• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Perkembangan Remaja

Bahri (1998:38), membagi jenis perkembangan pada masa remaja menjadi 4 bagian yang meliputi:

2.4.1 Perkembangan Jasmani

2.4.1.1 Perubahan-perubahan jasmaniah.

Salah satu ciri penting dalam perkembangan pada masa remaja adalah terjadinya perubahan jasmaniah yang menimbulkan akibat yang bermacam-macam.

Akibat-akibat tersebut antara lain adalah:

a. Mereka harus menyesuaikan dirinya dengan perubahan proporsi badannya.

b. Secepatnya mereka tampaknya seperti orang dewasa dalam besar dan bentuk tubuhnya, seperti itu pula mereka diharapkan dengan tuntutan-tuntutan baru.

c. Reaksi para remaja terhadap perubahan-perubahan jasmaniah tersebut bermacam-macam. Ada yang menerimanya dengan perasaan bingung dan takut-takut.

2.4.1.2 Gejala fisik

Penelitian sekitar masalah pertumbuhan fisik di antara muda-mudi pada masa ini menunjukkan, bahwa:

- Laju pertumbuhan tinggi badan lebih cepat bila dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya.

- Perubahan dalam proporsi tubuh. Mula-mula lengan dan kaki tumbuh dengan cepat kemudian diikuti oleh batang batang tubuh dengan cepat pula.

- Salah satu indikasi dari perkembangan anak wanita pada permulaan masa ini adalah mulai berkembangnya buah dada.

2.4.1.3Kesan dan gambaran diri

Antara tubuh serta ciri-ciri fisik para remaja dengan gambaran tentang dirinya terdapat hubungan yang sangat penting. Selam masa kanak-kanak seseorang membentuk gambaran tentang dirinya. Ruff (dalam Sulaiman, 1995: ) mengemukakan bahwa untuk dapat diterima di dalam kelompok-kelompok remaja (peer group) selama remaja ini, seseorang jangan terlalu berbeda dengan yang lainnya dalam hal ”phsycal appearence”. Apabila ada remaja yang terlalu berbeda dengan teman-temannya, maka ia akan ditolak oleh kelompok atau diberikan nama panggilan yang bersifat menghina seperti si Gendut, si Kurus dan sebagainya.

2.4.1.4Kematangan seksual

Perubahan yang sangat penting yang mempunyai arti bagi permulaan datangnya masa remaja adalah perubahan kelenjar kelamin (sex glands). Permulaan masa remaja pada wanita ditandai dengan terjadinya menstruasi yang pertama.

2.4.1.5Perubahan tinggi dan berat badan

Adapun pertambahan berat badan pada tiap-tiap tahun memperlihatkan gambaran yang berbeda-beda. Sementara tinggi dan berat badan bertambah, terjadi pula perubahan-perubahan umum dalam proporsi dari berbagai bagian tubuh dan biasanya hal ini juga berpengaruh pada kegiatan, minat dan ada hubungannya dengan perbedaan kepribadian.

2.4.2 Perkembangan Sosial

2.4.2.1 Perkembangan sosial pada remaja

Perkembangan ke arah masa remaja diiringi dengan bertambahnya minat terhadap personal apprearence (penampilan diri), peer group

(kelompok remaja) serta kegiatan-kegiatan kelompok sosial lainnya yang anggota-anggotanya terdiri atas jenis kelamin yang sama maupun yang berbeda. Proses perkembangan sebelumnya, disamping faktor lainnya ikut menentukan sampai sejauh manakah sukses yang dialami seseorang dalam menyesuaikan dirinya dalam kegiatan sosial. Apabila kepada mereka diberikan bimbingan yang baik maka mereka akan selalu memberi kawan,

baik dari jenis kelamin yang sama atau yang berlainan. Dalam perkembangan sosial, kontak dengan orang lain adalah sangat penting. Untuk itu terdapat hal-hal yang sangat esensial seperti bahasa, simbol-simbol, larangan-larangan atau norma sosial lainnya.

2.4.2.2Tuntutan-tuntutan sosial terhadap para remaja

Frank (dalam Sulaiman, 1995:32) menekankan pentingnya

tuntutan-tuntutan sosial terhadap sikap dan tingkah laku para remaja. Di satu pihak mereka harus menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi di dalam dirinya yaitu perubahan fisik, mental serta munculnya dorongan sex sebagai dorongan yang cukup kuat di dalam hidupnya. Peranan remaja di dalam kelompoknya berubah, orang-orang dewasa mengharap mereka berperan sebagai orang dewasa. Padahal mereka belum berpengalaman untuk hidup serta berpartisipasi sebagai orang dewasa di dalam masyarakat dewasa. Itulah sebabnya para remaja ini merupakan sumber kebingungan serta kecemasan bagi orang-orang dewasa terutama orang-orang tua dan guru.

2.4.2.3Masalah-masalah yang berhubungan dengan perkembangan sosial

1. Keinginan untuk hidup sesuai dengan orang lain. Para remaja pada masa ini memiliki keinginan yang kuat untuk mengikuti dan menyesuaikan dirinya dengan kelompoknya. Mereka akan berusaha untuk menghindarkan segala sesuatu yang tidak sesuai dengan kelompoknya. Mereka akan patuh terhadap cita-cita, sikap-sikap kebiasaan serta

peraturan yang berlaku bagi kelompoknya. Sikap untuk tetap serasi dengan kelompoknya, mengatasi segalanya di dalam periode ini.

