• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGÀN NILAL MORAL DAN SIKAP

Dalam dokumen Perkembangan Peserta Didik (Halaman 53-57)

PERKEMBANGAN SOSIAL, PRIBADI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KBM

E. PERKEMBANGÀN NILAL MORAL DAN SIKAP

a. Pengertian nilai, moral dan peserta didik :

Nilai-nilai kehidupan adalah norma-norma yang berlaku di masyarakat, misalnya adat kebiasaan, sopan santun dan sebagainya. Jadi, sopan santun, adat dan kebiasaan serta nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah nilai-nilai yang hidup menjadi pegangan seseorang dalam kedudukannya sebagai warga negara Indonesia dalam hubungannya hidup dengan negara dan dengan sesama warga negara.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila seperti yang tercantum di dalam sila "kemanusiaan yang adil beradap" sebagai berikut :

1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.

2. Mengembangkan sikap tenggang rasa.

3. Tidak semena-mena terhadap orang lain, berani membela kebenaran dan keadilan, dan sebagainya.

Moral adalah ajaran tentang baik buruk, perbuatan dan kelakuan, akhlak, kewajiban dan sebagainya. Di dalam moral diatur segala perbuatan yang dinilai baik  dan perlu dilakukan, serta suatu perbuatan yang dinilai tidak baik dan perlu dihindari. Moral berkaitan dengan kemampuan yang membedakan perbuatan yang benar dan yang salah. Dengan demikian, moral merupakan kendah dalam bertingkah laku.

Bagaimana hubungan nilai-nilai kehidupan dengan moral ? kaitan nilai-nilai hidup, moral merupakan kontrol dalam bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai hidup yang dimaksud. Misalnya dalam pengalaman nilai-nilai hidup, tenggang rasa, dalam perilakunya, seseorang selalu memperhatikan perasaan orang lain, "tidak semua gue". Dia dapat membedakan tindakan yang benar dan yang salah.

Nilai-nilai kehidupan sebagai norma dalam masyarakat senantiasa menyangkut persoalan antara baik dan buruk, jadi berkaitan dengan moral. Sikap adalah kesediaan bereaksi individu terhadap suatu hal. Sikap berkaitan dengan motif dan mendasari tingkah laku seseorang. Dapat diramalkan tingkah laku apa yang dapat terjadi dan akan diperbuat jika telah diketahui sikapnya. Sikap belum menjadi suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi berupa kecendeningan tingkah laku. Jadi, sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu

penghayatan terhadap objek tersebut. Dengan demikian, keterkaitan antara nilai, moral, sikap dan tingkah laku akan tampak dalam pengalaman nilai-nilai. Dengan kata lain, nilai-nilai perlu dikenal terlebih dahulu kemudian dihayati dan didorong oleh moral, baru akan terbentuk sikap tertentu terhadap nilai-nilai tersebut dan pada akhirnya terwujud tingkah laku sesuai dengan nilai-nilai yang dimaksud.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan nilai, moral dan sikap:

Perkembangan enternalisasi nilai-nilai terjadi melalui identifikasi dengan orang-orang yang dianggap nya sebagai model.

Perkembangan moral dipandang sebagai proses internasionalisasi norma-norma masyarakat dan di pandang sebagai kematangan dari sudut organik biologik. Menurut psikonalisis, moral dan nilai menyatu dalam konsep "super ego". Super ego dibentuk  melalui jalan internalisasi larangan-Iarangan atau perintah-perintah yang datang dari Iuar (terutama dari orang tua).

Didalam usaha membentuk tingkah laku sebagai pencerminan nilai-nilai hidup tertentu ternyata bahwa faktor lingkungan memang peranan penting dalam pembentukan moral. Maka jelas sifat dan sifat lingkungan terhadap nilai hidup tertentu dan moral makin kuat pula pengaruhnya untuk membentuk (atau meniadakan) tingkah laku yang sesuai.

c. Upaya pengembangan nilai, moral dan sikap, serta implikasi nya dalam

penyelenggaraan pendidikan :

Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam mengembangkan nilai, moral dan sikap adalah :

(1) Menciptakan komunikasi :didahului dengan pemberian informasi tentang nilai-nilai dan moral. Anak akan mengetahuinya dari orang tuanya bagai mana seseorang harus bertingkah laku sesuai dengan norma dan nilai-nilai moral. Di sekolah anak diberi kesempatan berpartisipasi untuk  mengembangkan aspek moral, misalnya melalui kerja kelompok.

(2) Menciptakan lingkungan yang serasi : seseorang yang mempelajari nilai hidup, moral tertentu, kemudian berhasil memiliki sikap dan

tingkah Iaku sebagai pencerminan nilai hidup itu. Ini berarti bahwa pengembangan tingkah laku, nilai hidup, hendaknya tidak hanya mengutamakan intelek saja, tetapi mempergunakan lingkungan yang kondusif, di mana faktor-faktor lingkungan itu merupakan penjelmaan konkrit dari nilai-nilai hidup tersebut.

Akhirnya perlu juga diperhatikan nilai-nilai keagamaan, lingkungan yang banyak bersifat mengajak, mengundang atau memberi kesempatan, akan Iebih selektif dari pada lingkungan yang ditandai dengan Iarangan-larangan, peraturan-peraturan yang serba membatasi.

