• Tidak ada hasil yang ditemukan

Secara spasial, pada triwulan I tahun 2016 rata-rata pertumbuhan ekonomi di enam pulau terbesar di Indonesia dari yang paling tinggi berturut-turut adalah di Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Jawa, Sumatera, Maluku dan Papua, serta Kalimantan. Rata-rata pertumbuhan di Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara serta Jawa lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional. Sementara itu, Sumatera, Maluku dan Papua, serta Kalimantan lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional.

Gambar 15. Rata-rata Pertumbuhan Ekonomi di Enam Pulau Besar di Indonesia pada Triwulan I Tahun 2011 - Triwulan I Tahun 2016 (Persen)

Sumber : Badan Pusat Statistik

Pada triwulan I tahun 2016, rata-rata pertumbuhan ekonomi di Sulawesi adalah sebesar 7,2 persen (YoY), lebih rendah dibandingkan dengan triwulan I tahun 2015 yang sebesar 7,5 persen (YoY). Rata-rata pertumbuhan ekonomi di Bali dan Nusa Tenggara pada triwulan I tahun 2016 adalah sebesar 7,0 persen (YoY), lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 10,0 persen (YoY). di Jawa rata-rata tumbuh sebesar 5,2 persen (YoY), atau relatif tidak berbeda dengan pertumbuhan triwulan I tahun 2015.

-15,0 -12,0 -9,0 -6,0 -3,0 0,0 3,0 6,0 9,0 12,0 15,0 18,0 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Indonesia Sumatera Jawa

Bali dan Nusa Tenggara Kalimantan Sulawesi

Rata-rata pertumbuhan ekonomi di Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara serta Jawa lebih tinggi

dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Rata-rata pertumbuhan ekonomi di Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, serta Jawa pada triwulan I tahun 2016, masing-masing sebesar adalah sebesar 7,2 persen (YoY), 7,0 persen (YoY) dan 5,2 persen (YoY).

53

Sementara itu, Sumatera rata-rata tumbuh sebesar 4,3 persen (YoY) atau lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I tahun 2015 yang sebesar 3,9 persen (YoY). Rata- rata pertumbuhan di Maluku dan Papua pada triwulan I tahun 2016 juga meningkat jika dibandingkan dengan triwulan I 2015, yaitu menjadi sebesar 3,5 persen (YoY). Gambar 16. Kontribusi di Enam Pulau Besar Indonesia terhadap PDB

Pada Triwulan I Tahun 2011 - Triwulan I Tahun 2016

Sumber : Badan Pusat Statistik

Secara spasial, perkembangan kontribusi daerah terhadap PDB dari tahun ke tahun relatif tidak banyak berubah. Kontribusi terbesar terhadap PDB dari triwulan I tahun 2010 sampai dengan triwulan I tahun 2016 didominasi oleh pulau di Jawa. Kontribusi terbesar berikutnya adalah di Sumatera dan Kalimantan, dan diikuti oleh Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, serta Maluku dan Papua.

Pada triwulan I tahun 2016, kontribusi Jawa, Sumatra, dan Kalimantan masing-masing adalah sebesar 58,9 persen, 22,2 persen dan 7,7 persen. Sementara itu, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara serta Maluku dan Papua memiliki kontribusi sebesar 5,9 persen, 3,1 persen dan 2,3 persen terhadap PDB pada triwulan I tahun 2016.

0 20 40 60 80 0,0 5,0 10,0 15,0 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Bali Nusa Tenggara Maluku dan Papua Kalimantan

Sulawesi Sumatera (RHS) Jawa (RHS)

Rata-rata pertumbuhan ekonomi kelompok provinsi di Sumatera serta Maluku dan Papua meningkat jika dibandingkan triwulan I tahun 2015.

Kontribusi terbesar

terhadap PDB dari triwulan I tahun 2010 sampai dengan triwulan I tahun 2016 didominasi oleh Pulau Jawa.

Kontribusi kelompok provinsi di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan, masing- masing adalah sebesar 58,9 persen, 22,2 persen dan 7,7 persen.

