• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Jalan Tol di Indonesia

IV. GAMBARAN UMUM

4.2 Perkembangan Jalan Tol di Indonesia

Salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan kebutuhan masyarakat atas jalan tol adalah kemacetan. Sehingga diperlukan jalan bebas hambatan agar dapat mempersingkat waktu dan jarak tempuh pengendara. Pemerintah sebagai pemenuh kebutuhan masyarakat harus memenuhi kebutuhan ini dengan membuat jalan dengan kualitas yang berbeda dari jalan umum. Konsekuensinya adalah pengendara harus rela membayar sejumlah uang tertentu untuk melalui jalan tol

Jalan tol pertama yang dibangun oleh pemerintah Indonesia adalah jalan tol Jagorawi ( Jakarta-Bogor-Ciawi). Jalan tol Jagorawi dibangun sejak tahun 1973 dengan panjang 59 km. Kemudian jalan tol ini diresmikan pada tanggal 9 Maret 1978 oleh Presiden Soeharto. Jalan tol yang dibangun dengan biaya Rp 350 jua per kilometer ini merupakan jalan tol pertama yang dibiayai oleh APBN dari pinjaman luar negeri.

Ketika dalam tahap pembangunan, jalan tol jagorawi ini belum berstatus sebagai jalan tol. Namun pemerintah berpikir pengelolaan dan pengoperasian jalan tol harus dibiayai secara mandiri, tidak membebani anggaran pemerintah. Oleh karena itu, dua minggu sebelum peresmian, tepatnya 25 Februari 1978 diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 1978 Tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk pendirian Persero yang mengurusi dan mengelola infrastruktur jalan raya. Sehingga pada tanggal 1 Maret 1978 PT. Jasa Marga sebagai perusahaan negara yang bertanggung jawab terhadap pengoperasian dan pengelolaan jalan tol berdiri.

Pembentukan PT. Jasa Marga ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 1978 yang bisnisnya mencakup konstruksi, manajemen, dan pemeliharaan jalan tol. Selain itu ditetapkan pula Keputusan Menteri Keuangan No. 90/KMK.06/1978 pada tanggal 27 Februari 1978 Tentang Modal PT. Jasa Marga (persero) yang ditetapkan melalui Lembaran Negara RI No. 4. Dokumen resmi pendirian perusahaan dilegalisasi oleh Menteri Kehakiman melalui Surat Keputusan Menteri Kehakiman No. YA5/1301/I tertanggal 22 Februari 1982. Perusahaan ini kemudian terdaftar secara resmi di kantor Pengadilan Tinggi Jakarta dengan nomor 767 pada tanggal 2 Maret 1982 dan telah diumumkan dalam Berita Negara RI No. 73 tanggal 10 September 1982 dengan nomor tambahan 1138.

Kini, Jasa Marga telah menjadi perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak pemerintah melepas 30% sahamnya kepada masyarakat pada tanggal 12 November 2007. Hingga tahun 2007 total panjang jalan tol yang

dimiliki oleh Jasa Marga adalah 496 km atau 78% dari panjang jalan tol di Indonesia yang mencapai 630 km.

Gambar 4. Panjang Jalan Tol Indonesia 1987-2009 Sumber: Annual Report Jasa Marga, 2009

Pemerintah memiliki keterbatasan dalam hal dana, oleh karena itu pemerintah mengikutsertakan swasta dalam pembangunan jalan tol dengan menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1990 yang merupakan dasar hukum bagi penyelenggaraan jalan tol oleh pihak swasta di Indonesia. Pembangunan jalan tol dengan partisipasi swasta dilakukan di kawasan-kawasan dengan pertumbuhan lalu lintas yang tinggi agar investasi swasta menjadi layak secara ekonomi dan finansial, dan sektor swasta tertarik untuk melakukan investasi.

Seluruh investasi swasta di jalan tol akan berbentuk kemitraan dengan PT. Jasa Marga yang dilaksanakan dengan system BOT. Prinsip dari kemitraan ini adalah menyediakan fasilitas jalan di kawasan yang sudah berkembang dengan dibiayai oleh pengguna jalan, harus ada jalan alternative yang disediakan untuk pengguna jalan, dan tarif tol tidak lebih dari 70% dari penghematan BOK jika kendaraan melewati jalan tol. Pada pertengahan 1995, sekitar 200 km jalan tol

0 200 400 600 800 1987 1989 1991 1993 1995 1997 1999 2001 2003 2005 2007 2009

yang dibangun oleh pihak swasta telah selesai dan sebagian lagi dalam tahap penyelesaian.

