• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

B. Perilaku Konsumen

Dalam bukunya Husein Umar, 2003:11, John C. Mowen dan Michael Minor

mendefinisikan perilaku konsumen sebagai suatu studi tentang unit pembelian dan

proses pertukaran yang mengakibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan

barang atau jasa, serta ide-ide. David L. Lauden dan Albert J. Della Bita

mendefinisikan perilaku konsumen sebagai proses pengambilan keputusan dan

aktivitas individu secara fisik, yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh,

menggunakan barang dan jasa.

Dari definisi diatas dapat disimpulakan bahwa perilaku konsumen merupakan

tindakan nyata individu atau kumpulan individu yang dipengaruhi oleh aspek

internal dan eksternal yang mengarahkan mereka untuk memilih dan

Perilaku terdiri dari dua bagian, yaitu :

1. Perilaku yang tampak

Variabel-variabel yang termasuk dalam perilaku ini adalah jumlah pembelian,

waktu, karena siapa, dengan siapa, dan bagaimana konsumen melakukan

pembelian.

2. Perilaku yang tidak tampak

Variabel-variabelnya antara lain adalah persepsi, ingatan, terhadap informasi

dan kepemilikan konsumen. Perilaku konsumen berkenaan dengan niat dan

tindakan konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan, niat membeli

merupakan indikator bagi tindakan membeli dimasa yang akan datang.

Ada beberapa faktor utama yang mempengaruhi prilaku konsumen (Kotler, jilid

1,1988) yaitu:

a. Faktor-faktor kebudayaan :

1) Sub-budaya merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk

prilaku anggotanya. Kita dapat membedakan empat macam

sub-budaya. Kelompok-kelompok kebangsaan, seperti irlandi, polandia,

yang dijumpai dalam kelompok-kelompok besar dan menunjukan cita

rasa dan kecenderungan suku bangsa yang berbeda.

Kelompok-kelompok keagamaan seperti katolik, jahudi, hindu, islam, budha,

protestan menampilkan sub-budaya dengan preferensi budaya dan

larangan-larangan yang khas. Kelompok-kelompok ras seperti orang

Wilayah-wilayah geografis seperti California, Deep South, New

England merupakan sub-budaya yang berbeda dengan cirri-ciri gaya

hidupnya.

2) Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan

bertahan lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah

urutan jenjang, dan para anggota dalam setiap jenjang itu memiliki

nilai,minat dan tingkah laku yang sama. Kelas sosial menunjukan

perbedaan pilihan produk dan merek dalam suatu bidang tertentu.

Beberapa pemasar memusatkan usahanya pada sebuah kelas sosial.

b. Faktor-faktor sosial :

1) Kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan pengaruh

langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan prilaku seseorang.

Pentingnya pengaruh kelompok referensi bervariasi diantara produk

dan merek pengaruh kelompok akan semakin besar pada produk yang

akan nampak pada orang-orang yang terhormat dalam satu kelompok

referensinya.

2) Keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap prilaku

pembeli. Kita dapat membedakan dua macam keluarga dalam

kehidupan konsumen. Pertama, keluarga sebagai sumber orientasiyang

terdiri dari orang tua. Dari orang tualah seorang memperoleh suatu

orientasi terhadap agama, politik, ambisi pribadi, harga diri, dan cinta

konsumen. Kedua,keluarga sebagai sumber keturunan adalah pasangan

suami istri beserta anak-anak. Keterlibatan suami istri berbeda-beda

sesuai dengan kebutuhan dan jenis produk yang akan dibeli.

c. Faktor pribadi :

1) Usia dan tahap daur hidup sangat mempengaruhi sikap konsumen.

Orang akan membeli suatu barang atau jasa yang berbeda dalam setiap

usianya dan perubahan yang terjadi pada minat konsumen sesuai

dengan daur hidupnya. Contoh: pada waktu bayi konsumen

mengkonsumsi makanan bayi dan memerlukan makanan paling banyak

waktu meningkat besar dan menjadi dewasa, dan memerlukan diet

khusus pada waktu menginjak usia lanjut. Selera pun akan berubah

sesuai dengan usia dan daur hidupnya.

2) Pekerjaan mempengaruhi pola pembelian konsumen. Kelompok yang

memiliki pekerjaan dan jabatan memiliki kecenderungan minat diatas

rata-rata dalam produk dan merek.

