• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : PENUTUP

B. Saran

Untuk lebih meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran yaitu :

1. Memaksimalkan simulasi pelaksanaan penelitian di setiap siklus antara

peneliti dengan guru agar tujuan pembelajaran tersampaikan dengan baik

2. Siswa dikondisikan sudah membaca materi terlebih dahulu sebelum

mengisi TTS, sehingga TTS dapat terisi dengan baik

3. Melakukan penelitian yang sejenis dengan memperhitungkan alokasi

waktu sehingga akan diperoleh hasil yang lebih maksimal, agar siswa

dapat menyelesaikan seluruh pertanyaan yang ada dalam TTS

4. Dalam pembuatan TTS menggunakan crossword software sehingga

mempermudah untuk menyiapkan instrumen dan media TTS.

5. Guru dapat memanfaatkan sarana lain di luar kelas yang dapat mendukung

jalannya proses pembelajaran dengan metode permainan edukatif TTS

agar siswa lebih leluasa dan antusias dalam berkompetisi

6. Peneliti dapat mengadakan penelitian tindakan kelas yang lain untuk

materi, kelas, dan permasalahan yang lainnya guna melakukan perbaikan

pada proses pembelajaran di kelas

7. Untuk pengembangan selanjutnya disarankan agar media TTS ini

dikembangkan untuk tema-tema yang lain dengan bentuk materi dan

latihan yang lebih variatif

8. Mengingat pembelajaran menggunakan permainan edukatif TTS dapat

meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa, disarankan untuk menjadi

alternatif metode pembelajaran. Namun, dalam proses belajar mengajar

73

DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar., 2001, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta, Hal. 172.

Karyos, dan Nia, 2012, Teka-Teki Silang Interaktif, Media cerdas, Jakarta, Hal. 8-13.

Kurniasih, Imas., 2012, Kumpulan Permainan Interaktif untuk Meningkatkan

Kecerdasan Anak, Cakrawala, Yogyakarta, Hal. 25.

Manurung, M., 2008, Penelitian Tindakan Kelas (PTK), PT Grasindo, Jakarta, Hal. 8-11 ; 17-22.

Pratiwi, D.A. & Maryati, Sri., 2012, Biologi untuk SMA/MA Kelas X, Erlangga, Jakarta, Hal. 73-93.

Purwanto, Susilo., 2012, Buku Game Edukatif, DIVA Press, Yogjakarta, Hal. 23.

Rahayu, Titik Dwi., 2008, Penerapan Metode Pembelajaran TGT (Teams Games

Tournament) dengan Media TTS (Teka – Teki Silang) untuk Perbaikan

Proses Pembelajaran Biologi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta,

http://biologi.fkip.uns.ac.id/wp-content/uploads/2011/07/08.029.

PENERAPAN-METODE-PEMBELAJARAN-TGT.pdf, diakses tanggal 15

september 2012.

Rahmawati, Nailur., 2011, Metode Permainan Edukatif, DIVA Press, Jogjakarta, Hal. 7.

Rustana, C.E., 2002, Pembelajaran dan Pengajaran Kontekstual, Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta, Hal. 18.

Slamento, 2010, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, PT Rineka Cipta, Jakarta, Hal. 1-5 ; 54-72

Sudjana, Nana., 2000, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru, Bandung, Hal. 14-16 ; 21.

Suparno, Paul., 2011, Pengantar Statistika untuk Pendidikan dan Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Hal. 58-61.

Syariah, 2009, Manfaat Permainan Edukatif, http://manfaat-permainan-edukatif.htm, diakses tanggal 15 September 2012.

Winkel, W.S., 2004, Psikologi Pengajaran, Media Abadi, Yogyakarta, Hal. 57.

Zainal, Arifin., 2009, Evaluasi Pembelajaran, Remaja Rosdakarya, Bandung, Hal. 1-23.

