• Tidak ada hasil yang ditemukan

Permasalahan Dan Tan i Identifikasi Permasa

Dalam dokumen DOCRPIJM 88cb074868 BAB VIBAB 6 Akhir (Halaman 53-57)

INGKUNGAN PERMUKIMAN

C. Permasalahan Dan Tan i Identifikasi Permasa

Setiap Kab/Kota wa masing-masing deng yang ingin dicapai, u pengembangan (deve kelembagaan. Selain sudah dirumuskan d teknis yang ada di ka Beberapa permasala Timur, antara lain: 1. Cakupan akses m

yang memenuhi sy 2. Kelemabagaan ya

belum dikuatkan d 3. Rendahnya tingka syarat dengan ket 4. Belum adanya per

limbah cair baik sk 5. Pemerintah daera (IPAL) dan insta kabupaten dan ibu

ii. Tantangan dan Pelu Setiap Kab/Kota wa Kab/Kota masing-ma Air Limbah meliputi berhubungan denga buruknya pengelola kelembagaan, pengg

iatan kampanye dan edukasi terkait pengelo kan oleh pemerintah setempat/swasta, maupu pembangunan prasarana dan sarana air limb na dan prasarana yang ada.

Tantangan Pengembangan Air Limbah asalahan Air Limbah

wajib menguraikan besaran masalah yang d ngan membandingkan antara kondisi yang i, untuk memenuhi kebutuhan dasar (basic n

evelopment need) yang ditinjau dari aspek t lain itu, dilakukan inventarisasi persoalan se

dengan mempertimbangkan tipologi serta kawasan tersebut.

salahan dalam pengembangan air limbah di

masyarakat khususnya masyarakat untuk m i syarat kesehatan masih sangat rendah;

yang menangani masalah sanitasi belum terta n dengan perda.

kat kesadaran masyarakat untuk memakai jam etersediaan air bersih yang cukup;

peraturan yang dibuat oleh pemerintah di daera k skala rumah tangga maupun industri.

erah belum menerapkan sistem instalasi pe stalasi pengolahan limbah tinja (IPLT), khu

ibu kota kecamatan.

eluang Pengembangan Sektor Air Limbah wajib menguraikan tantangan dan peluang masing terkait pembangunan sector air limba

ti tantangan internal dan tantangan eksterna gan cakupan pelayanan air limbah, kejad lolaan air limbah, perlindungan sumber

ggalian sumber dana serta pembagian porsi da

elolaan air limbah baik upun peran masyarakat mbah serta operasi dan

dihadapi di Kab./Kota g ada dengan sasaran c need) dan kebutuhan k teknis, keuangan dan setiap masalah yang ta parameter-parameter

di Kabupaten Belitung

k menggunakan jamban

rtata dengan baik serta

jamban yang memenuhi

erah terkait pengelolaan

pengolahan air limbah hususnya di ibu kota

ng sesuai karakteristik bah. Tantangan Sektor nal. Tantangan internal adian penyakit karena r air baku, kualitas si dana APBN dan APBD.

Sedangkan tantanga tinja secara terbuka d yang belum mendapa Selain itu, Peraturan

Minimum menekanka

tanggungjawab peme dalam Permen ini ya dan tanggungjawab untuk sub bidang C merupakan tantanga pelayanan dasar bid 14/PRT/M/2010 Tent Tabel VI.15. Stan Jenis Pelayanan Dasar Penyehatan Lingkungan Permukiman Air Limbah Permu Peluang dalam pe penanggulangan pen dalam tataran und perundangan juga t pengembangan siste peningkatan kesadar

6.4.1.3 Analisis Kebutuha Analisis Kebutuhan Hal-hal yang perlu diperha menguraikan faktor-faktor Melakukan analisis atas d

gan eksternal berkaitan dengan target RPJMN ka di tahun 2014 dan TargetMDGs 7c terlayan

apatkan akses air limbah sampai tahun 2015. an Menteri PU Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang ankan tentang target pelayanan dasar bidan merintah kabupaten/kota. Target pelayanan d yaitu pada Pasal 5 ayat 2, dapat dilihat sebag

b kelembagaan yang menangani bidang ke Cipta Karya yang dituangkan didalam dok gan tersendiri bagi pelayanan pengelolaan bidang Air Limbah sesuai dengan Peraturan

ntang Standar Pelayanan Minimum dapat dilih

Tabel VI.15.

tandar Pelayanan Minimal Bidang Cipta Karya be Permen PU No.14/PRT/M/2010

an Standar PelayananMinimal WBa Penc Indikator Nilai ah ukiman Tersedianya sistem air limbah setempat yang memadai. 60% 20 Tersedianya sistem air limbah skala komunitas/ kawasan/kota 5% 20

pengelolaan air limbah adalah telah d encemaran terhadap lingkungan dan perlindun ndang-undang sampai dengan peraturan a telah mengatur keterpaduan penanganan sistem penyediaan air minum. Peluang yang aran masyarakat dalam penyelenggaraan air li

han Air Limbah

rhatikan dalam menganalisis kebutuhan Siste tor yang mempengaruhi sistem pengelolaa dasar besarnya kebutuhan penanganan air l

JMN bebas pembuangan aninya 50% masyarakat

.

ngStandar Pelayanan ang PU yang menjadi dasar yang ditetapkan agai bagian dari beban ke PU an, khususnya okumen RPI2JM yang an Air Limbah. Target ran Menteri PU Nomor ilihat melalui tabel VI.15.

