• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perekonomian Indonesia pada triwulan I tahun 2016

tumbuh sebesar 4,9 persen (YoY), meningkat

dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2015 yang sebesar 4,7 persen (YoY) dan sedikit lebih rendah dari triwulan IV tahun 2015 yang mencapai 5,0 persen (YoY). Dilihat dari sisi produksi, pertumbuhan

tersebut didorong oleh pertumbuhan Industri

Pengolahan; Konstruksi; Perdagangan Besar Eceran, Reparasi Mobil-Sepeda Motor; dan Jasa Informasi dan Komunikasi. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi didorong oleh pertumbuhan komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga dan komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto.

Gambar 14. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan I Tahun 2014- Triwulan I Tahun 2016 (Persen)

Sumber: Badan Pusat Statistik

5,1 5,0 5,0 5,0 4,7 4,7 4,7 5,0 4,9 4,0 4,5 5,0 5,5 I II III IV I II III IV I 2014 2015 2016 Perekonomian Indonesia pada triwulan I tahun 2016 tumbuh sebesar 4,9 persen (YoY), meningkat

dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2015.

46

Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan didukung oleh hampir semua lapangan usaha kecuali Pertambangan dan Penggalian. Pertambangan dan Penggalian merupakan

satu-satunya lapangan usaha yang mengalami

pertumbuhan negatif sebesar -0,7 persen (YoY). Pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan komponen Pertambangan Batubara dan Lignit; Pertambangan Bijih Logam; dan Pertambangan dan Penggalian Lainnya yang tumbuh masing-masing sebesar -14,7 persen (YoY), -1,7 persen (YoY); dan 6,7 persen (YoY) pada triwulan I tahun 2016. Sementara itu, Jasa Keuangan dan Asuransi merupakan lapangan usaha dengan tingkat pertumbuhan tertinggi pada triwulan I tahun 2016, yaitu dengan pertumbuhan sebesar 9,1 persen (YoY) atau lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I tahun 2015 yang tumbuh sebesar 8,6 persen (YoY).

Pada triwulan I tahun 2016, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial tumbuh sebesar 8,5 persen (YoY), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I tahun 2015 yang sebesar 7,1 persen (YoY). Jasa Perusahaan tumbuh sebesar 8,1 persen (YoY), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I tahun 2015 tumbuh sebesar 7,4 persen (YoY). Sementara itu, Informasi dan Komunikasi dan Jasa lainnya masing- masing tumbuh sebesar 8,3 persen (YoY) dan 7,9 persen (YoY) pada triwulan I tahun 2016. Pertumbuhan tersebut lebih rendah bila dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan I tahun 2015 yang masing-masing sebesar 10,1 persen (YoY) dan 8,0 persen (YoY).

Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan didukung oleh hampir semua lapangan usaha kecuali

Pertambangan dan Penggalian.

Pada triwulan I tahun 2016, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial serta Jasa Perusahaan lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I tahun 2015. Sementara itu, Informasi dan Komunikasi serta Jasa Lainnya tumbuh lebih rendah.

47

Kinerja Konstruksi pada triwulan I tahun 2016 tumbuh sebesar 7,9 persen (YoY), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I tahun 2015 yang sebesar 6,0 persen (YoY). Transportasi dan Pergudangan tumbuh sebesar 7,7 persen (YoY), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I tahun 2015 yang sebesar 5,8 persen (YoY).Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang tumbuh sebesar 7,5 persen (YoY), meningkat signifikan dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan I tahun 2015 yang sebesar 1,7 persen (YoY).

Tabel 13.Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan I Tahun 2014 – Triwulan I Tahun 2016 Menurut Lapangan Usaha (YoY)

URAIAN 2014 2015

2016

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan 5,2 4,9 3,6 3,3 4,0 6,9 3,3 1,6 1,8

Pertambangan dan

Penggalian -1,0 1,1 1,2 1,5 -1,3 -5,2 -5,7 -7,9

-0,7

Industri Pengolahan 4,5 4,8 5,0 4,2 4,0 4,1 4,5 4,4 4,6

Pengadaan Listrik, Gas dan

Produksi Es 3,3 6,5 6,0 6,5 1,7 0,8 0,6 1,8

7,5 Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah dan Daur Ulang

4,9 5,8 5,9 6,9 5,4 7,8 8,7 6,8 4,8

Konstruksi 7,2 6,5 6,5 7,7 6,0 5,4 6,8 8,2 7,9

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

6,1 5,0 5,2 4,5 4,1 1,7 1,4 2,8 4,0

Transportasi dan

Pergudangan 7,0 7,6 7,7 7,2 5,8 5,9 7,3 7,7

7,7 Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum 6,4 6,4 5,8 4,6 3,4 3,8 4,5 5,8

