• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II EKARISTI DAN PERKEMBANGAN HIDUP ROHAN

C. Perkembangan Hidup Rohani

1. Pengertian Hidup Rohani

Kata Rohani berasal dari kata Ibrani “ ruah” yang berarti nafas. Adanya hidup dalam tubuh manusia sering dihubungkan dengan adanya nafas sehingga manusia sebagai mahluk rohani berarti manusia sanggup berhubungan dengan Sang Sumber hidupnya. Makna rohani lebih dipusatkan pada kesanggupan untuk berhubungan dengan Tuhan atau menyadari kehadiran Yang Ilahi dalam hidupnya. Oleh karena itu manusia dipanggil untuk mengenal Dia yang hadir

“Roh”(Spirit). Roh mengacu pada keseluruhan diri sejati. Diri kita tercermin dalam sikap dan relasi terhadap Tuhan. Aspek rohani menyangkut segala sesuatu yang bersifat “Immaterial” dan tak terlihat secara fisik, karena itu kehidupan Rohani menyangkut sikap hati, jiwa atau roh secara keseluruhan terhadap Tuhan (Hidya Tjahya, 2011:60)

Hidup Rohani merupakan relasi Pribadi dengan Tuhan (Hidya Tjahya, 2011:62), karena itu, tanggungjawab setiap pribadi untuk menjalin relasi yang terus menerus dengan Tuhan, karena pada akhirnya setiap pribadi harus mempertanggungjawabkan hidup rohaninya kepada Tuhan. Hidup Rohani merupakan sebuah relasi kasih dengan Tuhan sehingga perlu mengutamakan Tuhan dan kasih-Nya, karena Tuhan adalah pencipta dan mahakuasa.

Maka Hidup Rohani merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia karena menyangkut tujuan hidup manusia di dunia. Hidup rohani menjadi landasan kehidupan manusia. Hidup Rohani adalah hidup yang pada dasarnya merupakan dialog terus menerus antara Allah dan pribadi manusia secara pribadi. Dialog tersebut dapat dilakukan melalui Perayaan Ekaristi, Doa, Refleksi,bacaan Rohani, Doa Rosario dan segala kegiatan dilakukan umat beriman setiap hari dalam perjalanan hidupnya.

2. Aspek – aspek hidup Rohani

Hidup Rohani merupakan suatu proses yang perlu diperjuangkan terus- menerus oleh setiap orang Kristen agar bertumbuh dan berkembang dalam mencapai kesempurnaan hidup. Dalam memperjuangkan kematangan hidup rohani, setiap pribadi hendaknya selalu mengandalkan Roh Allah untuk membimbing dan menyertainya. Agar dapat memperjuangkan dan mengembangkan kematangan hidup rohani, maka dapat dilakukan dengan cara Adorasi Ekaristi, melatih hidup doa, Refleksi, Bacaan Rohani, Devosi, Doa Rosario;

a. Adorasi Ekaristi

Adorasi atau pujian kepada sakramen Mahakudus merupakan praktek devosi sembah sujud di hadapan sakramen Mahakudus. Pentahtaan sakramen Maha kudus muncul hubungannya dengan kerinduan umat beriman untuk memandang Kristus yang hadir dalam Sakramen Mahakudus (Martasudjita, 2005:424).

Tujuan adorasi kepada sakramen Mahakudus ialah sembah sujud kepada Tuhan Yesus Kristus yang hadir dalam Ekaristi dan sekaligus untuk menyatukan hati dengan Yesus yang hadir dalam sakramen Mahakudus. Namun perlu disadari bahwa puncak kesatuan dengan Tuhan yang hadir dalam Ekaristi pertama-tama terjadi dalam Komuni Kudus saat perayaan Ekaristi. Dan bilamana kaum Beriman menghormati Kristus yang hadir dalam Sakramen Mahakudus, hendaknya mereka ingat bahwa kehadiran itu bersumber pada kurban Ekaristi.

b. Hidup Doa

Doa pada dasarnya berarti mengangkat hati, mengarahkan hati kepada Tuhan, menyatakan diri sebagai anak Allah dan mengakui Allah sebagai Bapa. Doa pertama – tama adalah suatu peryataan iman di hadapan Allah maka doa tidak pernah dilepaskan dari kehidupan sehari - hari dan dari hidup bersama dengan orang lain (KWI, 1996 : 194 ).

