• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

PERJANJIAN PEMBAYARAN JASA LINGKUNGAN

Nomor : 004/KJL – FKDC/I/2008

Pada hari ini Senin, Tanggal tujuh, Bulan Januari Tahun Duaribudelapan, kami yang bertandatangan di bawah ini :

1. Nama :Ir. MA. HARDONO

Jabatan : Koordinator Jasa Lingkungan Forum Komunikasi DAS Cidanau (FKDC)

Alamat : Jl. RH. Joenoes Somantri No. 4/20 Tembong – Serang 42126 Bertindak untuk dan atas nama dirinya dan Koordinator Jasa Lingkungan Forum Komunikasi DAS Cidanau Forum Komunikasi DAS Cidanau, berdasarkan Surat Keputusan Ketua Pelaksana Harian Forum Komunikasi DAS Cidanau Nomor: 990/Kep.03 – FKDC/2004, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU.

2. Nama :J U H D I

Jabatan : Ketua Kelompok Tani Alam Lestari Desa Cikumbueun Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang

Alamat : Kampung Gunung Jalu RT 1 RW 3 Desa Cikumbueun Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang.

Bertindak untuk dan atas dirinya dan nama Kelompok Tani Alam Lestari Desa Cikumbueun Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Kedua belah pihak sepakat mengadakan perikatan yang dituangkan dalam Perjanjian Pembayaran Jasa Lingkungan dengan ketentuan yang telah ditetapkan, sebagai berikut :

1. Ruang Lingkup Kontrak :

1.1 PIHAK KESATU membayar jasa lingkungan atas upaya PIHAK KEDUA dalam menghasilkan jasa lingkungan di DAS Cidanau, sebesar Rp. 1.200.000,- (satujuta duaratusribu rupiah)per hektar per tahun selama masa kontrak diluar pajak yang berlaku;

1.2 PIHAK KEDUA bersedia membangun, memelihara dan mempertahan hutan dengan tanaman jenis kayu – kayuan dan buah – buahan;

1.3 Jenis tanaman yang berhak atas pembayaran jasa lingkungan adalah, semua jenis tanaman kehutanan termasuk didalamnya tanaman multy purpose trees species (MPTS) berdasarkan ketentuan Departemen Kehutanan dan Perkebunan Republik Indonesia, kecuali jenis kayu – kayuan polong – polongan (family legum);

Syarat Penerima Pembayaran Jasa Lingkungan (penyedia jasa lingkungan), adalah sebagai berikut;

2.1 Memiliki keinginan dan bersedia untuk menjalankan konsep hubungan hulu hilir dengan mekanisme transaksi jasa lingkungan

(willingness to accept);

2.2 Lahan yang diproyeksikan mendapatkan pembayaran jasa lingkungan, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Merupakan milik masyarakat;

2. Berada di dalam wilayah daerah aliran singai (DAS) Cidanau;

3. Memiliki jenis dan kriteria tanaman, sebagai berikut:

1) Bukan jenis tanaman polong – polongan

(Leguminaseae)kecuali tanaman petai;

2) Bukan jenis tanaman yang mempunyai akar serabut kecuali bambu yang dihitung berdasarkan rumpun (dapur);

3) Semua jenis tanaman buah – buahan kecuali kopi, jeruk, dan jambu batu;

4) Mempunyai diameter batang minimal 15 cm bagi tanaman yang sudah ada dan minimal 5 cm bagi tanaman baru;

5) Tanaman telah diberi notasi atau diberi nomor pohon per lahan pemilikan;

6) Batang tanaman sehat dan terawat.