Tabel VI.15. berdasarkan Batas Waktu ncapaian Ket 2014 Dinas yg membidangi PU 2014 Dinas yg membidangi PU diaturnya kewajiban dungan sumber air baku an daerah. Peraturan an air limbah dengan ng lain adalah adanya ir limbah permukiman.

tem Air Limbah adalah laan air limbah kota. ir limbah, baik itu untuk

pemenuhan kebutuhan ma (development need). Pada bagian ini Kab./Kota secara teknis dan non tek skala kota, serta memperlih disepakati. Analisis yang pengelolaan air limbah (o sistem terpusat, analisis ku

6.4.1.4 Program dan Krite A. Program Pembangun

Komunal

Kriteria kegiatan infrastr a) Kriteria Lokasi • Kawasan rawan memungkinkan pe • kawasan rumah se b) Lingkup Kegiatan: • Rekruitmen dan p Sanitasi Berbasis • pelatihan TFL seca • pengadaan mater

(septic tank komun • TOT kepada Tim

KSM/mandor/tuka • pembangunan jari • membangun/rehab pemulihan atau m • sosialisasi/disemin pengelolaanSepti • produk materi pen

masyarakat (basic need) maupun kebutuhan

ta harus menguraikan kebutuhan komponen p teknis baik sistem setempat individual, komu rlihatkan arahan struktur pengembangan prasa ng terkait dengan kebutuhan air limbah ad

(on site dan off site), analisis jaringan perpi s kualitas dan tingkat pelayanan serta analisis e

iteria Kesiapan Pengembangan Air Limbah unan Prasarana Air Limbah Sistem Sete

struktur air limbah sistem setempat dan komun

n sanitasi (padat, kumuh, dan miskin) penerapan kegiatan Sanitasi berbasis masyara

sederhana sehat (RSH) yang berminat. :

n pembiayaan Tenaga Fasilitator Lapangan ( sis Masyarakat;

secara regional termasuk refreshing/coaching; terial dan upah kerja untuk pembangunan p

unal, MCK++, IPAL komunal);

im Pelatih Kabupaten/Kota untuk dapat mel kang dan pemberdayaan masyarakat;

jaringan pipa air limbah dan IPAL untuk kawasa habilitasi unit IPLT dan peralatannya dalam

meningkatkan kinerja pelayanan;

minasi NSPM pengelolaan Sanitasi Berbasi ptic Tank;

enyuluhan/promosi kepada masyarakat;

an pengembangan kota

pengelolaan air limbah munal maupun terpusat asarana kota yang telah adalah analisis sistem rpipan air limbah untuk s ekonomi.

h

etempat (on-site) dan

unal

) di perkotaan yang arakat (Sanimas);

n (TFL) untuk kegiatan

;

n prasarana air limbah

elaksanakan pelatihan

san RSH;

lam rangka membantu

• penyediaan media pedoman dan lain c) Kriteria Kesiapan:

• Sudah memiliki RP surat minat untuk • tidak terdapat perm • sudah terdapat d

(non Sanitasi Berb Sanitasi Berbasis • sudah ada MoU an • sudah terdapat in dibangun; • pemerintah kota pemeliharaan. d) Skema Kebijakan P dan Komunal Skema Kebijakan Pe Komunal dipaparkan Gambar 6.4 S Gambar 6.4 menunjukan kabupaten/kota dalam pem (on-site). Peran pemerinta PS air limbah skala kawa

dia komunikasi (brosur, pamflet, baliho, iklan in sebagainya).

:

RPI2JM CK dan SSK/Memorandum Program k mengikuti PPSP;

ermasalahan dalam penyediaan lahan (lahan su dokumen perencanaan yang lengkap, terma erbasis Masyarakat), termasuk draft dokumen sis Masyarakat ;

antara Pengembang dan pemerintah kab./kota institusi yang nantinya menerima dan menge

ta bersedia menyediakan alokasi dana untu

Pendanaan Pengolahan Air Limbah Sistem

Pendanaan Pengolahan Air Limbah Sistem Se an pada gambar 6.4.

Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat dan Ko

kan pembagian peran antara pemerintah pu embangunan infrastruktur pengolahan air lim ntah pusat adalah membantu pendanaan fasi wasan, serta membangun IPLT. Pemerintah

an layanan masyarakat,

m atau sudah mengirim

n sudah dibebaskan); masuk dokumen lelang

en RKM untuk kegiatan

kota (IPAL RSH);

ngelola prasarana yang

tuk biaya operasi dan

tem Setempat (on-site)

Setempat (on-site) dan

n Komunal

pusat dan pemerintah limbah sistem setempat asilitator dan konstruksi tah daerah mempunyai

peran dalam penyediaan pemberdayaan masyaraka

B. Pembangunan Prasara

Dalam dokumen DOCRPIJM 88cb074868 BAB VIBAB 6 Akhir (Halaman 53-57)

Dokumen terkait