• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.3. Persamaan Sistem Kelayakan Kredit

Persamaan sistem kelayakan kredit yang telah digunakan Bank X ditetapkan berdasarkan hasil diskusi para top management bank tersebut. Diskusi tersebut merumuskan 23 variabel penilaian dan nilai bobot setiap variabel yang berdasarkan pengalaman, keahlian, dan prinsip kehati-hatian para top management tersebut. Selain 23 variabel penilaian tersebut, Bank X menambahkan variabel adjusment analis dalam proses perhitungan kelayakan kredit agar mempermudah debitur mendapatkan kredit dengan catatan tertentu. Variabel adjusment didasarkan pada pengalaman dan dasar pemikiran dari setiap analis kredit yang berbeda-beda sehingga tingkat objektifitas dari penilaian akan berkurang.

Variabel dan bobotnya tersebut hingga saat ini digunakan Bank X dalam menilai seluruh calon debiturnya yang memiliki keragaman sektor usaha. Adanya keragaman sektor usaha menyebabkan debitur memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan lainnya. Perbedaan karakteristik tersebut juga memungkinkan tingkat signifikasi tiap variabel berbeda tiap sektor usaha, mungkin saja beberapa variabel (parameter) kurang signifikan pada suatu sektor dan signifikan pada sektor usaha lainnya.

Metode Backward dapat digunakan untuk menentukkan persamaan dengan parameter yang signifikan. Cara ini merupakan cara yang umum digunakan dalam regresi logistik untuk mendapatkan persamaan yang signifikan dan layak. Backward dilakukan dengan memasukkan seluruh variabel sebagai input, yang kemudian direduksi berdasarkan nilai signifikasi tiap variabel terhadap persamaannya. Backward memiliki tiga metode dalam pengolahannya yang disesuaikan dengan asumsinya masing-masing. Ketiga metode tersebut yaitu: Backward Wald, Backward

Likelihood Ratio, Backward Conditional.

1) Backward Wald

Metode ini menggunakan asumsi bahwa persamaan dapat dikatakan signifikan dan layak jika memenuhi uji signifikasi variabel dan persamaan serta kelayakan persamaannya melalui uji wald dan G (omnibus tes). Hasil Backward Wald ini menunjukkan bahwa

persamaan yang signifikan dan layak didapat setelah proses reduksi 17 kali. Secara ringkas proses tersebut dapat dilihat dari tabel omnibus test seperti pada tabel 7 berikut:

Tabel 7. Omnibus Test dari Backward stepwise

Omnibus Tests of Persamaan Coefficients

Chi-square df Sig. Step 1 Step 103.6174837 23 3.32123E-12

Block 103.6174837 23 3.32123E-12 Persamaan 103.6174837 23 3.32123E-12 Step 2(a) Step -2.573787615 1 0.108647315 Block 101.043696 22 4.23617E-12 Persamaan 101.043696 22 4.23613E-12 Step 3(a) Step -3.919196646 1 0.047737687 Block 97.12449939 21 9.27225E-12 Persamaan 97.12449939 21 9.27227E-12 Step 4(a) Step -8.606558261 1 0.003349547 Block 88.51794113 20 1.34468E-10 Persamaan 88.51794113 20 1.34468E-10 Step 5(a) Step -8.392798144 1 0.003767106 Block 80.12514299 19 1.7695E-09 Persamaan 80.12514299 19 1.7695E-09 Step 6(a) Step -0.000123758 1 0.991123981

Block 80.12501923 18 8.14824E-10 Persamaan 80.12501923 18 8.14824E-10 Step 7(a) Step -0.000266533 1 0.986974451 Block 80.1247527 17 3.64441E-10 Persamaan 80.1247527 17 3.64441E-10 Step 8(a) Step -0,528983642 1 0.467034471 Block 79.59576905 16 1.96775E-10 Persamaan 79.59576905 16 1.96775E-10 Step 9(a) Step -0,537450402 1 0.463491288 Block 79.05831865 15 1.03787E-10 Persamaan 79.05831865 15 1.03787E-10 Step 10(a) Step -0.724886513 1 0.394545707 Block 78.33343214 14 5.75817E-11 Persamaan 78.33343214 14 5.75817E-11 Step 11(a) Step -0.953156482 1 0.328917141 Block 77.38027566 13 3.42163E-11 Persamaan 77.38027566 13 3.42163E-11 Step 12(a) Step -1.682076626 1 0.194648746 Block 75.69819903 12 2.71076E-11 Persamaan 75.69819903 12 2.71077E-11 Step 13(a) Step -2.236099498 1 0.134820691 Block 73.46209953 11 2.67117E-11 Persamaan 73.46209953 11 2.67117E-11 Step 14(a) Step -2.299667066 1 0.129401733 Block 71.16243247 10 2.64309E-11 Persamaan 71.16243247 10 2.64309E-11 Step 15(a) Step -1.721679235 1 0.189477034

