• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkiraan Kesempatan Kerja

BAB IV PERKIRAAN DAN PERENCANAAN KEBUTUHAN

4.2 Perkiraan Kesempatan Kerja

4.2. Perkiraan Kesempatan Kerja

Kesempatan kerja mengandung pengertian lapangan pekerjaan atau

kesempatan kerja yang tersedia untuk bekerja akibat dari suatu kegiatan ekonomi (produksi). Dengan demikian, pengertian kesempatan kerja adalah mencakup lapangan pekerjaan yang sudah diisi dan semua lapangan pekerjaan yang masih lowong. Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No.16 Tahun 2010 tentang Perencanaan Tenaga Kerja Makro, yang dimaksud dengan kesempatan kerja adalah lowongan pekerjaan yang belum diisi oleh pencari kerja yang sudah ada.

Kegiatan ekonomi di berbagai lapangan usaha yang dilakukan oleh masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung memiliki dampak positif terhadap penciptaan lapangan pekerjaan, yang mencerminkan banyaknya kesempatan kerja. Di satu sisi, kesempatan kerja secara kuantitatif dapat dilihat dari pendekatan jumlah penduduk yang bekerja pada berbagai karakteristik seperti berdasarkan lapangan usaha, status pekerjaan utama, jenis pekerjaan dan sebagainya. Di sisi lain, dapat dilihat melalui pendekatan lapangan pekerjaan yang belum diisi sebagai akibat belum terpenuhinya persyaratan jenis pekerjaan. Data tersebut secara riil belum tersedia di berbagai publikasi sehingga dalam memproyeksikan kesempatan kerja untuk beberapa tahun ke depan dilakukan melalui pendekatan perhitungan jumlah penduduk yang bekerja.

Perkiraan kesempatan kerja adalah salah satu bagian penting dalam perencanaan tenaga kerja, yang memuat aspek kuantitatif dan kualitattif, serta merupakan indikasi perkiraan kebutuhan tenaga kerja di tiap sektor ekonomi. Dalam skala makro, perkiraan kesempatan kerja memiliki manfaat yang cukup luas seperti sebagai masukan dan evaluasi bagi perencanaan pendidikan dan pelatihan, sehingga output dari sistem pendidikan dan pelatihan dapat diusahakan sedekat mungkin dengan tuntutan dari pekerjaan. Dapat juga menjadi masukan dan evaluasi dalam perumusan kebijakan, program dan strategi perluasan kesempatan kerja.

Penciptaan kesempatan kerja merupakan salah satu langkah untuk penanggulangan pengangguran. Semakin banyak kesempatan kerja yang tercipta menyebabkan rendahnya atau berkurangnya pengangguran. Penciptaan kesempatan kerja di berbagai sektor atau lapangan usaha sangat diharapkan sehingga memberikan peluang kepada penduduk untuk bekerja.

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Bali Tahun 2012-2016

48

4.2.1 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Lapangan Usaha

Pada tabel 4.2 dapat dilihat perkiraan kesempatan kerja di Provinsi Bali pada tahun 2012-2016. Untuk tahun 2012-2016, perkiraan kesempatan kerja atau penyerapan tenaga kerja menurut lapangan usaha masih didominasi oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran. Yang diperkirakan akan menyerap tenaga kerja dengan akumulasi sebanyak 3.194.868 orang dari tahun 2012-2016.

Trend penyerapan tenaga kerja di sektor perdagangan, hotel dan restoran selama periode tersebut mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Bertambahnya jumlah orang yang bekerja di sektor perdagangan, hotel dan restoran diperkirakan karena didukung oleh sektor jasa kemasyarakatan serta sektor pertanian. Diharapkan pada masa yang akan datang, ketiga sektor ini masih bisa dioptimalkan dengan memberikan pendampingan terutama terkait dengan manajemen usaha untuk mengoptimalkan sektor jasa kemasyarakatan serta pertanian menjadi penopang untuk sektor unggulan yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran.

Sedangkan dua sektor yang terlihat cukup banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor industri pengolahan serta sektor bangunan. Dapat terlihat bahwa industri pengolahan selama periode 2012-2016 diperkirakan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 1.605.303 orang, sedangkan sektor bangunan menyerap 986.530 orang. Hal ini dapat menjadi suatu indikasi bahwa sektor industri pengolahan serta sektor bangunan mulai tumbuh. Mengingat sektor perdagangan hotel dan restoran memerlukan sektor yang menyediakan input misalnya untuk barang kerajinan, perlu pasokan dari industri pengolahan kulit untuk alas kaki, tas maupun barang kerajinan lain. Sedangkan sektor bangunan memberi pasokan tenaga untuk membangun infrastruktur pendukung sektor perdagangan, hotel dan restoran.

