• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perjanjian Sewa Tanah tanggal 22 Februari 2008 antara Perseroan dan PT Showa Esterindo Indonesia, dengan rincian sebagai berikut:

Dalam dokumen Prospectus CAP Bonds I 2016 (Halaman 85-88)

tanggal 24 Juni 2005, dengan rincian sebagai berikut: Para Pihak:

9. Perjanjian Sewa Tanah tanggal 22 Februari 2008 antara Perseroan dan PT Showa Esterindo Indonesia, dengan rincian sebagai berikut:

Penyelesaian Perselisihan:

Badan Arbitrase Nasional Indonesia. Hukum yang Berlaku:

Hukum Negara Republik Indonesia.

7. Perjanjian Pemanfaatan Lahan No. 057/PG0000/2013-SO dan No. PL-CR/13-008 tanggal 25 September 2013 antara Perseroan dengan PT Pertamina Gas sebagaimana diubah dengan Amandemen atas Perjanjian Pemanfaatan Lahan No. 105/PG0000/2014-SO dan No. PL-CR/14-093 tanggal 22 Desember 2014, dengan rincian sebagai berikut:

Para Pihak: a. Perseroan; dan

b. PT Pertamina Gas (“Pertamina”).

Ruang Lingkup Perjanjian:

Pertamina selaku pemilik aset bersedia, menyetujui, dan memberikan izin kepada Perseroan melakukan pemanfaatan lahan Pertamina untuk pembangunan jalur pipa gas ethylene diameter 20 inch di atas lahan yang telah berada di jalur pipa gas yang dikelola dan dioperasikan oleh Pertamina. Lahan yang dimanfaatkan oleh Perseroan berada pada lokasi Right of Way pada jalur pipa gas milik Pertamina

seluas 19.200 m2 yang terletak di antara KP 206 sampai dengan KP 215, Banten dengan rincian sebagai berikut:

a. Wilayah 1 : Desa Kedaleman, Kecamatan Cibeber, Cilegon; b. Wilayah 2 : Desa Panggung Rawi, Kecamatan Jombang, Cilegon; c. Wilayah 3 : Desa Gedongdalem, Kecamatan Jombang, Cilegon; d. Wilayah 4 : Desa Kotabumi,, Kecamatan Purwakarta, Cilegon; e. Wilayah 5 : Desa Purwakarta, Kecamatan Purwakarta, Cilegon; f. Wilayah 6 : Desa Kotasari, Kecamatan Grogol, Cilegon. Jangka Waktu Perjanjian:

15 Agustus 2011 - 14 Agustus 2017 Penyelesaian Perselisihan:

Badan Arbitrase Nasional Indonesia. Hukum yang Berlaku:

Hukum Negara Republik Indonesia.

8. Perjanjian Sewa Tanah Guna Pemasangan Pipa Gas Ethylene (Right Way) tanggal 1 Januari 2007 antara Perseroan dan PT Banten Java Persada sebagaimana telah diubah dengan Amandemen Satu Perjanjian Sewa Tanah Guna Pemasangan Pipa Gas Ethyelene (Right Way) tanggal 12 Maret 2007, dengan rincian sebagai berikut:

Para Pihak: a. Perseroan; dan

b. PT Banten Java Persada (“BJP”). Ruang Lingkup Perjanjian:

BJP menyewakan lahan tanah di kawasan Desa Argawarna Kecamatan Pulo Ampel Kabupaten Serang-Banten kepada Perseroan, sehubungan dengan rencana pembangunan jaringan pipa untuk menyalurkan gas ethylene dengan luas lahan 1.722,5 m2.

Jangka Waktu Perjanjian:

15 tahun dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2007. Penyelesaian Perselisihan:

Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Hukum yang Berlaku:

Hukum Negara Republik Indonesia.

9. Perjanjian Sewa Tanah tanggal 22 Februari 2008 antara Perseroan dan PT Showa Esterindo Indonesia, dengan rincian sebagai berikut:

Para Pihak: a. Perseroan; dan

b. PT Showa Esterindo Indonesia (“SEI”). Ruang Lingkup Perjanjian:

Perseroan menyewa tanah milik SEI dengan tujuan untuk digunakan sebagai instalasi jaringan pipa gas ethylene untuk mendistribusikan gas ethylene dari pabrik milik Perseroan di Cilegon, Jawa Barat ke area Bojonegara, Jawa Barat yang berlokasi di dalam pabrik milik SEI yang berlokasi di Jalan Raya Salira Indah KM. 12, Desa Mangunreja, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Banten dengan luas perkiraan 105,3 m2.

