• Tidak ada hasil yang ditemukan

YANG MENINGKATKAN KAJIAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA

B. Persepsi dalam Komunikasi Antarbudaya

Untuk memenuhi tugas hidupnya selaku makhluk sosial, manusia senantiasa berinteraksi dengan orang lain. Untuk itu, manusia menggunakan berbagai alat dan kemampuan yang memungkinkannya untuk menjalankan fungsinya. Salah satu alat perlengkapan manusia adalah alat indra. Dengan alat indra tersebut, manusia dapat melihat, mendengar, merasakan, dan menyentuh dunianya.

1. Pengertian Persepsi

Persepsi adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman. Kunci untuk memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi merupakan penafsiran yang unik terhadap situasi, bukan pencatatan yang benar terhadap situasi.

Persepsi adalah proses mengungkap arti objek sosial dan peristiwa yang dialami dalam lingkungan kita. Setiap orang memiliki gambaran berbeda mengenai realitas di sekelilingnya.

13) J. Ermer dan J.H.M. Miller, Method Validation in Pharmaceutical Analysis A Guide to Best

Practice, Weinheim: Wiley-VCH, 2005, hlm. 89.

Komunikasi Antarbudaya Komunikasi Antarbudaya

Pengertian persepsi menurut para ahli, adalah:15

a. J. Cohen menyatakan bahwa persepsi adalah pengetahuan yang tampak mengenai apa yang ada di luar sana.

b. Rudolph F. Ferderber menyebutkan bahwa persepsi adalah proses menafsirkan informasi indriawi.

c. John R. Wenburg dan William W. Wilmot menyatakan bahwa persepsi adalah cara organisme memberi makna.

Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah inti komunikasi dan penafsiran adalah inti persepsi yang identik dengan penyandian balik.

Adapun interpretasi adalah inti dari persepsi, dan hasil persepsi dan pembentukan sikap kemudian menjadi patokan dalam berkomunikasi. Jika persepsi suatu kebudayaan pada suatu objek positif, objek itu akan ditransmisikan secara positif. Sebaliknya, apabila kebudayaan dipersepsikan secara negatif, objek itu akan dikomunikasikan pula secara negatif. Dengan kata lain, kebudayaan juga berfungsi untuk mengajarkan tata cara berkomunikasi, baik komunikasi verbal maupun nonverbal. Tiap-tiap kebudayaan yang dipersepsikan ber beda akan mengajarkan tata cara komunikasi yang berbeda pula.

Dengan demikian, persepsi menjadi unsur penting dalam meningkatkan kajian komunikasi antarbudaya.

2. Unsur-unsur yang Tercakup dalam Persepsi

Unsur yang tercakup dalam persepsi adalah:16

a. pengindraan atau sensasi; b. atensi;

c. interpretasi.

Selain ketiga unsur tersebut, dalam persepsi terdapat prinsip berikut:

a. persepsi berdasarkan pengalaman; b. persepsi berdasarkan selektif; c. persepsi berdasarkan dugaan; d. persepsi berdasarkan evaluatif.

3. Subproses dalam Persepsi

Ada beberapa subproses dalam persepsi yang membuktikan bahwa persepsi merupakan hal yang kompleks dan interaktif. Subproses pertama yang dianggap penting adalah stimulus atau situasi yang hadir. Awal terjadinya persepsi adalah ketika seseorang dihadapkan pada situasi atau stimulus. Situasi yang dihadapi mungkin dapat berupa stimulus pengindraan dekat dan langsung atau berupa bentuk lingkungan sosiokultur dan fi sik yang menyeluruh.

Subproses kedua adalah registrasi, interpretasi, dan umpan balik

(feedback). Dalam masa registrasi, suatu gejala yang tampak adalah

mekanisme fi sik, berupa pengindraan. Cara seseorang terpengaruh, kemampuan fi sik untuk mendengar dan melihat akan memengaruhi persepsi.

