• Tidak ada hasil yang ditemukan

BOKS I.1 KAWASAN INDUSTRI DAN PELABUHAN INTERNASIONAL (KIPI) MANGKUPADI –

III. PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

Inflasi Kalimantan Utara (Kaltara)3 triwulan II 2017 mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang disumbang oleh kenaikan harga pada komoditas kelompok volatile food dan administered prices.

Gambaran Umum

Inflasi Kaltara triwulan II 2017 mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Inflasi Kaltara triwulan II 2017 tercatat 4,39% (yoy), sedikit lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,34% (yoy). Peningkatan inflasi Kaltara triwulan II 2017 sejalan dengan inflasi nasional yang juga meningkat dari 3,61% (yoy) pada triwulan I 2017 menjadi 4,37% (yoy) di triwulan II 2017 (Grafik III.1). Secara historis inflasi Kaltara triwulan II 2017 masih lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi Kaltara 3 tahun terakhir yang sebesar 4,34% (yoy). Secara spasial wilayah Kalimantan, Inflasi Kaltara triwulan II 2017 berada di posisi kedua terendah setelah Provinsi Kalimantan Selatan. Namun demikian, inflasi Kaltara masih lebih tinggi dibandingkan inflasi KTI yang tercatat sebesar 4,27% (yoy).

Sumber: BPS, diolah

Grafik III.1 Inflasi Kaltara & Nasional

Sumber: BPS, diolah

Grafik III.2 Perbandingan Inflasi di Kalimantan

Berdasarkan disagregasinya, meningkatnya tekanan inflasi pada kelompok

administered prices dan volatile food menjadi penyebab kenaikan inflasi Kaltara triwulan II

2017. Kelompok administered price merupakan kelompok yang mengalami inflasi tertinggi sebesar atau 4,50% (yoy) naik dibandingkan periode triwulan sebelumnya sebesar 2,88% (yoy). Kenaikan terutama bersumber dari kenaikan tarif angkutan udara sebagai dampak mudik Lebaran dan kenaikan tarif listrik pasca penghapusan subsidi listrik bagi pelanggan golongan 900VA tahap ketiga. Di sisi lain, kelompok volatile food mengalami kenaikan inflasi dari

3 Inflasi Provinsi Kalimantan Utara menggunakan perhitungan inflasi Kota Tarakan.

0 2 4 6 8 10 12 14

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

2012 2013 2014 2015 2016 2017 Kaltara Nasional %yoy 2017-II Kaltara 4,37% Nasional 4,39% 4.37 4.26 4.66 4.55 4.39 4.19 4.72 4.97 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 5.25

Nasional KTI Kalimantan Kaltim Kaltara Kalsel Kalbar Kalteng

Triwulan II-2017

35

sebelumnya sebesar 5,20% (yoy) menjadi 7,55% (yoy) pada triwulan II 2017. Tingginya permintaan masyarakat yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri menyebabkan kenaikan harga pada komoditas bahan pangan. Di sisi lain, inflasi kelompok inti atau core inflation triwulan II 2017 tercatat 3,05% (yoy), sedikit meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 2,92% (yoy).

Sampai dengan Juli 2017, inflasi tahun kalender Kaltara tercatat 3,55% (ytd), lebih rendah dibandingkan inflasi tahun kalender periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,06% (ytd). Inflasi bulanan Kaltara Juli 2017 tercatat mengalami deflasi sebesar -0,27% (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat mengalami inflasi sebesar 1,89% (mtm). Secara tahunan, inflasi Kaltara Juli 2017 tercatat mengalami penurunan dari 4,39% (yoy) pada Juni 2017 menjadi 3,79% (yoy). Menurunnya realisasi inflasi tahun kalender Kaltara disebabkan penurunan tarif angkutan udara yang merupakan dampak normalisasi harga pasca hari raya Idul Fitri.