Jangka Waktu Perjanjian:

1 Januari 2008 sampai dengan tanggal 31 Desember 2028. Penyelesaian Perselisihan:

Pengadilan Negeri Jakarta. Hukum yang Berlaku:

10. Perjanjian Kerjasama Pemasangan/Penempatan Pipa Gas Ethylene di KM. 92+600 Jalur Arah Ke Merak Pada Jalan Tol Tangerang – Merak No. 129/PJ/M-1/XII/2006 tanggal 27 Desember 2006 antara Perseroan dan PT Marga Mandalasakti, dengan rincian sebagai berikut:

Para Pihak: a. Perseroan; dan

b. PT Marga Mandalasakti (“Marga”).

Ruang Lingkup Perjanjian:

Marga memberikan izin akses kepada Perseroan untuk melakukan pemasangan/penempatan pipa gas ethylene di lokasi pekerjaan sehubungan dengan proyek dengan perincian sebagai berikut (“Pipa Gas Ethylene”):

a. Luas total 282 m2; b. Panjang 166 m; c. Lebar 1,7 m; d. Kedalaman 1,5 m;

e. Mulai dari KM. 92+600 jalur ke arah Merak dan akses gerbang tol Cilegon Barat.

Pemasangan/penempatan pipa hanya dapat digunakan oleh Perseroan untuk penempatan, pemasangan dan pengoperasian Pipa Gas Ethylene dan hanya untuk satu diameter pipa yaitu sebesar 20 inci serta tidak boleh digunakan untuk peruntukan lain tanpa persetujuan tertulis dari Marga.

Jangka Waktu Perjanjian:

15 tahun sejak tanggal 27 Desember 2006, termasuk periode konstruksi dan periode pengoperasian. Penyelesaian Perselisihan:

Pengadilan Pengadilan Negeri Tangerang. Hukum yang Berlaku:

Hukum Negara Republik Indonesia.

11. Akta Perjanjian Penyerahan Penggunaan Tanah Industri di Dalam Kawasan Industri Cilegon No. 84 tanggal 27 Februari 2014, yang dibuat di hadapan Muhammad Isyah, S.H., Notaris di Cilegon antara Perseroan dan PT Krakatau Industrial Estate Cilegon, dengan rincian sebagai berikut:

Para Pihak: a. Perseroan; dan

b. PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (“KIEC”). Ruang Lingkup Perjanjian:

KIEC adalah pemegang hak atas tanah atas Sertifikat Hak Pengelolaan No. 1/Gunung Sugih, terletak di dalam Propinsi Banten, Kota Cilegon, Kecamatan Ciwandan, Kelurahan Gunung Sugih, setempat dikenal sebagai wilayah Kawasan Industri Berat Cilegon (“Kawasan Industri”).

KIEC dengan Akta Perjanjian Penggunaan Tanah Industri di dalam Kawasan Industri Cilegon No. 18 tanggal 15 Juli 1988, dibuat di hadapan Rahmah Arie Soetardjo, S.H, Notaris di Jakarta, telah menyerahkan penggunaan tanah industri kavling seluas ±39.000m2, yang terletak di Jalan Raya Anyer KM. 123, Kawasan Industri Krakatau, Kelurahan Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan, Cilegon, Banten (“Kavling”) kepada PT Tri Polyta Indonesia Tbk.

PT Tri Polyta Indonesia Tbk melakukan pengambilalihan atas PT Chandra Asri dan kemudian melakukan perubahan nama menjadi Perseroan tanpa adanya pengalihan kepemilikan hak atas aset perusahaan maupun perubahan pemegang saham mayoritas.

Perseroan telah mengajukan permohonan secara tertulis kepada KIEC untuk pemakaian Kavling Industri Jalan Raya Anyer KM. 123, Kawasan Industri Krakatau Cilegon, seluas ±39.000m2, setempat dikenal dengan nama Kavling Kawasan Industri.

Perseroan atas biaya serta risiko sendiri akan menyelesaikan pembangunan Kavling tersebut. Jangka Waktu Perjanjian:

Ketentuan jangka waktu perjanjian tidak diatur. Perseroan masih tetap dapat menggunakan tanah berdasarkan perjanjian sepanjang Perseroan masih memiliki SHGB yang dimaksud dalam perjanjian.

Penyelesaian Perselisihan:

Pengadilan Pengadilan Negeri Serang. Hukum yang Berlaku:

Hukum Negara Republik Indonesia.

