12 Realisasi APBD untuk 34 pemerintah daerah di lingkup Provinsi Sumatera Utara periode Triwulan I tahun 2020-2021 disajikan sebagai berikut:
Tabel III.1
Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sumut s.d. Akhir Triwulan I Tahun 2020 - 2021 (dalam miliar Rp)
Uraian Triwulan I 2020 Triwulan I 2021
Pagu Realisasi % Pagu Realisasi % %* LAIN-LAIN PENDAPATAN
DAERAH YANG SAH 4.446,82 46,36 1,04 1.847,19 81,38 4,41 0,93
Sumber: LKPD Prov/Kab/kota (2021), diolah
BAB III : PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
BAB III : PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
13 Target pendapatan APBD Provinsi Sumut tahun 2021 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp3,10 triliun. Penurunan target pendapatan disebabkan menurunnya jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD), pendapatan transfer, dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sebagai dampak pandemi. Begitu juga pagu belanja APBD Provinsi Sumut tahun 2021 mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp4,41 triliun. Penurunan pagu belanja di antaranya berasal dari pos belanja pegawai, belanja modal, belanja bantuan keuangan, dan belanja barang dan jasa sebagai implementasi dari kebijakan untuk melakukan efisiensi, refocussing, dan realokasi anggaran yang kegiatannya dipergunakan dan/atau dialihkan untuk penanggulangan Covid-19.
Untuk realisasi pendapatan s.d. Triwulan I tahun 2021 mengalami penurunan yang cukup tajam dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020 sebesar Rp1,07 triliun yang disebabkan oleh merosotnya realisasi PAD dan kebijakan refocussing, penyesuaian alokasi, dan pergeseran anggaran terutama pada anggaran transfer ke daerah. Hal ini sebagai dampak pandemi Covid-19 yang menyerang tanpa pandang bulu sehingga berimbas pada pembatasan aktifitas masyarakat guna mencegah penularan Covid-19 yang lebih besar. Realisasi pendapatan terbesar sendiri berasal dari pendapatan transfer yaitu sebesar 82,29 persen. Sementara itu, realisasi belanja s.d. Triwulan I tahun 2021 juga mengalami penurunan yang sangat signifikan sebesar Rp1,15 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020. Hal ini disebabkan penurunan jumlah realisasi pada hampir semua jenis belanja, yaitu belanja pegawai, barang, hibah, bantuan sosial, bantuan keuangan, belanja modal, dan belanja tak terduga. Hanya belanja bunga dan belanja subsidi yang mengalami peningkatan realisasi dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
A. Pendapatan Daerah
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Penerimaan PAD Triwulan I tahun 2021 di Sumut didominasi oleh pendapatan Pajak Daerah mencapai Rp1,12 triliun atau 76,15 persen dari total penerimaan PAD sebesar Rp1,47 triliun.
76.15%
4.90%
10.36%
8.58%
Grafik III.1
Komposisi dan Sumber PAD di Provinsi Sumut
Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Sumber: LKPD Prov/Kab/kota (2021), diolah
BAB III : PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
14 a) Penerimaan Pajak Daerah
Berdasarkan Grafik III.2, penerimaan Pajak Daerah di Sumut didominasi oleh pemerintah Provinsi Sumut.
Penerimaan Pajak Daerah Provinsi Sumut lebih banyak bersumber dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, dan Pajak Air Permukaan.
b) Penerimaan Retribusi Daerah
Kota Medan merupakan penerima retribusi daerah tertinggi di Sumut. Penerimaan retribusi Kota Medan s.d.
Triwulan I tahun 2021 mengalami kenaikan sebesar Rp10,10 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penerimaan retribusi terbesar berasal dari retribusi izin mendirikan bangunan, retribusi pelayanan persampahan kebersihan, dan retribusi parkir di tepi jalan umum.
c) Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan di wilayah Sumut didominasi oleh Kabupaten Tapanuli Selatan yang berasal dari perolehan bagian laba atas penyertaan modal pada
Sumber : LKPD Prov/Kab/Kota (2021), diolah
13
5 (Lima) Pemda dengan Realisasi Terbesar Penerimaan Pajak Daerah (dalam Miliar Rp)
Tw I 2020 Tw I 2021
Sumber: LKPD Prov/Kab/kota (2021), diolah
2.69
Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah untuk 5 Pemda dengan Realisasi Terbesar (dalam Miliar Rp)
Tw I 2020 Tw I 2021 Sumber: LKPD Prov/Kab/kota (2021), diolah
8.69
Realisasi Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan (dalam Miliar Rp)
Tw I 2020 Tw I 2021 Sumber: LKPD Prov/Kab/Kota (2021), diolah
BAB III : PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
15 Perusahaan Milik Daerah/BUMD. Meskipun demikian, pendapatan dari jenis ini hanya menyumbang sebesar 1,74 persen dari total PAD.
2. Pendapatan Transfer
Penerimaan transfer terbesar di Provinsi Sumut s.d. Triwulan I tahun 2021 berasal dari Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat sebesar Rp7,01 triliun atau 97,05 persen dari total penerimaan transfer sebesar Rp7,22 triliun. Penerimaan DAU memberikan kontribusi yang signifikan sebesar Rp6,63 triliun atau 91,89 persen dari total realisasi pendapatan transfer Triwulan I tahun 2021.
3. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Pendapatan tertinggi dari jenis ini adalah Pendapatan Lainnya sebesar Rp80,93 miliar atau sebesar 99,44 persen dari total penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp81,38 miliar. Realisasi Pendapatan Lainnya di antaranya adalah pendapatan atas pengembalian hibah, dan pendapatan hibah dari kelompok masyarakat dan dari badan lembaga organisasi dalam negeri.
B. Belanja Daerah
1. Belanja Daerah Berdasarkan Jenis Belanja
Realisasi Belanja Operasi menjadi komposisi realisasi belanja terbesar yaitu Rp3,69 triliun atau 95,02 persen dari total realisasi belanja pada Triwulan I tahun 2021.
Sumber: LKPD Prov/Kab/Kota (2021), diolah
0.56%
0.00%
99.44%
Grafik III.6
Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah Prov. Sumut Triwulan I 2021
Pendapatan Hibah
Pendapatan Dana Darurat
Pendapatan Lainnya
Sumber: LKPD Prov/Kab/Kota (2021), diolah
Gambar III.1
Komposisi Belanja di Provinsi Sumut 7005.23
0.27 212.34
0.00
Grafik III. 5
Komposisi Pendapatan Transfer (dalam Miliar Rp)
Transfer Pemerintah
Sumber: LKPD Prov/Kab/Kota (2021), diolah
BAB III : PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
16 Berdasarkan Grafik III.7 terjadi penurunan jumlah realisasi pada Triwulan I tahun 2021 untuk hampir semua jenis belanja operasi dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
Hal ini disebabkan masih berlanjutnya kebijakan efisiensi dan refocussing/realokasi anggaran yang kegiatannya dipergunakan/dialihkan untuk penanggulangan Covid-19 di tahun 2021.
Realisasi pembentukan aset di Provinsi Sumut sebesar Rp174,27 miliar atau 4,48 persen dari total realisasi belanja. Realisasi tertinggi pembentukan aset berasal dari belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan sebesar Rp111,20 miliar atau 63,81 persen.
Penyerapan belanja modal yang masih rendah disebabkan beberapa proyek masih dalam tahapan proses lelang pengadaan barang dan jasa terutama pengadaan konstruksi melalui lelang secara elektronik.
Sebanyak 33 pemerintah derah mengalokasikan anggaran untuk Belanja Tidak Terduga dengan total realisasi mencapai Rp19,46 miliar. Realisasi tertinggi dimiliki oleh kota Medan sebesar Rp12,16 miliar atau 49,70 persen dari total realisasi belanja tak terduga.
Tebing Tinggi Labuhanbatu Batubara Madina Medan
0.85 1.68
3.87 5.00
12.16 Grafik III.9
Lima Pemda Realisasi Terbesar Belanja Tak Terduga (dalam miliar rupiah)
7.31 1.00 157.92 1.34 0.00
pegawai barang & jasa bunga subsidi hibah bansos bantuan
keuangan Grafik III.7
Belanja Operasi Prov. Sumut TRIWULAN.I 2020 dan 2021 (dalam Miliar Rupiah)
Tw I 2020 Tw II 2021
Sumber: LKPD Prov/Kab/Kota (2021), diolah
0.00
12.00
50.98
111.20 0.09
Grafik III.8
Realisasi Belanja Modal Provinsi Sumut Triwulan. I 2021
Sumber: LKPD Prov/Kab/Kota (2021), diolah
BAB III : PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
17 2. Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan
Urusan Pendidikan merupakan pagu tertinggi dalam Belanja APBD di Provinsi Sumut yaitu sebesar Rp17,83 triliun dengan capaian realisasi tertinggi sebesar Rp7,88 triliun (44,19 persen).
Grafik III.10
Sepuluh Besar Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan Triwulan I Tahun 2021 (dalam Miliar Rp)
C. Prognosis Realisasi APBD Sampai Akhir Tahun 1. Prognosis Pendapatan
Berdasarkan rata-rata realisasi pendapatan terhadap target akhir tahun selama 5 (lima) tahun terakhir, diproyeksikan realisasi pendapatan APBD di Provinsi Sumut pada akhir tahun 2021 sekitar Rp52,15 triliun atau 92,07 persen.
2. Prognosis Belanja
Tabel III.3
Prognosis Belanja Prov. Sumut sampai Akhir Tahun 2021 Tahun Belanja (triliun rupiah) % Capaian
Pagu Real
Rata-rata Persentase 92,18
2021 51,48 47,45 92,18
Berdasarkan realisasi belanja 5 (lima) tahun terakhir, diproyeksikan realisasi belanja pada akhir tahun 2021 sebesar Rp47,45
Prognosis Pendapatan Prov. Sumut sampai Akhir Tahun 2021
Tahun
Pendapatan
(triliun rupiah) % Capaian Target Real
Rata-rata Persentase 90,63
2021 57,54 52,15 90,63
Sumber: LKPD Prov/Kab/kota (2021), diolah
BAB IV
PERKEMBANGAN & ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN & APBD)
R u m a h A d a t A n g k o l a
18
BAB IV : PERKEMBANGAN DAN ANALISIS