• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) Perusahaan (lanjutan)

8 . ASET TIDAK LANCAR YANG DIKLASIFIKASIKAN SEBAGAI DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN (lanjutan)

28. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) Perusahaan (lanjutan)

Jangka waktu tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 14 Juli 2012. Namun demikian, Perusahaan tidak dapat melakukan pengambilan seluruh kayu di areal SHJ yang menjadi haknya tersebut disebabkan oleh beberapa alasan antara lain proses pengurusan perizinan (Rencana Kerja Usaha dan Rencana Kerja Tahunan SHJ) yang memakan waktu cukup lama sehingga pada saat pelaksanaan realisasi penebangan, antara biaya produksi dan harga jual sudah tidak ekonomis lagi dan apabila aktifitas penebangan tersebut tetap dilakukan maka akan menimbulkan kerugian yang signifikan bagi Perusahaan. Di samping itu, infrastruktur untuk kelancaran logistik dan pengeluaran kayu dari areal SHJ telah mengalami kerusakan dibandingkan dengan kondisi sebelumnya (pada saat penandatanganan kesepakatan Jual Beli ZCB).

Berdasarkan surat Nomor 1/Legal-HQ/SLJ/IX/12 dari SHJ tanggal 3 September 2012, sehubungan dengan lewatnya jangka waktu perjanjian pada tanggal 14 Juli 2012, maka terhitung sejak tanggal 15 Juli 2012, Perusahaan tidak berhak untuk melakukan pemanenan dan pengangkutan kayu di areal SHJ. Oleh karena itu, seluruh saldo piutang wesel (hak mengambil kayu tebangan di areal SHJ) kepada Marshall yang nilainya sebesar US$2.950.948 (setara dengan Rp 28.535.669.600) disisihkan dan dicatat sebagai kerugian penyisihan penurunan nilai piutang wesel dan dicatat pada akun “Beban Lain-Lain” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 24). Perusahaan akan tetap melakukan upaya untuk mendapatkan kembali perpanjangan jangka waktu penebangan tersebut.

Sampai dengan Desember 2012, Perusahaan telah menerima pembayaran secara kas untuk pelunasan ZCB I sejumlah US$11.000.000

e. Pada tanggal 26 November 2010, Perusahaan telah menerima pinjaman sebesar US$1.000.000 dari Marshall Enterprise Limited. Pinjaman tersebut jatuh tempo pada tanggal 25 Mei 2011 dan telah dilunasi pada tanggal 15 Juni 2011.

f. Pada tanggal 23 Oktober 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian Fasilitas Bridging Loan dengan Genuine Capital Ltd. (Genuine). Fasilitas pinjaman ini merupakan Bridging Loan Facility dengan jangka waktu enam (6) bulan yang secara keseluruhan berjumlah US$4.000.000 yang digunakan untuk modal kerja Perusahaan, yang terdiri dari:

• Tranche A sebesar US$2.000.000.

• Tranche B yang merupakan fasilitas tambahan sebesar US$2.000.000 yang akan dicairkan sesuai dengan permintaan Perusahaan.

Pinjaman tersebut dikenakan bunga tetap tahunan sebesar 12% per tahun yang mulai dibayarkan sejak tiga (3) bulan setelah tanggal pencairan. Pinjaman Tranche A dijamin dengan penyertaan saham Perusahaan pada PT Kalimantan Powerindo, sedangkan Tranche B dijamin dengan penyertaan saham Perusahaan pada PT Sumalindo Alam Lestari. Pinjaman ini akan jatuh tempo enam (6) bulan setelah tanggal efektif, yaitu lima (5) hari setelah Perusahaan menerima dana dari penerbitan saham. Pada tanggal 30 Oktober 2009, Perusahaan telah menggunakan fasilitas pinjaman tersebut sejumlah US$1.999.945 (Tranche A dan Tranche B). Pada tanggal 9 April 2010, Perusahaan telah membayar lunas seluruh pinjaman tersebut beserta bunganya.

g. Pada tanggal 15 Desember 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian Fasilitas Pinjaman modal kerja dari Genuine sejumlah Rp10.000.000.000 yang telah dicairkan pada tanggal 23 Desember 2010. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo enam (6) bulan setelah tanggal pencairan dan dikenakan bunga tetap tahunan sebesar 21% per tahun yang akan dibayarkan bersama dengan pokok pinjaman pada tanggal jatuh tempo. Pinjaman ini dijamin dengan 50% penyertaan saham Perusahaan pada PT Kalimantan Powerindo. Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 16 Juni 2011.

28. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) Perusahaan (lanjutan)

h. Pada tanggal 26 Juli 2011, Perusahaan kembali menandatangani perjanjian Fasilitas Pinjaman modal kerja dari Genuine sejumlah Rp10.000.000.000 yang telah dicairkan pada tanggal yang sama. Pinjaman ini akan jatuh tempo tiga (3) bulan setelah tanggal pencairan dan dikenakan bunga tetap tahunan sebesar 21% per tahun yang akan dibayarkan bersama dengan pokok pinjaman pada tanggal jatuh tempo. Pinjaman ini dijamin dengan 30% penyertaan saham Perusahaan pada PT Kalimantan Powerindo. Fasilitas ini telah beberapa kali diperpanjang, dimana terakhir telah diperpanjang sampai dengan 26 April 2013. Pada tahun 2012, Perusahaan telah membayar pinjaman tersebut sebesar Rp3.000.000.000 dan pada bulan April 2013 Perusahaan telah melunasi seluruh sisa pinjaman sebesar Rp7.000.000.000.

i. Pada tanggal 26 Mei 2011, Perusahaan dan PT Bangun Daya Perkasa (BDP) menandatangani perjanjian tentang rencana penjualan 62,5% kepemilikan saham di PT Kalimantan Powerindo (KP) atau setara dengan 50.937.500 saham dengan harga Rp46.800.000.000. Perjanjian jual beli saham hanya akan terjadi bila memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian pokok. Rencana jual beli saham tersebut telah disetujui oleh RUPS-LB Perusahaan tanggal 27 Juni 2011, Namun karena tidak terpenuhinya syarat-syarat pendahuluan yang harus sudah terpenuhi selambatnya 90 (sembilan puluh) hari setelah penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat tersebut, maka rencana jual beli saham tersebut tidak dapat direalisasikan. j. Pada tanggal 16 Juli 2009, Perusahaan menerbitkan wesel bayar kepada First Goal International

Ltd., pihak ketiga, sebesar US$300.000 dengan tingkat bunga 7% per tahun, jatuh tempo pada tanggal 16 Oktober 2009. Wesel bayar ini telah beberapa kali diperpanjang, dimana terakhir telah diperpanjang sampai dengan 16 April 2013.

k. Pada tanggal 24 Februari 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman sebesar US$642.000 dengan PT Borneo Karya Persada (dahulu PT Sumalindo Mitra Resindo), pihak berelasi. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 9% per tahun. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo satu (1) tahun setelah tanggal penarikan. Perjanjian ini dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua belah pihak.

Pada tanggal 24 Februari 2012, fasilitas tersebut telah diperpanjang dan berlaku selama satu (1) tahun. Seluruh bunga yang belum dibayarkan menjadi pokok pinjaman yang baru sehingga total fasilitas pinjaman menjadi sebesar US$699.780 dan disajikan sebagai bagian dari “Utang kepada pihak-pihak berelasi” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

l. Pada tanggal 6 Februari 2012, Perusahaan menerima surat persetujuan dari HSBC, dimana HSBC setuju untuk melepaskan hak pertanggungan atas tanah seluas 40.031 m2 yang berlokasi di Tangerang. Perusahaan telah menjual tanah tersebut kepada PT Satyamitra Kemas Lestari, pihak ketiga. Sebagian hasil penjualan tanah tersebut akan digunakan untuk mengurangi fasilitas Packing Credit (Catatan 12).

m. Pada tanggal 28 Maret 2012, Perusahan melakukan penambahan setoran modal sebesar Rp1.240.000.000 atau setara dengan 99,2% saham yang ditempatkan dan disetor Perusahaan di PT Suli Inti Resource (“SIR”). SIR adalah perseroan terbatas yang didirikan Perusahaan pada tanggal 21 Oktober 2010 dengan maksud dan tujuan bergerak di bidang pertambangan.

28. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) Perusahaan (lanjutan)

n . Pada tanggal 12 Oktober 2012, Perusahaan melakukan penandatanganan Perjanjian Pokok dan pengikatan Perjanjian Jual Beli Saham atas seluruh kepemilikan saham Perusahaan di SAL dengan PT Mentari Pertiwi Makmur (”MPM”), dimana Perusahaan bersedia melepas dan menjual seluruh saham yang dimiliki atas SAL dan WKL sebanyak 234.889 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 setara dengan 99,99%. Harga yang disepakati atas transaksi tersebut sebesar Rp330.000.000.000. Pada tanggal 13 Oktober 2012, Perusahaan telah menerima uang muka atas rencana transaksi tersebut sebesar Rp50.000.000.000. Perjanjian ini akan efektif apabila seluruh persyaratan transaksi sebagaimana ditetapkan terpenuhi dan penandatangan Akta Jual Beli saham-saham dilaksanakan selambat-lambatnya pada tanggal 31 Desember 2012 dan dapat diperpanjang. Perjanjian ini diperpanjang sampai dengan tanggal 30 Juni 2013. Berdasarkan perjanjian-perjanjian tersebut di atas, disepakati bahwa pada tanggal efektif, seluruh piutang dagang dan tagihan lainnya sampai dengan tanggal efektif menjadi hak tagih Perusahaan sedangkan segala kewajiban dan utang SAL dan WKL sampai dengan tanggal efektif menjadi beban dan tanggung jawab Perusahaan meskipun kewajiban-kewajiban tersebut baru ditagihkan kemudian (Catatan 28ac dan 28ad).

o. Perkara hukum yang dihadapi oleh Perusahaan sampai dengan tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

i . Permohonan Penetapan Pengadilan untuk Pemeriksaaan Perusahaan yang diajukan oleh Imani United Pte Limited dan Deddy Hartawan Jamin (pemegang saham Perusahaan) (Para Pemohon) kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) dengan nomor perkara No. 38/Pdt.P/2011/PN.Jkt.Sel tanggal10 Januari 2011. Berdasarkan keputusan Penetapan PN Jaksel yang diucapkan tanggal 28 April 2011, PN Jaksel mengabulkan permohonan Para Pemohon berkenaan dengan pemeriksaan Perusahaan sebagai termohon. Atas penetapan tersebut, Perusahaan melalui kuasa hukumnya telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung RI, sesuai Memori Kasasi No. 06/LGA/SULI-K/V/2011 tanggal 20 Mei 2011, sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan belum menerima keputusan dari Mahkamah Agung RI baik melalui pengacara Perusahaan maupun dari PN Jaksel.

ii . Gugatan perdata yang diajukan oleh pemegang saham atas nama Deddy Hartawan Jamin ke PN Jakarta Selatan kepada Perusahaan sebagai Tergugat I dan pihak-pihak lain sebagai tergugat lainnya, dengan nomor perkara No. 02/Pdt.G/2013/PN.JKT.Sel tanggal 2 Januari 2013. Materi gugatan yang diajukan oleh penggugat antara lain transaksi material atas pengalihan saham Perusahaan di SHJ kepada Tjiwi Kimia dan pengalihan tagihan Perusahaan di SHJ (ZCB) kepada Marshall (Catatan 28d) yang telah mendapatkan persetujuan sebelumnya dari RUPSLB Perusahaan pada tanggal 15 Oktober 2009, serta pelaksanaan transaksi afiliasi yakni inbreng aset tanaman menjadi setoran modal Perusahaan di Entitas Anak (SAL) yang dilaksanakan pada tahun 2010 (Catatan 9) Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perkara ini masih dalam proses sidang di PN Jaksel.

p. Pada tanggal 17 Juni 2013 Perusahaan menandatangani Perjanjian Maklon dengan PT Dharma Satya Nusantara Tbk, dimana Perusahaan setuju untuk mengolah kayu bulat milik PT Dharma Satya Nusantara Tbk menjadi veneer kering (face, back, long core dan short core) dengan harga USD50/m3 dan biaya pengemasan USD1/m3. Perjanjian ini berlaku selama 3 (tiga) bulan sejak ditandatanganinya perjanjian dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan bersama.

q. Pada tanggal 25 Juni 2013 Perusahaan menandatangani perjanjian restrukturisasi dan Pernyataan kembali yang telah diaktakan oleh Notaris Engawati Gazali Nomor: 47 tanggal 25 Juni 2013 mengenai Perubahan ke1 dan pernyataan kembali atas akta perubahan perjanjian kredit (restrukturisasi dan Pernyataan kembali) Nomor 18 tanggal 29 Juni 2009, PT SLJ GLOBAL (dahulu PT Sumalindo Lestari jaya Tbk) (catatan 12 dan catatan 18)

28. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan)

Dokumen terkait