• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara (Kaltara) triwulan II 2017 mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang didukung oleh meningkatnya kinerja lapangan usaha pertambangan, pertanian dan perdagangan sehingga turut mendorong kinerja ekspor luar negeri.

Gambaran Umum

Perekonomian Kaltara (ADHK 2010) pada triwulan II 2017 mengalami peningkatan dibandingkan periode sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Kaltara pada triwulan II 2017 mencapai 6,4% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 6,2% (yoy). Secara spasial, pertumbuhan ekonomi Kaltara merupakan yang tertinggi di Kalimantan. Lebih lanjut, capaian pertumbuhan ekonomi Kaltara tersebut juga berada diatas pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh 5,0% (yoy) pada triwulan II 2017 (Grafik I.1).

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.1 Pertumbuhan Ekonomi Kaltara & Nasional

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.2 Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi di Kalimantan Triwulan II 2017

Peningkatan pertumbuhan ekonomi Kaltara pada triwulan II 2017 belum mampu menahan perlambatan ekonomi Kawasan Timur Indonesia (KTI)1. Kinerja perekonomian KTI triwulan II 2017 tumbuh 4,9% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh pada level 5,0% (yoy). Perlambatan ekonomi KTI pada triwulan II 2017 disebabkan oleh melambatnya kinerja perekonomian Kalimantan dan Sulawesi disebabkan menurunnya harga komoditas dan target produksi pertanian yang tidak tercapai. Di sisi lain, kinerja perekonomian Balinusra dan Maluku Papua mengalami peningkatan yang masing-masing tumbuh 3,1% dan 4,5% (Grafik I.3). Berdasarkan strukturnya, pangsa ekonomi Kaltara terhadap perekonomian Kalimantan pada triwulan II 2017 adalah sebesar 6,5%. Pangsa tersebut sedikit meningkat

1 Kawasan Timur Indonesia terdiri dari 18 (delapan belas provinsi) di kawasan Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua

0 2 4 6 8 10 12

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2014 2015 2016 2017 Nasional Kaltara %yoy I II Nasional 5.0 5.0 Kaltara 6.2 6.4 2017 6.4 3.6 5.1 4.9 6.1

Kaltara Kaltim Kalsel Kalbar Kalteng

4

dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 6,3%. Namun demikian, jika dibandingkan dengan wilayah Kalimantan lainnya pangsa perekonomian Kalimantan Utara masih yang terendah. Adapun pangsa ekonomi tertinggi di wilayah Kalimantan adalah Kalimantan Timur dengan pangsa mencapai 54,1%, disusul oleh Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat yang masing-masing memiliki pangsa sebesar 14,6% dan 14,3% (Gambar I.1).

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.3 Pertumbuhan Ekonomi KTI

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.4 Pangsa Ekonomi Kalimantan

Berdasarkan lapangan usaha, peningkatan ekonomi Kaltara pada triwulan II 2017 didorong oleh keempat lapangan usaha utama yaitu pertambangan, pertanian, konstruksi dan perdagangan. Lapangan usaha pertambangan kembali tumbuh positif pada triwulan II 2017 dampak dari masih tingginya harga internasional komoditas mineral non migas. Sementara itu, lapangan usaha pertanian tumbuh lebih baik pada triwulan II 2017. Meningkatnya produksi perkebunan menjadi pendorong utama naiknya kinerja lapangan usaha pertanian. Selain itu, lapangan usaha lainnya yang turut menyumbang andil positif terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltara adalah lapangan usaha konstruksi dan perdagangan.

Dari sisi pengeluaran, meningkatnya kinerja ekspor luar negeri memberikan sumbangan positif terhadap peningkatan ekonomi Kaltara pada triwulan II 2017. Ekspor luar negeri Kaltara triwulan I 2017 tumbuh positif seiring dengan masih tingginya harga komoditas batubara internasional didukung oleh meningkatnya volume ekspor perkebunan. Di sisi lain, perlambatan kinerja investasi didorong oleh penurunan investasi langsung dan berkurangnya dukungan pembiayaan dari perbankan. Lebih lanjut, konsumsi rumah tangga turut mengalami perlambatan pertumbuhan pada triwulan II 2017.

