• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Data

4.1.2 Faktor Kemampuan Membaca Kritis

4.1.2.2.1 Perhitungan Kuesioner Minat Baca Siswa Faktor Internal

Kuesioner minat baca siswa pada faktor internal memiliki beberapa aspek, yaitu (1) motivasi, (2) minat, (3) kematangan sosio dan emosi, (4) pengetahuan/pengalaman, (5) kebermanfaatan, (6) fisiologis, (7) inteligensi, (8) kompetensi kebahasaan, (9) kebiasaan membaca, dan (10) kemampuan menyesuaikan strategi membaca. Untuk dapat menentukan faktor kemampuan membaca kritis berdasarkan faktor internal, maka peneliti harus menganalisis terlebih dahulu data yang sudah didapat. Peneliti menganalisis hasil kuesioner berdasarkan pada skala Likert. Untuk melihat perhitungan menggunakan skala Likert dapat dilihat pada hasil di bawah ini.

59

4.1.2.2.1.1 Motivasi

Motivasi adalah aspek pertama pada kuesioner faktor internal. Aspek ini memiliki dua pernyataan, yaitu (1) Jika diberi tugas membaca saya selalu mengerjakannya tepat waktu dan (2) Walau mata saya lelah, saya tetap melanjutkan membaca. Berikut adalah hasil perhitungan minat baca faktor internal motivasi untuk melihat pengaruh motivasi terhadap kemampuan membaca kritis.

Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Kuesioner Minat Baca Faktor Internal Motivasi

No. Pernyataan Rentang Skor

1 (STS) 2 (TS) 3 (N) 4 (S) 5 (SS) 1. Jika diberi tugas membaca saya

selalu mengerjakannya tepat waktu

0 3 15 6 2 2. Walau mata saya lelah, saya tetap

melanjutkan membaca

7 10 9 0 0

Jumlah skor No. 1 ialah 85/130 = 65,38%

Kuesioner yang diajukan berdasarkan faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang pertama ialah motivasi. Faktor motivasi terdiri dari dua pernyataan yang akan menunjukkan bagaimana sikap siswa. Pernyataan pertama ialah ―Jika diberi tugas membaca saya selalu mengerjakannya tepat waktu‖ dan yang kedua ialah ―Walau mata saya lelah, saya tetap melanjutkan membaca‖.

Penyataan pertama yang diajukan ialah ―Jika diberi tugas membaca saya selalu mengerjakannya tepat waktu‖, terdapat 2 orang siswa yang memilih sangat setuju, dan yang memilih setuju ada 6 siswa. Jadi, siswa yang memiliki sikap positif

terdapat 8 siswa (30,77%). Lalu, terdapat 3 siswa (11,54%) memilih tidak setuju dan berada dalam kategori negatif. Selain itu, terdapat 15 siswa (57,69%) lebih memilih netral.

Jumlah skor No. 2 ialah 54/130 = 41,54%

Pernyataan kedua yang diajukan ialah ―Walau mata saya lelah, saya tetap melanjutkan membaca‖. Tidak ada satu pun siswa yang memilih sangat setuju maupun setuju (0%) dan berada pada posisi negatif. Lalu, terdapat 10 siswa yang memilih tidak setuju dan 7 siswa memilih sangat tidak setuju. Jadi, 17 siswa (65,38%) berada pada posisi positif, sedangkan 9 siswa (34,61%) lainnya memilih netral.

4.1.2.2.1.2 Minat

Aspek selanjutnya ialah minat. Pada aspek ini terdapat dua pernyataan, yaitu (1) Saya senang membaca dan (2) Jika ada buku bacaan yang saya suka, saya selalu mencoba membacanya. Untuk melihat seberapa jauh minat siswa pada membaca, berikut adalah hasil perhitungan kuesioner faktor internal minat.

Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Kuesioner Minat Baca Faktor Internal Minat

No. Pernyataan Rentang Skor

1 (STS) 2 (TS) 3 (N) 4 (S) 5 (SS) 1. Saya senang membaca 0 1 7 14 4 2. Jika ada buku bacaan yang saya suka,

saya selalu mencoba membacanya

0 0 1 10 15

61

Pernyataan pertama yang diajukan berdasarkan faktor minat ialah ―Saya senang membaca‖, pada pernyataan ini ada 4 siswa yang memilih sangat setuju dan 14 siswa memilih setuju. Artinya, terdapat 18 siswa (69,23%) memiliki sikap positif dalam hal membaca. Berarti siswa tersebut memiliki minat yang tinggi terhadap membaca. Namun, terdapat 1 siswa (3,85%) memilih tidak setuju, artinya siswa tersebut memiliki sikap negatif karena tidak menyukai membaca. Sisanya terdapat 7 siswa (26,92%) yang memilih netral.

Jumlah skor No.1 ialah 118/130 X 100% = 90, 77%

Pernyataan yang kedua ialah ―Jika ada buku bacaan yang saya suka, saya selalu mencoba membacanya‖. Pada pernyataan ini terdapat 15 siswa memilih sangat setuju dan 10 siswa memilih setuju. Artinya, sebagian besar siswa yaitu 25 siswa (96,15%) memiliki sikap positif terhadap buku bacaan yang mereka suka. Mereka akan membaca buku bacaan yang mereka suka. Namun, masih terdapat 1 siswa (3,85%) yang memiliki sikap netral. Artinya, ia belum bisa menentukan keinginannya untuk membaca buku yang ia suka atau tidak.

4.1.2.2.1.3 Kematangan Sosio dan Emosi serta Penyesuaian Diri: Stabilitas Emosi, Percaya Diri, dan Kemampuan Beradaptasi dalam Kelompok

Kematangan sosio dan emosi dapat mempengaruhi kemampuan membaca siswa. Pada aspek ini terdapat tiga pernyataan yang dapat menunjukkan bahwa kematangan sosio dan emosi menentukan kemampuan membaca kritis. Pernyataan yang ada pada aspek ini ialah (1) Membaca membuat saya memiliki pemahaman

yang lebih dan membuat saya percaya diri, (2) Dari buku yang saya baca, saya jadi bisa mengendalikan diri saya atas apa yang terjadi dalam hidup saya, dan (3) Saya merefleksikan suatu bacaan dan membuat saya dapat menyesuaikan diri dalam pergaulan. Berikut hasil perhitungan kuesioner faktor internal kematangan sosio dan emosi.

Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Kuesioner Minat Baca Faktor Internal Kematangan Sosio dan Emosi serta Penyesuaian Diri

No. Pernyataan Rentang Skor

1 (STS) 2 (TS) 3 (N) 4 (S) 5 (SS) 1. Membaca membuat saya memiliki

pemahaman yang lebih dan membuat saya percaya diri

0 0 3 15 8

2. Dari buku yang saya baca, saya jadi bisa mengendalikan diri saya atas apa yang terjadi dalam hidup saya

0 0 14 11 1

3. Saya merefleksikan suatu bacaan dan membuat saya dapat menyesuaikan diri dalam pergaulan

0 1 8 14 3

Jumlah skor No.1 ialah 115/130 X 100% = 88,46%

Pernyataan pertama yang diajukan peneliti ialah ―Membaca membuat saya memiliki pemahaman yang lebih dan membuat saya percaya diri‖. Pada pernyataan

ini terdapat 8 siswa yang memilih sangat setuju dan 15 siswa memilih setuju. Artinya, 23 siswa (88,46%) memiliki sikap positif terhadap kemampuan membacanya, membuat mereka memiliki pemahaman yang lebih dan membuat percaya diri. Namun,

63

masih terdapat 3 siswa (11,54%) yang memilih netral, masih belum memiliki rasa percaya diri atas apa yang mereka baca.