Philomena Agudo (1998: 177) mengatakan bahwa hidup doa berarti kebiasaan rutin berdoa yang dilaksanakan dengan penuh kesadaraan karena percaya akan cinta dan belas kasih Tuhan. Sedangkan Darminta (2006a:92) mengatakan bahwa hidup dan hidup doa merupakan warna hidup jiwa atau batin seseorang yang akan terungkap dalam bahasa perbuatan (Yak 2:1-26). Ada hubungan antara hidup doa dan hidup iiman, yang tidak hanya ditentukan oleh kekhusukkan dalam berdoa, tetapi tindakan kongkrit apa yang dilakukan sebagai buah dari hidup doa.

Doa berarti bersatu dengan Tuhan, mendekatkan diri pada Tuhan dan menjalin hubungan dengan Tuhan. Kesatuan dengan Tuhan dalam doa disadari sebagai hal yang penting dalam hidup, khususnya dalam mengolah pengalaman hidup. Namun dalam kenyataannya kesadaran akan pentingnya doa tidak selalu mudah untuk dilaksanakan dalam hidup sehari-hari.

c. Bacaan Rohani

Bacaan Rohani merupakan salah satu sumber hidup rohani. Tulisan - tulisan dalam bacaan rohani sangat inspiratif dan menarik baik itu pengalaman yang dialami oleh pengarang sendiri maupun pengalaman orang lain yang membantu untuk memperkembangkan hidup rohaninya (Darminta, 2007 : 19)

d. Devosi

Martasudjita (199:143) Kata Devosi berasal dari bahasa Latin devotion ( dari kata kerja: devovere), yang berarti „kebaktian, pengorbanan, penyerahan, sumpah, kesalehan, cinta bakti. Maka menurut arti katanya, devosi menunjuk sikap hati dan perwujudannya. Artinya seseorang mengarahkan diri kepada sesuatu yang dijungjung tinggi dan dicintai. Dalam tradisi Kristiani devosi dipahami sebagai bentuk penghayatan dan pengungkapan iman Kristiani di luar Liturgi resmi. Devosi dimengerti sebagai praktek ungkapan iman umat yang spontan dan lebih bebas serta dapat dibawakan secara pribadi ataupun bersama.

e. Doa Rosario

Secara harafiah Rosario berarti karangan bunga mawar, entah merah,putih, atau putih.

Oleh karena itu sebagai Pewarta tentunya, tidak boleh lupa peran bunda Maria. Sebagai pewarta tentunya kita harus menyatu dengan bunda Maria dalam devosi doa Rosario. Menyatu dengan Bunda Maria secara terus menerus merenungkan hidup dan perutusan Yesus bersama Bunda Maria. Hal ini senada

dengan yang tertulis di dalam Kitab Hukum Kanonik (KHK, kan 662. 4) yang isinya sebagai berikut; “Memelihara devosi khusus kepada santa perawan Bunda Allah, teladan dan pelindung segenap hidup bakti dengan berdia Rosario”.

Para Mahasiswa IPPAK, adalah calon Katekis. Mereka merupakan orang- orang yang terpanggil untuk mewartakan kerajaan Allah, Mereka disiapkan menjadi pewarta yang sejati. Menjadi pewarta, yang dibutuhkan pertama-tama ialah membiasakan diri melatih diri untuk mengembangkan hidup rohaninya dengan doa, khususnya ketika merayakan perayaan Ekaristi dengan menyambut Kristus melalui Komuni suci. Melalui Komuni suci yang mereka sambut hendaknya mereka mengalami kehadiran Kristus dan buahnya mereka pun juga mewartakan kehadiran Kristus melalui tugasnya sehari – hari. Hendaknya pula para mahasiswa IPPAK, sebagai calon katekis membiasakan berdoa kepada Kristus dan menyerahkan seluruh hidupnya kedalam tangan penyelenggaraan- Nya.

Dokumen terkait