Ekonomi Kaltara triwulan III 2017 diperkirakan tumbuh lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Kaltara triwulan III 2017 diperkirakan tumbuh terbatas pada level 6,50-6,90% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan II 2017. Berdasarkan lapangan usaha, peningkatan ekonomi Kaltara triwulan III 2017 disumbang oleh peningkatan

4.9 2.5 6.8 4.0 4.4 3.1 6.5 4.5 0 1 2 3 4 5 6 7

Kalimantan Balinusra Sulawesi Maluku Papua I-2017 II-2017 14.3 10.5 14.6 54.1 6.5

5

kinerja lapangan usaha pertanian dan perdagangan. Di sisi lain lapangan usaha pertambangan dan konstruksi diperkirakan akan mengalami perlambatan.

Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Pengeluaran

Peningkatan ekspor luar negeri menjadi sumber utama peningkatan ekonomi Kaltara triwulan II 2017 dari sisi pengeluaran. Ekspor luar negeri Kaltara meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang dipengaruhi oleh masih tingginya harga komoditas mineral non migas sejak akhir tahun 2016. Sementara itu, kinerja investasi mengalami perlambatan yang terindikasi dari menurunnya nilai investasi langsung dari Penanaman Modal Asing. Lebih lanjut, konsumsi rumah tangga juga tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercermin dari melambatnya penjualan listrik.

Tabel I.1 Pertumbuhan Ekonomi Kaltara Berdasarkan Pengeluaran (yoy)

Sumber: BPS, diolah

Berdasarkan pangsanya (ADHB TD 2010), invetasi masih mendominasi ekonomi Kaltara pada triwulan II 2017 dari sisi pengeluaran. Investasi menyumbang pangsa sebesar 32.5%, diikuti net ekspor antar daerah dengan pangsa sebesar 23.8%, disusul konsumsi RT sebesar 18,3% dan perdagangan luar negeri (ekspor luar negeri – impor luar negeri) yang menyumbang 17,6%, terhadap total perekonomian Kaltara triwulan II 2017 (Tabel I.I).

Perdagangan Luar Negeri

Kinerja ekspor luar negeri Kaltara (ADHK TD 2010) mengalami kenaikan pada triwulan II 2017 dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ekspor luar negeri Kaltara meningkat pada level 9,3% (yoy), lebih baik dibandingkan triwulan I 2017 yang tumbuh pada level 7,8% (yoy) (Grafik I.5). Dengan pangsa sebesar 17,6% terhadap perekonomian Kaltara, kenaikan pertumbuhan ekspor luar negeri Kaltara menyumbang andil sebesar 2,3% (yoy) terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltara triwulan II 2017.

I II III IV TOTAL I II III IV TOTAL I

yoy (%) yoy (%) yoy (%) yoy (%) yoy (%) yoy (%) yoy (%) yoy (%) yoy (%) yoy (%) yoy (%) yoy (%) andil (%) share (%) Konsumsi RT 2.0 3.6 4.3 2.1 3.0 2.9 2.8 0.8 2.7 2.3 3.8 3.6 0.6 18.3 Konsumsi LNPRT -9.4 7.5 16.0 16.8 7.3 3.8 -2.6 -0.6 -0.2 0.0 16.4 12.1 0.1 0.8 Konsumsi Pemerintah 20.6 10.4 -0.9 -25.7 -10.1 14.6 1.7 -15.8 -10.6 -6.5 4.6 -1.5 -0.1 8.0 PMTDB 8.2 9.9 14.4 2.2 8.6 11.2 0.6 6.6 10.1 7.0 5.4 3.1 1.0 32.5 Perubahan Inventori -18.0 50.0 -13.2 150.6 19.2 -21.5 -73.0 -54.8 -32.1 -52.4 -26.7 -3.5 0.0 0.5 Ekspor LN 43.0 -41.0 -68.5 -12.9 -20.4 -37.9 22.0 180.9 -12.5 1.5 7.8 9.3 2.3 17.6 Impor LN 77.2 -40.4 -51.5 -33.9 -24.6 -42.3 -3.3 10.3 17.9 -9.8 29.3 18.1 0.2 1.6 Net Ekspor Antar Daerah -50.4 114.6 89.1 -645.8 65.8 159.9 -0.2 -37.7 79.0 11.5 10.5 14.2 2.9 23.8 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 6.0 3.1 1.8 2.9 3.4 3.0 3.4 4.3 4.3 3.7 6.2 6.4 6.4 100.0

2017 II 2016

2015 Berdasarkan Pengeluaran

6

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.5 Pertumbuhan Ekonomi Kaltara – Ekspor Luar Negeri