Lampiran 1 74 SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN

SIKLUS I

SEKOLAH : SEKOLAH MENENGAH ATAS KOLESE DE BRITTO

MATA PELAJARAN : BIOLOGI

KELAS/SEMESTER : X (SEPULUH)/I

STANDAR KOMPETENSI : 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup ALOKASI WAKTU : 4 45 menit

Kompetensi

Dasar Materi Pokok Indikator

Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi waktu Alat/Bahan/Sumber Belajar 2. 3 Menyajikan ciri-ciri umum filum dalam kingdom Protista dan peranannya bagi kehidupan 1. Pengelompokan alga 2. Ciri setiap kelompok alga 3. Peranan alga bagi

kehidupan 1. Menjelaskan pengelompokan alga 2. Menjelaskan ciri setiap kelompok alga 3. Menjelaskan peranan alga bagi kehidupan 1. Pretest (alga dan protozoa) 2. Pengantar sub materi alga 3. Tanya jawab 4. Diskusi untuk mendalami sub materi alga dengan bermain teka-teki silang 5. Penugasan melalui LKS 6. Postest I : Sub materi Alga 1. Tes Evaluasi 2. Aktivitas siswa 4  45 menit 1. Sumber :

Buku Biologi kelas X, buku lain yang berkaitan dengan materi Protista, handout, LKS, internet

2. Alat

Laptop, viewer, alat tulis 3. Bahan

Callcard, kartu soal, kartu poin, media TTS, lembar pretest, lembar postest I, lembar observasi aktivitas siswa, lembar refleksi.

Lampiran 2 75 SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II

SEKOLAH : SEKOLAH MENENGAH ATAS KOLESE DE BRITTO

MATA PELAJARAN : BIOLOGI

KELAS/SEMESTER : X (SEPULUH)/I

STANDAR KOMPETENSI : 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup ALOKASI WAKTU : 3 45 menit

Kompetensi

Dasar Materi Pokok Indikator

Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi waktu Alat/Bahan/Sumber Belajar 2. 3 Menyajikan ciri-ciri umum filum dalam kingdom Protista dan peranannya bagi kehidupan 1. Pengelompokan protozoa 2. Ciri setiap kelompok protozoa 3. Peranan protozoa bagi kehidupan 1. Menjelaskan pengelompokan protozoa 2. Menjelaskan ciri setiap kelompok protozoa 3. Menjelaskan peranan protozoa bagi kehidupan 1. Pengantar sub materi protozoa 2. Tanya jawab 3. Diskusi untuk mendalami sub materi protozoa dengan bermain teka-teki silang 4. Penugasan melalui LKS 5. Postest II : Sub materi Protozoa 1. Tes Evaluasi 2. Aktivitas siswa 3  45 menit 1. Sumber :

Buku Biologi kelas X, buku lain yang berkaitan dengan materi Protista, handout, LKS, internet

2. Alat

Laptop, viewer, alat tulis 3. Bahan

Callcard, media TTS,

lembar postest II, lembar observasi aktivitas siswa, lembar refleksi.

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Biologi Kelas / Semester : X / I

Alokasi Waktu : 3x pertemuan

A. Standar Kompetensi

2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup

B. Kompetensi Dasar

2.3 Menyajikan ciri-ciri umum filum dalam kingdom Protista dan peranannya bagi kehidupan.

C. Indikator

Kognitif Produk

1. Menjelaskan pengelompokan alga

2. Menjelaskan ciri dari masing-masing kelompok alga 3. Menjelaskan peranan dari masing-masing kelompok alga

Kognitif Proses

1. Mengidentifikasi pengelompokan alga

2. Menganalisis ciri dari masing-masing kelompok alga

3. Mengidentifikasi peranan dari masing-masing kelompok alga

Psikomotor

Memainkan permainan teka-teki silang (TTS)