5,6

Informasi dan Komunikasi 9,8 10,5 9,8 10,3 10,1 9,7 10,7 9,7 8,3

Jasa Keuangan dan Asuransi 3,6 5,5 1,9 7,9 8,6 2,6 10,4 12,5 9,1

Real Estate 4,7 4,9 5,1 5,3 5,3 5,0 4,8 4,3 4,9

Jasa Perusahaan 10,3 10,0 9,3 9,7 7,4 7,6 7,6 8,1 8,1

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

2,7 -2,5 2,4 6,8 4,7 6,3 1,3 6,7 4,9

Kinerja Konstruksi; Transportasi dan Pergudangan; serta

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang masing-masing sebesar 7,9 persen (YoY), 7,7 persen (YoY) dan 7,5 persen (YoY).

48

URAIAN 2014 2015

2016

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

Jasa Pendidikan 4,6 4,5 6,3 6,6 5,0 11,7 8,1 5,3 5,3

Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial 7,6 8,7 9,6 6,0 7,1 7,5 6,3 7,4

8,5

Jasa lainnya 8,4 9,5 9,5 8,4 8,0 8,1 8,1 8,2 7,9

PRODUK DOMESTIK BRUTO 5,1 5,0 5,0 5,0 4,7 4,7 4,7 5,0 4,9

Sumber: Badan Pusat Statistik

Kinerja Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum tumbuh sebesar 5,6 persen (YoY), lebih tinggi dibandingkan triwulan I tahun 2015 yang sebesar 3,4 persen (YoY). Peningkatan pertumbuhan juga terjadi pada Jasa Pendidikan serta Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib dengan tingkat pertumbuhan sebesar 5,3 persen (YoY) dan sebesar 4,9 persen (YoY) pada triwulan I tahun 2015. Jasa Pendidikan tumbuh sebesar 5,0 persen (YoY), sedangkan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib tumbuh sebesar 4,7 persen (YoY).

Sementara itu, kinerja Real Estate dan Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang melambat dengan tumbuh sebesar 4,9 persen (YoY) dan 4,8 persen (YoY), lebih rendah dibandingkan dengan triwulan I tahun 2015 yang tumbuh sebesar 5,3 persen (YoY) dan 5,4 persen (YoY). Kinerja Industri Pengolahan meningkat, yaitu dengan tumbuh sebesar 4,6 persen (YoY) atau lebih tinggi dibandingkan triwulan I tahun 2015 yang sebesar 4,0 persen (YoY).

Kinerja Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, Jasa Pendidikan, dan Administrasi

Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib tumbuh lebih rendah dibandingkan dengan triwulan I tahun 2015.

Real Estate dan Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang tumbuh melambat dibandingkan triwulan I tahun 2015. Sementara itu, Industri Pengolahan tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya.

49

Perlambatan pertumbuhan terjadi pada Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, yaitu dengan pertumbuhan sebesar 4,0 persen (YoY) dari yang sebelumnya, pada triwulan I tahun 2015 sebesar 4,1 persen (YoY). Perlambatan juga terjadi pada Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, dengan hanya tumbuh sebesar 1,8 persen (YoY) dari yang sebelumnya tumbuh sebesar 4,0 persen (YoY) pada triwulan I tahun 2015. Perlambatan tersebut dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan pada semua komponen Pertanian, Kehutanan dan Perikanan.

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I tahun 2016 didorong oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto yang masing-masing tumbuh sebesar 4,9 persen (YoY) dan 5,6 persen (YoY) pada triwulan I tahun 2016. Sementara itu, Pengeluaran Konsumsi Lembaga non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) mengalami pertumbuhan tertinggi diantara komponen yang lain yaitu sebesar 6,4 persen (YoY). Pertumbuhan tersebut meningkat signifikan dibandingkan dengan triwulan I tahun 2015 yang tumbuh negatif sebesar -8,1 persen (YoY).

Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) merupakan komponen yang menjadi sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua, setelah Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga. Pada triwulan I tahun 2016, PMTB tumbuh sebesar 5,6 persen (YoY), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan PMTB pada triwulan I tahun 2015 yang sebesar 4,6 persen (YoY). Peningkatan PMTB terutama dipengaruhi oleh pertumbuhan Peralatan lainnya sebesar 26,3 persen (YoY), pertumbuhan Bangunan sebesar 7,7 persen (YoY), dan pertumbuhan

Cultivated Biological Resources (CBR) sebesar 3,8 persen Perdagangan Besar dan

Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor serta Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mengalami perlambatan pertumbuhan dibanding triwulan I tahun 2015.