Di triwulan III 2017, inflasi Kaltara diperkirakan meningkat lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya berada pada rentang 5,20 - 5,60% (yoy). Beberapa risiko yang dapat menjadi faktor pendorong inflasi di tahun 2017 antara lain antara lain (a) risiko cuaca yang buruk di wilayah perairan Kalimantan Utara yang akan berdampak pada hasil tangkapan ikan, (b) kenaikan cukai rokok yang ditetapkan Pemerintah, (c) risiko lonjakan harga bahan pangan seiring dengan datangnya hari Raya Idul Adha dan (d) permasalahan pasokan dari daerah sentra produksi pada komoditas pangan strategis dan (e) risiko terkait penyesuaian harga komoditas energi seperti BBM oleh Pemerintah.

Inflasi Bulanan (mtm)

Rata-rata inflasi bulanan Kaltara triwulan II 2017 lebih tinggi dibandingkan rata-rata inflasi pada periode yang sama tahun sebelumnya. Rata-rata inflasi bulanan Kaltara triwulan II 2017 tercatat sebesar 0,89% (mtm), sedikit lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2016 yang tercatat 0,81% (mtm). Peningkatan rata-rata inflasi bulanan Kaltara triwulan II 2017 terutama disebabkan oleh naiknya harga pada kelompok bahan makanan, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar rumah tangga serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga. Komoditas tarif angkutan udara menjadi penyumbang inflasi tertinggi selama triwulan II 2017 yang disebabkan oleh tingginya permintaan masyarakat terhadap transportasi udara untuk mudik Lebaran (Tabel III.1).

36

Tabel III.1 Perbandingan Inflasi Kaltara Triwulan II 2016 dan 2017 (mtm)

Sumber: BPS, diolah

Sumber: BPS, diolah

Grafik III.3 Disagregasi Inflasi Kalimantan Utara (mtm)

April 2017

▪ Kalara tercatat inflasi 0,27% (mtm) pada bulan April 2017, lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,40% (mtm). Inflasi Kaltara berada di atas level inflasi Nasional sebesar 0,09% (mtm).

▪ Kelompok volatile food (VF) mengalami deflasi pada periode laporan yang disebabkan oleh penurunan tekanan pada subkelompok bumbu-bumbuan dan daging-dagingan. Kenaikan pasokan nasional seiring dengan panen raya yang terjadi di daerah sentra produksi mendorong turunnya harga pangan di bulan April. Komoditas cabai rawit, bawang merah, telur ayam ras, daging ayam ras merupakan komoditas utama penyumbang deflasi. Namun demikian, komoditas ikan layang tetap memberikan tekanan inflasi yang disebabkan karena anomali cuaca yang menyebabkan berkurangnya hasil tangkapan nelayan.

▪ Inflasi kelompok administered prices mengalami peningkatan pada Januari 2017 yang didorong oleh kenaikan tarif listrik dan penyesuaian biaya perpanjangan STNK. Kenaikan tarif listrik merupakan dampak dari penghapusan subsidi bagi pelanggan golongan 900VA tahap I.

Apr Mei Jun

Rata-Rata Apr Mei Jun

U M U M / T O T A L 0.45 0.57 1.59 0.87 0.27 0.51 1.89 0.89

1 Bahan Makanan 0.49 1.13 -0.30 0.44 -0.05 1.17 2.49 1.20

2 Makanan & Minuman, Rokok dan Tembakau 0.75 0.96 2.43 1.38 0.62 0.24 -0.01 0.28 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan BB 0.99 -0.05 0.01 0.32 0.40 0.21 1.23 0.61

4 Sandang 0.62 0.03 4.15 1.60 0.34 0.60 0.41 0.45

5 Kesehatan 1.28 0.33 -0.05 0.52 0.11 0.26 0.32 0.23

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga 0.00 0.00 0.16 0.05 0.32 0.10 0.00 0.14

7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan -1.32 0.72 7.99 2.46 0.17 0.37 6.63 2.39