Berdasarkan data BPS, neraca perdagangan luar negeri Kaltara triwulan II 2017 mengalami surplus. Secara nominal2, ekspor luar negeri Kaltara tercatat US$210,39 juta, meningkat dibandingkan triwulan I 2017 sebesar US$188,58 juta. Sementara itu, impor luar negeri nominal Kaltara turun dari US$3,98 juta pada triwulan I 2017 menjadi US$3,91 juta pada triwulan II 2017. Dengan demikian, neraca perdagangan luar negeri Kaltara triwulan II 2017 mengalami surplus sebesar US$206,48 juta, lebih tinggi dibandingkan surplus triwulan I 2017 sebesar US$184,60 juta (Grafik I.6). Meningkatnya kinerja ekspor non-migas didukung oleh masih tingginya harga komoditas mineral, khususnya komoditas batubara.

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.6 Neraca Perdagangan Luar Negeri Kaltara

Tabel I.2 Nilai Perdagangan Internasional Kaltara

Sumber: BPS, diolah

Ekspor batubara sebagai komoditas utama ekspor luar negeri Kaltara mengalami peningkatan kinerja pada triwulan II 2017. Pada triwulan II 2017, ekspor batubara Kaltara tercatat sebesar US$170,98 Juta, meningkat dibandingkan triwulan II 2016 yang sebesar US$150,33 Juta (Grafik I.32). Berdasarkan negara tujuan ekspor, selain Tiongkok nilai ekspor batubara ke Filipina dan Jepang turut mengalami peningkatan. Nilai ekspor batubara ke Filipina

2 Menggunakan angka nominal pada Berita Resmi Statistik Ekspor dan Impor yang dirilis oleh BPS Provinsi Kaltara -100 -50 0 50 100 150 200

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Ekspor LN

%yoy I-2017 : 7,8% (yoy)

II-2017 : 9,3% (yoy) -25 25 75 125 175 225 275 325 375 I II III IV I II III IV I II 2015 2016 2017

Ekspor Impor Net Ekspor US$ juta I II III IV I II Ekspor 184.7 188.6 235.0 208.7 221.8 210.4 Impor 4.0 4.0 8.1 1.1 7.2 3.9 Net Ekspor 180.7 184.6 227.0 207.6 214.6 206.48 2017

Kaltara (US$ Juta)

7

dan Jepang tumbuh mencapai 601,4% (yoy) dan 25,3% (yoy) pada triwulan II 2017 lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 84,9% (yoy) dan 11,2% (yoy). Kinerja ekspor batubara Kaltara didukung oleh harga batubara yang terus stabil di level yang tinggi sejak akhir tahun 2016. Berdasarkan data yang dikeluarkan Kementerian ESDM, rata-rata Harga Batubara Acuan (HBA) triwulan II 2017 mencapai US$80,59/mt, lebih tinggi dibandingkan rata-rata harga pada triwulan II 2016 yang tercatat US$51,78/mt.

Grafik I.7 Nilai Ekspor Batubara ke Filipina Grafik I.8 Nilai Ekspor Batubara ke Jepang Berdasarkan komoditasnya, ekspor Kaltara sampai dengan triwulan II 2017 masih didominasi oleh komoditas mineral non-migas. Komoditas mineral non-migas (batubara) mendominasi 79,6% dari total ekspor luar negeri Kaltara, disusul oleh komoditas ikan sebesar 7,1% dan komoditas non-migas lainnya, seperti kayu, CPO dan tembakau (Grafik I.8). Berdasarkan negara tujuannya sampai dengan triwulan II 2017, India merupakan negara tujuan utama ekspor luar negeri Kaltara, disusul mitra dagang lainnya seperti Malaysia, Korea dan Filipina. Kontribusi India dan Jepang masing-masing sebesar 33,0% dan 17,9%. (Grafik I.9).