2. Masalah-masalah dalam sosialisasi. Masalah-masalah dalam sosialisasi sering dialami oleh anak wanita daripada laki-laki. Lingkungan kehidupan sosial yang sempit, kekurangan teman, keinginan akan pakaian baru merupakan masalah-masalah yang sering dialami oleh para remaja. Disamping itu penghargaan dari masyarakat, ingin mencari kawan, ingin untuk diterima dalam kelompok dan sebagainya merupakan kebutuhan-kebutuhan yang nyata pada mereka.

3. Tuntutan dan harapan budaya. Adanya perbedaan dalam sikap, kebiasaan, cita-cita, larangan-larangan serta norma-norma sosial lainnya akan menimbulkan kesulitan dan kebingungan terhadap para remaja. Demikian pula tentang apa-apa yang diharapkan masyarakat berbeda-beda.

2.4.3 Perkembangan Mental

2.4.3.1 Kemampuan intelektual dan penilaian diri

Banyak hal-hal yang aneh ketika para remaja mentest kemampuan-kemampuan mentalnya dalam situasi yang kompetitif. Banyak remaja yang kemampuan akademisnya melebihi yang lain tetapi merasa rendah diri. Salah satu penyebabnya mungkin karena mereka tidak membandingkan dirinya dengan dengan golongan rata-rata kelas tetapi denga golongan yang paling tinggi. Penilaian para remaja tentang kemampuan intelektualnya

bukan saja dipengaruhi harapan mengenai akan menjadi siapa dan menjadi apa. Bila ia berpandangan, bahwa ia adalah anak bodoh maka keyakinan itu akan menutupi jalur-jalur kehidupan yang di dalam kenyataan sebenarnya cukup terbuka baginya.

2.4.3.2 Kecenderungan-kecenderungan dalam pertumbuhan pemahaman

Tatkala para remaja mengalami kematangan secara intelektual, banyak perubahan terjadi dalam cara-cara ia berpikir dan pembentukan konsep-konsep.

1. Pertambahan dalam kemampuan menggenaralisasi.

Remaja yang normal mampu untuk membuat generalisasi dibandingkan dengan pompa tatkala ia masih kanak-kanak. Ia mampu berpikir dalam istilah-istilah yang lebih merangkum.

2. Pertambahan kemampuan untuk berhubungan dengan hal-hal yang abstrak.

Pada masa remaja, bertambahlah kemampuan mereka untuk belajar yang meliputi simbol-simbol. Kemampuan berpikir abstrak ini nampak bukan saja dalam hal yang komunitas tetapi juga yang bersifat kualitas.

3. Pertambahan kemampuan dalam pemahaman konsep tentang waktu.

Sekalipun kemampuan untuk mengantisipasi, membayangkan apa-apa yang mungkin terjadi dan membuat rencana untuk masa-masa mendatang mulai berkembang pada masa kanak-kanak tapi sesungguhnya berlangsung pada masa remaja. Bukti bahwa para remaja

mengantisipasi status masa datang sebagai orang dewasa, adalah bahwa mereka membuat rencana-rencana yang idealistis untuk memperbaiki masyarakat di mana mereka hidup.

4. Pertambahan kemampuan untuk berhubungan dengan ide-ide tanpa keterlibatan dirinya secara langsung.

Pada masa remaja, pikiran-pikiran anak meliputi bukan saja dirinya dan lingkungan keluarganya yang dekat, melainkan juga orang-orang di dunia yang lebih luas. Pembicaraan mereka telah jauh dari masalah-masalah yang terjadi di dalam keluarganya. Mereka telah mampu mendiskusikan secara intelektual kejadian-kejadian yang berlangsung di berbagai negara.

5. Pertambahan kemampuan untuk berpikir dan komunikasi secara logis.

Suatu ciri penting dari pikiran remaja yang normal adalah kemampuannya untuk menyimpan suatu konsep di dalam pikirannya serta menggunakannya secara abstrak dan kemampuannya untuk menyadari proses berpikirnya, dan menelusuri kembali langkah-langkah berpikirnya.

2.4.4 Perkembangan Emosional

Menurut penelitian Jersild (Bahri, 1998:43), para remaja sangat menekankan pentingnya hal-hal yang mereka rasakan. Bila mereka ditanya tentang apa-apa yang dikagumi dan dibencinya tentang dirinya, maka mereka

sering menyebutkan ciri-ciri emosionalnya dari pada ciri-ciri fisiknya atau kemampuan mentalnya.

2.4.4.1Kondisi-kondisi yang mendasari emosi.

Selama masa remaja, seperti halnya sepanjang kehidupan kita, kondisi-kondisi yang membangkitkan emosi sangat berbeda-beda. Emosi terlibat dalam segala hal, di mana remaja terlibat di dalamnya. Di antara lingkungan yang sangat penting dalam membangkitkan emosi para remaja adalah semua hal yang bertentangan dengan atau menyinggung perasaan-perasaan bangga akan dirinya, atau harapan-harapan yang ia tempatkan pada dirinya, atau hal-hal yang membangkitkan perasaan was-was mengenai dirinya.

2.4.4.2Penyembunyian emosi

Di dalam kehidupan, karena pengaruh kultur, banyak sekali hal-hal di mana anak-anak semenjak kecil telah dilatih untuk tidak melampiaskan emosinya sekehendak hatinya. Dengan kata lain, semenjak kecil anak-anak sudah dibiasakan untuk menekan atau menyembunyikan perasaannya, lebih-lebih mengenai hal-hal yang berhubungan dengan yang dianggap tabu.

Dokumen terkait