• Tidak ada hasil yang ditemukan

Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Persampahan i Identifikasi Permasalahan Persampahan

DIKELOLA OLEH PEMERINTAH

B. Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Persampahan i Identifikasi Permasalahan Persampahan

Pertambahan penduduk dan kemajuan teknologi ikut memacu pertambahan volume sampah di Kabupaten Tapanuli Utara, dimana sampah yang dihasilkan dari peningkatan konsumsi dan kebutuhan masyarakat seperti bahan atau makanan instan dalam kemasan kaleng, plastik aluminium foil dan bahan-bahan non organik yang tidak dapat terurai oleh proses pembusukan menjadi kesulitan tersendiri dalam pengelolaan sampah karena tidak ada upaya mendaur ulang dan mengolah menjadi sampah yang bermanfaat menjadi barang-barang yang dapat digunakan dan menguntungkan, disamping itu jumlah petugas kebersihan di lapangan juga terlalu sedikit tidak sebanding dengan volume timbulan sampah dan cakupan pelayanan.

Perlunya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat akan hidup bersih, sehat, nyaman dan berkelanjutan, sehingga masyarakat dapat bekerja dengan baik untuk pemenuhan kebutuhan ekonominya khususnya dilingkungan padat permukiman dan tertinggal dan sejalan dengan pengembangan wilayah di perkotaan menuntut kegiatan pelayanan prasarana dan sarana persampahan semakin mendesak untuk dilaksanakan.

Identifikasi permasalahan persampahan yang dihadapi di Kabupaten Tapanuli Utara disajikan dalam tabel 6.46 berikut.

Tabel 6.46. Permasalahan Pengolahan Persampahan yang Dihadapi

No. Aspek Pengelolaan

Persampahan Permasalahan

Tindakan

Yang Sudah Dilakukan Yang Akan Dilakukan

(1) (2) (3) (4) (5)

A. Kelembagaan

- Bentuk Organisasi Kurang optimalnya manajemen institusi

pengelola sampah.

Membentuk 5 (lima) daerah pelayanan dengan 3 unit TPA

Kampanye pola hidup bersih dan sehat

- Tata Laksana (Tupoksi, SOP, Dll

Pengelolaan sampah belum memadai. Sudah dibentuk Kepala Sub Bagian dan

Kepala Seksi pada Kantor Kebersihan dan Pertamanan.

- Tata Laksana Kelembagaan harus terpisah dengan DPKP sehingga

lebih mengefisiensikan

tupuksinya.

- Direkomendasikan agar Pemkab membuat SOP dalam penanganan persampahan .

- Kuantitasa dan Kualitas SDM

Kurangnya bimbingan dan peran aktif

masyarakat terutama disekitar TPS dan TPA.

Pengolahan bahan sampah menjadi

kompos di TPA Siarangarang

- Penambahan SDM sesuai dengan kebutuhan B. Pembiayaan - Sumber-sumber Pembiayaan (APBD Prov/ Kab/Kota/Swasta/ Masyarakat

- Belum adanya sumber-sumber pembiayaan dari APBD Provinsi, pembiayaan baru dari Kabupaten. Untuk dana dari swasta belum ada - Pendapatan yang dihasilkan dari retribusi persampahan masih belum sepenuhnya jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di

wilayah cakupan pelayanan, karena

pengelolaannya memang belum dilakukan secara optimal dan regulasi yang mengatur tentang hal tersebut juga belum tersosialisasi

- Masih menggunakan APBD Kab.

- Mengoptimalkan pendapatan yang

dihasilkan dari retribusi persampahan.

- Belum adanya sumber-sumber

pembiayaan dari APBD Provinsi, pembiayaan baru dari Kabupaten. Untuk dana dari swasta belum ada

- Untuk meningkatkan pendapatan yang dihasilkan dari retribusi persampahan, maka Pemkab akan melakukan, antara laian:

No. Aspek Pengelolaan

Persampahan Permasalahan

Tindakan

Yang Sudah Dilakukan Yang Akan Dilakukan

(1) (2) (3) (4) (5)

dengan baik. pelayanan retribusi

• Mengembangkan konsep

pengelolaannya

• Melakukan sosialisasi Perda Retribusi kepada masyarkat

• Meningkatkan sarana prasarana persampah di Kab. Tapanuli Utara.

- Retribusi Dana yang terkumpul dari retribusi sampah tidak mencukupi untuk biaya operasional maupun pemeliharaan.