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.8 Komoditas Utama Ekspor Kaltara

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.9 Negara Utama Tujuan Ekspor Kaltara Impor luar negeri Kaltara (ADHK TD 2010) tumbuh positif pada triwulan II 2017, namun lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan impor luar negeri Kaltara triwulan II 2017 tercatat sebesar 18,1% (yoy), melambat dibandingkan triwulan I 2017

-100 0 100 200 300 400 500 600 700 0 5 10 15 20 25 I II III IV I II III IV I II 2015 2016 2017 % yoy US$ Juta

Nilai Ekspor Batubara Growth

-60 -50 -40 -30 -20 -10 0 10 20 30 40 0 5 10 15 20 25 30 35 I II III IV I II III IV I II 2015 2016 2017 % yoy US$ Juta

Nilai Ekspor Batubara Growth

79.6 7.1

6.5 3.3 2.4

Batubara (27) Ikan (3) Kayu (44) CPO (15) Tembakau (24)

33.0

17.9 11.0

8.4 8.3

8

yang tumbuh mencapai 29,3% (yoy) (Grafik I.10). Berdasarkan komoditasnya, impor luar negeri Kaltara sampai dengan triwulan II 2017 didominasi oleh mesin dengan pangsa sebesar 41,2% dari total impor luar negeri. Adapun komoditas lainnya adalah pupuk sebesar 12,3% dan garam sebesar 6,3% serta komoditas lainnya seperti sereal (19%) dan ikan (3%) (Grafik I.11). Berdasarkan negara asalnya, Malaysia merupakan negara utama asal impor Kaltara dengan pangsa mencapai 100,0% (Tabel I.12).

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.10 Pertumbuhan Ekonomi Kaltara – Impor Luar Negeri

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.11 Komoditas Utama Impor Kaltara Grafik I.12 Negara Utama Asal Impor Kaltara Sumber: BPS, diolah

Perdagangan luar negeri Kaltara triwulan III 2017 diperkirakan melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Dalam jangka panjang, beberapa negara pengimpor batubara berencana mengurangi penggunaan komoditas batubara. India berencana membatalkan pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar batubara dengan kapasitas 13,7 gigawatt dan lebih memilih mendongkrak kapasitas pemakaian energi tenaga surya dikarenakan harga lebih murah. Kondisi ini kembali menjadi tantangan bagi kinerja ekspor luar negeri Kaltara pada triwulan III 2017.

-100 -50 0 50 100 150

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Impor LN

%yoy I-2017 : 29,3% (yoy)

II-2017 : 18,1% (yoy)

41.2 35.0

6.3 0.7 0.6

Mesin (84) Pupuk (31) Garam (25) Sereal (19) Ikan (3)

100.0

9

Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) - Investasi

Kinerja investasi Kaltara pada triwulan II 2017 melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan investasi triwulan II 2017 tumbuh 3,15% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan I 2017 sebesar 5,36% (yoy) (Grafik I.13). Dengan pangsa 32,54%, investasi menyumbang andil sebesar 1,0% (yoy) terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltara triwulan II 2017.

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.13 Pertumbuhan Ekonomi Kaltara - PMTB

Melambatnya kinerja investasi tercermin dari penurunan investasi langsung dari luar negeri, sedangkan pertumbuhan investasi dari dalam negeri masih terkontraksi. Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) triwulan II 2017 mencapai US$45,5 juta atau terkontraksi -30,71% (yoy) mengalami penurunan dibandingkan triwulan II 2016 sebesar US$65,6 juta (Grafik I.14). Sektor yang mengalami penurunan realisasi PMA terbesar adalah sektor sekunder terutama pada industri makanan dengan penurunan sebesar US$44,6 juta. Sementara itu, Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) triwulan II 2017 tercatat sebesar Rp82,9 miliar atau terkontraksi -45,3% (yoy) dibandingkan triwulan II 2016 sebesar Rp151,8 miliar (Grafik I.15).

Sumber: BKPM, diolah

Grafik I.14 Penanaman Modal Asing Kaltara

Sumber: BKPM, diolah

Grafik I.15 Penanaman Modal Dalam Negeri Kaltara

0 2 4 6 8 10 12 14 16

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

2013 2014 2015 2016 2017

PDRB PMTDB

%yoy I-2017 : 5,4% (yoy)

II-2017 : 3,1% (yoy) -200 0 200 400 600 800 1,000 1,200 1,400 1,600 0 20 40 60 80 100 120 140 160 I II III IV I II III IV I II 2015 2016 2017

US$ Juta Ribu % yoy

PMA Growth -200 0 200 400 600 800 1,000 1,200 0 200 400 600 800 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 I II III IV I II III IV I II 2015 2016 2017

Rp miliar Ribu % yoy

10

Melambatnya kinerja investasi Kaltara triwulan II 2017 juga terkonfirmasi dari berkurangnya dukungan pembiayaan perbankan. Penyaluran kredit investasi pada triwulan II 2017 tercatat mengalami kontraksi sebesar -11,28% (yoy), lebih dalam dibandingkan triwulan I 2017 yang terkontraksi -5,53% (yoy) (Grafik I.16). Nominal penyaluran kredit investasi pada triwulan laporan tercatat sebesar Rp1,50 triliun. Sementara itu, kualitas kredit mengalami penurunan yang ditunjukkan dengan meningkatnya rasio NPL yaitu mencapai 2,0%, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 1,58% (yoy).

