• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

D. Permainan Edukatif Teka - Teki Silang (TTS)

1. Permainan Edukatif

Permainan edukatif merupakan suatu pendekatan yang dikemas

dalam bentuk permainan yang dapat merangsang daya pikir anak.

Termasuk di antaranya meningkatkan kemampuan berkonsentrasi dan

memecahkan masalah. Permainan edukatif bukanlah merupakan aktifitas

tambahan untuk bergembira semata, tapi permainan ini dapat digolongkan

dalam pembelajaran dan pengajaran yang bertujuan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan materi yang telah

dipelajari (Purwanto, 2012).

Permainan dalam pembelajaran jika dimanfaatkan secara maksimal

dapat menghasilkan beberapa hal berikut (Syariah, 2009) :

a. Menyingkirkan keseriusan yang menghambat proses belajar

b. Menghilangkan stres dalam lingkungan belajar

c. Mengajak orang terlibat secara penuh

d. Meningkatkan proses belajar

e. Membangun kreativitas diri

f. Mencapai tujuan dengan ketidaksadaran

g. Meraih makna belajar melalui pengalaman

Dengan mengintregasikan permainan dalam pembelajaran

diharapkan siswa tidak merasa dibebani dengan muatan materi yang begitu

padat, karena permainan mengandung makna edukatif yang sangat

bermanfaat bagi terbentuknya kepekaan terhadap keinginan dan perasaan

orang lain, serta dapat menumbuhkan rasa kebersamaan yang menjadi

landasan bagi pembentukan perasaan sosial.

Aplikasi permainan yang tepat pada proses pembelajaran antara

lain dapat menciptakan hubungan belajar yang lebih fleksibel antar siswa,

memecahkan kebekuan antar siswa dan guru sehingga para guru benar –

benar bisa berperan selayaknya teman belajar, dan melatih berbagai

kecakapan berpikir tanpa mesti terbebani dan susah payah dalam

melaksanakan pembelajaran. Permainan secara efektif mampu mengubah

dinamika kelas dan biasanya mampu menciptakan kemauan yang lebih

besar untuk belajar dan bersikap (Rahmawati, 2011).

Salah satu metode pembelajaran yang dilatarbelakangi permainan

dalam salah satu situs adalah metode Crush Word (tebak kata). Permainan

tebak kata ini di maksudkan untuk melatih siswa dalam mengingat dan

menggunakan konsep yang telah dipelajari bahkan istilah-istilah baru yang

asing bagi siswa (Kurniasih,2012). Adapun permainan tebak kata sendiri

pecah menjadi beberapa bagian, sebagai berikut :

a. Teka teki silang (TTS)

b. Acak kata

c. Kata yang sebagian hurufnya di hilangkan

d. Menebak konsep atau istilah sebuah gambar

f. Menebak konsep atau istilah yang di ungkapkan peserta lain (peserta

lain mendiskripsikan istilah tersebut dalam kalimat lengkap)

g. Menyusun kalimat – kalimat yang semua hurufnya merupakan huruf kecil dan ditulis tanpa jeda dan tanpa tanda baca.

Adapun manfaat dari permainan edukatif adalah (Syariah, 2009) :

a. Melatih kemampuan motorik

Stimulasi kemampuan motorik diperoleh saat anak mengambil media,

menata media, menggerak-gerakkan media, berlari, mengisi media.

b. Melatih konsentrasi

Permainan edukatif dirancang untuk menggali kemampuan anak,

termasuk kemampuannya dalam berkonsentrasi. Misalnya saat

mengisi TTS, anak dituntut untuk fokus atau konsentrasi dengan

pertanyaan dan jumlah kotak jawabannya.

c. Mengenalkan konsep sebab akibat

Permainan edukatif dirancang untuk menggali pemahaman anak

mengenai konsep sebab akibat. Contohnya, dengan memasukkan

benda kecil ke dalam benda yang besar anak akan memahami bahwa

benda yang lebih kecil bisa dimuat dalam benda yang lebih besar.

