• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT

A. Kendala dan Permasalahan

Sidang Agriculture Week Sejak pertemuan Agriculture Week terakhir tanggal 7-17

Februari 2011, belum banyak kemajuan pembahasan substantif atas bracketed/annotated issues. Pembahasan masih terbatas pada beberapa isu seperti: tariff quota

creation, special safeguard mechanism, tariff simplification,

dan sensitive products. Masih banyak outstanding issues sebagaimana disampaikan Ketua CoA SS dalam trade

negotiating committee stocktaking yang belum dibahas.

Meskipun demikian, beberapa negara telah mengindikasikan

bottom line posisi runding pada isu-isu tertentu sebagaimana

EU dalam Tariff Rate Quota dan beberapa Negara Maju pada

export subsidies.

Dialog ke-2 antara International Tripartite Rubber Council dan China Rubber Industry Association

Dialog ke-2 antara International Tripartite Rubber Council dan China Rubber Industry Association penting untuk membangun kerja sama perdagangan karet alam Indonesia-China dalam jangka panjang, karena Indonesia-China sebagai salah satu negara tujuan ekspor utama karet alam Indonesia. Untuk itu, diharapkan keikutsertaan pihak swasta.

Pertemuan ke-1 APEC Committee on Trade and Investment (CTI-1)

Partisipasi kementerian atau lembaga atau instansi terkait dalam pertemuan Committee on Trade and Investment (CTI) dipandang perlu untuk ditingkatkan berkaitan dengan penentuan posisi atas beberapa critical issue yang muncul secara ”mendadak” maupun yang belum mendapat tanggapan atau penjelasan dalam rapat persiapan penyusunan posisi Indonesia agar Indonesia dapat lebih ofensif atau defensif dalam persidangan.

Perlu diantisipasi lebih komprehensif beberapa isu-isu kritis dan prioritas CTI yang diterapkan pada tahun 2011 ini. Di mana fokus kegiatan CTI pada tahun 2011 akan dititikberatkan pada bidang Environmental Goods, Non Tariff

Measures (NTMs), services dan Supply-Chain Connectivity. Hal

ini dapat dinilai dari diskusi yang berkembang sejak CTI tahun lalu terutama pada CTI-3 2010. Pada tahun ini, tekanan dan sirkulasi isu dirasakan semakin meningkat dan berkembang.

Pertemuan Tim Teknis Indonesia-Mozambik

Dalam pertemuan tim teknis pembahasan terdapat perbedaan pandangan antara Mozambik dengan Indonesia mengenai makna Forward Processing. Pihak Mozambik berpandangan bahwa Forward Processing tidak perlu dilakukan karena pihak Mozambik telah memberikan duty

free untuk impor bahan mentah untuk industri. Namun

demikian, pihak Indonesia masih fokus pada skema

Forward Processing karena produk yang akan diproses dan

diekspor kembali ke Mozambik bukan hanya untuk produk Industri namun demikian tekstil dan produk tekstil untuk konsumen di Mozambik sehingga masih dikenakan duty

tariff.

Sementara pihak Indonesia berpandangan bahwa pendapat Mozambik tersebut adalah bagian dari perundingan, dan perundingan yang dilakukan lebih komprehensif dengan pendekatan akademis yang pada akhirnya akan menghasilkan rekomendasi kebijakan dalam rangka meningkatkan perdagangan kedua negara. Untuk tahap awal, kedua belah pihak sepakat untuk melakukan pertukaran pengertian mengenai Forward Processing dan kerja sama perbankan untuk mendukung kerja sama

Forward Processing. B. Tindak Lanjut Penyelesaian

Sidang Agriculture Week Pembahasan perlu lebih diintensifkan antar anggota jika

ingin memenuhi target dikeluarkannya draf teks baru pada tanggal 21 April 2011 sebagaimana disampaikan Ketua CoA SS dan disepakatinya Putaran Doha pada akhir tahun. Mengingat pembahasan selama ini baru dilaksanakan pada tingkat small group yang hanya melibatkan beberapa negara, Indonesia perlu berpartisipasi dalam pembahasan isu-isu yang menjadi kepentingan Indonesia.

Sidang Negotiating Group on Non-Agricultural Market Access (NG NAMA)

Terkait adanya sejumlah proposal baru yang dikeluarkan negara anggota dalam pembahasan Non-Agricultural

Market Access, Indonesia perlu menentukan posisi yang

menjadi kepentingan Indonesia. Guna mendukung penentuan posisi Indonesia, diperlukan pendalaman isu-isu teknis yang berkembang dalam perundingan.