Interpretasi merupakan suatu aspek kognitif dari persepsi yang sangat penting. Proses interpretasi ini bergantung pada cara pendalaman (learning), motivasi, dan kepribadian seseorang. Pendalaman, motivasi, dan kepribadian seseorang akan berbeda dengan orang lain. Oleh karena itu, interpretasi terhadap suatu informasi yang sama akan berbeda antara satu orang dengan yang lain.

Subproses terakhir adalah umpan balik (feedback) yang dapat memengaruhi persepsi seseorang.

91

90

15) Riswandi, Ilmu Komunikasi, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009, hlm. 49. 16) Op.cit., hlm. 50.

Komunikasi Antarbudaya Komunikasi Antarbudaya

4. Macam-macam Persepsi

Persepsi terbagi dua, yaitu persepsi terhadap objek (lingkungan fi sik) dan persepsi terhadap manusia. Persepsi terhadap manusia sering juga disebut persepsi sosial.

a. Persepsi terhadap Lingkungan Fisik

Persepsi seseorang terhadap lingkungan fi sik tidak sama karena dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:

1) latar belakang pengalaman; 2) latar belakang budaya; 3) latar belakang psikologis;

4) latar belakang nilai, keyakinan, dan harapan;

5) kondisi faktual alat-alat pancaindra di mana informasi yang sampai kepada orang itu adalah melalui pintu itu.

b. Persepsi terhadap Manusia

Persepsi terhadap manusia atau persepsi sosial adalah proses menangkap arti objek sosial dan peristiwa yang dialami di lingkungan sekitar. Setiap orang memiliki gambaran yang berbeda mengenai realitas di sekelilingnya. Dengan kata lain, setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda terhadap lingkungan sosialnya.

5. Faktor-faktor yang Memengaruhi Persepsi

Faktor-faktor yang memengaruhi pengembangan persepsi sese-orang adalah sebagai berikut.

a. Psikologi

Persepsi seseorang mengenai segala sesuatu di alam dunia ini sangat dipengaruhi oleh keadaan psikologi. Contoh, terbenamnya matahari pada waktu senja yang indah temaram, akan dirasakan sebagai bayang-bayang yang kelabu bagi seorang yang buta warna.

b. Famili (keluarga)

Pengaruh yang paling besar terhadap anak-anak adalah familinya. Orangtua yang telah mengembangkan cara yang khusus dalam memahami dan melihat kenyataan di dunia ini, banyak sikap dan persepsi mereka yang diturunkan kepada anaknya.

c. Kebudayaan

Kebudayaan dan lingkungan masyarakat tertentu juga merupakan salah satu faktor kuat dalam memengaruhi sikap, nilai, dan cara seseorang memandang dan memahami keadaan di dunia ini.

d. Faktor dari Dalam dan Luar

Selain faktor yang memengaruhi pengembangan per sepsi, ada pula faktor yang memengaruhi dalam pemilihan persepsi.

Faktor perhatian dari luar ini terdiri atas pengaruh lingkungan luar, antara lain sebagai berikut.

1) Intensitas, prinsip intensitas dari suatu perhatian dapat dinyatakan bahwa semakin besar intensitas stimulus dari luar, semakin besar pula hal itu dapat dipahami.

2) Ukuran, faktor ini sangat dekat dengan prinsip intensitas. Semakin besar ukuran suatu objek, semakin mudah untuk diketahui atau dipahami.

3) Keberlawanan atau kontras, stimuli luar yang penampilan-nya berlawanan dengan latar belakangpenampilan-nya yang di luar perkiraan orang banyak akan menarik banyak perhatian. 4) Pengulangan (repetition), stimulus dari luar yang diulang

akan memberikan perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan yang sekali dilihat.

5) Gerakan (moving), orang akan memberikan banyak per-hatian terhadap objek yang bergerak dalam jangkauan pandangannya dibandingkan dengan objek yang diam.

93

92

Komunikasi Antarbudaya Komunikasi Antarbudaya

6) Baru dan familier, baik situasi eksternal yang baru maupun yang dikenal dapat dipergunakan sebagai penarik perhatian.