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I tahun 2016 didorong oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto.

Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) pada triwulan I tahun 2016 tumbuh sebesar 5,6 persen (YoY), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan PMTB pada triwulan I tahun 2015.

50

(YoY). Produk kekayaan intelektual tumbuh sebesar 3,8 persen (YoY) dari yang sebelumnya sebesar 11,0 (YoY) pada triwulan I tahun 2015. Sementara itu, Mesin dan Perlengkapan serta Kendaran tumbuh negatif masing- masing sebesar -6,8 persen (YoY) dan -0,1 persen (YoY) pada triwulan I tahun 2016.

Tabel 14. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan I Tahun 2014 – Triwulan I Tahun 2016 (Persen) Menurut Jenis Pengeluaran (YoY)

URAIAN 2014 2015 2016 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 5,3 5,1 5,1 5,1 5,0 5,0 5,0 4,9 4,9 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 23,2 22,4 5,8 -0,5 -8,1 -8,0 6,6 8,3 6,4 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 6,1 -1,8 1,2 0,9 2,9 2,6 7,1 7,3 2,9 Pembentukan Modal Tetap

Domestik Bruto 5,2 4,1 4,5 4,6 4,6 3,9 4,8 6,9

5,6

Ekspor Barang dan Jasa 3,2 1,4 4,8 -4,6 -0,6 0,0 -0,6 -6,4 -3,9

Dikurangi Impor Barang dan Jasa 5,0 0,4 0,3 3,2 -2,2 -7,0 -5,9 -8,1 -4,2

PRODUK DOMESTIK BRUTO 5,1 5,0 5,0 5,0 4,7 4,7 4,7 5,0 4,9

Sumber : Badan Pusat Statistik

Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga mengalami perlambatan, yaitu dari 5,0 persen (YoY) pada triwulan I tahun 2015 menjadi sebesar 4,9 persen (YoY) pada triwulan I tahun 2016. Perlambatan tersebut dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan pada sebagian besar komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga. Sementara itu, Transportasi dan Komunikasi serta Restoran dan Hotel, masing-masing tumbuh sebesar 5,4 persen (YoY) dan 5,5 persen (YoY) pada triwulan I tahun 2016.

Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga mengalami perlambatan, yaitu menjadi sebesar 4,9 persen (YoY) pada triwulan I tahun 2016.

51

Sementara itu, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah tumbuh sebesar 2,9 persen (YoY), relatif tidak berubah dibandingkan triwulan I tahun 2016. Komponen Konsumsi Kolektif pada triwulan I tahun 2016 meningkat menjadi sebesar 3,2 persen (YoY) dari yang pada triwulan I tahun 2015 sebesar 2,4 persen (YoY). Sementara itu, komponen Konsumsi Individu tumbuh sebesar 2,5 persen (YoY) atau lebih rendah dari triwulan I tahun 2015 yang sebesar 3,8 persen (YoY).

Ekspor Barang dan Jasa masih menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia dimana ekspor barang dan jasa masih tumbuh negatif sebesar -3,9 persen (YoY), menurun dibandingkan triwulan I tahun 2015 yang tumbuh negatif sebesar -0,6 persen (YoY). Penurunan tersebut dipengaruhi oleh ekspor barang, baik barang nonmigas maupun migas yang tumbuh melambat. Pertumbuhan ekspor barang nonmigas sebesar -4,2 persen (YoY), sementara itu barang migas tumbuh sebesar 4,7 persen (YoY). Di sisi lain, pertumbuhan ekspor jasa justru meningkat signifikan menjadi sebesar 3,0 persen (YoY) pada triwulan I tahun 2016, dari yang sebelumnya sebesar -4,9 persen (YoY) pada triwulan I tahun 2015. Impor Barang dan Jasa tumbuh negatif sebesar -4,2 persen (YoY) pada triwulan I tahun 2016. Pertumbuhan tersebut melambat dibandingkan dengan triwulan I tahun 2015 yang tumbuh negatif sebesar -2,2 persen (YoY). Perlambatan tersebut dipengaruhi oleh impor barang nonmigas dan jasa yang masing-masing tumbuh negatif sebesar -5,8 persen (YoY) dan -3,4 persen (YoY).

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah tumbuh sebesar 2,9 persen (YoY), relatif tidak berubah dibandingkan triwulan I tahun 2016.

Pada triwulan I tahun 2016, Ekspor Barang dan Jasa masih menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia dimana ekspor barang dan jasa masih tumbuh negatif sebesar 3,9 persen (YoY).

Impor Barang dan Jasa tumbuh negatif sebesar 4,2 persen (YoY) pada triwulan I tahun 2016.

52

Dokumen terkait