Grafik I.16 Kredit dan NPL Investasi Kaltara

Pada triwulan III 2017, kinerja investasi Kaltara diperkirakan mengalami perlambatan Perlambatan kinerja investasi diperkirakan bersumber dari tertundanya realisasi investasi oleh swasta karena masalah administrasi perizinan.

Konsumsi Rumah Tangga

Konsumsi rumah tangga tumbuh positif pada triwulan II 2017 namun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan II 2017 tercatat 3,6% (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan I 2017 yang tumbuh 3,8% (yoy) (Grafik I.17). Dengan pangsa sebesar 18,3%, konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi sebesar 0,6% (yoy) terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltara triwulan II 2017.

-20 -10 0 10 20 30 40 50 0 200 400 600 800 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

2013 2014 2015 2016 2017

Investasi Pertumbuhan (Rhs) %yoy Rp Miliar

11

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.17 Pertumbuhan Ekonomi Kaltara – Konsumsi Rumah Tangga

Sumber: PLN, diolah Grafik I.18 Penjualan Listrik Kaltara

Perlambatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga terkonfirmasi dari melambatnya penjualan listrik di Kaltara pada triwulan II 2017. Berdasarkan data penjualan listrik di Kaltara yang diperoleh dari PLN, pertumbuhan penjualan listrik Kaltara triwulan II 2017 tercatat sebesar 31,82% (yoy) melambat dibandingkan triwulan I 2017 tumbuh mencapai 44,60% (yoy) (grafik I.18). Adanya perayaan hari besar keagamaan (Ramadhan dan Idul Fitri) belum mampu mendorong konsumsi rumah tangga ke level yang lebih tinggi.

Dari sisi pembiayaan, kredit konsumsi rumah tangga melambat pada triwulan II 2017 sejalan dengan melambatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Kredit konsumsi rumah tangga triwulan II 2017 tumbuh 9,93% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 12,08% (yoy) (Grafik I.19). Secara nominal, penyaluran kredit konsumsi pada triwulan laporan tercatat sebesar Rp3,1 triliun. Di sisi lain, risiko kredit konsumsi rumah tangga mengalami peningkatan pada level 0,55% di triwulan II 2017, lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2017 sebesar 0,51%. Lebih lanjut, perlambatan kredit konsumsi rumah tangga terutama berasal dari perlambatan kredit multiguna dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Grafik I.19 Kredit Konsumsi Kaltara

0 2 4 6 8 10 12

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Konsumsi RT

%yoy I-2017 : 3,8% (yoy)

II-2017 : 3,6% (yoy) -10 0 10 20 30 40 50 0 5 10 15 20 25 30

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

2013 2014 2015 2016 207

% yoy Miliar kWh

Penjualan Listrik Growth

0 5 10 15 20 25 30 35 40 0 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

2013 2014 2015 2016 2017

Konsumsi Pertumbuhan (Rhs) %yoy Rp Miliar

12

Konsumsi rumah tangga diperkirakan mengalami peningkatan pada triwulan III 2017 dibandingkan triwulan sebelumnya. Peningkatan konsumsi rumah tangga diperkirakan bersumber dari peningkatan pendapatan masyarakat yang salah satunya dari pencairan gaji ke-13 pada akhir triwulan II 2017. Selain itu, dimulainya tahun ajaran baru sekolah secara serentak diperkirakan akan turut mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga.

Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Lapangan Usaha

Peningkatan kinerja lapangan usaha pada sektor pertambangan, pertanian, konstruksi dan perdagangan menjadi pendorong utama meningkatnya ekonomi Kaltara triwulan II 2017. Lapangan usaha pertambangan menyumbang andil pertumbuhan paling tinggi sebesar 2,0% (yoy) terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltara triwulan II 2017, disusul oleh perdagangan, konstruksi dan pertanian dengan andil pertumbuhan masing-masing sebesar 0,9% (yoy), 0,8% (yoy) dan 0,7% (yoy). Peningkatan ekonomi Kaltara triwulan II 2017 terjadi hampir di seluruh lapangan usaha, kecuali industri pengolahan, jasa pendidikan, jasa kesehatan, dan pengadaan listrik dan gas yang mengalami perlambatan pada triwulan II 2017. Sementara itu lapangan usaha administrasi pemerintah mengalami kontraksi disebabkan berkurangnya penyerapan belanja APBD dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya (Tabel I.3).

