• Tidak ada hasil yang ditemukan

Permasalahan yang muncul dari eksternal umat islam

Maraknya ghazwul fikri yang dilakukan oleh beberapa golongan yang notabenenya memang tidak suka melihat laju pertumbuhan dakwah islam. Baik yang menyerang akidah maupun syari‟ah, baik yang berhaluan kiri/komunis maupun liberal. Pemahaman Ghazwul fikri tersebut didasari dengan keraguan, sehingga bahkan pada akhirnya membuat seorang muslim meragukan kebenaran islamnya. Pemahaman tersebut juga ada yang didasari dengan paham relativisme yang menganggap bahwa tidak ada kebenaran yang mutlak antara manusia sehingga pemahaman ini kemudian membawa kepada kebebasan beragama dan keseragaman agama dan ketuhanan.

Adapun permasalahan eksternal yang timbul dari diri seorang Da‟i adalah hasil wawancara dengan Ibu Sadariah, S.Pd salah satu anggota Majelis Ta’lim Nurul Yakin Desa Pauh:

88Admin, “ Problematika Dakwah Masa Kini” di akses melalui alamat

http://ahmadrusydi.blogspot.com/2009/04/problematika-dakwah-masa-kini-dan.html, Tanggal 06 Oktober 2018.

89Dewi Sita, salah satu jamaah Majelis Ta’lim Nurul Yakin Desa Pauh wawancara dengan penulis 15 April 2018. Catatan Hasil Wawancara.

[D]a‟i kami yang ngisi ceramah disiko sebanyak limo orang, jadi pas salah satu da‟i kami disiko jadwalnyo yang ngisi ceramah disiko sedikit agak lamo datangnyo karno ustadz nyo dakdo punyo motor, jadi agak lambat datangnyo, karno ustadz nyo jugo ngajar di pondok pesantren.90

Dari hasil wawancara diatas dapat dilihat bahwa permasalahan eksternal yang timbul dari seorang da‟i adalah tidak ada kendaraan, hal ini menjadi kendala dalam menyelesaikan misi dakwah, terlebih di era modern saat ini kendaraan sangat penting untuk menyelesaikan misi dakwah, dan keberhasilan dari dakwah seorang da‟i tidak lepas dari pasilitas yang dimiliki oleh da‟i dan yang disediakan para mad‟u.

90Ibu Sadariah, Salah satu jama‟ah Majelis Ta’lim Nurul Yakin , wawancara dengan peneliti, 16 April 2018. Rekaman audio.

57

STRATEGI DA’I DALAM MENYAMPAIKAN NILAI-NILAI KEISLAMAN DI MAJELIS TA’LIM NURUL YAKIN DI DESA PAUH

Majelis Ta’lim Nurul Yakin Desa Pauh tentu mempunyai masalah, dalam hal strategi da‟i yang tidak tepat, manajemen dakwah yang tidak sesuai dengan situasi mad‟u, masalah dari para Da‟i, masalah dari mad‟u, maka penulis memaparkan tentang strategi da‟i dalam menyampaikan nilai-nilai keislaman serta faktor-faktor yang melibatkan Strategi Dakwah Seorang Da‟i.

Menurut Ustadz Idham Kholid, Strategi Da‟i dalam menyampaikan nilai-nilai keislaman di Desa Pauh sebagai berikut:

[K]alu untuk strategi dari kami (Da‟i) kedepannyo itu, ini (Majelis Ta’lim) sudah maju namun untuk kedepannyo harus lebih maju lagi, banyak banyak belajar baco Qur‟an ayat-ayat pendek dihafalkan lagi, jama‟ahnyo di tingkatkan lagi.91

Dapat di pahami, bahwa Majelis Ta’lim sebagai wadah berinteraksi antar sesama masyarakat, yang menguatkan ukhwah islamiyah, dari paparan Ustadz Idham Kholid diatas dapat peneliti pahami bahwa Majelis Ta’lim Nurul Yakin Desa Pauh Kelurahan Pauh harus ditingkatkan lagi, baik itu dari sisi formal dan informal, karena materi yang disampaikan oleh para da‟i selalu memberikan dampak positif bagi kehidupan bermasyarakat serta menambah wawasan seputar keislaman, khususnya nilai syari‟at, akidah dan akhlak.

