• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Perbankan Daerah

3.1 Gambaran Umum

Secara umum kinerja perbankan di Maluku Utara pada triwulan IV-2010 masih tumbuh positif, namun lebih lambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Aset, DPK, Kredit, dan LDR tumbuh positif yang diikuti oleh penurunan NPL’s.

3.2 Perkembangan Aset Bank Umum

Total aset bank umum di wilayah kerja Bank Indonesia Ternate1

pada triwulan IV-2010 masih menunjukan kinerja positif, meskipun pertumbuhannya melambat jika dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada triwulan laporan tercatat total aset bank umum sebesar Rp 3,43 triliun, atau meningkat 12,61% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu pada triwulan III-2010 pertumbuhan aset perbankan sebesar 14,90% (yoy).

Gambar 3.1

Perkembangan Aset Bank Umum di Maluku Utara

‐5% 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 0 500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000

I II III IV I II III IV I II III IV 2008 2009 2010 Aset (Rp Miliar) Pertumbuhan (yoy)

Sumber: LBU, diolah

1

Tidak termasuk KCP BCA karena laporan bulanannya menginduk ke KC di Manado

Aset bank umum di Maluku Utara Rp 3,43triliun, meningkat 12,61% (yoy)…

Total aset bank pemerintah pada triwulan IV-2010 sebesar Rp 2,89 triliun, atau memiliki porsi 84% dari aset seluruhnya. Aset bank pemerintah tumbuh 11,41% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan III-2010 yang sebesar 9,90% (yoy). Disisi lain total aset bank swasta sebesar Rp 537,59 miliar, meningkat 19,52% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Berdasarkan jenis valutanya, aset perbankan dalam nominasi rupiah tercatat sebesar Rp 3,36 triliun, atau sebanyak 98% dari total aset. Aset dalam nominasi ini tumbuh 12,59% (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yaitu 13,09% (yoy). Sementara itu jumlah aset dalam valas tercatat sebanyak Rp 64,44 miliar, meningkat 13,66% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Berdasarkan jenis operasinya, aset bank konvensional tercatat sebesar Rp 3,28 triliun, atau memiliki porsi 96% dari aset total. Aset bank konvensional tumbuh 10,82% (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 10,36% (yoy). Sementara itu total aset bank syariah sebesar Rp 143,77 miliar, atau meningkat 78,73% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

3.3 Penghimpunan Dana Bank Umum

Jumlah dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun oleh perbankan di Maluku Utara pada triwulan IV-2010 tercatat sebanyak Rp 2,75 triliun, meningkat 2,90% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini lebih lambat dibandingkan periode triwulan sebelumnya, dimana pertumbuhan DPK adalah 9,90% (yoy). Sebanyak 62% dana masyarakat yang ada di perbankan masih disimpan dalam bentuk tabungan. Untuk deposito porsinya adalah 23%, sedangkan giro sebanyak 15%.

Jumlah DPK yang dihimpun mencapai Rp 2,75 triliun, meningkat 2,90% (yoy)…

Gambar 3.2 Perkembangan DPK (Milyar Rp) ‐10,00% ‐5,00% 0,00% 5,00% 10,00% 15,00% 20,00% 25,00% 30,00% 500,00  1.000,00  1.500,00  2.000,00  2.500,00  3.000,00  3.500,00 

I II III IV I II III IV I II III IV

2008 2009 2010

Deposito Tabungan

Giro Pertumbuhan (yoy)

Sumber: LBU diolah

Jumlah dana masyarakat berbentuk tabungan mengalami pertumbuhan 9,57% (yoy), lebih lambat dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar 16,17% (yoy). Deposito juga mengalami perlambatan pertumbuhan, dari 14,20% (yoy) pada triwulan III-2010 menjadi 5,44% (yoy) pada triwulan IV-2010. Sementara itu perkembangan rekening giro masih mengalami kontraksi seperti triwulan sebelumnya. Pada triwulan laporan pertumbuhan giro mengalami kontraksi hingga mencapai minus 20,31% (yoy), dimana pada triwulan III-2010 kontraksinya sebesar minus 5,77% (yoy).

3.4 Penyaluran Kredit

Jumlah kredit yang disalurkan oleh perbankan di Maluku Utara hingga triwulan IV-2010 tercatat sebesar Rp 2,27 triliun, meningkat 34,64% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan triwulan III-2010 yang tercatat sebesar 32,57% (yoy).

Dari sisi penggunaan, kredit konsumsi masih mendominasi penyaluran kredit dengan porsi sebesar 57%, diikuti oleh kredit modal kerja sebanyak 35%, dan sisanya sebesar 8% diberikan untuk kredit investasi. Jika dilihat pertumbuhan masing-masing kredit

Kredit yang disalurkan mencapai Rp 2,27 triliun, meningkat 34,64% (yoy)…

tersebut, kredit modal kerja mencatatkan pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 47,15 (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yaitu sebesar 29,77% (yoy). Kredit konsumsi tumbuh 31,75% (yoy), lebih lambat dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar 37,70% (yoy). Kredit investasi juga masih tumbuh positif, meskipun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada triwulan laporan tercatat pertumbuhan sektor ini adalah 9,40% (yoy), dimana pada triwulan sebelumnya kredit investasi tumbuh 10,74% (yoy).