Afektif Karakter

1. Serius dalam mengerjakan LKS

2. Berani dan percaya diri dalam bertanya dan menjawab pertanyaan

Afektif Sosial

Berdiskusi dengan semangat kerja sama dan saling menghargai pendapat teman

D. Tujuan Pembelajaran Kognitif Produk

1. Setelah diskusi, tanya jawab, dan memainkan TTS, siswa dapat menjelaskan pengelompokan alga

2. Setelah diskusi, tanya jawab, dan memainkan TTS, siswa dapat menjelaskan ciri dari masing-masing kelompok alga

3. Setelah diskusi, tanya jawab, dan memainkan TTS, siswa dapat menjelaskan peranan dari masing-masing kelompok alga

Kognitif Proses

1. Setelah mengerjakan LKS dan memainkan TTS, siswa dapat mengidentifikasi pengelompokan alga

2. Setelah mengerjakan LKS dan memainkan TTS, siswa dapat menganalisis ciri dari masing-masing kelompok alga.

3. Setelah mengerjakan LKS dan memainkan TTS, siswa dapat mengidentifikasi peranan dari masing-masing kelompok alga

Psikomotorik

Melalui media yang dibuat, siswa dapat memainkan permainan teka-teki silang

Afektif Karakter

1. Melalui kegiatan yang dirancang guru, siswa dapat mengerjakan LKS dengan serius

2. Secara pribadi, siswa dapat berani dan percaya diri dalam bertanya dan menjawab pertanyaan

3. Melalui pretest dan postest, siswa dapat mengerjakan soal dengan jujur

Afektif Sosial

Melalui diskusi mengerjakan LKS dan memainkan permainan teka-teki silang, siswa dapat berdiskusi dengan semangat kerja sama dan saling menghargai pendapat teman.

E. Materi Pembelajaran

1. Pengelompokan alga 2. Ciri-ciri alga

3. Peranan alga

F. Model dan Metode Pembelajaran

1. Model Pembelajaran : Pembelajaran kooperatif, permainan edukatif TTS 2. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan (LKS),

permainan teka-teki silang (TTS).

G. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan 1 ( 1x45 menit )

Kegiatan

(Waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa

Pendahuluan (5 menit)

Melakukan apersepsi, menyampaikan tujuan,

 Guru memeriksa kesiapan siswa

 Guru menjelaskan tujuan diadakannya pretest

Inti (30 Menit)

Mengorganisasikan siswa

 Mengorganisasikan siswa untuk mengerjakan soal pretest Protista (alga dan protozoa)

Penutup (10 Menit)

Penghargaan dan Pengarahan untuk pertemuan selanjutnya

 Memberikan penghargaan : tepuk tangan, kesan memotivasi siswa, ucapan terimakasih.

 Guru memberikan handout materi alga

 Memberi tugas untuk mengerjakan LKS dan membaca materi alga.

Kegiatan 2 ( 2x45 menit )

Kegiatan

(Waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa

Pendahuluan (10 menit)

Melakukan apersepsi, menyampaikan tujuan,

dan memotivasi siswa

 Guru memeriksa kesiapan siswa

 Guru mensosialisasi metode permainan edukatif teka-teki silang (TTS) yang akan digunakan

 Guru menjelaskan tujuan dan manfaat pembelajaran dengan menggunakan metode permainan edukatif teka-teki silang (TTS)

 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

Inti (70 Menit)

Mengorganisasikan siswa

 Mengorganisasikan siswa untuk mengumpulkan LKS

Pengantar materi  Guru menjelaskan materi alga

 Tanya jawab guru dengan siswa

Pelaksanaan

 Membimbing siswa duduk dalam kelompok ( 6 kelompok )

 Mendengarkan intruksi permainan TTS :

1. Wakil kelompok mengambil kartu pertanyaan TTS. Masing-masing kelompok mendapat 8 kartu..

2. Posisi kartu yang dibuka adalah bagian yang berisi keterangan jenis soal bukan isi pertanyaannya ( tiap kelompok tidak diperbolehkan untuk melihat isi pertanyaan )

Kegiatan

(Waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa misal : ” 2 mendatar ”

4. Kelompok yang mendapat kartu 2

mendatar bertugas untuk

mendekte pertanyaan yang diajukan untuk semua kelompok. 5. Kelompok yang dengan benar

menjawab pertanyaan tersebut ( jawaban telah diterima guru ) dapat mengisinya di media TTS depan kelas

6. Kelompok yang salah menjawab tidak boleh menjawab lagi dan akan dilempar pada kelompok lain,

7. Kelompok yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar akan mendapatkan point sesuai dengan nilai yang tertera di kartu soal tersebut

8. Kelompok yang menjadi juara 1,2,dan 3 mendapatkan reward

Penutup (10 Menit)

Penghargaan dan Evaluasi

 Memberikan penghargaan : tepuk tangan, kesan memotivasi siswa dengan memberikan reward

kepada juara 1, 2, dan 3 yang berhasil dalam permainan TTS.