Wawancara dengan Ustadz Anshori Ali Da‟i Majelis Ta’lim Nurul Yakin Desa Pauh tentang strategi dakwah yang tepat dalam menyampaikan nilai-nilai Islam:

[S]etiap zaman pasti punyo tantangan dakwah yang beda-beda, dan setiap tantangan dakwah pasti ado strategi yang tepat, kalu menurut sayo pribadi strategi dari kami dari Da‟i iolah kito ko seorang da‟i sebelum menyampaikan keorang lain kito harus memperbaiki diri kito dulu, apo lagi yang disampaikan itu masalah akhlak, sebelum menyampaikan materi akhlak kito harus mencontohkan akhlak

91Ustadz Idham Kholid Da‟i Majelis Ta’lim Nurul Yakin, Wawancara Dengan Penulis, 13 April 2018, Kelurahan Pauh. Catatan Hasil Wawancara.

baik dulu, karno klu kito sudah mencontohkan akhlak yang baik barulah kito menyampaikan ke orang lain, itu menurut sayo pribadi.92

Wawancara diatas menggambarkan bahwa da‟i adalah seorang teladan bagi para jamaahnya, karena baik dan buruk sikap dan sipat seorang da‟i, itu akan memberi gambaran serta suri tauladan bagi para jama‟ahnya, artinya sebelum menyampaikan pesan kebaikan maka terlebih dahulu memperbaiki diri, karena posisi adab atau akhlak diatas ilmu, orang yang berilmu belum tentu beradab sedangkan orang yang beradab sudah jelas berilmu. Oleh karenanya seorang da‟i harus mempunyai jiwa pemimpin gerakan dakwah suapaya pesan dakwah yang disampaikan objektif dan dapat diterima seluruh masyarakat.

Wawancara dengan Ustadz Hamdan Syakirin tentang strategi da‟i dalam menyampaikan nilai-nilai syari‟at, akidah dan akhlak :

[U]ntuk strategi dari sayo yang pertamo itu kami seorang da‟i harus bersikap komitmen retinyo yang sudah disampaikan A tetap A dak bisa diganggu gugat, kemudian harus disiplin, mulai dari hal yang mudah datang harus tepat waktu, kecuali ado halangan yang dak biso diganggu nian, kemudian antar da‟i harus berkomunikasi lancar tujuannyo supayo saling mengetahui apo yang terjadi antar jama‟ah, itu bae dari sayo.93

Seorang da‟i harus memiliki sikap komitmen yang tinggi, agar para jamaah dapat mempercayai serta paham isi dakwah yang disampaikan, komitmen adalah hal yang mutlak dalam hidup ini, seseorang da‟i harus menjunjung tinggi nilai komitmen dalam menyampaikan pesan dakwah, tujuannya agar tidak ada keraguan bagi para jama‟ah. Kemudian disiplin yang tinggi merupakan termasuk akhlak yang terpuji karena seorang da‟i tidak hanya menyampaikan pesan dakwah melalui Lisan namun yang lebih penting adalah dakwah bil hal. Selain interaksi antar jamaah seorang da‟i harus berkomunikasi antar sesama para da‟i tujuannya adalah supaya hubungan ukhwah tetap berjalan dengan baik, dan komunikasi adalah sesuatu mutlak yang harus di aplikasikan oleh para da‟i.

Ustadz Drs. M. Zuhdi mengatakan bahwa strategi untuk Majelis Ta’lim Nurul Yakin adalah, seorang da‟i harus menanamkan sifat ikhlas didalam hatinya,

92Ustadz Anshori Ali, Da‟i Majelis Ta’lim Nurul Yakin Desa Pauh, wawancara dengan penulis 20 April 2018, catatan hasil wawancara.

93Ustadz Hamdan Syakirin, da‟i Majelis Ta‟lim Nurul Yakin Desa Pauh, wawancara dengan penulis 20 April 2018, Catatan hasil wawancara.

bahwa keberhasilan dakwah tidak diukur dengan banyak orang yang datang ke pengajian Majelis Ta’lim, namun keberhasilan dakwah seorang da‟i adalah apabila para mad‟u dalam mengaplikasikan pesan dakwah seorang da‟i dalam kehidupan sehari-hari.

[S]ayo selalu mengingatkan da‟i disiko karno kewajiban sayo sebagai ketuo dsiko, jadi kito samo-samo belajar ikhlas, karno iko ladang amal kito di akhirat besok, supayo dakdo saling siku jadi kito menerimo apo yang ado, sudah itu kito para da‟i harus update informasi terkini dari dunioko, tujuannyo apo supayo ibu-ibu kito ko tau apo yang tejadi, maklum ibu-ibu disiko umurnyo banyak yang sudah tuo, jadi untuk itu kito kolah yang harus memberikan ibu-ibu disiko informasi terbaru.94

Dari hasil wawancara dengan ustadz Zuhdi, dapat dipahami bahwa seorang da‟i harus menanamkan nilai-nilai ikhlas didalam diri dan keluarga, karena apabila ikhlas sudah ditanamkan maka apapun yang terjadi kita sudah yakin semuanya datang dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Kemudian seorang da‟i dituntut untuk mengetahui situasi dan kondisi yang terjadi saat ini, mulai dari informasi tentang politik, kehidupan bermasyarakat dan lain-lain, tujuannya adalah agar materi dakwah selalu update serta mad‟u yang mendengarkan dapat merasakan apa yang terjadi saat ini. Selain sebagai solusi dakwah yang tepat, penyampaian pesan yang akurat dari seorang da‟i merupakan dakwah yang mumpuni dalam menghadapi tantangan dakwah era masa kini.

Dokumen terkait