Tabel I.3 Pertumbuhan Ekonomi Kal tara Berdasarkan Lapangan Usaha (yoy)

Sumber: BPS, diolah

I II III IV TOTAL I II III IV TOTAL I

yoy (%) yoy (%) yoy (%) yoy (%) yoy (%) yoy (%) yoy (%) yoy (%) yoy (%) yoy (%) yoy (%) yoy (%) andil (%) share (%)

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 10.8 9.8 3.2 4.1 6.9 5.4 4.4 6.3 4.9 1.6 2.8 4.2 0.7 17.1 Pertambangan dan Penggalian 3.3 -6.1 -4.1 -3.3 -2.6 -5.6 -3.3 -2.6 0.2 -3.5 6.2 7.0 2.0 26.8 Industri Pengolahan 7.8 5.6 5.3 5.8 6.1 5.1 7.1 6.1 6.7 5.5 5.5 4.6 0.5 9.9 Pengadaan Listrik, Gas 32.7 51.5 32.7 3.2 27.7 3.7 3.4 13.6 12.0 8.3 9.3 3.6 0.0 0.0 Pengadaan Air 1.7 2.4 1.9 3.6 2.4 4.8 6.0 7.2 6.8 6.5 6.9 6.9 0.0 0.1 Konstruksi 6.4 6.8 2.0 -0.1 3.7 8.4 5.1 11.7 8.4 -1.6 6.3 6.9 0.8 12.2 Perdagangan Besar & Eceran -0.7 0.5 2.3 9.8 2.9 8.3 7.3 6.1 5.5 3.5 7.8 9.1 0.9 11.4 Transportasi dan Pergudangan 9.1 9.4 8.5 6.8 8.4 6.2 3.7 5.0 8.2 3.6 8.7 11.5 0.7 7.1 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 7.1 6.6 7.2 6.2 6.8 7.4 8.7 7.9 8.4 4.4 9.2 11.0 0.1 1.5 Informasi dan Komunikasi 17.7 16.1 13.9 8.4 13.8 8.4 6.7 7.6 9.1 7.5 9.3 9.8 0.3 2.3 Jasa Keuangan 11.0 8.6 6.9 5.6 8.0 3.9 5.9 4.8 7.2 2.1 5.1 5.4 0.1 1.2 Real Estate 4.6 6.3 6.5 0.7 4.5 1.0 0.8 1.2 2.7 -0.6 2.9 4.5 0.0 0.8 Jasa Perusahaan 4.8 -0.1 -3.7 -7.1 -1.7 -5.2 -5.9 -4.5 -1.9 -4.3 0.4 3.9 0.0 0.2 Administrasi Pemerintahan -3.1 7.7 3.9 15.2 6.2 13.2 14.2 7.8 -1.6 -0.6 9.6 -0.5 0.0 5.1 Jasa Pendidikan 18.0 19.7 5.4 0.7 10.2 3.3 6.9 8.0 7.6 7.2 9.7 7.5 0.2 2.5 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 18.1 17.6 17.7 20.3 18.5 16.7 14.6 11.2 9.1 10.0 8.6 6.1 0.1 1.0 Jasa lainnya 22.7 12.8 14.8 19.2 17.1 15.3 10.3 9.0 11.4 9.9 10.0 8.2 0.0 0.7 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 6.0 3.1 1.8 2.9 3.4 3.0 3.4 4.3 4.3 0.0 6.2 6.4 6.4 100.0

Berdasarkan Lapangan Usaha

2015 2016

II 2017

13

Struktur perekonomian Kaltara triwulan II 2017 didominasi oleh empat lapangan usaha utama. Keempat lapangan usaha utama tersebut yaitu pertambangan (pangsa 26,8%), pertanian (pangsa 17,1%), konstruksi (pangsa 12,2%) dan perdagangan (pangsa 11,4%). Secara akumulatif, keempat lapangan usaha tersebut menyumbang pangsa mencapai 67,5% terhadap perekonomian Kaltara triwulan II 2017.