Gambar 3.3

Perkembangan Kredit di Maluku Utara

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 0 500 1000 1500 2000 2500

I II III IV I II III IV I II III IV 2008 2009 2010 KK (Milyar Rp) KI (Milyar Rp) KMK (Milyar Rp) Jenis Penggunaan 

Sumber: LBU, diolah

Dari sisi golongan kredit, total kredit UMKM pada triwulan laporan mencapai Rp 2,15 triliun atau sebesar 95% dari seluruh kredit yang disalurkan oleh perbankan di Maluku Utara. Pertumbuhan kredit UMKM pada triwulan laporan tercatat sebesar 33,79% (yoy), sedikit meningkat dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yaitu 33,55% (yoy). Dari jumlah sebanyak Rp 2,15 triliun tersebut, sebanyak 30% diberikan untuk kredit mikro (plafond sampai dengan Rp 50 juta), 45% disalurkan kepada kredit menengah (Rp 50 juta – Rp 500 juta), dan 25% untuk kredit menengah (Rp 500 juta – Rp 5 milyar). Perkembangan kredit mikro pada triwulan IV-2010 masih melanjutkan trend kontraksi yang telah dimulai pada triwulan pertama 2010. Tercatat pertumbuhan kredit mikro pada triwulan

Kredit untuk UMKM mencapai 95%...

adalah minus 6,24% (yoy), tidak sedalam kontraksi yang terjadi pada triwulan III-2010 yang sebesar minus 7,24% (yoy). Kredit kecil masih menunjukan pertumbuhan yang tinggi, meskipun pada triwulan laporan pertumbuhannya melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Tercatat pertumbuhan kredit kecil adalah 80,01% (yoy), dimana pertumbuhannya pada triwulan III-2010 adalah 93,49% (yoy). Sementara itu kredit menengah menunjukan peningkatan kinerja, dimana pertumbuhannya pada triwulan laporan adalah 39,95% (yoy), sedangkan pada triwulan III-2010 pertumbuhannya 30,55% (yoy).

Selain kredit yang disalurkan untuk kegiatan konsumtif, sektor ekonomi yang memperoleh porsi kredit cukup besar adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR). Sektor ini memperoleh porsi kredit sebanyak 24%, atau senilai Rp 540,58 miliar. Pada triwulan laporan, pertumbuhan kredit kepada sektor ini mencapai 25,24% (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhannya pada triwulan III-2010 yang tercatat sebesar 24,25% (yoy).

Sektor pertanian yang merupakan sektor unggulan daerah hanya memperoleh porsi kredit sebanyak 0,3%. Pertumbuhan kredit kepada sektor ini terus menurun selama tahun 2010, dan pada triwulan laporan perkembangan kredit kepada sektor ini mengalami kontraksi hingga minus 90,16% (yoy).

Sektor unggulan lainnya, yaitu sektor industri pengolahan hanya memperoleh porsi kredit sebesar 1% atau sebanyak Rp 20,81 miliar. Penyaluran kredit kepada sektor ini pada triwulan IV-2010 telah mengalami kenaikan hingga tujuh kali lipat selama setahun ini.

3.5 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Umum

Pada triwulan IV-2010 kegiatan intermediasi perbankan yang diukur melalui tingkat LDR mengalami peningkatan. Tercatat LDR perbankan mencapai 83%, meningkat dibandingkan triwulan

Kredit untuk sektor PHR tumbuh 25,24% (yoy)… LDR naik hingga mencapai 83%...

sebelumnya yang sebesar 76%. Angka LDR yang terus meningkat menandakan dukungan perbankan terhadap perekonomian juga terus meningkat.

Gambar 3.4

Perkembangan LDR Bank Umum di Maluku Utara

0 500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%

I II III IV I II III IV I II III IV 2008 2009 2010 DPK (Miliar) Kredit (Miliar) LDR

Sumber: LBU, diolah

3.6 Non Performing Loans (NPL’s) Bank Umum

Jumlah kredit bermasalah sepanjang tahun 2010 terus menurun. Pada triwulan laporan tercatat rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan’s) terhadap keseluruhan kredit oleh perbankan di Maluku Utara adalah 2,03% dimana pada triwulan sebelumnya NPL’s sebesar 2,37%.

