• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERPUSTAKAAN PENDIDIKAN AGAMA

BAGIAN TUJUH

PERPUSTAKAAN PENDIDIKAN AGAMA

Perpustakaan PAI merupakan bagian dari

perpustakaan sekolah dan perpustakaan secara umum. Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya.75 Selanjutnya dikatakan juga bahwa perpustakaan merupakan sarana penyedia informasi dan pelestarian kebudayaan yang mempunyai peranan penting untuk keperluan pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan nasional.76 Perpustakaan adalah salah satu alat yang vital dalam setiap program pendidikan, pengajaran dan penelitian (research) bagi setiap lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan.77

Menurut Milburga, dkk.78 perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang diatur secara sistematis dengan cara tertentu untuk digunakan secara berkesinambungan oleh pemakainya sebagai sumber informasi. Sementara itu, menurut Sutarno,79 perpustakaan adalah ruangan, bagian dari gedung/ bangunan itu sendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan

75 Ibrahim Bafadhal. 1991. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara, h. 3.

76 Wartini Santoso.2005. Bunga Rampai Kepustakaan. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI., h. 69.

77 NoerhAyati S. 1987. Pengelolaan Perpustakaan. Bandung: Penerbit Alumni, h. 1.

78 Larasati Milburga. 1991. Membina Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Yayasan Kanisius, h. 17.

PERPUSTAKAAN PENDIDIKAN AGAMA

Perpustakaan PAI merupakan bagian dari

perpustakaan sekolah dan perpustakaan secara umum. Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya.75 Selanjutnya dikatakan juga bahwa perpustakaan merupakan sarana penyedia informasi dan pelestarian kebudayaan yang mempunyai peranan penting untuk keperluan pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan nasional.76 Perpustakaan adalah salah satu alat yang vital dalam setiap program pendidikan, pengajaran dan penelitian (research) bagi setiap lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan.77

Menurut Milburga, dkk.78 perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang diatur secara sistematis dengan cara tertentu untuk digunakan secara berkesinambungan oleh pemakainya sebagai sumber informasi. Sementara itu, menurut Sutarno,79 perpustakaan adalah ruangan, bagian dari gedung/ bangunan itu sendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan

75 Ibrahim Bafadhal. 1991. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara, h. 3.

76 Wartini Santoso.2005. Bunga Rampai Kepustakaan. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI., h. 69.

77 NoerhAyati S. 1987. Pengelolaan Perpustakaan. Bandung: Penerbit Alumni, h. 1.

78 Larasati Milburga. 1991. Membina Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Yayasan Kanisius, h. 17.

79 Sutarno. 2003. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor, h. 11.

diatur sedemikian rupa sehingga mudah dicari dan dipergunakan bila diperlukan pembaca.

Adapun menurut undang-undang tentang perpustakaan, hal itu diartikan sebagai institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/ atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka.80

Ada beberapa ciri perpustakaan. Pertama, perpustakaan mengelola sejumlah pustaka. Di perpustakaan disediakan sejumlah bahan pustaka. Bahan pustaka bukan hanya buku-buku tetapi juga bukan berupa buku (non book

material) seperti majalah, surat kabar, brosur, mikro film, peta,

globe, gambar-gambar. Jumlah bahan pustaka tergantung kepada kebutuhannya yang didasarkan pada jumlah pemakainya. Semakin besar jumlah pemakainya, maka bahan pustaka yang tersedia harus semakin banyak. Bahan-bahan pustaka tersebut tidak hanya disusun dan disimpan, tetapi dikelola dengan sebaik-baiknya menurut aturan tertentu.

Kedua, perpustakaan harus digunakan oleh pemakai. Pengelolaan bahan-bahan pustaka digunakan sebaik-baiknya dan harus dapat membangkitkan minat untuk mengunjungi perpustakaan. Perpustakaan PAI terutama digunakan oleh siswa yang beragama Islam.