76 Tabel 7. Lanjutan

Block 69.44075323 9 1.95985E-11 Persamaan 69.44075323 9 1.95985E-11 Step 16(a) Step -1.774424342 1 0.182835478 Block 67.66632889 8 1.43009E-11 Persamaan 67.66632889 8 1.43009E-11 Step 17 Step 6.55576396 1 0.010454494 Block 74.22209285 9 2.25031E-12 Persamaan 74.22209285 9 2.25036E-12

Tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa proses pereduksian variabel berhenti pada step 17 saat persamaan dinilai sudah signifikan. Dapat pula diartikan bahwa proses pereduksian pada tabel omnibus test tersebut akan berhenti saat nilai signifikasi pada tabel tersebut sudah kurang dari atau sama dengan 5% (0,05).

Hasil dari metode Backward ini akan diperoleh 9 variabel pembangun persamaan yang signifikan dan layak. Variabel tersebut yaitu rasio untung, mutasi kredit, pengalaman manajemen, pengalaman kredit dengan Bank X, pengalaman kredit dengan bank lain, pengalaman usaha, prospek usaha, ketergantungan terhadap pelanggan, dan jenis penggunaan. Dari hasil tersebut dapat terlihat pula bahwa 14 variabel lainnya harus dibuang dari persamaan. Variabel tersebut yaitu rasio hutang, rasio likuid, Informasi keuangan, rata-rata rekening bulanan, reputasi manajemen, reputasi usaha, pesaing, peraturan pemerintah, ketergantungan supplier, wilayah pemasaran, jenis produk, jangka waktu fasilitas, jenis agunan dan posisi klaim. Variabel yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Variabel Pembangun Persamaan Setelah Reduksi

variabel koefisen

x1 rasio untung 0,567

x2 mutasi kredit 1.403

x3 pengalaman manajemen 2.688

x4 pengalaman kredit 0.798

x5 pengalaman kredit lain 0.855

x6 pengalaman usaha -3.671

x7 prospek usaha -20.393

x8 ketergantungan pelanggan 0.977

x9 jenis kegunaan 0.934

Tabel tersebut menerangkan bahwa 9 variabel yang dinilai signifikan terhadap persamaan dapat di rumuskan menjadi persamaan matematis dengan nilai B sebagai dugaan dalam parameternya. Persamaan matematis tersebut dapat dilihat sebagai berikut :

Y = 7.298+ 0,567 X1+ 1.403 X2+ 2.688 X3+ 0.798 X4+ 0.855 X5 -3.671 X6 - 20.393 X7+ 0.977 X8+ 0.934 X9.

Persamaan matematis tersebut menunjukkan bahwa variabel rasio keuntungan, mutasi kredit, pengalaman manajemen, pengalaman kredit

dengan bank X, pengalaman kredit dengan bank lain, dan

ketergantungan terhadap pelanggan memiliki hubungan positif dengan nilai Y dan nilai harapan Y. Dapat diartikan bahwa jika nilai variabel tersebut dinaikkan maka nilai y dan nilai harapan y juga ikut naik sehingga pada batas nilai harapan Y diatas 0,5 perkiraan kelancaran pengembalian kredit akan berubah menjadi macet, dan begitu pula sebaliknya.

Persamaan matematis tersebut juga menunjukkan bahwa terdapat variabel dalam komponen persamaan yang berhubungan negatif dengan perkiraan kelancaran pengembalian kredit, variabel tersebut yaitu pengalaman usaha dan prospek usaha calon debitur. Hal tersebut diatas dapat diartikan bahwa semakin tinggi nilai pengalaman dan prospek usaha debitur, maka akan menurunkan nilai Y berserta nilai harapannya, sehingga pada batas nilai harapan Y dibawah atau sama dengan 0,5 debitur tersebut diperkirakan akan lancar dalam pengembalian kreditnya, dan begitu pula sebaliknya.

