• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Luas Panen Padi di Kabupaten Samosir untuk Lima Tahun Terakhir

KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.2 Perkembangan Luas Panen Padi di Kabupaten Samosir untuk Lima Tahun Terakhir

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten Samosir untuk lima tahun terakhir (2006 – 2010) luas tanam padi di Kabupaten Samosir menunjukkan bahwa luas panen padi berfluktuasi dari tahun ke tahun (Tabel 18). Hal ini disebabkan oleh banyak faktor yang mempengaruhinya secara langsung maupun tidak langsung.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas panen padi di Kabupaten Samosir selama lima tahun terakhir ini mengalami peningkatan sebesar 0,20 % (Lampiran 8). Total luas panen tertinggi tahun 2006 dicapai oleh Kecamatan Palipi, hal ini disebabkan karena total luas tanamnya juga tinggi serta curah hujan cukup baik ketika musim tanam. Sedangakan total luas panen terendah terjadi di Kecamatan Sitiotio, hal ini disebabkan karena luas tanamnya rendah dan adanya

61

serangan hama bekicot pada musim tanam dan burung pemakan biji-bijian ketika memasuki musim panen.

Luas panen pada tahun 2007 paling rendah dibandingkan dengan tahun sebelum dan sesudahnya. Dikarenakan luas panen pada tahun 2007 juga paling rendah, yang disebabkan oleh rendahnya curah hujan/kemarau. Total luas panen tertinggi tahun 2007 dicapai oleh Sianjur mula-mula dan Harian tanpa adanya kegagalan panen sedikitpun. Hal ini disebabkan karena tanahnya yang tergolong subur, sistem irigasi yang lancar karena berdekatan dengan sumber air dan teknologi yang digunakan masih tergolong sederhana/tradisional. Sedangkan luas panen terendah terjadi di Ronggur nihuta yang memang memiliki curah hujan yang sangat rendah dan wilayahnya berada cukup jauh dari sumber air.

Tahun 2008 total luas panen Kabupaten Samosir cukup meningkat bila dibandingkan dengan luas panen tahun 2007, yaitu sekitar 511 Ha. Namun, jika dibandingkan dengan luas tanam tahun 2008 justru mengalami kegagalan panen yang sangat tinggi mencapai 546 Ha. Untuk daerah dengan luas panen terendah terjadi di Ronggur nihuta dan daerah dengan luas panen tertinggi terjadi di Sianjur mula-mula yang disebabkan karena faktor yang sama seperti kondisi yang terjadi pada tahun 2007.

Pada tahun 2009 total luas panen Kabupaten Samosir menurun dan mengalami gagal panen yang sangat tinggi mencapai 640 Ha. Seperti di Simanindo, Harian, Sianjur mula-mula, Palipi, Onanrunggu dan Nainggolan yang mengalami gagal panen yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan karena, adanya serangan hama dan penyakit (wereng dan penyakit leher) pada masa perawatan dan terjadinya angin

puting beliung pada masa musim panen di Harian. Sehingga total gagal panen tahun 2009 sangat tinggi.

Seiring dengan meningkatnya teknologi seperti penggunaan varietas unggul dan sistem tanam Legowo 4 : 1, tahun 2010 petani dan pemerintah memutuskan untuk mengurangi total luas tanam untuk menghindari gagal panen yang lebih besar lagi. Ternyata hal ini juga belum mampu menekan angka gagal panen. Hingga tahun 2010 total luas gagal panen masih sangat tinggi mencapai 457 Ha.

Dengan demikian, untuk total luas panen selama lima tahun terakhir (2006-2010). Luas panen terendah Kabupaten Samosir terjadi pada tahun 2007 yang disebabkan karena luas tanam yang rendah, curah hujan/kemarau yang terjadi dimusim tanam serta serangan hama ketika memasuki musim panen. Sedangkan total luas panen tertinggi terjadi pada tahun 2008.