Terkait dengan status Indonesia sebagai Co-sponsor dalam proposal International Standardization sebagai hasil pertemuan delri pada sidang Non-Agricultural Market

Access di bulan Februari 2011, maka Indonesia perlu

untuk menyesuaikan standar Indonesia dengan Badan-badan Standar Dunia.

Dalam rangka menghadapi konsultasi bilateral dan plurilateral pendekatan PBA inisiatif sektoral pada bulan April 2011, Indonesia perlu segera mempersiapkan analisis arah posisi offensif dan defensif di tiap kelompok produk inisiatif sektoral.

Agriculture Week mendatang akan dilaksanakan pada

tanggal 4-15 April 2011, sementara sidang NG NAMA akan dilanjutkan pada pertengahan bulan April 2011. Mengingat pembahasan kedua isu akan memasuki tahap penyusunan revisi draf teks dan melibatkan pembahasan intensif isu-isu

pending yang menjadi kepentingan Indonesia, maka

diharapkan kehadiran Delri dari pusat dalam kedua pertemuan dimaksud. Pertemuan ke-37 ASEAN-China Trade Negotiating Committee (AC-TNC) dan Pertemuan Terkait Lainnya

Instansi terkait perlu menindaklanjuti pertemuan ACFTA ini sebagai berikut:

1) Ditjen Daglu, Kemendag dan Ditjen Bea dan Cukai, Kemenkeu menyampaikan jumlah, kategori produk (6 digit HS) beserta nilai SKA penerbitan/penerimaan

Form-E yang diterbitkan per bulan selama periode

tahun 2010 (Q1-Q4);

2) BSN, Pusat Standardisasi-Kemendag dan Barantan-Kementan menyiapkan tanggapan atas draft text proposal TBT/SPS sebelum pertemuan ACTNC mendatang.

Agar dapat lebih memfasilitasi perdagangan ACFTA, diharapkan Indonesia dapat berpartisipasi aktif dalam setiap project proposal kerja sama ekonomi ACFTA. Selain itu, diharapkan tanggapan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika terkait survei kesiapan e-commerce dan

on-line payment dalam rencana pengembangan ACFTA Business Portal.

Indonesia juga diharapkan dapat menyiapkan internal prosedur persiapan penandatanganan Protokol Komitmen Paket ke-2 Persetujuan Jasa yang direncanakan akan ditandatangani pada saat pertemuan ke-10 AEM-MOFCOM

Pertemuan the 2nd Senior Economic Official Meeting for the Forty-Second ASEAN Economic Ministers Meeting (SEOM 2/42) and Other Related Meetings

Indonesia c.q. Kemenko Perekonomian dan Kementerian Perdagangan segera berkoordinasi untuk menyiapkan konsep laporan (2-pages report) tentang kemajuan, tantangan dan langkah-langkah yang ditempuh dalam mengimplementasikan AEC Blueprint. Dengan telah disepakatinya kriteria penggunaan 15% flexibility di bidang jasa, maka Indonesia di bawah koordinasi Kementerian Perdagangan dapat segera melengkapi komitmen AFAS Paket 8 sebanyak 80 sub-sektor sesuai thresholds agar target penyelesaian AFAS Paket 8 pada bulan Agustus 2011 dapat dipenuhi.

Konferensi Australia Indonesia Business Council (AIBC) dan Konsultasi Pra Negosiasi Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA)

Australia menyampaikan bahwa pertemuan Konsultasi Pra Negosiasi IA-CEPA selanjutnya akan dilakukan di Jakarta (pada tanggal 18 April 2011) sebelum pertemuan Trade

Ministerial Meeting (TMM) yang telah disepakati akan

diadakan pada tanggal 20 April 2011. Kedua Tim Perunding sepakat bahwa pertemuan tersebut dimaksudkan untuk memberikan laporan mengenai perkembangan Pre

Negotiation Consultation IA-CEPA kepada kedua Menteri

dalam pertemuan dimaksud. Salah satu rekomendasi yang disepakati untuk disampaikan kepada Menteri Perdagangan kedua negara adalah proyek kerja sama beef yang akan didanai melalui IPAF (IA-CEPA Pre Agreement

Facilitation). Pematangan proyek tersebut akan dilakukan

melalui rencana pertemuan antara ACIAR dan Litbang, Kementan yang akan dilakukan sebelumnya.

BAB III

Dokumen terkait