Dari sisi penggunaan, NPL’s pada kredit investasi masih menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan NPL’s pada kredit modal kerja dan kredit konsumsi, namun dengan kecenderungan yang terus menurun. Tercatat kredit investasi memiliki NPL’s sebesar 5,74%, dimana pada triwulan sebelumnya adalah 6,34%. NPL’s pada kredit modal kerja juga terus menunjukan penurunan, dari 3,24% pada triwulan III-2010 menjadi 3,18% pada triwulan IV-2010. NPL’s pada kredit konsumsi mengalami penurunan, setelah pada triwulan

NPL’s turun hingga mencapai 2,03%... Kredit investasi memiliki NPL’s tertinggi yaitu 5,74%...

sebelumnya meningkat. Tercatat NPL’s pada kredit konsumsi adalah 0,81%, dimana pada triwulan III-2010 nilainya adalah 1,37%.

Gambar 3.5 Perkembangan NPL’s Perbankan 0,0% 0,5% 1,0% 1,5% 2,0% 2,5% 3,0% 3,5% 4,0% 4,5% 5,0%

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2007 2008 2009 2010

Sumber: LBU, diolah

Dari sisi dunia usaha, sektor ekonomi yang kualitas kreditnya terendah adalah sektor jasa-jasa dunia usaha, yang memiliki angka NPL’s sebesar 10,30%. Nilai NPL’s ini lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 8,54%. Sementara itu dua sektor yang seluruh kreditnya lancar atau tidak memiliki NPL’s adalah sektor pertambangan serta sektor listrik, gas dan air bersih. Sektor pertanian yang merupakan sektor unggulan daerah memiliki NPL’s 5,09%, sedikit turun dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu 5,16%. Dua sektor unggulan lainnya yaitu sektor industri pengolahan serta sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) memiiki NPL’s masing-masing sebesar 4,47% dan 2,73%. Dibandingkan triwulan sebelumnya NPL’s pada dua sektor ini mengalami penurunan, dengan penurunan tertinggi adalah sektor industri pengolahan, dimana NPL’s triwulan sebelumnya adalah 11,27%. Sektor konstruksi memiliki NPL’s 5,83%. Sektor pengangkutan, pergudangan dan komunikasi memiliki nilai NPL’s 0,38%. Sektor jasa-jasa sosial/masyarakat memiliki NPL’s 2,62%. Sektor lain-lain yang diperuntukan bagi perumahan dan multiguna memiliki NPL’s 1,08%.

NPL’s sektor jasa-jasa dunia usaha adalah yang tertinggi yaitu 10,30%...

3.7 Perkembangan Bank Syariah

Kinerja perbankan syariah di Maluku Utara pada triwulan IV-2010 tumbuh positif, namun pertumbuhannya lebih lambat jika dibandingkan triwulan sebelumnya. Jumlah aset, penghimpunan dana, penyaluran pembiayaan dan peran intermediasi seluruhnya tumbuh, yang diikuti oleh penurunan NPF’s.

Aset perbankan syariah di Maluku Utara pada posisi triwulan IV-2010 tercatat sebesar Rp 143,77 miliar, tumbuh 78,73% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini lebih lambat dibandingkan pertumbuhan yang terjadi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 171,68%.

Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) pada triwulan IV-2010 masih menunjukan pertumbuhan positif, meskipun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Jika pertumbuhan DPK pada triwulan III-2010 adalah 145,08% (yoy), maka pada triwulan IV-2010 pertumbuhannya adalah 48,09% (yoy). Seluruh komponen DPK tumbuh positif, namun lebih lambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Komponen DPK yang memiliki pertumbuhan tertinggi adalah giro yaitu mencapai 64,89% (yoy), kemudian deposito sebesar 60,74% (yoy), sedangkan tabungan yang merupakan komponen DPK terbesar memiliki pertumbuhan 44,81% (yoy)

Penyaluran pembiayaan oleh bank syariah di Maluku Utara pada triwulan IV-2010 tercatat sebesar Rp. 108,02 miliar, meningkat 148,51% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dibandingkan triwulan sebelumnya, penyaluran pembiayaan pada triwulan laporan mengalami perlambatan yang signifikan, dimana pada triwulan III-2010 pertumbuhan pembiayaan mencapai 211,39% (yoy). Pembiayaan untuk konsumsi yang memiliki porsi terbesar, tumbuh 155,42% (yoy), lebih lambat dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar 195,45% (yoy). Sementara itu pembiayaan bagi modal kerja tumbuh 277,36% (yoy),

Aset perbankan syariah tumbuh 78,73% (yoy)… DPK perbankan syariah tumbuh 48,09% (yoy)… Penyaluran pembiayaan tumbuh 148,51% (yoy)…

lebih lambat dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu 411,97% (yoy).

Peran intermediasi bank syariah yang digambarkan melalui angka FDR (financing to deposit ratio) mengalami peningkatan. Tercatat FDR bank syariah pada triwulan laporan adalah 98,06%, sedangkan pada triwulan sebelumnya FDR adalah 71,89%. Peningkatan intermediasi ini diikuti pula oleh peningkatan kualitas kredit. Tercatat NPF’s (non performing finances) pada triwulan laporan adalah 0,87% dimana pada triwulan sbelumnya NPF’s adalah 5,22%.

FDR naik diikuti penurunan NPF’s…

Perkembangan Keuangan Daerah

Dokumen terkait