No Kelompok Barang Triwulan II-2017 Rata-Rata Triwulan II-2016 1.81 -0.92 1.19 -0.07 1.18 2.46

Jan Feb Mar Apr Mei Jun 2017 Volatile Food -0.62 0.53 0.24 0.77 0.56 6.06

Jan Feb Mar Apr Mei Jun 2017 Administered Prices 0.58 0.33 0.08 0.27 0.18 0.33

Jan Feb Mar Apr Mei Jun 2017

37

▪ Tekanan inflasi kelompok inti mengalami peningkatan dibandingkan periode sebelumnya yang didorong oleh naiknya harga ayam goreng dan labu parang/manis. Komoditas ayam goreng dan labu parang/manis merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi utama Kota Tarakan dengan andil masing-masing sebesar 0,05% (mtm). Banyaknya libur panjang akhir pekan selama bulan April mendorong peningkatan permintaan masyarakat terhadap makanan jadi.

▪ Tekanan inflasi kelompok administered prices (AP) mengalami peningkatan dibandingkan periode sebelumnya didorong oleh penghapusan subsidi listrik bagi pelanggan 900VA tahap II. Komoditas tarif listrik menjadi salah satu penyumbang utama inflasi Kota Tarakan dengan andil sebesar 0,10% (mtm) pada bulan April 2017. Penghapusan subsidi tahap II pelanggan 900VA yang dilaksanakan pada bulan Maret 2017 masih terasa dampaknya, terutama bagi pelanggan pascabayar.

Mei 2017

▪ Kalimantan Utara pada bulan Mei 2017 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,51% (mtm), lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat mengalami inflasi sebesar 0,27% (mtm).

▪ Tekanan inflasi kelompok volatile food (VF) meningkat, disebabkan oleh kenaikan harga pada sejumlah komoditas pangan strategis sehubungan memasuki bulan puasa Ramadhan. Tingginya permintaan terhadap komoditas pangan dikarenakan dimulainya bulan puasa Ramadhan mendorong naiknya harga pangan di bulan Mei. Komoditas ikan bandeng, bawang putih, kangkung, daging ayam ras, dan bayam merupakan komoditas utama penyumbang inflasi dengan andil masing-masing sebesar 0,17%, 0,15%, 0,08% dan 0,05%.

▪ Tekanan inflasi kelompok inti menunjukkan perkembangan yang relatif terkendali. Komoditas telepon seluler dan celana panjang jeans merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi utama Kota Tarakan dengan andil masing-masing sebesar 0,02% dan 0,01. Adanya 3 hari libur yaitu Hari Buruh Internasional, Kenaikan Isa Almasih, dan Hari Raya Waisak yang menyebabkan meningkatnya permintaan masyarakat terhadap kebutuhan komunikasi dan sandang.

▪ Secara bulanan Inflasi kelompok administered price tercatat lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Beberapa komoditas kelompok AP yang menjadi pendorong laju inflasi adalah bensin, tarif listrik, rokok dan angkutan udara. Inflasi bensin disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar jenis Pertalite sebesar Rp100/liter. Adanya penyesuaian tarif listrik tahap ketiga untuk pelanggan prabayar daya 900 VA

38

nonsubsidi memberikan sumbangan terhadap inflasi Mei 2017. Sementara itu, kenaikan tarif angkutan udara disebabkan oleh meningkatnya permintaan akibat banyaknya hari libur di bulan Mei. Di sisi lain, inflasi rokok disebabkan oleh kenaikan cukai rokok sebesar rata-rata 10,54% per tahun.

Juni 2017

▪ Kalimantan Utara (Kaltara) pada bulan Juni 2017 tercatat mengalami inflasi sebesar 1,89% (mtm), lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan lalu yang tercatat mengalami inflasi sebesar 0,51% (mtm). Inflasi Kaltara masih berada di atas level inflasi Nasional sebesar 0,69% (mtm).

