• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori

4. Perilaku Konsumen

a. Definisi Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah sebuah kegiatan yang berkaitan erat dengan proses pembelian suatu barang atau jasa dan untuk untuk memahami

“Mengapa konsumen melakukan dan apa yang mereka lakukan”.

Berikut merupakan pengertian Perilaku Konsumen menurut para ahli.

Menurut Hawkins & Mothersbaugh (2013), “Consumer behavior is the study if individuals, groups, or organizations, and the processes they use to select, secure, use and dispose of products, services, experience or ideas to satisfy needs and the impacts that these processes have on the consumer and society.

Perilaku Konsumen menurut Kotler & Keller (2016) adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

Menurut Salomon & Robet (2015) Consumer behavior it is study of the processes in volved when individuals or groups select, purchase, use, or dispose of products, services, ideasor experiece to satisfy needs and desires. Definisi tersebut menjelaskan bahwa. Perilaku pelanggan itu adalah studi tentang proses yang terlibat ketika individu atau kelompok pilih, pembelian, penggunaan, atau membuang produk, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan.

b. Konsep Perilaku Konsumen

Sumber: (Hawkins & Mothersbaugh, 2013)

Gambar II.1

Keseluruhan Model dari Perilaku Konsumen Sumber: Hawkins & Mothersbaugh (2013)

Konsep diri (self-concept) dalam perilaku konsumen yang dikemukakan oleh Hawkins & Mothersbaugh (2013) adalah totalitas pikiran dan perasaan individu tentang dirinya sendiri. Sedangkan gaya hidup (lifestyle) dalam arti sederhananya adalah bagaimana seseorang hidup, termasuk produk yang dibeli, bagaimana seseorang menggunakan produknya, dan apa yang dipikirkan serta dirasakan oleh konsumen (Hawkins & Mothersbaugh, 2013). Jadi, gaya hidup (lifestyle) konsumen merupakan bentuk manifestasi individu dari konsep diri (self-concept), total citra yang dimiliki konsumen dengan sendirinya sebagai akibat dari budaya atau tempat tinggalnya dan situasi serta pengalaman individu yang terdiri dari kehidupan sehari-harinya.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Kotler & Keller (2016) adalah sebagai berikut:

1) Cultural Factor (Faktor Budaya) a) Culture (Budaya)

Culture is the fundamental determinant of a person’s wants and behavior. Artinya budaya adalah penentu mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Ungkapan tersebut menjelaskan bahwa budaya merupakan penentu keinginan dan

perilaku yang paling mendasar. Karena budaya merupakan suatu tatanan kehidupan manusia yang menjadi dasar segala aktivitas yang dilakukan. Oleh karena itu seorang pemasar harus benar-benar memperhatikan nilai-nilai budaya di setiap negara untuk memahami bagaimana cara terbaik untuk memasarkan produk mereka yang sudah ada dan mencari peluang untuk produk baru.

b) Subcultures (Sub Budaya)

Each culture consists of smaller subcultures that provide more specific identification and socialization for their members.

Artinya Setiap budaya terdiri dari subkultur yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggotanya. Ungkapan tersebut menjelaskan bahwa sub budaya merupakan bagian kecil dari budaya dan cirinya dapat terdiri dari kebangsaan, agama, kelompok, ras dan daerah geografis. Banyak sub budaya yang membentuk segmen pasar penting dan pemasar sering merancang produk dan program pemasar yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka, sehingga akan dengan mudah diterima oleh pasar.

c) Social Classes (Kelas Sosial)

Virtually all human societies exhibit social stratification, most often in the form of social classes, relatively homogeneous and enduring divisions in a society, hierarchically ordered and

with members who share similar values, interests, and behavior. Artinya Hampir semua masyarakat manusia menunjukkan stratifikasi sosial, paling sering dalam bentuk kelas sosial, divisi yang relatif homogen dan bertahan lama dalam masyarakat, tertata secara hierarkis dan dengan anggota yang memiliki nilai, minat, dan perilaku yang sama.Ungkapan tersebut menjelaskan bahwa kelas sosial merupakan pembagian masyarakat yang yang relatif homogen dan permanen, tersusun secara hirarki dan anggotanya menganut nilai, minat dan perilaku yang sama.

2) Sosial factor (Faktor Sosial)

Faktor Sosial yang mempengaruhi perilaku pembelian, seperti:

a) Reference Group (Kelompok Referensi)

A person’s reference groups are all the groups that have a direct (face to face) or indirect influence on their attitudes or behavior. Artinya Kelompok referensi seseorang adalah semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung pada sikap atau perilaku mereka. Ungkapan tersebut menjelaskan bahwa kelompok referensi seseorang adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut.

b) Family (Keluarga)

The family is the most important consumer buying organization in society, and family members constitute the most influential primary reference group. Artinya Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen terpenting dalam masyarakat, dan anggota keluarga merupakan kelompok referensi utama yang paling berpengaruh. Ungkapan tersebut menjelaskan bahwa keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan anggota keluarga merepresentasikan kelompok acuan utama yang paling berpengaruh. Ada dua keluarga dalam kehidupan pembeli, yaitu: keluarga orientasi yang terdiri dari orang tua dan saudara kandung, dan keluarga prokreasi yaitu terdiri dari pasangan dan anak.

c) Roles and Status (Peran Sosial dan Status)

We each participate in many groups—family, clubs, organizations. Groups often are an important source of information and help to define norms for behavior. Artinya Kita masing-masing berpartisipasi dalam banyak kelompok — keluarga, klub, organisasi. Kelompok sering kali merupakan sumber informasi penting dan membantu mendefinisikan norma-norma perilaku. Ungkapan tersebut menjelaskan bahwa setiap orang berpartisipasi dalam banyak kelompok, seperti halnya keluarga, klub, dan organisasi. Kelompok sering

menjadi sumber informasi penting dalam membantu mendefinikasikan norma perilaku. Kita dapat mendefinisikan posisi seseorang dalam setiap kelompok di mana dia menjadi anggota berdasarkan peran dan statusnya.

3) Personal factor (Faktor Pribadi)

Karakteristik pribadi yang mempengaruhi keputusan pembeli meliputi usia dan tahapan dalam siklus hidup, pekerjaan dan keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup dan nilai. “Personal characteristics that influence a buyer’s decision include age and stage in the life cycle, occupation and economic circumstances, personality and self concept, and lifestyle and values.” Ungkapan tersebut menjelaskan bahwa faktor pribadi juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Faktor pribadi meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup pembeli, pekerjaan dan keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup dan nilai.

Dokumen terkait