12. Kontrak Antara PT Krakatau Industrial Estate Cilegon dengan PT Chandra Asri tentang Sewa Menyewa Tanah Kawasan Industri di Cilegon No. HK.02.01/0008/2010 tanggal 26 Januari 2010 antara Perseroan dan PT Krakatau Industrial Estate Cilegon sebagaimana diubah dengan Amandemen Perjanjian tentang Sewa Menyewa Tanah Kawasan Industri di Cilegon No. HK.02.01/0213/2014 tanggal 18 November 2014, dengan rincian sebagai berikut:

Para Pihak:

a. PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (“Pihak Pertama”); dan b. Perseroan (“Pihak Kedua”).

Ruang Lingkup Perjanjian:

Kedua pihak telah setuju untuk mengadakan kontrak sewa tanah milik Pihak Pertama seluas 288 m x 1,5 m = 432 m2 yang terletak di dalam Sertifikat Hak Pengelolaan No. 1 Gunung Sugih seluas 603.000 m2. Pihak Kedua menjamin bahwa tanah tersebut akan dipergunakan untuk penanaman jalur pipa gas ethylene milik Pihak Kedua dan Pihak Kedua dilarang menggunakan tanah untuk keperluan lain. Jangka Waktu Perjanjian:

5 tahun, terhitung sejak tanggal 1 November 2014 dan berakhir pada tanggal 31 Oktober 2019. Penyelesaian Perselisihan:

Pengadilan Negeri Serang, Banten. Hukum yang Berlaku:

-

13. Perjanjian Sewa Menyewa Tanah di Jalur Pipa Air No. 25/PERJ/DU-KTI/VIII/2015 dan PL-CR/15/062 tanggal 19 Agustus 2015 antara Perseroan dan PT Krakatau Tirta Industri, dengan rincian sebagai berikut:

Para Pihak:

a. PT Krakatau Tirta Industri (“Pihak Pertama”); dan b. Perseroan (“Pihak Kedua”).

Ruang Lingkup Perjanjian:

Pihak Pertama merupakan Pemilik Tanah, yang terletak di Provinsi Banten, Kota Cilegon, Kecamatan Ciwandan, Kelurahan Gunung Sugih sebagaimana tertuang dalam Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 116 Tahun 1998 (“Tanah”), termasuk dengan pipa air yang terletak di dalam Tanah (“Pipa Air”). Pihak Kedua dalam menunjang kegiatan usahanya memerlukan sebagian area Tanah milik Pihak Pertama yang memotong area tanah milik Pihak Kedua, untuk akses masuk jalan setapak dan Crossing Pipa Air di wilayah Pihak Kedua, oleh karenanya Pihak Kedua bermaksud menyewa sebagian Tanah milik Pihak Pertama dan Pihak Pertama menyatakan menyetujui untuk menyewakan tanah tersebut kepada Pihak Kedua. Luas tanah sewa adalah 727,4 m2. Tanah sewa dipergunakan oleh Pihak Kedua hanya untuk akses jalan masuk setapak dan crossing Pipa Air di sekitar aset tanah milik Pihak Kedua. Jangka Waktu Perjanjian:

Perjanjian berlaku untuk jangka waktu 5 tahun terhitung sejak tanggal 1 Mei 2015 dan akan berakhir pada tanggal 30 April 2020. Apabila Pihak Kedua bermaksud memperpanjang jangka waktu perjanjian maka Pihak Kedua harus memberitahukan kepada Pihak Pertama secara tertulis selambat-lambatnya 15 hari kalender sebelum berakhirnya jangka waktu perjanjian.

Penyelesaian Perselisihan: Pengadilan Negeri Serang, Banten. Hukum yang Berlaku:

14. Perjanjian Kerjasama tentang Penggunaan Perairan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri No. HK.107/2/6/KSOP.Btn-15 dan No. PL-CR/15-108 tanggal 16 Desember 2015 antara Perseroan dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banten, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, dengan rincian sebagai berikut:

Para Pihak:

a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banten, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan (“Pihak Pertama”); dan

b. Perseroan (“Pihak Kedua”).

Ruang Lingkup Perjanjian:

Pihak Pertama merupakan Unit Pelaksana Teknis yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan melalui Direktur Jenderal Perhubungan Laut yang mempunya fungsi untuk melaksanakan pengaturan dan pembinaan, pengendalian, dan pengawasan kegiatan kepelabuhanan.

Pihak Kedua merupakan Pengelola Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. KP 650 Tahun 2012 tentang Persetujuan Pengelolaan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri di dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan Banten, guna menunjang kegiatan usaha di bidang industri kimia dasar organik yang bersumber dari minyak bumi, gas alam, dan batu bara.

Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Perhubungan, Pihak Kedua wajib melakukan pembayaran atas penggunaan perairan untuk bangunan dan kegiatan lainnya di atas air pada TUKS yang dioperasikan Pihak Kedua dan karenanya memerlukan adanya suatu perjanjian penggunaan perairan TUKS.