Dari segi resiko dapat diartikan pula bahwa pada variabel yang berhubungan negatif, semakin tinggi skor kategori yang diberikan maka semakin rendah nilai Y sehingga besarnya kemungkinan resiko gagal bayar akan semakin rendah pula, begitu juga sebaliknya. Selain itu untuk variabel yang berhubungan positif, semakin besar skor kategori yang diberikan akan meningkatkan nilai Y sehingga resiko gagal bayar akan semakin tinggi atau macet.

78

Setelah mendapatkan persamaan dari hasil pereduksian variabel tersebut, maka persamaan harus tetap diuji untuk melihat sejauh mana persamaan dapat digunakan. Uji yang dapat dilakukan yaitu :

1. Uji signifikasi tiap variabel yang membangun persamaan dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel tersebut menggambarkan output dari dugaan parameter regresi logistik beserta uji Wald untuk masing-masing variabel. Uji wald digunakan untuk melihat signifikasi masing-masing variabel penjelas terhadap persamaan. Dari output terlihat bahwa hanya satu variabel yang tidak signifikan pada taraf nyata 5% karena memiliki nilai p lebih besar dari 5% yaitu variabel prospek usaha.

Tabel 9. Uji Variabel Pembangun Persamaan : Variables in the Equation

,567 ,199 8,139 1 ,004 1,764 1,403 ,610 5,292 1 ,021 4,069 2,688 ,758 12,569 1 ,000 14,701 ,798 ,223 12,804 1 ,000 2,220 ,855 ,210 16,521 1 ,000 2,351 -3,671 1,051 12,191 1 ,000 ,025 -20,393 8881,083 ,000 1 ,998 ,000 ,977 ,471 4,304 1 ,038 2,657 ,934 ,413 5,120 1 ,024 2,544 7,298 8881,083 ,000 1 ,999 1477,896 RasUntung MutasiKredt PenglmnMnjmn PenglmnKred PnglmnKrL PnglmnUsh ProspkUsh KtgntgPlgn JenisGuna Constant Step 1a

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Variable(s) entered on step 1: RasUntung, MutasiKredt, PenglmnMnjmn, PenglmnKred, PnglmnKrL, PnglmnUsh, ProspkUsh, KtgntgPlgn, JenisGuna.

a.

2. Uji signifikasi persamaan secara keseluruhan didapat dengan menggunakan omnibus test. Tabel 10 menunjukkan nilai omnibust tes yang memiliki fungsi yang sama dengan uji G, yaitu untuk melihat signifikansi persamaan secara keseluruhan. Dari output tersebut dapat dilihat bahwa persamaan yang dibangun dengan 9 variabel bernilai signifikan pada taraf nyata 5% dengan nilai-p sebesar 0,0. Dapat dikatakan pula bahwa nilai signifikasi pada tabel tersebut lebih kecil dari taraf nyata 5% dengan nilai chi-square hitungnya sebesar 74,630 atau lebih besar dari chi-square tabel.

Tabel 10. Nilai Signifikasi Persamaan dari Omnibus Test

Omnibus Tests of Model Coefficients

74,630 9 ,000 74,630 9 ,000 74,630 9 ,000 Step Block Model Step 1 Chi-square df Sig.

3. Uji kelayakan persamaan didapat dari output Hosmer dan Lemeshow test. Tabel hasil perhitungan SPSS menunjukkan bahwa persamaan cukup layak dengan angka signifikansi melebihi taraf nyata 5% atau nilai p sebesar 0,189. Sehingga variabel-variabel yang ada pada persamaan benar-benar telah sesuai dan layak. 4. Berdasarkan tabel output SPSS, maka dapat dipetakan bahwa dari

263 kejadian kredit lancar, hanya 1 kejadian yang tidak tepat diperkirakan. Sehingga ketepatan perkiraan untuk kredit lancar sebesar 99,6%. Untuk kredit macet, dari 34 kasus, 20 kasus memiliki perkiraan yang tidak tepat. Sehingga kredit macet hanya memiliki ketepatan perkiraan sebesar 41,2 %. Secara keseluruhan, persamaan ini memiliki ketepatan perkiraan sebesar 92,9 %. Adapun Output SPSS tersebut dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Klasifikasi Pemetaan Kesalahan Perkiraan Persamaan Wald

Classification Tablea 262 1 99,6 20 14 41,2 92,9 Observed 0 1 Kolektibilitas Overall Percentage Step 1 0 1 Kolektibilitas Percentage Correct Predicted

The cut value is ,500 a.

2) Backward Likelihood Ratio

Pada hakikatnya metode Backward Likelihood Ratio

merupakan metode yang sama dengan Backward Conditional.

