BAB 3 Metodologi Penelitian
4.2 Pembahasan
4.2.2 Permintaan Ibu Terhadap Pertolongan Persalinan
Hasil studi membuktikan bahwa jumlah permintaan pertolongan persalinan yang tertinggi, tertuju pada tenaga kesehatan di luar Puskesmas (58,1%) dan permintaan terendah tertuju pada Dukun Bayi (2,8%). Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, sudah semakin baik namun masih perlu pemikiran dan usaha lebih lanjut, untuk mengubah permintaan pertolongan persalinan oleh dukun bayi menjadi oleh tenaga kesehatan.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada satu faktorpun, dari 8 variabel bebas yang diteliti, yang mempunyai pengaruh pada permintaan ibu terhadap pertolongan persalinan dukun di wilayah kerja Puskesmas Pamulang. Rendahnya angka permintaan persalinan oleh dukun bayi menunjukkan permintaan pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan di Pamulang, baik Tenaga kesehatan non Puskesmas (58,1%) dan Puskesmas (39,1%) menunjukkan bahwa tenaga kesehatan telah menjadi pilihan utama untuk permintaan pertolongan persalinan di Pamulang.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada satu faktorpun, dari 8 variabel bebas yang diteliti, yang mempunyai pengaruh pada permintaan ibu
terhadap pertolongan persalinan dukun bayi (P > 0,1000). Hal ini kemungkinan disebabkan permintaan ibu terhadap pertolongan persalinan dukun bayi lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak ikut diteliti.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa kebutuhan ibu dan jarak rumah dengan tempat persalinan dalam satuan menit, mempunyai pengaruh pada permintaan ibu terhadap pertolongan persalinan Puskesmas (P = 0,0822; P= 0,0001), dan faktor yang paling besar pengaruhnya adalah faktor kebutuhan ibu terhadap pertolongan persalinan Puskesmas (R = 0,8837). Sedangkan kebutuhan ibu, jarak rumah dengan tempat persalinan dalam satuan menit, sisitim birokrasi, dan kepuasan konsumen mempunyai pengaruh pada permintaan ibu terhadap pertolongan persalinan tenaga kesehatan di luar Puskesmas (P = 0,0001; P = 0,0001; P = 0,0197; dan P = 0,0628) dan faktor yang paling berpengaruh adalah faktor kebutuhan ibu terhadap pertolongan persalinan tenaga kesehatan di luar Puskesmas (R = 0,6856) dan yang paling kecil pengarunya adalah faktor kepuasan konsumen (R = 0,0984). Dari uraian diatas, dapat disimpulkan seperti dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.22. Hasil Uji Statistik Antara Variabel Bebas yang Mempunyai Pengaruh dengan Permintaan Ibu Terhadap Pertolongan Persalinan, 2010
Variabel Permintaan ibu terhadap
Dukun bayi Puskesmas Nankes Non Puskesmas Kebutuhan ibu
Jarak rumah –tempat persalinan Sistim birokrasi Kepuasan konsumen - - - - Berpengaruh Berpengaruh - - Berpengaruh Berpengaruh Berpengaruh Berpengaruh
Dari tabel 4.22. diatas, dapat dilihat bahwa semakin professional tenaga penolong persalinan yang diminta, semakin banyak faktor yang memepengaruhinnya. Jika dilihat dari dimensi ekonomi, variabel jarak tempuh, sistim birokrasi, dan kepuasan konsumen merupakan variabel yang berkaitan dengan biaya (uang). Sehingga dapat dikatakan, semakin profesional tenaga
penolong persalinan yang diminta akan semakin banyak kriteria ekonomi yang menjadi bahan pertimbangan. Untuk permintaan terhadap dukun bayi, kriteria yang digunkan sebagai bahan pertimbangan lebih bersifat behavioral (perilaku/kebiasaan) yang berlaku.
Dari hasil analisis tentang kebutuhan ibu terhadap pelayanan pertolongan persalinan di atas dan dihubungkan dengan yang dikemukakan oleh Malow dan Hezberg, maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel yang termasuk dalam faktor sosio demografis, sosiopsikologis dan epidemiologis bukan merupakan penyebab langsung digunakanya sarana pelayanan kesehatan, melainkan hanya untuk menimbulkan timbulnya rasa membutuhkan (felt need). Rasa membutuhkan (felt need) inilah yang merupakan suatu pendorong (motivator) digunakannya sarana pelayanan kesehatan.
