• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEKONGKOLAN EMI MUSIC SOUTH EAST ASIA, EMI INDONESIA, ARNEL AFFANDY, S.H, DEWA 19, DAN IWAN SASTRAWIjAYA

Dalam dokumen KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Buku (Halaman 81-84)

Dugaan pelanggaran pada perkara ini dilakukan oleh EMI Music South East Asia (Terlapor I), PT EMI Indonesia (Terlapor II), Arnel Affandy, S.H (Terlapor III), Dewa 19 (Terlapor IV), dan Iwan Sastrawijaya (Terlapor V).

Perkara ini adalah perkara persaingan usaha yang terkait dengan pembayaran ganti rugi serta persekongkolan dalam hal rahasia perusahaan.  Berdasarkan hukum maka jika pelaku usaha yang bersangkutan mengajukan ganti rugi, maka identitas Pelapor dalam perkara ini tidak dirahasiakan oleh Majelis Komisi.  Identitas pelapor, yaitu PT Aquarius Musikindo diperlukan sebagai keterangan yang cukup jelas kepada siapa para Terlapor akan membayar ganti rugi.

Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan (LHPL) dan tanggapan/pembelaan dari para Terlapor tersebut, pada tanggal 25 Apri 2008 Majelis Komisi melakukan musyawarah dan memutuskan perkara ini dalam amar sebagai berikut:

1. Menyatakan EMI Music South East Asia (Terlapor I), PT EMI Indonesia (Terlapor II), Arnel Affandi, S.H. (Terlapor III), Dewa 19 (Terlapor IV) dan Iwan Sastra Wijaya (Terlapor V) secara sah dan meyakinkan terbukti melanggar ketentuan Pasal 23 Undang-undang Nomor 5/1999; 2. Memerintahkan Arnel Affandi, S.H. (Terlapor III), Dewa 19 (Terlapor IV) dan Iwan Sastra Wijaya

(Terlapor V) untuk tidak lagi melakukan persekongkolan dalam bentuk pembocoran informasi rahasia perusahaan yang dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat; 3. Menetapkan EMI Music South East Asia (Terlapor I) dan PT EMI Indonesia (Terlapor II) untuk

membayar ganti rugi kepada PT Aquarius Musikindo sebesar Rp3.814.749.520,00 (tiga milyar delapan ratus empat belas juta tujuh ratus empat puluh sembilan ribu lima ratus dua puluh rupiah);

4. Menghukum EMI Music South East Asia (Terlapor I) dan PT EMI Indonesia (Terlapor II) untuk membayar denda sebesar Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Departemen Perdagangan Sekretariat Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan  kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha).

2.72

PUTUSAN PERKARA NO. 20/KPPU-L/2007 PENGADAAN ALAT KESEHATAN RSUD

BREBES

Perkara yang bermula dari adanya laporan ini berkaitan dengan Tender Pengadaan Alat Kesehatan RSUD Brebes Tahun Anggaran 2006 dengan Pihak Terlapor:

1. dr. Sudjai Sosrodjojo, Pejabat Pembuat Komitmen Lelang Pengadaan Alat Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Brebes (Terlapor I)

2. Bambang Murahiyanto, Edy Kusmartono, Ziza Tritura Ananda, Moh. Slamet Fajari merupakan Sekretaris dan Anggota Panitia Lelang Pengadaan Alat Kesehatan Kabupaten Brebes Sumber Dana Belanja Daerah Kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2006 (Terlapor II)

3. PT. Candi Prambanan (Terlapor III) 4. CV. Usaha Lima Saudara (Terlapor IV) 5. PT. Samudra Citra Persada (Terlapor V) 6. PT. Pamiko Cipta Husada (Terlapor VI) 7. PT. Graha Ismaya (Terlapor VII)

Putusan dibacakan pada tanggal 5 Mei 2008 dengan amar putusan sebagai berikut:

1. Menyatakan Terlapor II secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 22 Undang-undang Nomor 5/1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. 2. Menyatakan Terlapor III, Terlapor IV, Terlapor V, Terlapor VI, dan Terlapor VII secara sah dan

meyakinkan melanggar Pasal 22 Undang-undang Nomor 5/1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

3. Menghukum Terlapor III membayar ganti rugi sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai Setoran Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha, Departemen Perdagangan Sekretariat Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui Bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha);

4. Menghukum Terlapor IV, Terlapor V, Terlapor VI membayar ganti rugi masing-masing sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai Setoran Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha, Departemen Perdagangan Sekretariat Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui Bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); 

5. Menghukum Terlapor VII membayar ganti rugi sebesar Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai Setoran Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha, Departemen Perdagangan Sekretariat Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui Bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha).