 Membimbing siswa merangkum butir-butir pembelajaran

 Mengajak siswa merefleksikan hasil belajarnya

Kegiatan 3

Kegiatan

(Waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa

Pendahuluan

(5 menit) Pengantar

 Guru memberikan arahan mengenai jalannya postest

Inti (35 menit)

Mengorganisasikan siswa

 Mengorganisasikan siswa untuk mengerjakan soal postest I

Penutup (5 Menit)

Penghargaan dan Pengarahan untuk pertemuan selanjutnya

 Memberikan motivasi kepada siswa

 Guru memberi handout materi protozoa untuk pembelajaran berikutnya

 Memberi tugas untuk membaca materi protozoa dan mengerjakan LKS protozoa.

H. Sumber Belajar

1. Buku Biologi SMA Jilid I Kelas X Erlangga 2. Buku-buku berkaitan dengan materi Protista 3. LKS

4. Internet 5. Koran 6. Jurnal 7. Artikel

8. Modul atau handout

I. Alat dan Bahan

1. Laptop 2. Viewer 3. LKS 4. Media TTS 5. Kartu Soal 6. Spidol 7. Kartu point

8. Callcard

9. Lembar pretest 10. Lembar postest I

11. Reward

J. Penilaian

1. Jenis Penilaian : Tes obyektif (pilihan ganda dan isian singkat dengan TTS) dan tes subyektif

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Biologi Kelas / Semester : X / I

Alokasi Waktu : 2x pertemuan

A. Standar Kompetensi

2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup

B. Kompetensi Dasar

2.3 Menyajikan ciri-ciri umum filum dalam kingdom Protista dan peranannya bagi kehidupan.

C. Indikator

Kognitif Produk

1. Menjelaskan pengelompokan protozoa

2. Menjelaskan ciri dari masing-masing kelompok protozoa 3. Menjelaskan peranan dari masing-masing kelompok protozoa

Kognitif Proses

1. Mengidentifikasi pengelompokan protozoa

2. Menganalisis ciri dari masing-masing kelompok protozoa

3. Mengidentifikasi peranan dari masing-masing kelompok protozoa

Psikomotor

Memainkan permainan teka-teki silang (TTS)

Afektif Karakter

1. Serius dalam mengerjakan LKS

2. Berani dan percaya diri dalam bertanya dan menjawab pertanyaan

Afektif Sosial

Berdiskusi dengan semangat kerja sama dan saling menghargai pendapat teman

D. Tujuan Pembelajaran Kognitif Produk

1. Setelah diskusi, tanya jawab, dan memainkan TTS, siswa dapat menjelaskan pengelompokan protozoa

2. Setelah diskusi, tanya jawab, dan memainkan TTS, siswa dapat menjelaskan ciri dari masing-masing kelompok protozoa

3. Setelah diskusi, tanya jawab, dan memainkan TTS, siswa dapat menjelaskan peranan dari masing-masing kelompok protozoa

Kognitif Proses

1. Setelah mengerjakan LKS dan memainkan TTS, siswa dapat mengidentifikasi pengelompokan protozoa

2. Setelah mengerjakan LKS dan memainkan TTS, siswa dapat menganalisis ciri dari masing-masing kelompok protozoa

3. Setelah mengerjakan LKS dan memainkan TTS, siswa dapat mengidentifikasi peranan dari masing-masing kelompok protozoa

Psikomotorik

Melalui media yang dibuat, siswa dapat memainkan permainan teka-teki silang (TTS)

Afektif Karakter

1. Melalui kegiatan yang dirancang guru, siswa dapat mengerjakan LKS dengan serius

2. Secara pribadi, siswa dapat berani dan percaya diri dalam bertanya dan menjawab pertanyaan

3. Melalui pretest dan postest, siswa dapat mengerjakan soal dengan jujur

Afektif Sosial

Melalui diskusi mengerjakan LKS dan memainkan permainan teka-teki silang (TTS), siswa dapat berdiskusi dengan semangat kerja sama dan saling menghargai pendapat teman.

E. Materi Pembelajaran

1. Pengelompokan protozoa 2. Ciri-ciri protozoa

3. Peranan protozoa

F. Model dan Metode Pembelajaran

1. Model Pembelajaran : Pembelajaraan Kooperatif, permainan edukatif TTS. 2. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan (LKS),

permainan teka-teki silang (TTS).

G. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan 1 ( 2 x 45 menit )

Kegiatan

(Waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa

Pendahuluan (10 menit)

Melakukan apersepsi, menyampaikan tujuan,

dan memotivasi siswa

 Guru memeriksa kesiapan siswa

 Guru menjelaskan peraturan permainan edukatif teka-teki silang

 Guru menjelaskan tujuan dan manfaat pembelajaran dengan menggunakan metode permainan edukatif teka-teki silang

Inti (70 Menit)

Mengorganisasikan siswa

Mengorganisasikan siswa untuk mengumpulkan LKS

Pengantar materi

 Guru menjelaskan materi protozoa

 Tanya jawab guru dengan siswa

Pelaksanaan

 Membimbing siswa duduk dalam kelompok (6 kelompok)

 Mendengarkan intruksi permainan TTS :

Kegiatan

(Waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa berkumpul di lapangan sepak bola

2. Tiap kelompok berdiri membentuk barisan di belakang garis

3. Tiap kelompok akan mendapatkan 1 kertas dengan 2 sisi. Sisi 1 adalah lembar TTS dan sisi 2 adalah lembar pertanyaan.

4. Lembar TTS dan lembar pertanyaan berada pada jarak ± 3 meter dari barisan

5. Ketika waktu dimulai, siswa pada barisan pertama berlari sejauh 3 meter untuk mengisi TTS. Pemain hanya boleh mengisi 1 pertanyaan dalam TTS.

6. Jika pemain tidak mengetahui jawabannya, pemain dapat berlari ke belakang untuk meminta bantuan pada temannya 7. Setelah siswa mengisi TTS

dengan benar, pemain tersebut kembali pada barisan paling belakang, kemudian dilanjutkan dengan pemain pada barisan depan.

Kegiatan

(Waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa berakhir, maka berakhirlah permainan. Kelompok yang paling banyak menjawab pertanyaan dengan benar akan mendapatkan point.

9. Kelompok yang menjadi juara 1,2,dan 3 mendapatkan reward

Penutup (10 Menit)

Evaluasi dan Penghargaan

 Memberikan penghargaan : tepuk tangan, kesan memotivasi siswa dengan memberikan reward kepada juara 1, 2, dan 3 yang berhasil dalam permainan TTS.

 Membimbing siswa merangkum butir-butir pembelajaran

 Mengajak siswa merefleksikan hasil belajarnya

Kegiatan 2 ( 1 x 45 menit )

Kegiatan

(Waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa

Pendahuluan

(5 menit) Pengantar

 Guru memeriksa kesiapan siswa

 Guru memberikan arahan mengenai jalannya postest

Inti (35 menit)

Mengorganisasikan siswa

 Mengorganisasikan siswa untuk mengerjakan soal posttest II

Membimbing siswa  Membimbing siswa untuk mengumpulkan hasil posttest II

Penutup

(5 Menit) Penghargaan

 Memberikan motivasi

 Mengajak siswa untuk mengisi lembar refleksi.

H. Sumber Belajar

1. Buku Biologi SMA Jilid I Kelas X Erlangga 2. Buku-buku berkaitan dengan materi Protista 3. LKS

4. Internet 5. Koran 6. Jurnal 7. Artikel

8. Modul atau handout

I. Alat dan Bahan

1. Laptop 2. Viewer 3. LKS

4. Lembar TTS : media TTS dan pertanyaan 5. Alat tulis 6. Kartu point 7. Callcard 8. Reward 9. Lembar postest 10. Stopwatch J. Penilaian

1. Jenis Penilaian : Tes obyektif (pilihan ganda dan isian singkat dengan TTS) dan tes subyektif.

HANDOUT SIKLUS I

PROTISTA MIRIP TUMBUHAN (ALGA/GANGGANG)

REPRODUKSI ALGA SECARA UMUM

Alga bereproduksi melalui 2 cara : a. Reproduksi seksual

Melibatkan peleburan 2 gamet (jantan dan betina) untuk membentuk zigot dan tumbuh menjadi individu baru. Ada 2 tipe reproduksi seksual, yaitu : 1. Isogami

Gamet jantan dan gamet betina berukuran sama besar dan umumnya dapat bergerak. Jika zigot hasil peleburan tidak berkecambah tetapi mengalami dormansi maka disebut zigospora.

2. Oogami

Ukuran gamet betina besar dan tidak bergerak, sedangkan gamet jantan berukuran kecil dan dapat bergerak. Jika zigot yang terbentuk tidak berkecambah tetapi mengalami dormansi maka disebut oospora.

b. Reproduksi aseksual, terjadi melalui : 1. Pembelahan sel

Menghasilkan 2 sel anak yang masing-masing akan menjadi individu baru. Umumnya terjadi pada alga bersel tunggal.