49

Tabel 4.2

Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012-2016

Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015 2016

1. Pertanian 498.063 459.060 422.785 389.003 357.369

2. Pertambangan 12.824 13.066 13.287 13.524 13.759

3. Industri Pengolahan 300.065 310.450 320.581 332.329 341.878

4. Listrik, Gas dan Air 7.120 7.350 7.550 7.595 7.641

5. Bangunan 192.373 195.662 197.161 199.478 201.856 6. Perdagangan 608.013 622.910 638.270 654.453 671.222 7. Angkutan 81.402 81.786 82.179 82.586 83.001 8. Keuangan 86.485 89.382 92.560 95.919 99.390 9. Jasa Kemasyarakatan 438.567 487.482 538.887 587.207 631.351 Jumlah 2.224.912 2.267.148 2.313.260 2.362.094 2.407.466

4.2.2 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Golongan Umur

Berdasarkan Tabel 4.3. dapat dilihat perkiraan kesempatan kerja menurut golongan umur di Provinsi Bali pada periode 2012-2016. Untuk tahun 2012 diperkirakan kesempatan kerja didominasi oleh golongan umur 30-34 tahun serta golongan umur 40-44 tahun, yang jumlahnya cenderung meningkat selama tahun 2012-2016. Hal ini disebabkan karena pada usia tersebut merupakan usia produktif dalam bekerja serta memenuhi kebutuhan hidup mereka, terutama yang telah memiliki keluarga. Sementara, kesempatan kerja untuk tenaga kerja pada golongan umur antara 15-19 tahun cenderung menurun, karena tingkat pendidikan yang terus meningkat sehingga pada rentang umur tersebut, penduduk usia kerja masih menempuh pendidikan.

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Bali Tahun 2012-2016

50

Tabel 4.3

Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Golongan Umur Tahun 2012-2016 Golongan Umur 2012 2013 2014 2015 2016 15 – 19 96.859 93.597 90.730 88.190 85.496 20 – 24 202.097 208.979 214.659 221.095 227.574 25 – 29 255.613 257.553 260.323 263.839 266.703 30 – 34 326.527 339.748 353.205 366.439 378.543 35 – 39 308.067 310.278 312.230 314.100 315.663 40 – 44 310.996 323.482 336.545 350.064 363.527 45 – 49 239.749 250.919 263.536 276.739 289.563 50 – 54 160.973 156.741 153.005 149.299 145.603 55 – 59 127.265 131.000 135.799 140.192 144.491 60 + 196.766 194.851 193.228 192.137 190.303 Jumlah 2.224.912 2.267.148 2.313.260 2.362.094 2.407.466

4.2.3 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan merupakan variabel penting dalam merencanakan kesempatan kerja, karena pendidikan dapat dijadikan sebagai indikator atau ukuran untuk mendeteksi kualitas pendidikan yang baik, sekaligus mendeteksi kualitas kesempatan kerja itu sendiri.

Pada Tabel 4.4 jenjang pendidikan yang digunakan dibagi menjadi 5 tingkatan mulai dari sekolah dasar sampai universitas. Kesempatan kerja menurut tingkat pendidikan sampai dengan tahun 2012 diperkirakan masih tetap didominasi oleh mereka yang berpendidikan maksimum sekolah dasar dengan angka absolut pada kisaran jumlah 897.459 orang atau secara proporsi 40,34 persen pada tahun 2012, tapi diperkirakan terus menurun akhirnya sampai pada jumlah 806.945 orang pada tahun 2016 atau secara proporsional 33,52 persen dari keseluruhan tenaga kerja. Hanya pada jenjang pendidikan tersebut yang diperkirakan mengalami penurunan, sedangkan jenjang pendidikan lainnya diperkirakan terus mengalami peningkatan.

51

Hal tersebut merupakan salah satu indikasi bahwa sebagian besar penduduk yang bekerja di Provinsi Bali memiliki kualitas yang masih rendah namun demikian sudah ada tanda-tanda peningkatan kualitas tenaga kerja dengan menurunnya jumlah tenaga kerja yang bekerja dengan pendidikan sekolah dasar, diikuti meningkatnya kesempatan kerja pada tingkat pendidikan Universitas dengan jumlah yang cukup banyak.