Sejak tahun 1978 hingga kini, jalan tol di Indonesia telah berkembang dan tumbuh dengan semakin bertambahnya ruas jalan dan panjang jalan tol. Namun ternyata pertumbuhan panjang jalan tol dari tahun ke tahun tidak terlalu tinggi. Hingga kini Indonesia baru mampu membangun jalan tol sepanjang 757.40 km. Bahkan pembangunan jalan tol ini cenderung terpusat dan tidak tersebar ke seluruh wilayah di Indonesia. Jalan tol terpanjang berada di wilayah Pulau Jawa.

Tabel 6. Panjang Jalan Tol per Pulau di Indonesia Tahun 2010

No Nama Pulau Panjang Ruas Jalan Tol (km)

1. Sumatera 42,70

2. Jawa 697,12

3. Sulawesi 17,65

Total 757,47

Sumber: Departemen Pekerjaan Umum, Nopember 2010

Tabel memperlihatkan bahwa jalan tol di Indonesia hanya tersebar di tiga Pulau besar Indonesia dan Pulau Jawa memiliki panjang jalan tol terpanjang dibandingkan Pulau lainnya. Oleh karena itu pergerakan ekonomi di ketiga Pulau ini lebih cepat dan lebih baik dibandingkan Pulau lainnya karena akses yang dimiliki lebih mudah dan cepat. Pulau Jawa merupakan pusat perekonomian di Indonesia karena itu infrastruktur seperti jalan tol lebih berkembang di Jawa. Padahal jika dibandingkan Kalimantan dan Irian Jaya, wilayah Jawa jauh lebih kecil.

Namun dikedua Pulau tersebut belum dibangun jalan tol yang akan berpengaruh pada perkembangan wilayah tersebut. Hal ini dikarenakan dikedua Pulau tersebut jumlah kendaraan yang memenuhi jalan tidak sepadat di Pulau

Jawa. Berdasarkan data sebaran penduduk diketahui bahwa Pulau Kalimantan dan Irian Jaya merupakan wilayah yang memiliki penduduk paling rendah. Sehingga belum dibutuhkan jalan alternative yang dapat mempersingkat waktu. Selain itu, sebagian besar wilayah Kalimantan adalah perairan sehingga transportasi air lebih dominan dibandingkan transportasi darat.

Berdasarkan keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 567/KPTS/M/2010 pada tanggal 10 Nopember 2010 direncanakan pembangunan jalan tol di Pulau Kalimantan dan Pulau Bali. Jalan tol sepanjang 84 km akan dibangun di Kalimantan untuk ruas Balikpapan-Samarinda. Sedangkan di Pulau Bali akan dibangun jalan tol ruas Serangan-Tanjung Benoa sepanjang 7.5 km. Selain akan dilakukan pembangunan dikedua Pulau tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum juga merencanakan pembangunan jalan tol di Pulau Sumatera, Jawa dan Sulawesi.

Tabel 7. Rencana Pembangunan Jalan Tol di Indonesia

No Nama Pulau Rencana Panjang Ruas Jalan Tol (km)

1. Sumatera 2.805,20

2. Jawa 1.675,71

3. Sulawesi 46,00

Total 4.526,91

Sumber: Departemen Pekerjaan Umum, Nopember 2010

Rencana pembangunan jalan tol di Indonesia ternyata masih banyak dan tentu hal ini memerlukan dana yang tidak sedikit. Oleh karena itu peran swasta sebagai investor perlu terus ditingkatkan. Karena kebutuhan masyarakat akan jalan tol semakin meningkat. Hal ini bisa terlihat dari volume lalu lintas yang melalui jalan tol. Laporan Tahunan Jasa Marga melaporkan bahwa volume

lalulintas rata-rata harian di seluruh jalan tol Indonesia mencapai 2.535.842 kendaraan.

Dokumen terkait