▪ Tekanan inflasi kelompok volatile food (VF) meningkat, disebabkan oleh kenaikan harga pada sejumlah komoditas pangan strategis sehubungan bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri. Komoditas ikan layang, tomat, wortel dan bawang putih merupakan komoditas utama penyumbang inflasi dengan andil masing-masing sebesar 0,23%; 0,10%; 0,04% dan 0,04%. Berkurangnya hasil tangkapan ikan layang oleh nelayan dikarenakan gelombang air laut yang tinggi sepanjang bulan menjadi faktor penyebab tingginya harga komoditas ini.

▪ Tekanan inflasi kelompok inti menunjukkan peningkatan dibandingkan periode bulan sebelumnya. Komoditas seng, upah pembantu RT dan kayu lapis merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi utama Kalimantan Utara dengan andil masing-masing sebesar 0,10%; 0,02% dan 0,02%. Adanya pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) pada bulan Juni 2017 meningkatkan daya beli sekaligus konsumsi masyarakat terhadap barang-barang kelompok inti

▪ Tekanan Inflasi AP di bulan ini mengalami kenaikan yang tinggi dibandingkan periode bulan sebelumnya. Beberapa komoditas kelompok AP yang menjadi pendorong laju inflasi adalah angkutan udara, tarif listrik dan rokok kretek filter. Inflasi angkutan udara disebabkan oleh meningkatnya permintaan masyarakat terhadap transportasi udara untuk keperluan mudik Lebaran. Adanya penyesuaian tarif listrik tahap ketiga untuk pelanggan pasca bayar daya 900 VA nonsubsidi memberikan sumbangan terhadap inflasi Juni 2017. Di sisi lain, inflasi rokok disebabkan oleh kenaikan cukai rokok sebesar rata-rata 10,54% per tahun.

39

Sumber: BPS, diolah

Inflasi Tahunan (yoy)

Secara tahunan, inflasi Kaltara triwulan II 2017 mengalami peningkatan dibandingkan periode triwulan sebelumnya. Inflasi tahunan Kaltara triwulan II 2017 tercatat 4,39% (yoy), lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya sebesar 4,34% (yoy). Peningkatan inflasi tahunan Kaltara triwulan II 2017 terutama disebabkan oleh naiknya tekanan kelompok bahan makanan, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar rumah tangga, serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga. Lonjakan permintaan terhadap transportasi udara dan bahan makanan yang bertepatan dengan hari raya Idul Fitri menyebabkan kenaikan yang signifikan pada kedua kelompok ini.

Tabel III.3 Inflasi Kaltara Berdasarkan Kelompok Barang Triwulan II 2017 (yoy)

Sumber: BPS, diolah

Tarif listrik merupakan komoditas utama penyumbang inflasi Kaltara tertinggi pada triwulan II 2017. Tarif listrik tercatat mengalami kenaikan sebesar 9,44% (yoy) pada triwulan II 2017 dengan andil inflasi sebesar 0,35% (yoy). Komoditas penyumbang andil inflasi terbesar berikutnya adalah bawang putih dan ikan layang. Kenaikan harga bawang putih disebabkan disebabkan oleh lonjakan permintaan masyarakat dalam rangka hari raya Idul Fitri serta adanya

Komoditas mtm andil Komoditas mtm andil Komoditas mtm andil

Layang/Benggol 7.23 0.11 Bandeng/Bolu 10.75 0.17 Bawang Merah 24.31 0.31 Tarip Listrik 2.88 0.10 Bawang Putih 20.91 0.15 Layang/Benggol 9.35 0.16

Tomat Sayur 24.75 0.06 Kangkung 19.65 0.08 Tomat Sayur 40.37 0.12

Ayam Goreng 5.56 0.05 Daging Ayam Ras 5.31 0.05 Kol Putih/Kubis 32.04 0.05 Labu Parang/Manis/Merah 32.08 0.05 Pepaya 38.89 0.04 Ikan Bakar 16.31 0.04