Keduanya merupakan metode yang digunakan untuk mencari

persamaan persamaan dengan asumsi bahwa persamaan dapat dikatakan signifikan dan layak jika memenuhi uji G yang dilihat dari nilai ’log.likelihood’nya atau dinilai berdasarkan asumsi Likelihood.

80

Persamaan persamaan akhir yang dihasilkan metode ini didapatkan dengan pereduksian variabel-variabel persamaan sampai persamaan dinilai cukup baik dan signifikan menurut asumsi likelihood. Dari hasil pengolahan data debitur Bank X maka didapatkan persamaan yang baik sesuai asumsi pada pereduksian variabel ke 7, seperti dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Pereduksian Variabel Berdasarkan Signifikasi

Omnibus Tests of Model Coefficients

103,617 23 ,000 103,617 23 ,000 103,617 23 ,000 ,000 1 ,983 103,617 22 ,000 103,617 22 ,000 -,109 1 ,741 103,508 21 ,000 103,508 21 ,000 -,181 1 ,670 103,327 20 ,000 103,327 20 ,000 -,395 1 ,530 102,932 19 ,000 102,932 19 ,000 -2,107 1 ,147 100,825 18 ,000 100,825 18 ,000 -,553 1 ,457 100,273 17 ,000 100,273 17 ,000 Step Block Model Step Block Model Step Block Model Step Block Model Step Block Model Step Block Model Step Block Model Step 1 Step 2 a Step 3 a Step 4 a Step 5 a Step 6 a Step 7 a Chi-square df Sig.

A negative Chi-squares value indicates that the Chi-squares value has decreased from the previous step.

a.

Tabel 12 diatas menunjukkan bahwa setelah proses seleksi dan reduksi

variabel, maka ditemukan bahwa persamaan akan baik jika

menggunakan 17 variabel. Tabel tersebut juga dapat diartikan bahwa ternyata hanya 17 variabel yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kelancaran pengembalian kredit dari debitur. 17 variabel tersebut yaitu rasio untung, informasi keuangan, mutasi kredit, pengalaman manajemen, reputasi manajemen, pengalaman kredit di BankX, pengalaman kredit di bank lain, pengalaman usaha, reputasi usaha, prospek usaha, pesaing, ketergantungan terhadap pelanggan, wilayah

pemasaran, jenis produk, jangka waktu fasilitas, jenis guna, dan posisi klaim.

Hubungan antara 17 variabel yang signifikan tersebut diatas dapat dilihat pada tabel 13.

Tabel 13. Hubungan 17 Variabel yang Signifikan terhadap Persamaan

Variables in the Equation

,607 ,227 7,181 1 ,007 1,835 2,503 1,221 4,206 1 ,040 12,224 1,780 ,677 6,918 1 ,009 5,933 3,708 ,951 15,186 1 ,000 40,760 -32,259 10505,576 ,000 1 ,998 ,000 ,765 ,291 6,895 1 ,009 2,148 ,728 ,261 7,798 1 ,005 2,071 -4,050 1,248 10,524 1 ,001 ,017 -21,155 13817,965 ,000 1 ,999 ,000 -21,953 8260,446 ,000 1 ,998 ,000 1,128 ,535 4,454 1 ,035 3,091 1,657 ,589 7,906 1 ,005 5,242 -,881 ,445 3,922 1 ,048 ,414 1,677 ,713 5,542 1 ,019 5,352 1,075 ,611 3,096 1 ,079 2,930 1,679 ,545 9,475 1 ,002 5,359 10,222 6065,400 ,000 1 ,999 27503,207 37,381 18241,415 ,000 1 ,998 2E+016 RasUntung InformUang MutasiKredt PenglmnMnjmn ReputasiMn PenglmnKred PnglmnKrL PnglmnUsh ReputasiUs ProspkUsh Pesaing KtgntgPlgn WilPmsrn JenisProd JWFaslts JenisGuna PosisiKlaim Constant Step 1a

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Variable(s) entered on step 1: RasUntung, InformUang, MutasiKredt, PenglmnMnjmn, ReputasiMn, PenglmnKred, PnglmnKrL, PnglmnUsh, ReputasiUs, ProspkUsh, Pesaing, KtgntgPlgn, WilPmsrn, JenisProd, JWFaslts, JenisGuna, PosisiKlaim.

a.