Hasil studi ini juga menunjukkan bahwa kebutuhan ibu mempunyai pengaruh yang sangat besar pada permintaan ibu terhadap pertolongan persalinan Puskesmas dan tenaga keehatan di luar Puskesmas. Adanya pengaruhnya faktor kebutuhan pada permintaan pelayanan kesehatan, sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Kalimo (2005). Menurut Kalimo, penggunaan atau permintaan pelayanan kesehatan didorong oleh kebutuhan yang dirasakan (felt need). Sedangkan untuk menentukan felt need tersebut, harus ditanyakan langsung pada yang bersangkutan (dalam studi ini dilakukan dengan cara wawancara langsung pada responden).
Hal ini juga sejalan dengan hasil studi Budiarto (2004), yang menyatakan bahwa demand Puskesmas dan demand pelayanan kesehatan non Puskesmas dipengaruhi oleh kebutuhan individu atau keluarga. Hasil studi dari Indriati Basong (2007), juga menunjukkan bahwa felt need ibu terhadap posyandu mempunyai pengaruh terhadap penggunaan posyandu oleh ibu dan balita.
Dari uji statistik terbukti bahwa variabel jarak tempuh antara rumah dengan tempat persalinan mempunyai pengaruh pada permintaan ibu terhadap pertolongan persalinan Puskesmas dan permintaan ibu terhadap pertolongan persalinan tenaga kesehatan di luar Puskesmas. Hal ini sejalan dengan hasil studi Gesler dan Meade (2005), yang menunjukkan bahwa jarak mempunyai pengaruh terhadap pencarian pelayanan kesehatan. Hasil studi Guzick (2006), juga
menunjukkan bahwa jarak dan tempat tinggal berpengaruh pada demand dokter umum dan dokter ahli penyakit dalam.
Hasil studi ini membuktikan bahwa sistim birokrasi, dan kepuasan konsumen mempunyai pengaruh pada permintaan ibu terhadap pertolongan persalinan tenaga kesehatan di luar Puskesmas tetapi, tidak mempunyai pengaruh pada permintaan ibu terhadap pertolongan persalinan Puskesmas. Hal ini disebabkan karena variabel sistim birokrasi dan kepuasan konsumen tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan kebutuhan ibu terhadap pertolongan persalinan Puskesmas.
Sedangkan variabel ada-tidaknya penyulit dalam persalinan, jumlah tempat persalinan yang ada dan biaya persalinan yang akan dikeluarkan terbukti tidak berpengaruh pada besarnya permintaan ibu terhadap pertolongan persalinan Puskesmas dan permintaan ibu terhadap pertolongan persalinan tenaga keehatan di luar Puskesmas.
Variabel ada atau tidaknya penyulit dalam persalinan tidak mempuyai pengaruh terhadap besarnya permintaan kemungkinan disebabkan karena sebagaian besar responden tidak mengalami penyulit pada saat persalinan, sehingga tidak mempengaruhi permintaan.
Jumlah tempat persalinan yang ada tidak berpengaruh terhadap besarnya permintaan pertolongan persalinan dukun bayi, Puskesmas maupun tenaga kesehatan di luar Puskesmas. Hal ini diebabkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara variabel jumlah tempat persalinan yang ada dengan permintaan ibu terhadap pertolongan persalinan dukun bayi, Puskesmas maupun tenaga kesehatan di luar Puskesmas.
Biaya persalinan yang akan dikeluarkan tidak mempunyai pengaruh terhadap permintaan pertolongan persalinan dukun bayi, Puskesmas maupun tenaga kesehatan di luar Puskesmas. Hal ini disebabkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara variabel biaya yang akan dikeluarkan dengan permintaan ibu terhadap pertolongan persalinan dukun bayi, Puskesmas maupun tenaga kesehatan di luar Puskesmas. Hal ini kemungkinan disebabkan peristiwa persalinan adalah peristiwa yang ditunggu-tunggu, sehingga biaya persalinannya sudah disediakan sebelumnya.
Hal ini bertentangan dengan hasil studi dari Irene Budisantoso, yang menyatakan bahwa demand pelayanan gigi Puskesmas dipengaruhi oleh biaya Puskesmas. Faktor biaya ini, menurut hasil studi Budianto, juga merupakan pertimbangan utama dari keluarga pedesaan, yang sangat mempengaruhi demand pelayanan kesehatan Puskesmas.
4.2.3 Perubahan Kebutuhan Ibu menjadi permintaan ibu terhadap