Sedangkan benda yang lebih besar tidak bisa masuk ke dalam benda

yang lebih kecil.

d. Melatih bahasa dan wawasan

Alat permainan edukatif sangat baik bila dibarengi dengan penuturan

cerita. Hal ini akan memberikan manfaat tambahan buat anak, yakni

e. Mengenalkan warna dan bentuk

Dari permainan edukatif, anak dapat mengenal ragam/variasi bentuk

dan warna. Ada benda berbentuk kotak, segiempat, bulat dengan

berbagai warna biru, merah, hijau, dan lainnya.

2. Teka-Teki Silang (TTS)

Teka-teki silang atau disingkat TTS adalah suatu permainan di mana

kita harus mengisi ruang-ruang kosong (berbentuk kotak putih) dengan

huruf-huruf yang membentuk sebuah kata berdasarkan petunjuk yang

diberikan. Petunjuknya biasa dibagi ke dalam kategori ”mendatar” dan

”menurun” tergantung arah kata-kata yang harus diisi. Permainan edukatif

teka-teki silang merupakan suatu pendekatan yang dikemas dalam bentuk

permainan yang dapat merangsang daya pikir anak. Termasuk di antaranya

meningkatkan kemampuan berkonsentrasi (Karyos, 2012).

Permainan edukatif teka-teki silang memiliki beberapa manfaat

(Karyos, 2012), antara lain :

a. Fun ( Menyenangkan )

Teka-teki selalu menggelitik rasa ingin tahu dan keinginan untuk

memecahkan teka-teki tersebut. Siswa akan merasa tertantang

menyelesaikan seluruh pertanyaan TTS.

b. Membangun minat membaca dan menulis

Siswa sering tidak suka membaca apalagi pelajaran yang tidak mereka

sukai. TTS dapat digunakan untuk menarik minat anak dalam membaca

c. Membangun kosakata

Mengisi TTS berarti juga menemukan kata yang baru seperti

kata-kata dari bahasa asing atau kata-kata dalam bahasa Indonesia namun tidak

setiap saat ditemui. Kosa kata siswa akan bertambah dan siswa dapat

mempelajarinya dengan cara yang disukainya.

d. Meningkatkan konsentrasi

Mengisi TTS menuntut siswa untuk berkonsentrasi. Siswa harus

membaca pertanyaan dengan teliti, mencari jawaban yang tepat dan

sesuai dengan jumlah huruf yang tersedia dalam kotak TTS. TTS juga

mengajarkan anak menulis kata dengan ejaan yang benar. Ini semua

akan meningkatkan kemampuan anak untuk fokus dan konsentrasi.

e. Membantu siswa dalam belajar

TTS dapat digunakan untuk membantu siswa dalam belajar. Membuat

TTS sederhana dengan pertanyaan dari materi pelajaran. sehingga siswa

akan lebih mudah menyerap pelajaran.

f. Membentuk disiplin diri

Menyelesaikan TTS membutuhkan waktu dan disiplin diri. Dibutuhkan

waktu, komitmen dan disiplin agar dapat menyelesaikan seluruh

pertanyaan TTS. Siswa harus membaca pertanyaan, mencari jawaban

yang tepat dan sesuai dengan kotak yang tersedia. Mungkin juga

diperlukan mencari jawaban di sumber-sumber seperti buku atau

kamus. Siswa akan belajar untuk berusaha menyelesaikan pekerjaan

g. Mendorong siswa bereksplorasi

Ketika siswa mengalami macet dalam mengisi TTS, beberapa

pertanyaan tidak dapat dijawab. Siswa akan berusaha untuk mencari

jawaban pertanyaan TTS dengan bertanya kepada orang lain, mencari di

buku, kamus atau bila memungkinkan, internet. Hal ini akan

mendorong siswa lebih bereksplorasi dalam proses pembelajaran.

h. Membangkitkan rasa ingin tahu

TTS dapat membangkitkan rasa ingin tahu. Bila siswa menemukan

jawaban yang “aneh” dalam suatu pertanyaan TTS, siswa mungkin

ingin tahu mengapa jawaban itu benar. Maka, siswa akan mencari

informasi mengenai pertanyaan dan jawaban itu.

Dokumen terkait