2. Fragmentasi

Terpecah-pecahnya koloni alga menjadi beberapa bagian . 3. Pembentukan zoospora

Zoospora merupakan sel tunggal yang diselubungi oleh selaput dan dapat bergerak atau berenang bebas dengan menggunakan satu atau lebih flagella. Setiap zoospora merupakan calon individu baru.

KELOMPOK-KELOMPOK ALGA

Alga memiliki pigmen warna yang digunakan untuk fotosintesis. Berdasarkan dominansi pigmennya, alga dapat dibedakan menjadi 5 macam yaitu :

a. Alga coklat (Phaeophyta)

Terdapat pigmen coklat fukosantin, memiliki pirenoid tempat menyimpan

cadangan makanan berupa laminarin, bagian dalam dinding sel tersusun dari

lapisan selulosa, bagian luar tersusun dari gumi, pada dinding sel dan ruang

antarsel terdapat asam alginat, habitat di laut beberapa di air tawar, cara

hidup autotrof. Peranan alga coklat yaitu sebagai fitoplankton, industri

makanan, farmasi, dan pupuk. Contoh dari alga coklat yaitu Fucus serratus,

Macrocystis pyrifer, Sargassum vulgare, dan Turbinaria decurrens.

Reproduksi alga coklat dibagi menjadi 2, yaitu:

1) Seksual dengan Isogami / Oogami

Ujung thalus yang fertil membentuk reseptakel yaitu badan yang

mengandung alat pembiak (konseptakel). Konseptakel mengandung

anteridium menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoid) dan

menghasilkan sel telur (oogonium). Zigot yang terbentuk akan

membentuk dinding selulosa dan pektin, kemudian melekat pada suatu

substrat dan menjadi individu baru.

2) Aseksual dengan pembentukan zoospora berflagela dan fragmentasi

b. Alga merah (Rhodophyta )

Terdapat pigmen merah fikoeritrin, thalus seperti helaian pohon, tidak

memiliki flagela, memiliki pirenoid, bagian dalam dinding sel tersusun dari

mikrofibril dan bagian luar lendir, komponen dalam mikrofibril adalah xilan

dan bagian luar manan, habitat di laut dan air tawar, cara hidup autotrof

tetapi ada juga yang heterotrof. Peranannya menghasilkan agar yang

dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan kosmetik. Contoh alga merah

Corallina, Batrachospermum moniliforme, Gelidium, Gracilaria, Eucheuma,

Laurencia, Scicania furcellata. Reproduksi alga merah :

1) Seksual

Pembentukan 2 anteridium pada ujung cabang thalus menghasilkan gamet

jantan spermatium dan gamet betina karpogonium. Zigot yang fihasilkan

akan membentuk benang-benang sporogen yang terdapat spora

(karpospora). Karpospora berkecambah menjadi protalium yang akhirnya

tumbuh menjadi individu baru.

2) Aseksual

Terjadi dengan membentuk tetraspora yang akan menjadi gamet jantan

dan gamet betina.

c. Alga keemasan (Chrysophyta)

Mengandung pigmen klorofil a, klorofil c, karoten, santofil. Thalus berbentuk

telapak tangan, memiliki flagella dan pirenoid, bagian dinding sel tersusun

dari kersik/silika, habitat di laut dan air tawar, cara hidup autotrof.

Peranannya sebagai plankton yaitu produsen di lingkungan perairan dan

bahan penggosok. Contoh alga keemasan Navicula, Pinnularia, dan Synura.

Reproduksi alga keemasan dibagi 2, yaitu:

1) Seksual

Persatuan sel ovum dan sperma dengan membentuka sel khusus yang

disebut auksospora yaitu zigot yang dilindungi oleh dinding sel.

2) Aseksual

Membelah diri menghasilkan spora motil berflagela yaitu zoospora.

Gambar. Pinnularia Gambar. Navicula

d. Alga hijau (Chlorophyta)

Mengandung pigmen klorofil a, klorofil c, karoten, santofil. Thalus berbentuk

benang, lembaran, bola. Di dalam sitoplama terdapat vakuola kontraktil

sebagai alat osmoregulasi, memiliki pirenoid. Dinding sel tersusun dari

sebagai fitoplankton dan bahan makanan. Reproduksi alga hijau yaitu secara

seksual dengan konjugasi dan secara aseksual dengan pembentukan zoospora.