Pertambangan dan Penggalian

Kinerja lapangan usaha pertambangan kembali meningkat pada triwulan II 2017. Pertumbuhan lapangan usaha pertambangan pada triwulan II 2017 tercatat 7,0% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh pada level 6,2% (yoy) (Grafik I.20). Dengan kontribusi mencapai 26,8%, lapangan usaha pertambangan menyumbang andil positif tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltara triwulan II 2017 sebesar 2,0% (yoy). Peningkatan pertumbuhan lapangan usaha pertambangan terutama disebabkan oleh meningkatnya kinerja pertambangan non-migas seiiring dengan kenaikan harga batubara internasional yang terjadi sejak akhir tahun 2016.

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.20 Pertumbuhan Ekonomi Kaltara - Sektor Pertambangan

Sumber: Kementerian ESDM, diolah

Grafik I.21 Harga Batubara Acuan (HBA)

Masih tingginya harga komoditas batubara internasional menjadi pendorong utama peningkatan kinerja lapangan usaha pertambangan Kaltara triwulan II 2017. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian ESDM, Harga Batubara Acuan (HBA) mengalami kenaikan sebesar 55,66% (yoy) dari US$51,78/mt pada triwulan II 2016 menjadi US$80,59/mt pada triwulan II 2017 (Grafik I.20). Peningkatan harga batubara internasional yang terjadi sejak akhir tahun 2016 disebabkan meningkatnya permintaan impor batubara oleh Tiongkok seiiring dengan kebijakan Pemerintah Tiongkok untuk memangkas waktu kerja perusahaan batubara dari 330 hari per tahun menjadi 276 hari per tahun.

-10 -5 0 5 10 15 20 25

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Pertambangan dan Penggalian

%yoy I-2017 : 6,2% (yoy)

II-2017 : 7,0% (yoy) 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

2013 2014 2015 2016 2017

Harga Batubara Acuan (HBA) US$/mt

14

Berdasarkan ekspor negara tujuannya, peningkatan permintaan komoditas batubara terjadi di negara mitra dagang utama. Nilai ekspor batubara ke negara mitra dagang utama seperti Tiongkok mencapai US$17,59 Juta pada triwulan II 2017 lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar US$7,99 Juta (Grafik I.22). Secara pertumbuhan, nilai ekspor batubara ke Tiongkok meningkat dibandingkan pertumbuhan pada triwulan I 2017 meskipun masih berada dalam fase kontraksi. Peningkatan permintaan batubara Tiongkok tersebut terkonfirmasi dari data indeks manufaktur yaitu Purchasing Manager Index (PMI) Tiongkok. PMI manufaktur Tiongkok pada triwulan II 2017 tercatat 51,37, lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya sebesar 50,07 (Grafik I.23).

Grafik I.22 Ekspor Batubara Tiongkok

Sumber: Bloombergs, diolah

Grafik I.23 Indeks Manufaktur Tiongkok Dari sisi pembiayaan, pertumbuhkan kredit oleh perbankan terhadap lapangan usaha pertambangan di Kaltara masih berada dalam fase kontraksi. Pertumbuhan kredit lokasi proyek Kaltara pada lapangan usaha pertambangan di triwulan II 2017 terkontraksi pada level -26,07% (yoy), sedikit lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar -25,62% (yoy). Nilai penyaluran kredit kepada lapangan usaha pertambangan pada triwulan laporan tercatat sebesar Rp192,77 miliar. Sementara itu, kualitas kredit lapangan usaha pertambangan yang tercermin dari tingkat Non Performing Loans (NPL) mengalami peningkatan dari 0,13% pada triwulan I 2017 menjadi 0,16% di triwulan II 2017 (Grafik I.24).