3) Keadaan ekonomi seseorang akan besar pengaruhnya terhadap pilihan

produk. Keadaan ekonomik seseorang terdiri dari pendapatan yang

dapat dibelanjakan (tingkatnya, kestabilan, dan pola waktu), tabungan

dan milik kekayaan (termasuk persentase yang mudah diuangkan)

kemampuan meminjam, dan sikap terhadap pengeluaran lawan

menabung. Keadaan ini mempengaruhi prilaku kosumen terhadap

memiliki aspirasi ada juga yang merasa bisa mendapatkan barang yang

sama dengan harga yang murah.

4) Gaya hidup adalah pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan

sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan , minat, dan pendapat yang

bersangkutan. Gaya hidup melukiskan “keseluruhan pribadi” yang

berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya hidup mencerminkan sesuatu

yang lebih dari kelas sosial di satu pihak dan kepribadian dipihak lain

karena kelas sosial seseorang dapat menyimpulkan segala sesuatu

tentang kemungkinan prilaku konsumen. Setiap kelompok kelas sosial

memiliki kecenderungan yang berbeda terhadap minat dan selera dalam

pilihan produk dan merek.

Faktor pribadi sangat mempengaruhi keputusan seorang pembeli.

Pribadi setiap orang tidak sama begitu juga dengan pandangan dari

masing-masing pribadi yang dapat berubah karena banyak hal yang dapat merubah

pandangan konsumen terhadap pilihan produk dan merek. Seperti di

Yogyakarta kehidupan masyarakatnya kebanyakan adalah pendatang dari

luar daerah salah satunya sebagai mahasiwa. Mahasiswa yang datang dari

berbagai daerah dengan bermacam gaya hidup dan pribadi yang kemudian

berinteraksi dengan lingkungannya dapat mempengaruhi pandangannya

terhadap berbagai hal termasuk dalam pilihan produk dan merek. Biasanya

pilihan terhadap produk bermerek terrefleksikan pada pilihan terhadap gaya

d. Faktor psikologis :

1) Motivasi adalah dorongan yang kuat untuk mengarahkan seseorang

agar dapat mencari pemuasan terhadap kebutuhannya. Ada beberapa

teori motivasi diantaranya yaitu:

Teori motivasi Freud: freud beranggapan bahawa kekuatan psikologis yang sebenarnya membentuk prilaku pembeli sebagian besar berasal

dari alam bawah sadar.

Teori motivasi Maslow: Abraham maslow mengelompokan kebutuhan dalam beberapa jenjang kebutuhan yaitu:

a) Kebutuhan fsiologis.

Kebutuhan ini adalah kebutuhan secara fsiologis contohnya: rasa

lapar dan haus.

b) Kebutuhan rasa aman.

Kebutuhan akan rasa aman timbul karena ada pengaruh yang

membuat seeorang merasa tidak aman maka dibutuhkan keamanan

dan perlindungan.

c) Kebutuhan sosial.

Yang termasuk dalam kebutuhan social adalah kebutuhan perasaan

menjadi anggota lingkungan, perasaan cinta, dan perasaan akan rasa

d) Kebutuhan harga diri.

Kebutuhan harga diri timbul karena pengaruh lingkungan sosial.

Seseorang merasa ingin diakui harga dirinya, statusnya. Keadaan ini

membuat seseorang akan merasa gengsi karena tidak ingin terlihat

rendah dimata orang lain. Dalam pemenuhan kebutuhan ini

seseorang terkadang menggunakan produk dengan merek yag

mencerminkan statusnya. Maka konsumen biasanya lebih selektif

dalam pemilihan produk dan merek.

e) Kebutuhan pernyataan diri

Contoh dari kebutuhan pernyataan diri adalah kebutuhan akan

pengembangan dan perwujudan diri.

Jenjang-jenjang kebutuhan tersebut menggambarkan bahwa

manusia memiliki berbagai macam kebutuhan yang didapat secara

alami ataupun karena ada proses pembelajaran.

2) Personality adalah ciri-ciri psikologis yang membedakan seseorang,

yang menyebabkan terjadinya jawaban secara relatif tetap dan bertahan

lama terhadap lingkungannya. Kepribadian seseorang biasanya

digambarkan dalam istilah: gampang mempengaruhi, percaya diri,

menghargai orang lain, sifat sosial, membela diri dan daya

menyesuaikan. Kepribadian dapat diklasifikasikan dan dianalisis kuat

lemahnya korelasi antara tipe kepribadian tertentu dengan pilihan

konsep kepribadian ini yaitu konsep diri (citra diri). Kita semua

memiliki gambaran mental yang rumit tentang diri kita sendiri. Sebagai

contoh seorang konsumen yang melihat dirinya berprestasi tinggi dan

pantas mencapai kemampuan terbaik. Berdasarkan hal itu maka

konsumen tersebut akan menyukai produk yang memproyeksikan

kualitas yang sama.

Dokumen terkait