Melihat semakin tingginya angka gagal panen di tahun 2010, pemerintah dan petani memperkirakan dan membuat sasaran agar total gagal panen dapat lebih ditekan. Pemerintah dan petani merencanakan untuk meningkatkan luas panen pada tahun 2011 dengan mengurangi luas tanam tetapi meningkatkan penerapan teknologi varietas unggul maupun teknologi pada masa panen. Dengan memperkirakan luas panen padi sawah sekitar 8.481 Ha, padi ladang 5 Ha dan totalnya 8.486 Ha, dengan luas gagal panen maksimal diperkirakan 68 Ha (Lampiran 9).

Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 18, yang diperoleh dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Samosir mengenai perkembangan luas panen padi untuk lima tahun terakhir ( 2006 – 2010) berikut ini:

Tabel 18. Luas Panen Padi di Kabupaten Samosir (Ha) Tahun 2006 – 2010

No Kecamatan

Luas Panen (Ha)

2006 2007 2008 2009 2010 Padi Sawah Padi Ladang padi Sawah + Padi Ladang Padi Sawah Padi Ladang Padi Ladang + Padi Sawah Padi Sawah Padi Ladang Padi Ladang + Padi Sawah Padi Sawah Padi Ladang Padi Sawah + Padi Ladang Padi Sawah Padi Ladang Padi Sawah + Padi Ladang 1. Pangururan 1.020 - 1.020 964 - 954 785 - 785 805 - 805 810 - 810 2. Ronggur Nihuta 380 5 385 290 5 295 216 16 232 318 9 327 308 9 317 3. Simanindo 640 10 650 636 - 636 584 - 584 563 - 563 601 - 601 4. Harian 725 - 725 1.042 - 1.042 995 - 995 1.057 - 1.057 1.020 - 1.020 5. Sianjur Mulamula 1.375 - 1.375 1.834 - 1.834 1.834 - 1.834 1.797 - 1.797 1.790 - 1.790 6. Palipi 1.389 - 1.389 1.128 - 1.128 1.869 - 1.869 1.630 - 1.630 1.530 - 1.530 7. Onan Runggu 1.107 - 1.107 807 - 807 771 - 771 813 - 813 810 - 810 8. Nainggolan 1.290 - 1.290 888 - 888 955 - 955 812 - 812 926 - 926 9. Sitio-tio 330 - 330 506 - 506 386 - 386 558 - 558 532 - 532 Jumlah 8.256 15 8.271 8.095 5 8.100 8.395 16 8.411 8.353 9 8.362 8.327 9 8.336 Rata-Rata 917,33 1,67 919,00 899,4 0,56 900 932,77 1,78 934,55 928,11 1,00 929,11 925,22 1,00 926,22

Berdasarkan hasil wawancara terhadap para petani (lahan sawah dan lahan kering) diketahui bahwa luas panen padi petani sampel juga berfluktuasi dari tahun ke tahun. Hasil perhitungan diketahui bahwa luas panen padi petani sampel selama lima tahun terakhir ini mengalami peningkatan, yaitu rata-rata meningkat sebesar 0,24 % (Lampiran 10 ).

Adapun hasil survey terhadap petani sampel diketahui bahwa, total luas panen terendah selama lima tahun terakhir terjadi pada tahun 2007. Hal ini dikarenakan luas tanam pada tahun 2007 juga paling rendah dibandingkan dengan tahun sebelum dan sesudahnya. Sedangkan total luas panen tertinggi terjadi pada tahun 2008 dan total gagal panen tertinggi terjadi pada tahun 2010. Angka gagal panen mencapai 91 rante (Lampiran 11). Hal ini disebabkan karena faktor alam misalnya curah hujan yg tidak menentu bahkan kemarau (ketersediaan air), angin puting beliung yg sering terjadi menjelang panen serta sarana dan prasarana irigasi yang kurang memadai serta hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi.

Sedangkan tahun 2011 ini total luas panen petani sampel diperkirakan adalah 346 rante dengan perincian padi sawah 329 rante dan padi ladang 17 rante, yaitu lebih tinggi dari tahun sebelumnya (Lampiran 12).

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa luas panen padi di Kabupaten Samosir untuk lima tahun terakhir mengalami peningkatan, yaitu: rata-rata 0,20 %, sehingga hipotesis 2 ditolak.

65

5.3Teknologi Budidaya Tanaman Padi di Kabupaten Samosir untuk Lima

Dokumen terkait