Jumlah skor No.2 ialah 91/130 X 100% = 70.00%

Pernyataan kedua yaitu ―Dari buku yang saya baca, saya jadi bisa mengendalikan diri saya atas apa yang terjadi dalam hidup saya‖. Terdapat 1 siswa yang memilih sangat setuju dan 11 siswa yang memilih setuju. Artinya, 12 siswa (46,15%) memiliki sikap positif dan menganggap mereka dapat mengendalikan diri mereka dan mengambil manfaat dari membaca buku. Namun, 14 siswa (53,85) lainnya memilih netral dan belum bisa menentukan apakah buku yang dibaca bisa mengendalikan diri mereka atau tidak.

Jumlah skor No.3 ialah 97/130 X 100% = 74,61%

Pernyataan ketiga ialah ―Saya merefleksikan suatu bacaan dan membuat saya dapat menyesuaikan diri dalam pergaulan‖. Terdapat 3 siswa yang memilih sangat setuju dan 14 siswa memilih setuju. Artinya, 17 siswa (65,38%) mampu memperlihatkan sikap positif yang diambil dari buku bacaan. Namun, terdapat 1 siswa (3,85) yang memilih tidak setuju. Artinya, siswa tersebut masih belum mampu mengambil manfaat bacaan yang dibaca. Selanjutnya, terdapat 8 siswa (30,77%) yang masih menunjukkan sikap netral.

4.1.2.2.1.4Pengetahuan/Pengalaman

Aspek pengetahuan/pengalaman menjadi salah satu aspek pada faktor internal. Aspek ini memiliki dua pernyataan, yaitu (1) Membaca membuat saya mengetahui informasi baru dan (2) Membaca membuat saya lebih pintar. Berdasarkan hasil yang didapat, aspek ini termasuk pada aspek yang mempengaruhi kemampuan membaca kritis. Untuk mengetahui perhitungannya, silakan lihat tabel di bawah ini.

Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Kuesioner Minat Baca Faktor Internal Pengetahuan/Pengalaman

No. Pernyataan Rentang Skor

1 (STS) 2 (TS) 3 (N) 4 (S) 5 (SS) 1. Membaca membuat saya

mengetahui informasi baru

0 2 0 10 14 2. Membaca membuat saya lebih pintar 0 0 2 15 9

Jumlah skor No.1 ialah 114/130 X 100% = 87,77%

Pernyataan pertama mengenai pengetahuan/pengalaman ialah ―Membaca membuat saya mengetahui informasi baru‖. Berdasarkan data, terdapat 14 siswa yang

memilih sangat setuju dan 10 siswa memilih setuju. Artinya, 24 siswa (92,30%) memiliki sikap positif terhadap bacaan yang dibacanya. Mereka sudah mampu mengadopsi informasi baru dan membandingkan dengan informasi lamanya. Namun, masih terdapat 2 siswa (7,70) yang memilih tidak setuju dan termasuk pada sikap negatif. Artinya, siswa tersebut belum mampu membandingkan pengetahuan lamanya dengan pengetahuan barunya.

65

Jumlah skor No.2 ialah 111/130 X 100% = 85,38%

Pernyataan kedua ialah ―Membaca membuat saya lebih pintar‖. Terdapat 9 siswa yang memilih sangat setuju dan 15 siswa memilih setuju atas pernyataan tersebut. Artinya, terdapat 24 siswa (92,30%) memiliki sikap positif dan menganggap membaca membuatnya memiliki pengetahuan yang lebih dibanding yang lain. Namun, masih terdapat 2 siswa (7,70%) yang memilih netral dan belum memiliki kesadaran bahwa membaca membuatnya memiliki pengetahuan yang lebih.

4.1.2.2.1.5Kebermanfaatan

Aspek selanjutnya ialah kebermanfaatan. Aspek ini memiliki tiga pernyataan, yaitu (1) Saya merasakan manfaat dari membaca, (2) Terkadang saya membuktikan kebenaran atas apa yang saya baca, dan (3) Membaca pelajaran yang akan saya pelajari di sekolah membuat saya lebih mengetahui apa yang akan dipelajari guru keesokan hari. Untuk melihat lebih lanjut pengaruh aspek kebermanfaatan pada kemampuan membaca kritis, berikut adalah hasil perhitungan kuesioner faktor internal kebermanfaatan.

Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Kuesioner Minat Baca Faktor Internal Kebermanfaatan

No. Pernyataan Rentang Skor 1 (STS) 2 (TS) 3 (N) 4 (S) 5 (SS) 1. Saya merasakan manfaat dari

membaca

0 0 3 12 11 2. Terkadang saya membuktikan

kebenaran atas apa yang saya baca

0 1 8 14 3 3. Membaca pelajaran yang akan saya 1 1 8 12 4

pelajari di sekolah membuat saya lebih mengetahui apa yang akan dipelajari guru keesokan hari

Jumlah skor No.1 ialah 112/130 X 100% = 86,15%

Pernyataan yang terdapat pada aspek kebermanfaatan ada tiga, yang pertama

ialah ―Saya merasakan manfaat dari membaca‖. Berdasarkan data, terdapat 11 siswa memilih sangat setuju dan 12 siswa memilih setuju. Artinya, terdapat 23 siswa (88,46%) memiliki sikap postif dan merasakan manfaat membaca itu sangat penting. Namun, masih ada 3 siswa (11,54%) yang memilih netral dan belum merasakan manfaat membaca.

Jumlah skor No.2 ialah 67/130 X 100% = 51,54%

Pernyataan kedua ialah ―Terkadang saya membuktikan kebenaran atas apa yang saya baca‖. Terdapat 3 siswa yang memilih sangat setuju dan 14 siswa memilih setuju. Artinya, terdapat 17 siswa (65,38%) memiliki rasa ingin tahu yang tinggi melalui membaca dan membuktikan kebenarannya, sikap positif sudah terlihat atas apa yang mereka pilih. Selain itu, terdapat 1 siswa (3,85%) yang memilih tidak setuju dan belum membuktikan kebenaran atas apa yang ia baca. Lalu, terdapat 8 siswa (30,77%) yang lebih memilih netral.

67

Pernyataan ketiga ialah ―Membaca pelajaran yang akan saya pelajari di sekolah membuat saya lebih mengetahui apa yang akan dipelajari guru keesokan hari‖. Berdasarkan data, terdapat 4 siswa yang memilih sangat setuju dan 12 siswa memilih setuju. Artinya, 16 siswa (61,54%) menunjukkan sikap postif dengan membaca pelajaran yang akan dipelajari esok hari. Namun, masih ada 1 siswa yang memilih tidak setuju dan 1 siswa yang memilih sangat tidak setuju. Artinya, 2 siswa (7,69%) tersebut memiliki sikap negatif terhadap manfaat membaca pelajaran sebelum materi tersebut diberikan oleh guru. Selain itu, masih ada 8 siswa (30,77%) yang memilih netral.

4.1.2.2.1.6Fisiologis

Faktror internal fisiologis menjadi salah satu faktor kemampuan membaca kritis. Aspek ini memiliki dua pernyataan, yaitu (1) Saya malas membaca bila sedang sakit dan (2) Saat mata terasa lelah saya berhenti membaca sejenak. Pada aspek ini siswa memiliki skor yang cukup tinggi. Untuk mengetahui perhitungannya, silakan lihat tabel di bawah ini.

Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Kuesioner Minat Baca Faktor Internal Fisiologis

No. Pernyataan Rentang Skor

1 (STS) 2 (TS) 3 (N) 4 (S) 5 (SS) 1. Saya malas membaca bila sedang sakit 1 1 7 10 7 2. Saat mata terasa lelah saya berhenti

membaca sejenak

0 1 3 14 8

Pernyataan pertama mengenai aspek fisiologi ialah ―Saya malas membaca bila sedang sakit‖. Terdapat 7 siswa memilih sangat setuju dan 10 siswa memilih setuju. Artinya, ada 17 siswa (65,39%) yang memiliki sikap positif, mereka mengutamakan kesehatan terlehih dahulu, apabila mereka sehat kembali mereka bisa melanjutkan kegiatan membacanya. Selain itu, terdapat 1 siswa memilih tidak setuju dan 1 siswa memilih sangat tidak setuju. Artinya, 2 siswa (7,69%) memiliki motivasi yang tinggi, namun menunjukkan sikap negatif karena tidak mementingkan kesehatan diri sendiri. Ada juga siswa yang memilih netral sebanyak 7 siswa (26,92%).