Bandeng/Bolu 2.53 0.04 Bensin 1.40 0.03 Sate 8.38 0.03

Udang Basah 3.41 0.04 Bayam 14.71 0.03 Es 4.00 0.02

Bawang Putih 5.16 0.04 Tarip Listrik 0.79 0.03 Jeruk 6.81 0.02

Tempe 6.37 0.03 Telur Ayam Ras 3.66 0.03 Bumbu Masak Jadi 16.67 0.02

Kangkung 7.65 0.03 Ketimun 16.80 0.02 Apel 2.97 0.01

April Mei 2017 Juni 2017

I II III IV I

U M U M / T O T A L 4.71 6.16 4.56 4.31 4.34 4.39

1 Bahan Makanan 8.46 8.49 7.20 6.25 5.07 7.46

2 Makanan & Minuman, Rokok dan Tembakau 5.76 8.79 8.65 8.50 6.99 3.56

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan BB 2.18 2.94 2.03 1.66 2.03 2.94

4 Sandang 6.14 9.39 9.00 6.91 6.29 2.76

5 Kesehatan 8.61 9.13 8.00 9.40 6.62 5.71

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga 4.15 4.30 2.49 2.36 1.86 2.13

7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 0.11 3.74 -2.26 -1.13 3.75 3.64

No Kelompok Barang 2016

II 2017 Inflasi YOY

40

permasalahan pasokan di Cina. Selain itu, masih tidak menentunya cuaca di perairan Kaltara menyebabkan hasil tangkapan ikan layang menjadi berkurang. Di sisi lain, komoditas gula pasir menjadi komoditas dengan andil deflasi tertinggi pada triwulan II 2017 sebesar -0,14% (yoy). Komoditas lainnya yang turut menyumbang deflasi adalah bawang merah, bayam dan semen (Tabel III.5).

Tabel III.4 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kaltara Triwulan II 2017 (yoy)

Sumber: BPS, diolah

Disagregasi Inflasi

Pada triwulan II 2017, kelompok volatile food menjadi pendorong utama inflasi Kaltara triwulan II 2017 seiiring peningkatan permintaan di periode Lebaran. Berdasarkan disagegrasinya, inflasi kelompok volatile food dan administered price meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Sementara itu, tekanan inflasi pada kelompok core mereda (Grafik III.3 dan III.4). Secara umum, inflasi di semua kelompok tercatat lebih rendah dibandingkan rata-rata 3 tahun terakhir yang mencerminkan semakin terjaganya inflasi Kaltara.

Sumber: BPS, diolah

Grafik III.4 Perbandingan Disagregasi Inflasi Kaltara

Sumber: BPS, diolah

Grafik III.5 Perkembangan Disagregasi Inflasi Kaltara

Komoditas yoy andil Komoditas yoy andil

Tarip Listrik 9.64 0.35 Gula Pasir -14.74 -0.14

Bawang Putih 50.60 0.32 Bawang Merah -8.94 -0.13

Layang/Benggol 18.48 0.28 Bayam -32.70 -0.10

Bandeng/Bolu 15.28 0.24 Semen -8.71 -0.05

Udang Basah 21.30 0.19 Batu Bata/Batu Tela -5.00 -0.05

Seng 10.37 0.17 Angkutan Laut -23.38 -0.05

Biaya Perpanjangan STNK 102.66 0.17 Jagung Manis -16.98 -0.04

Tarip Pulsa Ponsel 8.95 0.15 Emas Perhiasan -10.71 -0.03

Rokok Kretek Filter 9.47 0.15 Susu Untuk Balita -3.25 -0.03

Bensin 6.27 0.14 Cabai Merah -13.15 -0.02

Andil Inflasi Andil Deflasi

6.16 4.39 6.07 2.92 8.44 7.55 3.334.50 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Umum Core Vol Food Adm Prices