E. PERKEMBANGAN PRIBADIPESERTA DIDIK 

Kehidupan pribadi seseorang individu merupakan kehidupan yang utuh, lengkap, memiliki ciri-ciri yang khusus dan unik. Kehidupan seseorang menyangkut berbagai aspek, antara lain aspek emosional, sosial psikologis dan sosial budaya , kemampuan intelektual yang terpadu secara integratif dengan faktor lingkungan kehidupan.

Pada awal kehidupannya dalam rangka menuju pola kehidupan pribadi yang lebih mantap, seseorang individu berupaya untuk mampu mandiri, dalam arti mampu mengurus diri sendiri sampai dengan mengatur dan memenuhi kebutuhan serta tugasnya sehari-hari. Untuk itu diperlukan penguasaan situasi untuk menghadapi berbagai rangsangan yang dapat mengganggu kestabilan pribadinya.Di samping itu, dalam kehidupan ini diperlukan keserasian antara kebutuhan hidup fisik dan non-fisik. Kebutuhan fisik tiap orang perlu pemenuhan, misalnya: seseorang perlu bernafas dengan lega, perlu makan enak dan cukup, perlu keamanan.

Berkaitan dengan aspek sosio-psikologis, setiap pribadi membutuhkan kemampuan untuk menguasai sikap dan emosi nya serta sarana komunikasi untuk bersosialisasi. Hal itu semua akan nampak secara utuh dan lengkap dalam bentuk perilaku dan perbuatan yang mantap. Dengan demikian, masalah kehidupan pribadi merupakan bentuk integrasi antara faktor fisik, sosial budaya, dan faktor psikologis. i samping itu, individu juga membutuhkan pengakuan dari pihak lain tentang harga dirinya, baik dari keluarganya sendiri maupun di luar keluarganya, tiap orang mempunyai harga diri dan berkeinginan untuk selalu mempertahankan harga diri tersebut.

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pribadi :

a. Pengaruh status sosial ekonomi : menyangkut perkembangan psiko-fisis, dipengaruhi oleh status sosial ekonomi, filsafat hidup keluarga, dan poïa hidup keluarga seperti disiplin, kepedulian kepada kesehatan dan ketertiban menjalankan ajaran agama.

b. Pengaruh faktor keturunan : sangat ditentukan oleh pembawa sejak lahir.

c. Pengaruh faktor lingkungan : manusia yang lahir akan sangat tergantung pada lingkungan yang membentuk kepribadiannya.

d. Pengaruh faktor pembawaan dan lingkungan : Indonesia mengikuti paham ini, bahwa pembawaan dan lingkungan merupakan faktor yang membentuk kepribadian peserta didik.

2. Perbedaan individu dalam perkembangan pribadi :

Lingkungan kehidupan sosial budaya yang mempengaruhi perkembangan kepribadian manusia amatlah kompleks dan heterogen. Baik lingkungan alami maupun lingkungan yang diciptakan untuk maksud pembentukan pribadi anak, masing-masing memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda. Oleh sebab itu perkembangan kepribadian setiap individu berbeda-beda pula sesuai dengan lingkungan dimana mereka di besarkan.

3. Pengaruh perkembangan kehidupan pribadi terhadap tingkah laku :

Kehidupan merupakan rangkaian yang berkesinambungan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Keadaan kehidupan sekarang dipengaruhi oleh kehidupan sebelumnya, dan keadaan yang akan datang banyak di tentukan oleh keadaan kehidupan saat ini.

Dengan demiMan, tingkah laku seseorang di pengaruh oleh hasil proses perkembangan kehidupan sebelumnya dan dalam perjalanannya berintegrasi dengan kejadian-kejadian saat sekarang. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa jika sejak awal perkembangan kehidupan kepribadian terbentuk secara terpadu dan harmonis. Maka dapat diharapkan tingkah laku yang merupakan pengejewantaan berbagai aspek  kepribadian itu akan baik. Kehidupan pribadi yang mantap memungkinkan seseorang anak akan berperilaku yang mantap pula yaitu :mampu menghadapi dan memecahkan berbagai masalah dan pengendalian emosi secara matang, tertib, disiplin dan penuh tanggung jawab.

Kehidupan kepribadian merupakan rangkaian proses pertumbuhan dan perkembangan, perlu dipersiapkan dengan baik. Untuk itu perlu dilakukan pembiasaan dalam hal :

a. Hidup sehat dan teratur, serta pemanfaatan waktu secara baik. Pengenalan dan pemahaman nilai dan moral yang berlaku di dalam kehidupan perlu ditanamkan secara benar.

b. Mengerjakan tugas dan pekerjaan praktis sehari-hari secara mandiri dengan penuh tanggung jawab.

c. Hidup masyarakat dengan memerlukan pergaulan dengan sesama, terutama teman saya. Menunjukkan gaya dan pola kehidupan yang baik sesuai dengan kultur yang baik dan dianut oleh masyarakat.

d. Cara-cara pemecahan masalah yang dihadapi dapat dilakukan dengan cara terlatih dan cara meresponnya.

e. Mengikuti aturan kehidupan keluarga dengan penuh tanggung jawab dan disiplin.

f. Di dalam keluarga dikembangkan saling menghargai orang lain dan keteladanannya.

F.

IMPLIKASINYA PERKEMBANGAN SOSIAL, KEPRIBADIAN

Dalam dokumen Perkembangan Peserta Didik (Halaman 53-57)

Dokumen terkait