Biaya operasional maupun pemeliharaan

prasaran dan sarana persampahan

dianggarkan melalui APBD Kab.

Meningkatkan kerjasaman dan

kesadaran masyarakat membayar retribusi yang sudah mulai tumbuh.

C. Perundangan

Terkait Sektor

Kurangnya sambutan masyarakat terhadap Perda yang diterbitkan.

Perda Nomor 15 tahun 2001 tentang Retribusi Kebersihan.

Pemkab segera mengoptimalkan Perda retribusi persampahan serta manajemennya

D. Peran Serta

Masyarakat dan Swasta

- Ketergantungan masyarakat terhadap

pemerintah relatif masih tinggi sehingga dalam proses perencanaan, pengadaan sarana, pengelolaan, pengaturan serta monitoring dan evaluasi terhadap pengelolaan persampahan diserahkan kepada kebijakan yang ada.

- Minimnya pengetahuan dan kepedulian

masyarakat terhadap risiko sampah.

- Pemkab telah kinerja sesuai dengan target dalam penanganan persampah.

- Instansi terkait melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat terhadap risiko sampah.

Pemkab akan meningkatkan

kinerja dalam penanganan

persampah baik proses

perencanaan, pengadaan sarana, pengelolaan, pengaturan serta monitoring dan evaluasi terhadap pengelolaan persampahan.

- Instansi terkait akan

mengembangkan pengelohan

No. Aspek Pengelolaan

Persampahan Permasalahan

Tindakan

Yang Sudah Dilakukan Yang Akan Dilakukan

(1) (2) (3) (4) (5)

E. Teknis Operasional

1. Dokumen

Perencanaan (MP, FS, DED)

Belum Ada Dokumen Pengembangan

Persampahan.

Mengajukan melalui dana APBN atau APBD Provinsi, terutama untuk dokumen MP dan FS.

Mengusulkan kegiatan melalui

review penyusunan RPI2-JM Tahun 2016-2020.

2. Pewadahan Sering mengalami kerusakan, dan jumlah tidak sebanding dengan cakupan layanan.

Mengganti dan mengupayakan kerjasama dengan masyarakat untuk penyediaan wadah.

Mengganti dan mengupayakan

kerjasama dengan masyarakat

untuk menyediakan wadah.

3. Pengumpulan Kurangnya jumlah armada pengumpul saat ini. Memanfaatkan armada yang ada

semaksimal mungkin.

Pemkab akan mensoisialisasikan metode penngumplan sampah serta menambah sarana pengumpulan sampah.

4. Penampungan

Sementara

Kurangnya penampungan sementara atau transfer depo.

Mencari lahan yang potensial untuk digunakan lokasi TPS

Mengidentifikasi lahan kosong untuk dapat dimanfaatkan.

5. Pengangkutan Kekurangan jumlah armada pengangkut dan

membutuhkan peremajaan angkutan.

Memaksimalkan penggunaan armada

yang ada.

Mengusulkan kegiatan melalui

review penyusunan RPI2-JM Tahun 2016-2020.

6. Pengolahan 3R Minimnya pengolahan sampah sistem 3R 1. Instansi terkait telah mensosialisasikan pengolahan 3R

Memberikan penyuluhan dalam

penanganan pengolahan sampah sstem 3R.

7. Pengelolaan akhir di TPA

Kurang mendukung kinerja operasional sarana sampah Belum maksimalnya pengolahan akhir sampah di TPA

Saat ini telah maksimalnya pengolahan akhir sampah di TPA.

Meningkatkan pengelolaan akhir sampah di TPA serta menambah petugas TPA

No. Aspek Pengelolaan

Persampahan Permasalahan

Tindakan

Yang Sudah Dilakukan Yang Akan Dilakukan

(1) (2) (3) (4) (5)

8. Pengendalian pencemaran di TPA

Minimnya pengendalian pencemaran sampah di TPA

Instansi terkait telah mensosialisasikan pengolahan pengendalian pencemaran sampah di TPA

1. Meningkatkan dan mengevaluasi pengendalian pencemaran sampah di TPA.

9. Sarana

Penunjang di TPA

TPA yang ada sudah penuh dan masih sistem open dumping dan tidak memiliki alat berat.

Mengajukan melalui dana APBN atau APBD Provinsi dan sumber dana lain yang berpotensi untuk bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara.

Mengusulkan kegiatan melalui

review penyusunan RPI2-JM Tahun 2016-2020.

Dokumen terkait