II-2016 II-2017 Rata-Rata 3 Tahun %yoy -5 0 5 10 15 20

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Umum Core Vol Foods Adm Prices

%yoy 2017-II

Umum 4,39% Core 2,92% Vol. Food 7,55% Adm. Price 4,50%

41

Administered Prices

Pada triwulan II 2017, inflasi kelompok administered prices tercatat 4,50% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 2,88% (yoy) (Grafik III.4). Kelompok administered

prices menjadi salah satu penyebab kenaikan inflasi Kaltara triwulan II 2017. Komoditas utama

penyumbang inflasi pada kelompok administered prices adalah tarif listrik dengan andil sebesar 0,35% (yoy), disusul oleh biaya perpanjangan STNK sebesar 0,17% (yoy) dan rokok kretek filter sebesar 0,15% (yoy) (Tabel III.5). Adanya penerapan kebijakan pemerintah terkait penghapusan subsidi listrik bagi pelanggan golongan 900VA tahap III dan penyesuaian biaya perpajangan STNK yang diberlakukan pada awal tahun 2017 mendorong kenaikan inflasi pada kelompok administered price. Selain itu, kenaikan cukai rokok sejak awal tahun 2017 oleh Pemerintah berdampak pada kenaikan harga komoditas rokok kretek filter pada triwulan II 2017.

Tabel III.5 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kelompok Administered Prices Kaltara Triwulan II 2017 (yoy)

Sumber: BPS, diolah

Core Inflation

Pada triwulan II 2017, inflasi kelompok inflasi inti atau core inflation tercatat 2,92% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,34% (yoy) (Grafik III.4). Penurunan inflasi kelompok ini menjadi penahan laju inflasi Kaltara. Komoditas utama yang menyebabkan penurunan inflasi kelompok ini adalah gula pasir yang memberikan andil deflasi tertinggi sebesar -0,14% (yoy). Penurunan harga gula pasir disebabkan oleh penurunan harga gula di pasar global di tengah depresiasi nilai tukar Rupiah. Selain itu, komoditas semen dan batu bata turut memberikan andil deflasi masing-masing sebesar -0,05% (yoy) (Tabel III.6). Namun demikian, terdapat beberapa komoditas yang memberi tekanan terhadap inflasi kelompok core seperti seng, tarif pulsa ponsel dan mie dengan total andil ketiga komoditas tersebut sebesar 0,44% (yoy).

Komoditas Inflasi Andil Komoditas Deflasi Andil

Tarip Listrik 9.64 0.35 Angkutan Laut -23.38 -0.05

Biaya Perpanjangan STNK 102.66 0.17

Rokok Kretek Filter 9.47 0.15

Bensin 6.27 0.14

Rokok Putih 15.89 0.12

Bahan Bakar Rumah Tangga 2.65 0.03

Rokok Kretek 3.65 0.02

42

Tabel III.6 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kelompok Core Inflation Kaltara Triwulan II 2017 (yoy)

Sumber: BPS, diolah

Volatile Food

Inflasi kelompok volatile food triwulan II 2017 tercatat 7,55% (yoy), lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya sebesar 5,20% (yoy) (Grafik III.4). Kenaikan inflasi pada kelompok volatile

food disebabkan kenaikan permintaan oleh masyarakat dalam rangka persiapan Lebaran.

Komoditas bawang putih memberikan andil inflasi tertinggi sebesar 0,32% (yoy) disebabkan berkurangnya pasokan dari sentra produksi karena dampak permasalahan pasokan Cina. Berikutnya ikan layang dan ikan bandeng turut memberikan andil inflasi masing-masing sebesar 0,28% (yoy) dan 0,24% (yoy) (Tabel III.7). Cuaca yang tidak menentu, dan ditahannya ikan layang impor dari Tawau (Malaysia) yang diduga mengandung formalin berdampak pada pasokan ikan layang di Kaltara. Sementara itu, gangguan produksi akibat kurang lancarnya sirkulasi air pada tambak menjadi penyebab utama penurunan pasokan ikan bandeng di Kaltara selama triwulan II 2017.