Jumlah skor No.2 ialah 106/130 X 100% = 81,54%

Pernyatan kedua berkaitan dengan aspek fisiologis ialah ―Saat mata terasa lelah saya berhenti membaca sejenak‖. Berdasarkan data, terdapat 8 siswa yang memilih sangat setuju dan 14 siswa yang memilih setuju. Artinya, 22 siswa (84,61%) sudah mampu menunjukkan sikap positifnya dengan mementingkan kesehatan mata terlebih dahulu. Memang ada baiknya bila mata lelah maka harus diistirahatkan terlebih dahulu agar mata segar kembali. Namun, masih ada juga siswa yang memilih tidak setuju sebanyak 1 siswa (3,85%). Artinya, dia masih belum bisa menentukan perawatan bagi kesehatan matanya sendiri dan masih menunjukkan sikap negatif karena mengabaikan kesehatan mata. Selain itu, terdapat siswa yang menunjukkan sikap netral sebanyak 3 siswa (11,54%).

69

4.1.2.2.1.7Inteligensi

Aspek selanjutnya dari faktor internal ialah inteligensi. Aspek ini memiliki dua pernyataan, yaitu (1) Membaca membuat saya mengetahui banyak hal dibanding teman yang lain dan (2) Saya dapat mengambil pesan dari bacaan yang saya baca dan merefleksikannya pada diri saya. Berdasarkan hasil yang didapat, inteligensi termasuk dalam kategori kuat. Berikut adalah hasil perhitungan kuesioner faktor internal inteligensi.

Tabel 4.18 Hasil Perhitungan Kuesioner Minat Baca Faktor Internal Inteligensi

No. Pernyataan Rentang Skor 1 (STS) 2 (TS) 3 (N) 4 (S) 5 (SS) 1. Membaca membuat saya

mengetahui banyak hal dibanding teman yang lain

0 0 9 13 4

2. Saya dapat mengambil pesan dari bacaan yang saya baca dan merefleksikannya pada diri saya

0 1 9 12 4

Jumlah skor No.1 ialah 99/130 X 100% = 76,15%

Pernyataan pertama yang berkaitan dengan aspek inteligensi ialah ―Membaca membuat saya mengetahui banyak hal dibanding teman yang lain‖. Berdasarkan hasil,

terdapat 4 siswa yang memilih sangat setuju dan 13 siswa yang memilih setuju. Artinya, sebanyak 17 siswa (65,38%) menunjukkan sikap positif, karena dengan membaca ia bisa memiliki pengetahuan yang lebih. Selain itu, 9 siswa (34,62%)

memilih netral karena tidak menyadari kegunaan membaca untuk pengetahuannya selama ini.

Jumlah skor No.2 ialah 97/130 X 100% = 74,61%

Pernyataan kedua berkaitan dengan inteligensi ialah ―Saya dapat mengambil pesan dari bacaan yang saya baca dan merefleksikannya pada diri saya‖. Menurut data yang didapat, sebanyak 4 siswa memilih sangat setuju dan 12 siswa memilih setuju. Artinya, sebanyak 16 siswa (61,53%) memunjukkan sikap positif dan sudah dapat mengambil pesan atas apa yang dibacanya dan direfleksikannya pada kehidupan sehari-hari. Namun, masih ada 1 siswa (3,85%) yang memilih tidak setuju atas pernyataan tersebut. Artinya, siswa itu masih belum bisa mengambil pesan atas apa yang dibacanya dan menunjukkan sikap negatif. Selanjutnya, masih terdapat 9 siswa (34,62%) yang menunjukkan sikap netral.