Jangka Waktu Perjanjian:

26 Maret 2015 sampai dengan tanggal 31 Desember 2019 dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak.

Apabila Pihak Kedua berminat untuk mengajukan perpanjangan perjanjian, maka Pihak Kedua harus memberitahukan secara tertulis kepada Pihak Pertama paling lambat 2 bulan sebelum perjanjian berakhir.

Penyelesaian Perselisihan: Pengadilan Negeri Serang, Banten. Hukum yang Berlaku:

Hukum Negara Republik Indonesia.

8.16. KEKAYAAN INTELEKTUAL

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan Perseroan memiliki aset hak atas kekayaan intelektual berupa merek sebagai berikut:

No. Nama Merek

Nomor Registrasi Merek

Kelas Tanggal Pendaftaran

Jangka Waktu Perlindungan Merek

1. ”Trilene” IDM000159259 01 16 April 2008 10 tahun sejak tanggal

penerimaan permohonan, yaitu sampai dengan tanggal 24 Agustus 2016

2. “Grene” IDM000389324 01 27 April 2011 10 tahun sejak tanggal

penerimaan permohonan, yaitu sampai dengan tanggal 10 Juni 2021

*Berdasarkan Permintaan Perpanjangan Pendaftaran Merek tanggal 14 September 2015 yang telah diterima oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dengan No. R14907/2015 tanggal 18 September 2015, Perseroan telah mengajukan permohonan perpanjangan Sertifikat Merek No. IDM000159259 kepada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Berdasarkan Surat Permohonan Status Perpanjangan Merek Trilene No. PL-CR/16-077 tanggal 19 Agustus 2016 yang telah diterima oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dengan No. 50752/2016 tanggal 1 September 2016, Perseroan telah menyampaikan permohonan penjelasan atas belum diterimanya perpanjangan Sertifikat Merek No. IDM000159259.

Berdasarkan Permohonan Pendaftaran Merek tanggal 18 Desember 2014, Perseroan telah mengajukan permohonan pendaftaran merek “Asrene” berwarna biru laut dan putih dengan kelas barang/jasa 1 kepada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual yang telah diterima dengan No. D002014068602 tanggal 19 Desember 2014.

Berdasarkan Permintaan Pendaftaran Merek tanggal 3 Agustus 2016, Perseroan telah mengajukan permohonan pendaftaran merek “Grene” berwarna hijau dengan kelas barang/jasa 1 kepada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual yang telah diterima dengan No. D002016038531 tanggal 18 Juni 2016.

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan Perseroan memiliki aset hak atas kekayaan intelektual berupa hak cipta sebagai berikut:

No. Judul Ciptaan Nomor

Pendaftaran Tanggal Surat Pendaftaran Ciptaan Tanggal dan Tempat Pengumuman Jangka Waktu Perlindungan 1. Seni Logo “PT Chandra Asri” 033176 14 Mei 2007 28 November 2005,

di Jakarta

50 tahun sejak pertama kali diumumkan (sampai

dengan tanggal 28 November 2055)

2. Seni Logo “Grene” 057444 14 Februari

2012

1 Januari 2011, di Jakarta

50 tahun sejak pertama kali diumumkan (sampai dengan tanggal 1 Januari 2061)

3. Seni Logo “Asrene” 012649 4 Oktober

1994

Berdasarkan Surat Pendaftaran Ciptaan untuk seni logo

“Asrene”, seni logo “Asrene” telah

didaftarkan dalam Daftar Umum Ciptaan pada Direktorat Jenderal Hak Cipta, Paten, dan Merek sebagai hak cipta.

4 Oktober 2044

8.16. PERKARA YANG DIHADAPI PERSEROAN, ENTITAS ANAK, DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PERSEROAN, SERTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI ENTITAS ANAK

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan dan Entitas Anak, juga Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan Entitas Anak tidak sedang terlibat dalam suatu perkara maupun sengketa di luar pengadilan dan/atau perkara perdata, pidana dan/atau perselisihan lain di lembaga peradilan dan/atau di lembaga perwasitan baik di Indonesia maupun di luar negeri atau perselisihan administratif dengan instansi pemerintah yang berwenang termasuk perselisihan sehubungan dengan kewajiban perpajakan atau perselisihan yang berhubungan dengan masalah perburuhan/hubungan industrial atau kepailitan atau mengajukan permohonan kepailitan, atau tidak sedang menghadapi somasi, yang dapat mempengaruhi secara berarti dan material kedudukan peranan dan/atau kelangsungan usaha Perseroan dan Entitas Anak.

IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS

Dalam dokumen Prospectus CAP Bonds I 2016 (Halaman 85-88)