2.73

PUTUSAN PERKARA NO. 21/KPPU-L/2007 TENDER PENGADAAN PIPA PVC DAN

HDPE

Dugaan pelanggaran pada perkara ini terjadi dalam Tender Pengadaan Pipa PVC oleh Dinas Pekerjaan Umum, Pertambangan, dan Energi Provinsi Kepulauan Riau. Pihak Terlapor pada perkara ini adalah:

1. PT Alfatama Anugrah Sari Albaqi sebagai Terlapor I 2. PT Harapan Widyatama Pertiwi sebagai Terlapor I

72

3. Panitia Pengadaan Barang/Jasa SNVT Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Propinsi Kepulauan Riau Tahun Anggaran 2007 sebagai Terlapor III

Berdasarkan alat bukti, fakta serta kesimpulan dan mengingat Pasal 43 ayat (3) dan Pasal 47 Undang- undang Nomor 5/1999 yang telah diuraikan di atas, Majelis Komisi memutuskan pada 7 Mei 2008:

1. Menyatakan PT Alfatama Anugrah Sari Albaqi (Terlapor I) dan Panitia Tender (Terlapor III) terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 22 Undang-undang Nomor 5/1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

2. Menyatakan PT Harapan Widyatama Pertiwi (Terlapor II) tidak terbukti melanggar Pasal 22 Undang-undang Nomor 5/1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

3. Menghukum PT Alfatama Anugrah Sari Albaqi (Terlapor I) membayar denda sebesar Rp 505.000.000,00 (lima ratus lima juta rupiah) yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai Setoran Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha, Departemen Perdagangan Sekretariat Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha).

2.74

PUTUSAN PERKARA NO. 22/KPPU-L/2007 MONOPOLI jASA KARGO BANDARA

HASANUDDIN

Perkara ini muncul setelah KPPU menerima laporan tentang adanya dugaan pelanggaran terhadap UU No. 5/1999 berkaitan dengan monopoli jasa kargo di Bandara Hasanuddin Makassar-Sulawesi Selatan dengan Pihak Terlapor PT Angkasa Pura I (Persero) (selanjutnya disebut PT AP I).

Pada tanggal 22 Mei 2008, berdasarkan fakta-fakta dan penilaian diatas, Majelis Komisi memutuskan: 1. Menyatakan PT AP I secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 17 Ayat 1 Undang-undang

Nomor 5/1999.

2. Menyatakan PT AP I secara sah dan meyakinkan tidak melanggar Pasal 19 huruf a Undang- undang Nomor 5/1999.

3. Menyatakan PT AP I secara sah dan meyakinkan tidak melanggar Pasal 25  Undang-undang Nomor 5/1999.

4. Memerintahkan PT AP I untuk meningkatkan pelayanan dan keamanan dalam jasa pelayanan kargo di Bandara Hasanuddin Makassar selambat-lambatnya 1 (satu) bulan semenjak keputusan ini memiliki kekuatan hukum tetap.

5. Memerintahkan PT AP I untuk menghitung ulang kembali tarif jasa pelayanan kargo sesuai dengan harga tingkat keuntungan yang wajar.

6. Memerintahkan PT AP I membayar denda sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) yang disetor Kas Negara sebagai setoran pendapatan dengan pelanggaran di bidang persaingan usaha Departemen Perdagangan Sekretariat Jenderal Satuan Kerja Komisi

Pengawas Persaingan Usaha melalui Bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha).

2.75

PUTUSAN PERKARA NO. 23/KPPU-L/2007 PEMBANGUNAN KEMBALI PASAR

Dalam dokumen KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Buku (Halaman 81-84)