• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMAS

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis : ” Peningkatan Ketahanan Batang Bawah Jeruk Pada Lahan Masam Melalui Kultur In Vitro adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutif dari karya ilmiah yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Februari 2009

Karmanah NIM A151060061

ABSTRACT

KARMANAH. The Improvement of Citrus Resistance on Acid Soil throughIn Vitro Culture. Under supervisions of SLAMET SUSANTO and MIA KOSMIATIN.

One of the citrus breeding method to obtain rootstock variant tolerance to Al and acid soil stress can be done through in vitro selection technique. This research aim to improve the genetic of Japansche citroen (JC) rootstock through irradiated induce mutation and in vitro selection on selective media Al and low pH to obtain a tolerance varieties to Al and acid soil. This research was conducted in three stages of trial, these were : 1). Irradiated of mutation to increase genetic varieties with gamma rays dose 0, 250, 500, 750 and 1000 rad and embryogenic callus multiplication in MS media with B5 vitamin and 2.4-D 0,5 mg/l + BAP 0,05 – 0,15 mg/l, and NAA 5 mg/l + Kinetin 0,5 mg/l combination ; 2) In vitro selection on Al selective media 0, 250, 500, 750 and 1000 ppm AlCl3.6H2O in pH 4 ; 3). AlCl3.6H2O-selected callus regeneration in media MS + VMW + BAP 3 mg/l + Malt extract 500 mg/l. The result showed that genetic varieties of citrus rootstock increased with 750 rad irradiated induction mutation and in vitro selection on MS media + VB5 + 2.4-D 0,5 mg/l + BAP 0,05 – 0,15 mg/l. 65 the candidate citrus varian tolerance to Al and low pH was produced from the mutant embryo with gamma rays dose 250 rad (19 varian), 500 rad (15 varian), 750 rad (9 varian) and 1000 rad (22 varian). Whereas irradiated of mutation 750 rad and Al selected media in 250 ppm AlCl3.6H2O concentration was produced the best plant growth response.

RINGKASAN

KARMANAH. Peningkatan Ketahanan Batang Bawah Jeruk pada Lahan Masam melalui Kultur In Vitro. Dibimbing oleh SLAMET SUSANTO dan MIA KOSMIATIN.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keragaman genetik batang bawah jeruk melalui induksi mutasi iradiasi dan seleksi secarain vitro dengan menggunakan media yang selektif dan efektif untuk mendapatkan varian yang toleran pada Al dan lahan masam. Kegiatan penelitian meliputi tiga tahap percobaan yaitu : 1). Mutasi iradiasi dan perbanyakan kalus embriogenik ; 2). SeleksiIn-vitro pada media Al dan pH rendah 3). Regenerasi kalus terseleksi AlCl3.6H20.

Hasil percobaan 1, mutasi iradiasi sinar gamma pada embrio muda dapat menurunkan persentase embrio yang hidup. Mutasi iradiasi sinar gamma dengan dosis yang paling tinggi (1000 rad) pada umur 30 hari setelah iradiasi menunjukkan persentase embrio yang hidup paling rendah (56,5%). Embrio yang diiradiasi dengan dosis 250 rad dan dikulturkan di media MS + VB5 + 2,4-D 0,5 mg/l + BAP 0,1 mg/l menghasilkan diameter kalus terbesar (0.95 cm) dan jumlah induksi bakal tunas terbanyak (21 bakal tunas). Sedangkan diameter kalus terkecil 0.35 cm diperoleh dari embrio mutan 1000 rad pada media yang sama. Secara visual media MS yang dikombinasikan dengan 2.4-D 0.05 mg/l dan BAP 0.05-0.15 mg/l dapat menginduksi pembentukan dan pertumbuhan kalus yang lebih baik (100%), dan kalus yang terbentuk umumnya berwarna putih hingga putih kekuningan dan remah.

Hasil percobaan 2, kalus embrio mutan 250, 500 dan 750 rad pada media seleksi AlCl3.6H2O 250 ppm menunjukkan persentase kalus yang hidup paling tinggi (100%), sedangkan embrio mutan 1000 rad menunjukkan persentase kalus yang hidup paling rendah (50%). Perlakuan dosis iradiasi dan media seleksi Al berpengaruh nyata terhadap pertambahan diameter kalus. Diameter kalus terbesar (1.30 cm) diperoleh dari embrio mutan 750 rad pada media seleksi AlCl3.6H2O 750 ppm. Sedangkan diameter kalus terkecil (0.45 cm) diperoleh dari embrio mutan 500 rad pada media tanpa AlCl3.6H2O. Embrio mutan 750 rad yang diseleksi pada media Al juga dapat membentuk tunas dengan jumlah paling banyak (4 tunas). Secara visual kalus yang diseleksi pada media Al mengalami perubahan warna dari putih kekuningan hingga kecoklatan.

Hasil percobaan 3, menunjukkan jumlah kalus beregenerasi dari kalus embrio mutan 250 rad dan kalus embrio yang tidak diiradiasi masing-masing 7 kalus. Dari kalus embrio mutan 750 rad (6 kalus), kalus embrio mutan 500 rad (5 kalus) dan paling sedikit dari kalus embrio mutan 1000 rad (3 kalus).

Hasil subkultur pada kalus yang beregenerasi semuanya dapat menghasilkan tunas. Tunas terbanyak dihasilkan dari embrio mutan 1000 rad yang terseleksi AlCl3.6H2O 500 ppm (20 tunas). Rerata tinggi tunas paling tinggi 1.00 cm dihasilkan dari embrio mutan 500 rad pada media seleksi AlCl3.6H2O 500 ppm, embrio mutan 750 rad pada media seleksi AlCl3.6H2O 0 ppm dan 250 ppm serta embrio mutan 1000 rad pada media seleksi AlCl3.6H2O 750 ppm. Secara visual, pertumbuhan tunas yang paling baik dihasilkan dari embrio mutan 750 rad yang terseleksi AlCl3.6H2O 0 ppm dan 250 ppm, tunas yang dihasilkan hijau, normal dan sudah terinduksi akarnya.

Hasil analisis kromosom pada beberapa varian terseleksi Al menunjukkan jumlah kromosom yang sama dengan kromosom individu normalnya yaitu 18 artinya tidak terjadi mutasi kromosom akibat iradiasi sinar gamma dan seleksi Al.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 1) Keragaman genetik batang bawah jeruk meningkat dengan induksi mutasi iradiasi sampai 750 rad dan seleksi in vitro pada media MS + VB5 +2.4-D 0,5 mg/l + BAP 0,05 - 0,15 mg/l. 2) Secara keseluruhan telah dihasilkan 65 varian jeruk kandidat toleran Al dan pH rendah, dimana perlakuan mutasi iradiasi 750 rad dan media seleksi AlCl3.6H2O 250 ppm menghasilkan varian jeruk dengan respon pertumbuhan yang paling baik.

© HAK cipta milik IPB, tahun 2009 Hak cipta dilindungi undang-undang

Dilarang mengutip sebahagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah ; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa ijin IPB.

Dokumen terkait