-80 -60 -40 -20 0 20 40 60 0 5 10 15 20 25 I II III IV I II III IV I II 2015 2016 2017 % yoy US$ Juta

Nilai Ekspor Batubara Growth

48.5 49.0 49.5 50.0 50.5 51.0 51.5 52.0

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2014 2015 2016 2017

China Manufacturing PMI Indeks

15

Grafik I.24 Kredit Pertambangan Kaltara

Kinerja lapangan usaha pertambangan pada triwulan II 2017 diperkirakan mengalami perlambatan dibandingkan periode sebelumnya. Sampai dengan Agustus 2017, rata-rata HBA berada pada level US$81,46/mt, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata HBA triwulan II 2017 yang mencapai US$80,59/mt. Namun demikian, rata-rata HBA di triwulan III 2017 diperkirakan akan mengalami tekanan seiiring berkurangnya permintaan batubara dari negara mitra dagang utama pengimpor batubara. Permintaan impor batubara oleh India diperkirakan akan mengalami penurunan seiiring implementasi kebijakan pemerintah India terhadap pajak barang dan jasa. Berdasarkan data indeks manufaktur Juli 2017, PMI India tercatat sebesar 47,90 lebih rendah dibandingkan Juli 2016 dan merupakan angka indeks manufaktur yang terendah dalam beberapa tahun terakhir.

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

Pertumbuhan lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan mengalami peningkatan pada triwulan II 2017 dibandingkan triwulan sebelumnya. Lapangan usaha pertanian tumbuh 4,2% (yoy) pada triwulan II 2017, meningkat dibandingkan triwulan I 2017 yang tercatat 2,8% (yoy) (Grafik I.25). Pangsa lapangan usaha pertanian pada triwulan II 2017 tercatat 17,1% sehingga memberikan andil pertumbuhan sebesar 0,7% (yoy) terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltara. Peningkatan kinerja lapangan usaha pertanian terutama didorong oleh meningkatnya kinerja sub sektor perikanan dan perkebunan.

-100 -50 0 50 100 150 200 0 100 200 300 400 500 600 700

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

2013 2014 2015 2016 2017

Pertambangan Pertumbuhan (Rhs) %yoy Rp Miliar

16

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.25 Pertumbuhan Ekonomi Kaltara - Pertanian

Peningkatan kinerja perikanan dan perkebunan menjadi pendorong utama meningkatnya pertumbuhan lapangan usaha pertanian pada triwulan II 2017. Nilai ekspor luar negeri Kaltara untuk komoditas udang pada triwulan II 2017 tercatat US$19,63 Juta, meningkat dibandingkan triwulan II 2016 yang sebesar US$16,45 Juta. Sedangkan secara pertumbuhan, nilai ekspor komoditas udang Kaltara tumbuh 19,18% (yoy) lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2017 yang tumbuh 16,92% (yoy) (Grafik I.26). Kenaikan nilai ekspor tersebut disebabkan kenaikan harga internasional udang yang mengacu kepada harga udang meksiko. Harga internasional udang meksiko triwulan II 2017 tercatat $12,13/kg, meningkat dibandingkan triwulan II 2016 sebesar 10,80/kg. Secara negara tujuan ekspor, Jepang mendominasi pasar tujuan ekspor komoditas udang Kaltara pada triwulan II 2017 dengan pangsa mencapai 83,11%. Sementara itu, kinerja perkebunan terutama pada komoditas kelapa sawit turut mengalami peningkatan disebabkan oleh kenaikan harga Tandan Buah Segar (TBS) Kalimantan Timur. Harga TBS Kaltim triwulan II 2017 tercatat Rp1.614,07/Kg, meningkat dibandingkan triwulan II 2016 sebesar Rp1.465,15/Kg (Grafik I.28).

Grafik I.26 Nilai Ekspor Udang Kaltara

Sumber: Worldbank, diolah

Grafik I.27 Harga Udang Internasional

-4 -2 0 2 4 6 8 10 12 14

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

%yoy I-2017 : 2,8% (yoy)

II-2017 : 4,2% (yoy) -50 -40 -30 -20 -10 0 10 20 30 0 5 10 15 20 25 30 I II III IV I II III IV I II 2015 2016 2017 % yoy US$ Juta

Ekspor Udang Growth

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

2013 2014 2015 2016 2017

Shrimp (Mexican) $/kg

17

Sumber: Dinas Perkebunan Kaltim, diolah

Grafik I.28 Harga TBS Kaltim Grafik I.29 Kredit Pertanian Kaltara

Dari sisi pembiayaan, pertumbuhan kredit lapangan usaha pertanian mengalami penurunan pada triwulan II 2017. Pertumbuhan kredit lapangan usaha pertanian terkontraksi -8,84% (yoy) pada triwulan II 2017 lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh positif sebesar 0,58% (yoy) (Grafik I.29). Sementara itu, nilai penyaluran kredit kepada lapangan usaha pertanian pada triwulan laporan tercatat sebesar Rp646,68 miliar. Sementara