2.3 Memenuhi persyaratan konservasi, adalah:

1. Penanaman pohon mempertimbangkan pembentukan strata kanopi;

2. Sebaran jenis tanaman harus merata;

3. Jenis yang ditanam tidak memiliki kecenderungan monokultur;

2.4 Memiliki pemahaman yang cukup tentang konsep hubungan hulu hilir dengan mekanisme transaksi jasa lingkungan dan bersedia mematuhi perjanjian pemabayaran jasa lingkungan ini;

2.5 Mempertahankan tegakan tanaman yang masuk dalam skema pembayaran jasa lingkungan, tanpa menghilangkan hak pemilik lahan atas hasil dari dari tegakan tanaman kecuali kayu selama masa perjanjian pembayaran jasa lingkungan ini;

2.6 Berbentuk kelompok atau organisasi masyarakat lain, dengan penguasaan lahan tidak kurang dari 25 (dua puluh lima)hektar dan

telah melakukan upaya – upaya yang secara langsung yang menghasilkan dan/atau mempertahankan produk jasa lingkungan;

2.7 Memiliki jadwal rutin pertemuan kelompok dan tata administrasi yang baik;

2.8 Memiliki rekening bank yang ditanda – tangani sekurang – kurangnya oleh 2 (dua)orang pengurus kelompok;

2.9 Bersedia membuat batas kepemilikan lahan dengan menggunakan patok bercat merah dan/atau batas alam yang dituangkan ke dalam peta lay out (rincik) kepemilikan lahan berikut dengan jenis dan jumlah tanaman.

3. Masa Berlaku Perjanjian :

Masa berlaku Perjanjian Pembayaran Jasa Lingkungan ini selama 5 (lima)

tahun, terhitung mulai tanggal 7 Januari 2008 sampai dengan 6 Januari 2012.

4. Tata Cara Pembayaran :

Pembayaran oleh PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA dilakukan dengan tahapan, sebagai berikut:

4.1 Untuk tahun pertama dilaksanakan dalam 3 (tiga)kali pembayaran, sebagai berikut:

1. Pembayaran pertama sebesar 40% (empat puluh persen)

dari jumlah pembayaran yang akan diterima PIHAK KEDUA untuk satu tahun, pada saat penanda-tanganan perjanjian pembayaran jasa lingkungan ini;

2. Pembayaran kedua sebesar 30% (tiga puluh persen) dari jumlah pembayaran yang akan diterima PIHAK KEDUA untuk satu tahun pada akhir bulan ke 6 (enam) setelah 14

(empat belas) hari Tim yang ditunjuk oleh PIHAK KESATU selesai melaksanakan verifikasi dan menerima kondisi pohon atas lahan yang masuk dalam mekanisme pembayaran jasa lingkungan berdasarkan tagihan pembayaran dari PIHAK KEDUA;

3. Pembayaran ketiga sebesar 30% (tiga puluh persen) dari jumlah pembayaran yang akan diterima PIHAK KEDUA untuk satu tahun, pada akhir bulan ke 12 (dua belas)setelah 14 (empat belas) hari Tim yang ditunjuk oleh PIHAK KESATU selesai melaksanakan verifikasi dan menerima kondisi pohon atas lahan yang masuk dalam mekanisme pembayaran jasa lingkungan berdasarkan tagihan pembayaran dari PIHAK KEDUA;

4.2 Untuk tahun kedua dan seterusnya pembayaran akan dilaksanakan sebanyak 2 (dua)kali pembayaran per tahun, yaitu :

1. Sebesar 40% (empat puluh persen) dari jumlah pembayaran yang akan diterima PIHAK KEDUA untuk satu tahun, pada akhir bulan ke ke 5 (lima) atau paling lambat 14 (empat belas) hari setelah Tim yang ditunjuk oleh PIHAK KESATU selesai melaksanakan verifikasi dan menerima kondisi pohon atas lahan yang masuk dalam mekanisme pembayaran jasa lingkungan berdasarkan tagihan pembayaran dari PIHAK KEDUA;

2. Sebesar 60% (enam puluh persen) dari jumlah pembayaran yang akan diterima PIHAK KEDUA untuk satu tahun, pada akhir bulan ke ke 11 (sebelas)atau paling lambat 14 (empat belas) hari setelah Tim yang ditunjuk oleh PIHAK KESATU selesai melaksanakan verifikasi dan menerima kondisi pohon atas lahan yang masuk dalam mekanisme pembayaran jasa lingkungan berdasarkan tagihan pembayaran dari PIHAK KEDUA;