Contoh alga hijau Spirogyra, Ulva, dan Chlorella.

Gambar. Chlorella Gambar. Ulva

e. Diatom (Bacillariophyta)

Mengandung pigmen klorofil a, klorofil c, karotenoid, fukosantin,

diatoksantin, diadinoksantin. Thalus terdiri dari 2 bagian yaitu hipoteka

wadah (kotak) dan tutupnya epiteka. Habitat di laut dan air tawar, cara hidup

autotrof. Reproduksi alga hijau secara seksual dengan persatuan sel sperma

dan ovum, secara aseksual dengan pembelahan hipoteka dan epiteka. Peranan

alga hijau sebagai bahan isolasi, penyekat, dinamit, penggosok. Contoh alga

hijau Actinastrum, Desmidium, Bacteriastrum

HANDOUT SIKLUS II

PROTISTA MIRIP HEWAN (PROTOZOA)

Berdasarkan alat geraknya, protozoa dapat dibagi menjadi 4 kelompok yaitu :

1. RHIZOPODA

 Alat geraknya berupa kaki semu atau pseudopodia yang merupakan penjuluran protoplasma sel. Protoplasma yaitu endoplasma yang kental (plasmogel), mencair menjadi plasmosol sehingga mudah bergerak membentuk penjuluran. Jika plasmosol mengental maka, penjuluran tertarik kembali.

 Habitatnya : di air tawar, air laut, tempat basah, dan di dalam tubuh hewan atau manusia parasit

 Contoh dari Rhizopoda :

1) Amoeba

Berdasarkan tempat hidupnya, Amoeba dibedakan menjadi 2, yaitu :

a. Extoamoeba yaitu Amoeba yang hidup di luar tubuh organisme

b. Entamoeba yaitu Amoeba yang hidup di dalam tubuh organisme,

contoh :

- Entamoeba dysentriae/ Entamoeba histolitica., penyebab penyakit

disentri, karena menyerang jaringan usus.

- Entamoeba ginggivalis, hidup di rongga mulut.

- Entamoeba coli, hidup dalam kolon dan menyebabkan diare.

Struktur tubuh Amoeba :

o Membran plasma / membran sel

Berfungsi melindungi protoplasma. Sitoplasma dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Ektoplasma : lapisan luar sitoplasma yang letaknya berdekatan dengan membran plasma dan umumnya jernih ( tidak bergranula ) 2. Endoplasma : lapisan dalam sitoplasma, umumnya bergranula

o Nukleus (inti sel) untuk mengatur seluruh kegiatan yang berlangsung di dalam sel.

o Vakuola Kontraktil (rongga berdenyut) sebagai organ ekskresi sisa makanan, mengatur tekanan osmosis sel.

o Vakuola makanan (rongga makanan) berfungsi sebagai alat pencernaan.

2). Foraminifera

Hidup di laut, terlindung kerangka luar yang terbuat dari kalsium karbonat.

Fosilnya sebagai petunjuk dalam pencarian minyak bumi.

3). Radiolaria

Hidup di laut, kerangka tubuhnya tersusun dari silikat membentuk tanah radiolaria yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan penggosok.

2. CILIATA

 Alat geraknya berupa rambut getar atau silia

 Habitat di laut atau air tawar, ada juga yang hidup bersimbiosis komensalisme di dalam usus vertebrata

 Tidak semua Ciliata dapat bergerak. Beberapa Ciliata sesil membentuk tangkai.

 Contoh anggota Ciliata yang terkenal adalah Paramecium. Paramaecium

memiliki 2 tipe nukleus yaitu makronukleus digunakan untuk pertumbuhan, perkembangbiakan, dan fungsi seluler. Mikronukleus merupakan bahan inti yang dipertukarkan selama konjugasi.

Ciliata berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner membujur. Reproduksi seksual dilakukan dengan konjugasi.

 Contoh Ciliata lainnya :

1. Stentor, bentuk seperti terompet dan menetap di suatu tempat.

2. Vorticella, bentuk seperti lonceng bertangkai panjang dengan bentuk lurus

Dokumen terkait