• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perilaku adalah suatu aktivitas manusia itu sendiri (Notoatmodjo, 1993 dalam Sunaryo, 2004). Menurut Kwick (1974 dalam Sunaryo, 2004) menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan atau perilaku suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan dapat dipelajari, sedangkan menurut Sunaryo (2004) perilaku manusia adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan respons serta dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung.

2. Proses Pembentukan Perilaku

Menurut Sunaryo (2004) perilaku manusia terbentuk karena adanya : a. Kebutuhan

Maslow menyatakan bahwa manusia memiliki lima kebutuhan dasar, yaitu :

1) Kebutuhan fisiologis/biologis, yang merupakan kebutuhan pokok utama, yaitu O2, H2O, cairan elektrolit, makanan dan seks.

2) Kebutuhan rasa aman, misalnya terhindar dari konflik, perampokan, sakit dan penyakit.

3) Kebutuhan mencintai dan dicintai, misalnya mendambakan kasih sayang/cinta kasih orang lain baik dari orang tua, saudara, teman, kekasih, dan lain-lain.

4) Kebutuhan harga diri, misalnya ingin dihargai dan menghargai orang lain.

5) Kebutuhan aktualisasi diri, misalnya ingin sukses atau berhasil dalam mencapai cita-cita.

b. Motivasi

Motivasi adalah dorongan penggerak untuk mencapai tujuan tertentu, baik disadari ataupun tidak disadari. Motivasi dapat timbul dari dalam diri individu atau datang dari lingkungan. Motivasi yang terbaik adalah motivasi yang datang dari dalam diri sendiri (motivasi intrinsik), bukan pengaruh lingkungan (motivasi ekstrinsik) (Sunaryo, 2004).

c. Sikap dan Kepercayaan

Sikap seseorang sangat mempengaruhi perilaku baik sikap positif maupun negatif, misalnya sikap ibu terhadap pentingnya toilet training bagi anak (sikap positif) atau sebaliknya (sikap negatif). Kepercayaan pun dapat mempengaruhi perilaku seseorang, misalnya kepercayaan seseorang bahwa perbuatan yang baik akan memperoleh pahala di kemudian hari (sikap positif) (Sunaryo, 2004).

3. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seseorang

Menurut Sunaryo (2004) terdapat 2 faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang yakni :

a. Faktor genetik atau faktor endogen (faktor yang berasal dari dalam diri individu), antara lain :

1) Jenis ras, setiap ras di dunia memiliki perilaku yang spesifik misalnya ras kulit kuning atau ras Mongoloid dengan ciri – ciri fisik seperti berkulit kuning, berambut lurus dan bermata coklat maka perilaku yang dominan adalah keramahtamahan, suka bergotong royong, tertutup dan senang dengan upacara ritual. 2) Jenis kelamin, perbedaan perilaku pria dan wanita dapat dilihat dari

cara berpakaian dan melakukan pekerjaan sehari-hari.

3) Sifat fisik, jika kita amati perilaku individu akan berbeda-beda karena sifat fisiknya, misalnya perilaku individu yang pendek dan gemuk berbeda dengan individu yang memiliki fisik tinggi kurus.

4) Sifat kepribadian. Menurut Maramis (1999 dalam Sunaryo, 2004) bahwa kepribadian adalah keseluruhan pola pikiran, perasaan, dan perilaku yang sering digunakan oleh seseorang dalam usaha adaptasi yang terus menerus terhadap hidupnya. Sifat kepribadian tersebut contohnya, pemalu, pemarah, peramah, pengecut dan sebagainya. Perilaku individu tidak ada yang sama karena adanya perbedaan kepribadian yang dimiliki individu yang dipengaruhi oleh aspek kehidupan, seperti pengalaman, usia, watak, tabiat, sistem norma, nilai dan kepercayaan yang dianutnya.

5) Bakat pembawaan. Bakat merupakan interaksi dari faktor genetik dan lingkungan serta bergantung pada adanya kesempatan untuk pengembangan, misalnya individu yang berbakat seni lukis, perilaku seni lukisnya akan cepat menonjol apabila mendapat latihan dan kesempatan dibandingkan individu lain yang tidak berbakat.

6) Inteligensi. Menurut Terman dalam Sunaryo (2004) bahwa inteligensi adalah kemampuan untuk berpikir abstrak. Inteligensi dapat berpengaruh terhadap perilaku individu, misalnya individu dengan inteligensi tinggi dalam mengambil keputusan dapat bertindak tepat, cepat, dan mudah sedangkan individu yang memiliki inteligensi rendah dalam mengambil keputusan akan bertindak lambat.

b. Faktor eksogen atau faktor dari luar individu, antara lain :

1) Lingkungan, meliputi segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik fisik, biologis maupun sosial. Lingkungan ini sangat berpengaruh terhadap perilaku individu karena lingkungan merupakan lahan untuk perkembangan perilaku.

2) Pendidikan. Pendidikan sangat berpengaruh terhadap perilaku karena tujuan pendidikan adalah agar terjadinya perubahan perilaku seseorang dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan dari tidak dapat menjadi dapat. 3) Agama. Agama merupakan suatu keyakinan hidup dalam

kepribadian seseorang sehingga agama dapat berpengaruh dalam cara berpikir, bersikap, bereaksi, dan berperilaku individu, misalnya seseorang yang mengerti dan rajin melaksanakan ajaran agama dalam kehidupan, akan berperilaku dan berbudi luhur sesuai dengan ajaran agama yang diyakininya.

4) Sosial ekonomi. Sosial ekonomi ini dapat berpengaruh terhadap perilaku seseorang, sebagai contoh keluarga yang status sosial ekonominya berkecukupan, akan mampu menyediakan segala fasilitas yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini akan berpengaruh terhadap perilaku individu-individu yang ada di dalam keluarga tersebut sedangkan keluarga dengan sosial ekonomi rendah, akan mengalami kesulitan di dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan untuk itu mereka berusaha

memenuhinya, misalnya dengan cara meminjam uang, menggadaikan barang, dan lain-lain.

5) Kebudayaan. Kebudayaaan merupakan keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar, serta dari hasil budi dan karyanya itu. Kebudayaan ini dapat mempengaruhi perilaku manusia, sebagai contoh kebudayaan Jawa akan mempengaruhi perilaku masyarakat Jawa pada umumnya dan orang Jawa pada khususnya.

6) Faktor – faktor lain seperti :

(a) Susunan saraf pusat merupakan sarana untuk memindahkan energi yang berasal dari stimulus melalui neuron ke simpul saraf tepi di otak dan setelah disadari melalui persepsi maka individu akan berperilaku.

(b) Persepsi merupakan proses diterimanya rangsang melalui pancaindera, yang didahului oleh perhatian (attention) sehingga individu sadar tentang sesuatu yang ada di dalam maupun di luar dirinya. Perubahan perilaku seseorang dapat diketahui melalui persepsi.

(c) Emosi. Menurut Maramis (1999 dalam Sunaryo, 2004) bahwa emosi adalah manifestasi perasaan atau afek keluar disertai banyak komponen fisiologik dan biasanya berlangsung tidak lama. Perilaku individu dapat dipengaruhi emosi, misalnya perilaku individu yang sedang marah, kelihatan mukanya merah.

Dokumen terkait