4.3 Pada setiap tahapan pembayaran yang sudah jatuh tempo, PIHAK KEDUA wajib untuk membuat tagihan pembayaran yang dilengkapi dengan peta situasi lahan dan tanaman masing – masing anggota kelompok;

4.4 Seluruh realisasi pembayaran dilaksanakan dengan mekanisme transfer dari rekening PIHAK KESATU ke rekening PIHAK KEDUA.

5. Persyaratan Pembayaran Jasa Lingkungan

Persyaratan jumlah dan kondisi tanaman yang harus dipenuhi PIHAK KEDUA dan menjadi persyaratan penerimaan pembayaran jasa lingkungan, selama masa perjanjian jasa lingkungan, adalah sebagai berikut:

5.1 Pada setiap tahapan pembayaran selama masa kontrak jumlah tanaman yang ada dan tumbuh dengan baik per hektar tidak kurang dari 500 (lima ratus)batang per hektar;

5.2 Batasan tanaman yang tumbuh dengan baik ditentukan oleh tinggi dan diameter yang disesuaikan dengan umur tanaman;

5.3 Untuk tanaman yang mati akibat unsur alam, hama dan penyakit harus diganti dan dibuatkan berita acara di kelompok dengan diketahui oleh Ketua Koordinator Jasa Lingkungan FKDC, sementara untuk pencurian PIHAK KEDUA wajib melaporkannya kepada pihak yang berwajib dan memberikan bukti laporan tersebut kepada PIHAK KESATU;

5.4 Peta situasi lahan dan tanaman masing – masing anggota kelompok harus menginformasikan tata letak pohon yang diberi notasi nomor dan informasi jenis tanaman;

5.5 Tata letak tanaman yang masuk dalam mekanisme pembayaran jasa lingkungan harus tersebar secara merata;

5.6 Tim verifikasi akan mengamati contoh areal yang diverifikasi minimal 10% (sepuluh persen) dari luas areal yang dikelola oleh PIHAK KEDUA dan memilih secara acak (random).

6. Konsekuensi

6.1 Apabila jumlah pohon yang terdapat dalam areal mekanisme pembayaran jasa lingkungan yang dikelola PIHAK KEDUA, dinyatakan kurang oleh Tim Verifikasi, maka secara tanggung renteng PIHAK KEDUA tidak akan menerima pembayaran jasa lingkungan dari PIHAK KESATU untuk periode yang sudah jatuh tempo;

6.2 Apabila PIHAK KEDUA tetap melanggar kesepakatan dalam surat perjanjian pembayaran jasa lingkungan ini dan terus mengabaikan peringatan-peringatan dari PIHAK KESATU, maka PIHAK KESATU dapat memutuskan surat perjanjian permbayaran jasa lingkungan ini secara sepihak;

6.3 Apabila terjadi pemutusan perjanjian pembayaran jasa lingkungan ini, maka PIHAK KEDUA harus mengembalikan seluruh dana yang telah diterima kepada PIHAK KESATU.

7. Penutup

Kontrak ini mengikat kedua belah pihak dan apabila di kemudian hari terdapat perselisihan, maka pertama – tama kedua belah pihak akan menyelesaikan perselisihan secara musyawarah, dan apabila cara musyawarah tidak dicapai kesepakatan akan diselesaikan sesuai dengan hukum yang berlaku di Pengadilan Negeri Serang.

Demikian Perjanjian Pembayaran Jasa Lingkungan ini dibuat dalam rangkap 2

(dua) dan ditandatangani di atas materai cukup yang mempunyai kekuatan hukum yang sama. Serang, 07 Januari 2008 PIHAK KEDUA J U H D I PIHAK KESATU Ir. HARDONO

Mengetahui/Menyetujui

Dokumen terkait