Tabel diatas menunjukkan hubungan tiap variabel terhadap persamaan pada kolom dugaan parameter (B). Persamaan hubungan tersebut dalam dilihat dalam bentuk persamaan matematis sebagai berikut ini :

Y = 37.381 + 0.607 X1 + 2.503 X2 + 1.780 X3 ... + 10.222 X17. Persamaan matematis tersebut menunjukkan bahwa variabel rasio keuntungan, informasi keuangan, mutasi kredit, pengalaman manajemen, pengalaman kredit dengan bank X, pengalaman kredit dengan bank lain, pesaing, ketergantungan terhadap pelanggan, jenis produk, jangka waktu fasilitas, jenis guna, dan posisi klaim memiliki hubungan positif dengan nilai Y dan nilai harapan Y. Dapat diartikan bahwa jika nilai variabel tersebut dinaikkan maka nilai y dan nilai harapan y juga ikut naik sehingga pada batas nilai harapan Y diatas 0,5 perkiraan kelancaran pengembalian kredit akan berubah menjadi

82

macet, dan begitu pula sebaliknya. Dapat diartikan pula bahwa jika nilai Y semakin tinggi maka resiko kredit gagal bayar atau macet akan semakin tinggi.

Persamaan matematis tersebut juga menunjukkan bahwa terdapat variabel dalam komponen persamaan yang berhubungan negatif dengan perkiraan kelancaran pengembalian kredit, variabel – variabel tersebut adalah reputasi manajemen, pengalaman usaha, reputasi usaha, dan prospek usaha calon debitur. Hal tersebut diatas dapat diartikan bahwa semakin tinggi nilai pengalaman dan prospek usaha debitur, maka akan menurunkan nilai Y berserta nilai harapannya, sehingga pada batas nilai harapan Y dibawah atau sama dengan 0,5 debitur tersebut diperkirakan akan lancar dalam pengembalian kreditnya, dan begitu pula sebaliknya. Dapat pula diartikan bahwa semakin tinggi nilai Y maka resiko gagal bayar kredit akan semakin tinggi.

Setelah mendapatkan persamaan dari hasil pereduksian variabel tersebut, maka persamaan harus tetap diuji untuk melihat sejauh mana persamaan dapat digunakan. Uji yang dapat dilakukan yaitu Uji G dengan melihat nilai -2log.likelihood dari output SPSS. Namun uji G tersebut sama dengan omnibus test, sehingga uji ini dapat dilihat pada tabel omnibus test.

Nilai pengujian signifikasi persamaan melalui omnibus test dilihat dari nilai chi-square pada tabel tersebut yang nilainya harus lebih besar dari chi-square tabel. Namun output SPSS mempermudah hal tersebut, sehingga persamaan dikatakan signifikan dan layak untuk memperkiraan apabila nilai dari kolom ’Sig.’ pada tabel omnibus tesnya signifikan pada bertaraf nyata 5%. Adapun kofisien omnibus tes tersebut dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Kofisien Persamaan Omnibus Tests Omnibus Tests of Model Coefficients

100,273 17 ,000 100,273 17 ,000 100,273 17 ,000 Step Block Model Step 1 Chi-square df Sig.

Berdasarkan hasil perhitungan persamaan Likelihood Ratio yang telah signifikan dan layak maka perkiraan pengembalian kredit atau penilaian kelayakan kredit pada tahun tersebut dapat dilihat pada

output SPSS seperti pada tabel 15.

Tabel 15. Klasifikasi Pemetaan Kesalahan Perkiraan Persamaan LR

Classification Tablea 259 2 99,2 12 22 64,7 95,3 Observed 0 1 Kolektibilitas Overall Percentage Step 1 0 1 Kolektibilitas Percentage Correct Predicted

The cut value is ,500 a.

Dari hasil perhitungan perkiraan pengembalian kredit tersebut maka akan terlihat bahwa sebanyak 271 debitur diperkirakan lancar dan 24 debitur diperkirakan macet. Jika perhitungan ini dibandingkan dengan kenyataan pengembalian kredit maka sebanyak 12 debitur diperkirakan lancar dan 2 debitur diperkirakan macet sehingga dapat dikatakan bahwa 14 debitur tidak tepat perkiraan. Ketepatan perkiraan ini secara keseluruhan sebesar 95,3% dengan 99,2% ketepatan perkiraan lancar dan 64,7% ketepatan perkiraan macet. Jadi dapat dikatakan bahwa persamaan yang dihasilkan dengan menggunakan asumsi Likelihood lebih ketat dibandingkan dengan Wald.

Dokumen terkait