Tabel 4.4

Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2012-2016 Tingkat Pendidikan 2012 2013 2014 2015 2016 SD 897.459 874.655 852.034 832.043 806.945 SMTP 385.331 387.886 392.820 395.151 398.206 SMTA Umum 448.119 468.521 489.256 509.271 529.460 SMTA Kejuruan 245.478 264.365 284.580 307.138 328.844 Diploma 91.687 96.749 103.079 109.793 117.488 Universitas 156.838 174.972 191.491 208.698 226.523 Jumlah 2.224.912 2.267.148 2.313.260 2.362.094 2.407.466

4.2.4 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jenis Kelamin

Menurut hasil proyeksi yang dapat dilihat pada Tabel 4.5, pada tahun 2012-2016 kesempatan kerja menurut jenis kelamin di Provinsi Bali diperkirakan masih di dominasi oleh laki-laki. Pada tahun 2012 diperkirakan jumlah tenaga kerja laki-laki mencapai 1.238.550 orang atau 55,67 persen dari jumlah tenaga kerja, sedangkan untuk jumlah tenaga kerja perempuan pada tahun 2012 diperkirakan mencapai 986.362 orang atau 44,33 persen dari proporsi keseluruhan tenaga kerja. Dari tahun ke tahun, jumlah tenaga kerja baik laki-laki maupun perempuan diperkirakan terus meningkat. Sampai pada tahun 2016 dimana jumlah tenaga kerja laki-laki diperkirakan akan menjadi 1.384.523 orang (57,51 persen) sedangkan tenaga kerja perempuan diperkirakan menjadi 1.022.943 (42,49 persen).

Kesempatan kerja menurut jenis kelamin sangat penting dalam perencanaan, karena dapat menjadi ukuran untuk mendeteksi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Bali Tahun 2012-2016

52

seberapa besar peran dari tenaga kerja perempuan dalam pembangunan. Selain itu, pekerja perempuan memiliki karakteristik tersendiri sehingga dalam merencanakan kesempatan kerja untuk perempuan bisa dirancang untuk pekerjaan yang lebih memerlukan ketelitian, kesabaran, maupun ketekunan.

Tabel 4.5

Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012-2016

Jenis Kelamin 2012 2013 2014 2015 2016

Laki-laki 1.238.550 1.272.541 1.309.091 1.347.592 1.384.523 Perempuan 986.362 994.607 1.004.169 1.014.502 1.022.943

Jumlah 2.224.912 2.267.148 2.313.260 2.362.094 2.407.466

4.2.5 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Status Pekerjaan

Status pekerjaan utama adalah kedudukan seseorang dalam melakukan pekerjaan di suatu unit usaha/kegiatan. Hal ini sering disebut berdasarkan sektor formal atau sektor informal. Pekerja formal meliputi buruh/karyawan/pegawai serta mereka yang berusaha dibantu buruh tetap/ buruh dibayar. Sedangkan pekerja lainnya disebut pekerja informal.

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa menurut hasil proyeksi, perkiraan kesempatan kerja menurut status pekerjaan di Provinsi Bali untuk tahun 2012-2016 masih didominasi oleh pekerja informal. Pada tahun 2012 pekerja di sektor informal diperkirakan mencapai 1.229.405 orang atau 55,26 persen dari jumlah tenaga kerja. Jumlah ini terus menurun sampai tahun 2016 yang diperkirakan akan berjumlah 1.201.628 orang atau 49,91 persen dari proporsi tenaga kerja secara keseluruhan. Sedangkan untuk pekerja formal jumlahnya terus bertambah dari tahun ke tahun pada periode 2012-2016, tapi persentasenya tetap lebih rendah dibandingkan pekerja informal kecuali pada tahun 2016 presentasenya di atas pekerja informal. Pada tahun 2012 persentase pekerja formal hanya 44,74 persen dari keseluruhan, dan terus mengalami peningkatan pada tahun 2016 yakni mencapai sebesar 50,09 persen.

53

Tabel 4.6

Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Status Pekerjaan Tahun 2012-2016

Status Pekerjaan Utama 2012 2013 2014 2015 2016

1. Berusaha Sendiri tanpa bantuan 313.659 313.566 312.743 312.735 314.340

2. Berusaha Dengan Dibantu 413.396 412.219 411.173 411.601 413.350

3. Berusaha Dengan Buruh 79.526 79.687 79.739 81.248 82.397

4. Pekerja/Buruh/karyawan 915.981 964.517 1.017.789 1.071.995 1.123.441

5. Pekerja Bebas di Pertanian 26.811 26.063 25.152 24.002 22.579

6. Pekerja Bebas di Non Pertanian 177.012 194.787 212.784 229.846 244.756

7. Pekerja tak dibayar 298.527 276.309 253.880 230.667 206.603

Jumlah 2.224.912 2.267.148 2.313.260 2.362.094 2.407.466

4.2.6 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jabatan

Perkembangan perekonomian dunia yang mengalami perubahan berimbas juga terhadap Indonesia sebagai salah satu negara yang berkembang. Perkiraan kesempatan kerja menurut jabatan yang ada saat ini dapat berubah di masa depan dikarenakan perubahan yang terjadi di dunia global.