4.1.2.2.1.8Kompetensi Kebahasaan

Kompetensi kebahasaan memiliki nilai yang cukup tinggi berdasarkan hasil yang sudah dianalisis. Kompetensi kebahasaan memiliki dua pernyataan, yaitu (1) Membaca membuat saya memiliki kosakata yang lebih baik dan (2) Saya belajar kata-kata baru dari membaca. Berikut adalah hasil perhitungan kuesioner faktor internal kompetensi kebahasaan setelah dianalisis.

71

Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Kuesioner Minat Baca Faktor Internal Kompetensi Kebahasaan

No. Pernyataan Rentang Skor 1 (STS) 2 (TS) 3 (N) 4 (S) 5 (SS) 1. Membaca membuat saya memiliki

kosakata yang lebih baik

0 0 4 14 8 2. Saya belajar kata-kata baru dari

membaca

0 1 1 15 9

Jumlah skor No.1 ialah 108/130 X 100% = 83,07%

Pernyataan pertama berdasarkan aspek kompetensi kebahasaan ialah

―Membaca membuat saya memiliki kosakata yang lebih baik‖. Berdasarkan data,

siswa yang memilih sangat setuju terdapat 8 siswa dan yang memilih setuju terdapat 14 siswa. Artinya, terdapat 22 siswa (84,61%) memiliki sikap positif dan menganggap bahwa membaca dapat membuatnya memiliki kosakata yang lebih baik dari sebelumnya. Selain itu, ada 4 siswa (15,39%) yang memilih netral karena mereka belum dapat menentukan sikapnya.

Jumlah skor No.2 ialah 110/130 X 100% = 84,61%

Pernyataan kedua ialah ―Saya belajar kata-kata baru dari membaca‖. Terdapat

9 siswa memilih sangat setuju dan 15 siswa memilih setuju. Artinya, terdapat 24 siswa (92,30%) menyatakan bahwa membaca dapat membuatnya memiliki kata-kata baru dan menunjukkan sikap positif. Namun, masih terdapat 1 siswa (3,85%) yang memilih tidak setuju dalam hal ini. Artinya, siswa tersebut masih menunjukkan sikap

negatif dan belum bisa mengambil manfaat membaca berdasarkan kompetensi kebahasaannya. Selain itu, terdapat 1 siswa (3,85%) yang masih menunjukkan sikap netral.

4.1.2.2.1.9 Kebiasaan Membaca

Aspek selanjutnya ialah kebiasaan membaca. Aspek kebiasaan membaca memiliki dua pernyataan, yaitu (1) Saya dibiasakan membaca oleh keluarga sejak kecil dan (2) Saya biasa membaca bacaan melalui internet, bukan buku. Untuk melihat hasil perhitungan kuesioner faktor internal kebiasaan membaca, silakan lihat tabel di bawah ini.

Tabel 4.20 Hasil Perhitungan Kuesioner Minat Baca Faktor Internal Kebiasaan Membaca

No. Pernyataan Rentang Skor 1 (STS) 2 (TS) 3 (N) 4 (S) 5 (SS) 1. Saya dibiasakan membaca oleh

keluarga sejak kecil

1 3 11 8 3 2. Saya biasa membaca bacaan melalui

internet, bukan buku

0 1 12 11 2

Jumlah skor No.1 ialah 87/130 X 100% = 66,92%

Berdasarkan aspek kebiasaan membaca, peneliti memberikan pernyataan

pertama yaitu ―Saya dibiasakan membaca oleh keluarga sejak kecil‖. Berdasarkan

data, terdapat 3 siswa yang memilih sangat setuju dan 8 siswa memilih setuju. Artinya, sebanyak 11 siswa (42,31%) dibiasakan membaca sedari dini oleh keluarganya dan hal tersebut termasuk ke dalam hal positif. Namun, terdapat juga

73

siswa yang memilih tidak setuju sebanyak 3 siswa dan sangat tidak setuju sebanyak 1 siswa. Artinya, 4 siswa (15,38%) tidak dibiasakan membaca sejak dini oleh keluarga mereka dan hal tersebut termasuk ke dalam hal negatif. Selain itu, terdapat 11 siswa (42,31%) yang menunjukkan sikap netral.