Tabel III.7 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kelompok Volatile food Kaltara Triwulan II 2017 (yoy)

Sumber: BPS, diolah

Komoditas Inflasi Andil Komoditas Deflasi Andil

Seng 10.37 0.17 Gula Pasir -14.74 -0.14

Tarip Pulsa Ponsel 8.95 0.15 Semen -8.71 -0.05

Mie 11.07 0.12 Batu Bata/Batu Tela -5.00 -0.05

Air Kemasan 7.34 0.10 Emas Perhiasan -10.71 -0.03

Labu Parang/Manis/Merah 86.73 0.09 Kaos Kaki A -28.70 -0.02 Taman Kanak-Kanak 22.44 0.08 Kerikil/Batu Split -7.89 -0.02 Kakap Putih 22.45 0.07 Pembasmi Nyamuk Spray -12.57 -0.02

Upah Pembantu RT 11.64 0.07 Sepatu L -8.77 -0.01

Cat Tembok 14.45 0.06 Minuman Ringan -5.50 -0.01

Ayam Goreng 5.56 0.05 Televisi Berwarna -4.48 -0.01

Komoditas Inflasi Andil Komoditas Deflasi Andil

Bawang Putih 50.60 0.32 Bawang Merah -8.94 -0.13

Layang/Benggol 18.48 0.28 Bayam -32.70 -0.10

Bandeng/Bolu 15.28 0.24 Jagung Manis -16.98 -0.04

Udang Basah 21.30 0.19 Susu Untuk Balita -3.25 -0.03

Kangkung 35.81 0.12 Cabai Merah -13.15 -0.02

Tomat Sayur 54.55 0.11 Susu Bubuk -6.68 -0.02

Beras 2.20 0.10 Semangka -7.70 -0.01

Ketimun 55.76 0.08 Tahu Mentah -1.79 -0.01

Cabai Rawit 10.27 0.07 Kacang Tanah -7.46 -0.01

43

Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah

TPID Provinsi dan TPID Kabupaten/Kota terus meningkatkan koordinasi secara intensif dalam rangka pengendalian inflasi Kaltara. Sampai dengan Juni 2017, sejumlah kegiatan telah dilaksanakan dalam rangka penguatan koordinasi serta rekomendasi di wilayah kerja TPID Kaltara (Tabel III.8).

Tabel III.8 Kegiatan Tim Pengendalian Inflasi Daerah di Wilayah Kaltara Triwulan II 2017

No TANGGAL KEGIATAN KETERANGAN PIMPINAN KEGIATAN

1 25 April 2017 Rapat Tim Teknis Evaluasi Kondisi Inflasi Kota Tarakan Asisten Bagian Ekonomi 2 26 Mei 2017 Rapat Tim Teknis Pembahasan tren inflasi Lebaran di Kaltara

dan strategi mengatasinya

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltara 3 20 Juni 2017 Rapat Koordinasi Pembahasan stabilitas harga barang dan

kebutuhan pokok menjelang Lebaran Walikota Tarakan 4 14 Juli 2017 Rapat Koordinasi

Wilayah KTI

Pembahasan langka pengendalian inflasi di Kawasan Timur Indonesia

Kepala Departemen Regional III Bank

Indonesia 5 14 Juli 2017 Rapat Koordinasi

Nasional

Mempercepat Efisiensi Tata Niaga Pangan Melalui Penguatan Infrastruktur dan Pemanfaatan Teknologi Digital Untuk Kesejahteraan Rakyat

Presiden RI

6 10 Agustus

2017 Rapat Koordinasi

Pembahasan Roadmap Pengendalian Inflasi Kaltara

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltara

44