Berdasarkan data pada Tabel 4.7, kesempatan kerja menurut jenis jabatan pada periode 2012-2016 diperkirakan masih didominasi oleh mereka yang memegang jabatan sebagai tenaga produksi dan lainnya yang mencapai 775.578 orang pada tahun 2012 atau 34,86 persen dari proporsi keseluruhan. Jumlah ini terus meningkat sampai pada tahun 2016 yang diperkirakan mencapai 1.007.212 orang atau 41,84 persen dari proporsi keseluruhan. Selama periode 2012-2016, jumlah dan proporsi terbesar kedua ditempati oleh tenaga usaha penjualan kecuali pada tahun 2012 terbesar kedua ditempati oleh tenaga usaha pertanian. Jumlah tenaga penjualan diperkirakan terus meningkat yaitu dari 433.104 orang meningkat menjadi 512.911 orang pada tahun 2016.

Kebutuhan yang besar akan tenaga produksi dan lainnya terkait erat dengan masih besarnya porsi tenaga kerja tersebut yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan produksi pada sektor industri pengolahan, bangunan, dan lainnya. Fungsi pekerja produksi atau pekerja kasar tersebut pada umumnya sebagai operator dengan

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Bali Tahun 2012-2016

54

kebutuhan kualifikasi pendidikan dan keahlian yang rendah. Dalam jangka panjang posisi pekerja pada kelompok ini akan sangat rentan terdislokasi karena fungsi mereka dapat digantikan oleh mesin. Pada kelompok ini program-program ketenagakerjaan ditujukan.

Proporsi tenaga profesional, tenaga kepemimpinan dan tenaga tata usaha proporsinya jauh lebih kecil. Namun demikian jumlahnya akan terus meningkat dari tahun 2012-2016. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.7. Kenaikan jumlah pekerja pada jabatan tenaga profesional tersebut sangat wajar sejalan dengan perkembangan dunia usaha yang cukup signifikan. Diharapkan fenomena ini memiliki dampak positif dalam penciptaan dan perluasan kesempatan kerja.

Tabel 4.7

Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jabatan Tahun 2012-2016

Jenis Pekerjaan Utama 2012 2013 2014 2015 2016

0/1. Tenaga Profesional 154.417 160.297 166.262 174.085 183.708

2. Tenaga Kepemimpinan 43.463 47.988 52.434 56.754 60.775

3. Tenaga Tata Usaha 164.984 169.605 175.903 182.444 188.978

4. Tenaga Usaha Penjualan 433.104 458.734 480.848 499.289 512.911

5. Tenaga Usaha Jasa 197.717 213.987 229.196 243.178 255.263

6. Tenaga Usaha Pertanian 455.649 375.910 306.914 248.225 198.619

7/8/9. Tenaga Produksi & lainnya 775.578 840.627 901.703 958.119 1.007.212

Jumlah 2.224.912 2.267.148 2.313.260 2.362.094 2.407.466

4.2.7 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jam Kerja

Jam kerja menunjukkan pemakaian waktu yang digunakan oleh tenaga kerja selama mereka bekerja. Jam kerja dibagi 2 kategori yaitu bekerja penuh (penduduk yang bekerja lebih dari 35 jam seminggu) dan setengah penganggur (penduduk yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu).

Tabel 4.8 merupakan perkiraan kesempatan kerja menurut jam kerja penuh (diatas 35 jam kerja seminggu). Pada periode 2012-2016 diperkirakan pekerja yang memiliki jam kerja diatas 35 jam

55

seminggu berjumlah 1.690.710 orang atau 75,99 persen dari proporsi keseluruhan. Jumlah ini terus meningkat pada tahun 2016 yang diperkirakan mencapai 1.866.743 orang atau 77,54 persen dari proporsi keseluruhan. Jadi dapat disimpulkan bahwa jumlah pekerja penuh terus meningkat dari tahun ke tahun. Sedangkan pekerja yang jumlah jam kerjanya kurang dari 35 jam seminggu pada tahun 2012 berjumlah 534.202 orang atau 24,01 persen sedangkan pada tahun 2016 jumlahnya meningkat menjadi 540.723 orang tapi proporsinya menurun menjadi 22,46 persen dari keseluruhan.

Tabel 4.8

Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jam Kerja Tahun 2012-2016 (Juta Orang)

Jam Kerja 2012 2013 2014 2015 2016 0** 18.791 16.921 15.244 13.738 12.350 1-9 37.352 37.634 37.946 38.266 38.496 10-14 59.603 56.134 52.905 49.869 46.894 15-24 189.047 192.880 196.930 201.097 204.853 25-34 229.409 230.870 232.966 235.587 238.130 35-44 459.241 461.992 465.087 468.278 470.346 45-59 869.767 900.733 933.459 967.529 1.000.409 ≥ 60 361.702 369.984 378.723 387.730 395.988 Jumlah 2.224.912 2.267.148 2.313.260 2.362.094 2.407.466

Dokumen terkait