Jumlah skor No.2 ialah 92/130 X 100% = 70,77%

Pernyataan kedua berdasarkan aspek kebiasaan membaca, yaitu ―Saya biasa membaca bacaan melalui internet, bukan buku‖. Berdasarkan data, terdapat 2 siswa yang memilih sangat setuju dan 11 siswa memilih setuju. Artinya, sebanyak 13 siswa (50,00%) biasa membaca melalui internet. Hal tersebut dapat dikategorikan sebagai sikap negatif. Selain itu, hanya ada 1 siswa (3,85%) yang memilih tidak setuju. Artinya, ia biasa membaca melalui buku dan hal tersebut merupakan hal positif. Lalu sisanya, sebanyak 12 siswa (46,15%) memilih netral, mereka mungkin saja biasa membaca melalui buku maupun internet.

4.1.2.2.1.10 Kemampuan Menyesuaikan Strategi Membaca dengan Konsisi Baca Aspek terakhir pada faktor internal ialah kemampuan menyesuaikan strategi. Pada aspek ini terdapat dua pernyataan, yaitu (1) Saya sudah tahu letak informasi bacaan sesuai dengan jenis bacaan dan (2) Saya tidak membaca keseluruhan isi bacaan, saya hanya menentukan satu titik permasalahan pada isi bacaan. Untuk mengetahui bagaimana hasil perhitungannya, silakan lihat tabel di bawah ini.

Tabel 4.21 Hasil Perhitungan Kuesioner Minat Baca Faktor Internal Kemampuan Menyesuaikan Strategi Baca

No. Pernyataan Rentang Skor

1 (STS) 2 (TS) 3 (N) 4 (S) 5 (SS) 1. Saya sudah tahu letak informasi

bacaan sesuai dengan jenis bacaan

0 2 13 11 0 2. Saya tidak membaca keseluruhan isi

bacaan, saya hanya menentukan satu titik permasalahan pada isi bacaan

0 8 11 6 1

Jumlah skor No.1 ialah 87/130 X 100% = 66,92%

Berdasarkan aspek kemampuan menyesuaikan strategi membaca dengan konsisi baca, terdapat dua pernyataan, pernyataan pertama ialah ―Saya sudah tahu letak informasi bacaan sesuai dengan jenis bacaan‖. Terdapat 11 siswa (42,31%) memilih setuju. Artinya, siswa tersebut memiliki sikap positif karena sudah mampu mengetahui letak informasi bacaan, kemampuan tersebut dapat dikembangkan karena kebiasaan membaca. Selain itu, terdapat 2 siswa (7,69%) yang memilih tidak setuju. Artinya, siswa tersebut masih belum mampu menentukan informasi bacaan sesuai jenis bacaan, hal tersebut bisa saja dikarenakan oleh jarangnya membaca dan hal itu termasuk dalam kategori negatif. Lalu, terdapat 13 siswa (50,00%) masih memilih netral.

Jumlah skor No.2 ialah 78/130 X 100% = 60,00%

Pernyataan kedua yang diajukan ialah ―Saya tidak membaca keseluruhan isi bacaan, saya hanya menentukan satu titik permasalahan pada isi bacaan‖.

75

Berdasarkan data, terdapat 1 siswa memilih sangat setuju dan 6 siswa memilih setuju. Artinya, sebanyak 7 siswa (26,92%) sudah dapat menentukan bagian-bagian yang harus dibaca agar ia hanya membaca pada titik permasalahan saja namun tetap dapat mengambil keseluruhan informasi, dan hal tersebut termasuk dalam sikap positif. Selain itu, terdapat 8 siswa (30,77%) yang memilih tidak setuju. Artinya, siswa tersebut masih belum bisa menentukan titik permasalahan dan harus membaca keseluruhan isi, hal tersebut termasuk dalam hal negatif. Lalu, sebagian besar yaitu 11 siswa (42,31%) memilih netral.

Dokumen terkait