Ketiga, perpustakaan sebagai sumber informasi. Perpustakaan tidak hanya sebagai tumpukan buku tanpa ada gunanya, tetapi secara prinsip, perpustakaan harus dapat dijadikan atau berfungsi sebagai sumber informasi bagi setiap

80 Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Bab I Pasal 1 Ayat 1.

yang membutuhkan. Dengan kata lain, tumpukan buku yang dikelola dengan baik itu baru dapat dikatakan sebagai perpustakaan, apabila dapat memberikan informasi bagi setiap yang memerlukannya.

Menurut Supriyadi, perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah guna menunjang program belajar mengajar di lembaga pendidikan formal tingkat sekolah, baik sekolah dasar, maupun sekolah menengah. Selanjutnya Carter V. Good mendefinisikan perpustakaan sekolah merupakan koleksi yang diorganisasi di dalam suatu ruang agar digunakan oleh peserta didik dan guru-guru.81 Di dalam penyelenggaraannya, perpustakaan sekolah tersebut diperlukan seorang pustakawan yang bisa diambil dari salah seorang guru. Pendapat lain mengatakan bahwa perpustakaan sekolah merupakan pusat kegiatan belajar mengajar dan merupakan bagian integral dari sistem pendidikan sekolah.82

Pendidikan agama merupakan pendidikan untuk meningkatkan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Pendidikan agama di sekolah diberikan untuk berkembangnya kemampuan peserta didik dalam memahami, menghAyati dan mengamalkan nilai-nilai agama yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Dalam hal ini maka pendidikan agama diharapkan dapat mendorong peserta didik untuk taat menjalankan ajaran agamanya dalam kehidupan sehari-hari dan menjadikan

81 Ibrahim Bafadhol. Op. Cit., h. 4. 82 Wartini Santoso. Op. Cit., h. 71.

yang membutuhkan. Dengan kata lain, tumpukan buku yang dikelola dengan baik itu baru dapat dikatakan sebagai perpustakaan, apabila dapat memberikan informasi bagi setiap yang memerlukannya.

Menurut Supriyadi, perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah guna menunjang program belajar mengajar di lembaga pendidikan formal tingkat sekolah, baik sekolah dasar, maupun sekolah menengah. Selanjutnya Carter V. Good mendefinisikan perpustakaan sekolah merupakan koleksi yang diorganisasi di dalam suatu ruang agar digunakan oleh peserta didik dan guru-guru.81 Di dalam penyelenggaraannya, perpustakaan sekolah tersebut diperlukan seorang pustakawan yang bisa diambil dari salah seorang guru. Pendapat lain mengatakan bahwa perpustakaan sekolah merupakan pusat kegiatan belajar mengajar dan merupakan bagian integral dari sistem pendidikan sekolah.82

Pendidikan agama merupakan pendidikan untuk meningkatkan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Pendidikan agama di sekolah diberikan untuk berkembangnya kemampuan peserta didik dalam memahami, menghAyati dan mengamalkan nilai-nilai agama yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Dalam hal ini maka pendidikan agama diharapkan dapat mendorong peserta didik untuk taat menjalankan ajaran agamanya dalam kehidupan sehari-hari dan menjadikan

81 Ibrahim Bafadhol. Op. Cit., h. 4. 82 Wartini Santoso. Op. Cit., h. 71.

agama sebagai landasan etika dan moral dalam kehidupan pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Penelitian dilakukan terhadap penerapan perpustakaan Pendidikan Agama Islam pada berbagai sekolah yang berlokasi di kota Padang dan dilaksanakan pada April 2012. Untuk memperoleh data dilakukan wawancara, pengamatan dan telaah dokumen. Wawancara dilakukan dengan para Kepala Sekolah, pengelola perpustakaan di masing-masing sekolah, Dinas Pendidikan Kota Padang, Mapenda Kemenag Kota Padang dan staf lainnya. Pengamatan dilakukan dengan mengunjungi masing-masing sekolah, khususnya kunjungan ke Perpustakaannya dan berbagai sarana yang ada. Telaah dokumen dilakukan dengan studi kepustakaan yang terkait dengan topik ini, serta tulisan yang ada di sekolah yang bersangkutan.