54

Kontribusi Kalimantan terhadap PDB memiliki

kecenderungan menurun dari tahun ke tahun, yaitu dari sebesar 9,5 persen pada triwulan I tahun 2010 menjadi sebesar 7,7 persen pada triwulan I tahun 2016. Sementara itu, kontribusi Sulawesi memiliki kecenderungan meningkat, yaitu sebesar 5,9 persen dari yang sebesar 5,1 persen pada triwulan I tahun 2015. Di sisi lain, kontribusi kelompok provinsi pada yang lain relatif tidak berubah.

Pada triwulan I tahun 2016, Provinsi DKI Jakarta merupakan provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Jawa, yaitu sebesar 5,6 persen (YoY). Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I tahun 2015 yang sebesar 5,5 persen (YoY). Provinsi DKI Jakarta memiliki kontribusi sebesar 17,2 persen terhadap perekonomian nasional, meningkat dibandingkan dengan kontribusi pada triwulan I tahun 2015 yang sebesar 17,0 persen.

Di wilayah Sumatera, Sumatera Utara merupakan provinsi dengan pertumbuhan yang paling tinggi, yaitu sebesar 5,5 persen (YoY). Tingkat pertumbuhan tersebut relatif tidak berubah dibandingkan dengan triwulan I tahun 2015. Adapun kontribusi provinsi Sumatera Utara terhadap PDB adalah sebesar 1,5 persen pada triwulan I tahun 2016, menurun dibandingkan triwulan I tahun 2015 yang sebesar 1,6 persen. Kontribusi tersebut relatif kecil jika dibandingkan dengan kontribusi provinsi yang lain di Sumatera.

Pada triwulan I tahun 2016, Kalimantan Barat tumbuh paling tinggi diantara provinsi lain di Kalimantan yaitu sebesar 6,0 persen (YoY), lebih kecil dibandingkan triwulan I tahun 2015 yang sebesar 6,3 persen (YoY). Kontribusi Kalimantan Barat terhadap perekonomian Indonesia pada triwulan I tahun 2016 sebesar 1,3 persen, relatif tidak berubah dari triwulan I tahun 2015.

Kontribusi Kalimantan memiliki kecenderungan menurun, sementara kontribusi Sulawesi memiliki kecenderungan meningkat.

Pada triwulan I tahun 2016, Provinsi DKI Jakarta merupakan provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Jawa, yaitu sebesar 5,6 persen (YoY).

Sumatera Utara merupakan provinsi dengan

pertumbuhan yang paling tinggi diantara Sumatera, yaitu sebesar 5,5 persen (YoY).

Kalimantan Barat tumbuh paling tinggi diantara provinsi lain di Kalimantan yaitu sebesar 6,0 persen (YoY).

55

Provinsi Sulawesi Tengah tumbuh paling tinggi diantara provinsi lain di Sulawesi yaitu sebesar 11,8 persen (YoY), lebih kecil dibandingkan triwulan I tahun 2015 yang sebesar 16,5 persen (YoY). Sementara itu, kontribusi provinsi Sulawesi Tengah relatif kecil dibandingkan kontribusi provinsi lain di Sulawesi, yaitu sebesar 1,0 persen baik pada triwulan I tahun 2016 maupun triwulan I tahun 2015.

Sementara itu, pada kelompok provinsi di Bali dan Nusa Tenggara, provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi yaitu sebesar 10,0 persen (YoY). Pertumbuhan tersebut menurun signifikan dibandingkan dengan triwulan I tahun 2015 yang sebesar 19,4 persen (YoY). Adapun kontribusi provinsi NTB terhadap perekonomian nasional sebesar 0,9 persen pada triwulan I tahun 2016, lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I tahun 2015 yang sebesar 0,8 persen.

Di wilayah Maluku dan Papua, Maluku memiliki pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 5,5 persen (YoY) pada triwulan I tahun 2016, lebih tinggi dibandingkan triwulan I tahun 2015 yang tumbuh sebesar 4,1 persen (YoY). Kontribusi provinsi Maluku terhadap perekonomian nasional adalah sebesar 0,3 persen, baik pada triwulan I tahun 2016 maupun pada triwulan I tahun 2015.

PERKEMBANGAN HARGA KEBUTUHAN POKOK

Dokumen terkait