimerisasi: Proses bereaksi molekul monomer bersama dalam reaksi kimia untuk membentuk tiga dimensi jaringan atau rantai polimer
polisakarida: Karbohidrat di mana molekulnya apabila dihidrolisis menghasilkan banyak sekali monosakarida
reaksi: Perubahan dan sebagainya yang terjadi karena bekerjanya suatu unsur
reaksi eksoterm: Reaksi yang melepaskan kalor atau menghasilkan energi yang ditandai dengan pengurangan entalpi sistem
reaksi endoterm: Reaksi yang menyerap atau memerlukan energi yang ditandai dengan penambahan entalpi sistem
reaksi heterogen: Reaksi yang berlangsung dalam suatu sistem yang heterogen, yaitu di dalamnya terdapat dua fasa atau lebih
reaksi homogen: Reaksi yang berlangsung dalam suatu sistem yang homogen, yaitu di dalamnya hanya satu fasa atau diasumsi perpindahan massa antar fasa sangat cepat, sehingga seolah-olah hanya satu fasa
reaksi ireversibel: Reaksi yang berlangsung searah atau reaksi yang tidak dapat balik
reaksi katalitik: Penambahan katalis pada suatu reaksi yang mengakibatkan bertambahnya laju reaksi
reaksi kimia: Perubahan materi yang menyangkut struktur dalam molekul suatu zat
rumus molekul: Rumus senyawa kimia yang mengandung lambang atom-atom atau radikal yang ada, yang diikuti dengan angka bawah yang menyatakan jumlah setiap jenis atom atau radikal dalam molekul
154
INDEKS
Aditif, 137 Adsorpsi, 137 Aldehida, 137 Amonia(k), 137 Asam Asetat, 101, 137 Asam kuat, 104, 105, 119, 137 Asam lemah, 105, 112, 118, 119, 137 Atom, 83, 98, 128, 137Basa, ii, iv, v, 93, 94, 96, 97, 98, 99, 102, 103, 104, 105, 107, 108, 110, 111, 113, 117, 118, 119, 120, 121, 122, 123, 125, 126, 133, 137 Basa kuat, 105, 137 Basa lemah, 105, 137 Berat molekul, 137 Cairan ionik, 137 Degradasi, 137 Dehidrasi, 137 Depolimerisasi, 137 Difusi, 137 Disosiasi, 138 Distilasi, 138 Efek Tyndall, 138 Elektroforesis, 138 Emisi, 138 Enzim, 138 Gel, 138 Gerak Brown, 138 Gugus hidroksil, 138 Hidrokarbon, 138 Hidrolisis, 138 Ikatan kimia, 138 Ikatan kovalen, 82, 98, 138 Inhibitor, 138 Kadar, 13, 18, 21, 138 Kalorimeter, 138 Karbon dioksida, 101, 138 Katalis, 139 Katalisis, 139 Keasaman, 91, 139 Kesetimbangan disosiasi, 139 Kesetimbangan kelarutan, 139 Kinetika, 139 Kinetika reaksi, 139 Koagulasi, 139 Koefisien stoikiometri, 139 Koloid liofil, 139 Koloid liofob, 139 Koloid pelindung, 139 Konsentrasi, ii, 52, 61, 72, 134, 139, 143
Larutan penyangga (buffer), 139 Molekul, ii, 3, 18, 20, 83, 139 Monomer, 139
Oksidasi, ii, vi, 127, 128, 139 Oktana, 139 Orde reaksi, 139 Perpindahan massa, 140 Persamaan Arrhenius, 73, 74, 75, 140 Persamaan Termokimia, 140
155 pH, iv, 52, 68, 77, 95, 99, 100, 102, 105, 106, 108, 109, 111, 115, 116, 117, 118, 119, 120, 121, 122, 123, 124, 125, 126, 130, 131, 132, 133, 134, 135, 139, 140 Polimerisasi, 140 Polisakarida, 140
Reaksi, ii, vi, 8, 10, 12, 31, 46, 47, 60, 65, 66, 88, 89, 90, 94, 95, 113, 114, 127, 128, 129, 131, 139, 140 Reaksi eksoterm, 140 Reaksi endoterm, 140 Reaksi heterogen, 140 Reaksi homogen, 140 Reaksi ireversibel, 140 Reaksi katalitik, 140 Reaksi kimia, 140 Rumus molekul, 18, 141
156
TENTANG PENULIS:
BAYU TRIWIBOWO, Lahir di Mojokerto pada tanggal 22 November 1988 anak dari pasangan Moch. Usman, S.Pd. dan Endah Sugiarti merupakan lulusan jenjang S1 dan S2 dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya pada tahun 2010 dan 2013. Selagi mahasiswa penulis sangat gemar berorganisasi dan menjadi Head of Student Resources Development Department di Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia ITS. Selain itu, ia pernah menjabat sebagai Pembina Engineering Research Club Fakultas Teknik -Universitas Negeri Semarang dan Pembina Karya Ilmiah Fakultas Teknik-Universitas Negeri Semarang. Sekarang penulis tengah menjabat sebagai Pembina Radio Ekspresi Mahasiswa Universitas Negeri Semarang.
Menjadi dosen merupakan cita-cita sejak kecil karena tumbuh dengan melihat punggung ayahnya yang seorang guru. Cita-cita tersebut tercapai. Penulis merupakan tenaga pengajar/dosen di Jurusan Teknik Kimia S1 Universitas Negeri Semarang yang telah terakreditasi B. Jurusan yang masih muda dan tengah berkembang pesat dengan nafas konservasi serta menjadi pengajar di rombel kurikulum internasional Jurusan Teknik Kimia.
Dosen yang sangat menyukai kuliner dan humor ini memiliki motto "Mencerdaskan mahasiswa dengan tawa". Dosen dengan karya "Simulasi Proses Pembakaran pada Kiln Semen Berbasis CFD", "Karakteristik Menyeluruh Terhadap Fenomena Makroinstabilitas (Mi) Dalam Tangki Berpengaduk Untuk Pencampuran Padat Cair", "Studi Numerik Fluktuasi Frekuensi Rendah Pada Tangki Pengaduk Untuk Suspensi Solid Liquid Konsentrasi Rendah", dan "Water Hyacinth Activated Carbon as Absorbent for COD/BOD Level Reduced in Vinasse" ini memiliki bidang keahlian teknologi pembakaran, teknologi pencampuran, dan computational fluid dynamics.
157
Catur Rini Widyastuti, S.T., M.Sc. Staf pengajar di Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang (UNNES) sejak tahun 2013 hingga sekarang. Dilahirkan di Kabupaten Semarang pada tanggal 17 Januari 1986. Menyelesaikan pendidikan strata-1 di Teknik Kimia Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta pada tahun 2008. Pada tahun 2010 beliau melanjutkan studi Master di bidang Teknik Kimia di Chalmers University of Technology, Swedia. Pada tahun 2016, melanjutkan studinya di S3 bidang Teknik Kimia di Technische Universität Darmstadt, Jerman.